Ditemukan 26028 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 2003
TA281
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2004
TA277
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhamad Zaqy Arif
"Perkembangan metode pembayaran selalu di implementasikan sebagai suatu bentuk nyata pada setiap dekade. Pada saat ini tiket isi ulang adalah bentuk metode pembayaran yang sangat populer yang juga digunakan dalam bisnis seperti pada sektor hiburan dan transportasi. Tiket isi ulang pada sektor transportasi dapat diimplementasikan dengan menggunakan kartu pintar, biasanya menggunakan kartu pintar tanpa kontak. Kartu pintar memberikan keuntungan kepada penumpang dan juga pemilik bisnis. Kartu pintar, disebut sebagai tamper resistant security devices, adalah suatu teknologi chip VLSI yang berfungsi bukan hanya untuk menyimpan data tetapi dapat memproses suatu informasi dan mengontrol secara internal suatu algoritma kriptografi sehingga cocok digunakan untuk pengecekan identitas, pembayaran dan pengembangan suatu sistim keamanan secara logika dan elektronik. Untuk merancang sistem ini dibutuhkan suatu program aplikasi, dalam hal ini yang digunakan adalah java card, sementara program aplikasi yang dibuat berdasarkan bahasa pemrograman java. Java card dapat disebut sebagai sebuah kartu pintar yang dapat menjalankan program-program java. Tantangan terbesar dari disain teknologi Java card adalah menyelaraskan sistem software java di dalam kartu pintar dengan keterbatasan ruang untuk aplikasi. Solusinya adalah dengan hanya mendukung sebuah subset dari fitur-fitur java dan untuk mengaplikasikan sebuah model terpisah untuk diimplementasikan ke java virtual machine (JVM).
The development of payment method is always implementing from one into another real form every decade. Nowadays, refill ticket is a very popular form of payment method which is also widely used in business such as entertainment and transportation sectors. Refill ticket on transportation sector can be implemented by using smartcard, usually use the contactless smart card. It gives benefits to both passenger and transport owner. Smart card that usually called as tamper resistant security devices, is a VLSI chip technology which is used not only for saving data but can process information and control a cryptography algorithm. Thus, it's usually fits for identity checking, payment and development of a security system. For designing this system an application program is needed. The java card application is used, as well as the application program that was also made base on java. Java card can is a smart card that can run java programs. The biggest challenge in designing the java card technology is combining the java system software in the smart card with limited space for application. The solution is to support a subset of java features and to apply a separated model of the implementation in to java virtual machine (JVM)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40402
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
New York: Oceana`s Docket Books, 1964
347 HOL
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lisa Aldiana
"Perbankan sebagai salah satu bidang ekonomi telah memberikan jasanya kepada masyarakat dengan mengeluarkan suatu alat pembayaran yang praktis yaitu Credit Card, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa-jasa perbankan. Pemberian credit card juga merupakan salah satu cara penyediaan fasilitas kredit yang mana merupakan pemupukan modal dari masyarakat, sehingga perlu sarana ditingkatkan
agar dapat turut serta menunjang pembangunan yang sekarang sedang giat-giatnya dilaksanakan oleh Pemerintah.
Penyediaan fasilitas kredit untuk nasabah didasari oleh suatu perjanjian kredit, di mana aspek hukum sangat berperanan dalam perjanjian kredit yang dimaksud. PerjanJian kredit merupakan inti dan dasar hukum diterimanya dana fasilitas kredit oleh nasabah dari bank, karenanya perjanjian kredit juga sebagai wadah titik tolak terciptanya hubungan hukum antara kedua belah .pihak. "
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rianto Wibowo
"Pada Skripsi ini akan menguraikan tentang rancangan sistem absensi digital berbasis IoT Internet of Things dengan menggunakan Raspberry Pi 3 sebagai detector Mac Address Bluetooth yang dijadikan sebagai pengenal perangkat Smartphone yang digunakan oleh mahasiswa dan dosen dan sebagai tampilan monitoring absensi digunakan Web Service dalam pengimplementasiannya. Pada sistem ini dibutuhkan setidaknya 3 komponen yakni adanya jaringan internet untuk melakukan akses ke Web Service, perangkat smartphone yang menggunakan fitur Bluetooth, dan Raspberry Pi yang mendeteksi Mac address Bluetooth dari Smartphone mahasiswa maupun dosen yang bersangkutan serta mengirimkan Mac Address Bluetooth tersebut ke Web. Pada sistem ini juga dilengkapi dengan sistem monitoring absensi dengan menggunakan empat tampilan interface pada Web Service yang terdiri dari : Tampilan untuk Admin, Tampilan untuk Dosen, Tampilan untuk Mahasiswa, dan Tampilan untuk Pimpinan yang memiliki fitur masing-masing serta tingkat kekuasaan terhadap Web Service yang berbeda satu dengan lainnya. Pada Hasil Pengujian dengan jumlah responden 25 orang dan dengan menggunakan dua scenario maka didapatkan 48 iterasi data yang dilakukan untuk membaca 20 Responden pada scenario pertama dan didapatkan 67 iterasi data yang dilakukan untuk membaca 25 Responden pada scenario kedua hal ini disebabkan adanya kendala pada koneksi internet yang sangat berpengaruh pada sistem absensi ini karena dengan tidak stabilnya koneksi internet maka proses pengiriman data ke Web Service berupa Mac Address Bluetooth yang telah dideteksi oleh Raspberry Pi gagal dan jumlah mahasiswa juga mempengaruhi kecepatan absensi dengan sistem ini.
In this undergraduate thesis will describe the design of IOT based digital absence system Internet of Things by using Raspberry Pi 3 as a Mac Address Bluetooth detector is used as a Smartphone device identifier used by students and lecturers and as a display of attendance monitoring used Web Service in implementing it. In this system required at least 3 components namely the Internet network to access the Web Service, smartphone devices that use Bluetooth features, and Raspberry Pi that detects the Mac Bluetooth address of the student Smartphone and lecturer in question and sends the Mac Bluetooth Address to the Web. In this system is also equipped with attendance monitoring system using four interface display on Web Service which consists of Display for Admin, Display for Lecturer, Display for Students, and Display for Leaders who have their respective features and level of power to Web Service different from each other. In the Test Results with the number of respondents 25 people and by using two scenarios then obtained 48 iterations of data conducted to read 20 Respondents in the first scenario and obtained 67 iterations of data conducted to read 25 Respondents in the second scenario this is due to the constraints on the internet connection very influential on this attendance system because with the unstable internet connection then the process of sending data to Web Service in the form of Mac Address Bluetooth that has been detected by Raspberry Pi failed and the number of students also affect the speed of attendance with this system. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50405
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Hilmy Noerfatih
"Kehadiran mahasiswa merupakan aspek penting dalam kegiatan perkuliahan. Sistem kehadiran yang banyak digunakan saat ini masih menggunakan kertas, smart card, RFID, dan fingerprint, yang sering kali memerlukan kontak fisik, rentan terhadap manipulasi, atau implementasi yang kompleks. iBeacon dipilih sebagai alternatif karena kemampuannya untuk mendeteksi keberadaan perangkat melalui sinyal Bluetooth Low Energy (BLE), yang memungkinkan pemantauan kehadiran tanpa kontak fisik serta biaya implementasi dan perawatan yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pencatatan dan pemantauan kehadiran siswa otomatis berbasis teknologi iBeacon. Sistem yang dibentuk menggunakan metode pemantauan proximity iBeacon untuk penentuan pola masuk atau keluar mahasiswa. Machine learning (ML) berperan penting dalam mendeteksi pola kehadiran mahasiswa dengan memproses data proximity yang diterima dari iBeacon untuk menentukan status kehadiran. Penelitian ini memberikan rekomendasi peletakan iBeacon serta model yang dapat digunakan, menunjukkan bahwa iBeacon yang diletakkan dengan jarak pemisahan sebesar 5 meter memberikan hasil terbaik. Model Random Forest menunjukkan akurasi tertinggi pada jarak 5 meter dengan akurasi 0.9727, F1-score 0.9731, precision 0.9735, dan recall 0.9727. Model ini juga kemudian diuji coba pada ruangan lain yang memiliki layout dan luas yang serupa, dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Sistem diuji menggunakan beberapa skenario yang mencakup berbagai kemungkinan yang terjadi saat penggunaan aplikasi sistem kehadiran. Selain itu, sistem ini juga menerapkan verifikasi random checking untuk memastikan validitas kehadiran mahasiswa secara acak, yang meningkatkan keakuratan dan mengurangi kemungkinan manipulasi data. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kehadiran berbasis iBeacon ini mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan kehadiran siswa.
Student attendance is a crucial aspect of college activities. The attendance systems widely used today still rely on paper, smart cards, RFID, and fingerprints, which often require physical contact, are prone to manipulation, or involve complex implementation. iBeacon was chosen as an alternative due to its ability to detect the presence of devices through Bluetooth Low Energy (BLE) signals, enabling contactless attendance monitoring and offering lower implementation and maintenance costs. This study aims to develop and implement an automatic student attendance recording and monitoring system based on iBeacon technology. The system employs iBeacon proximity monitoring to determine student entry or exit patterns. Machine learning (ML) plays a crucial role in detecting attendance patterns by processing proximity data received from iBeacons to determine attendance status. This study provides recommendations for iBeacon placement and suitable models, demonstrating that iBeacons placed with a separation distance of 5 meters yield the best results. The Random Forest model shows the highest accuracy at a 5-meter distance with an accuracy of 0.9727, an F1-score of 0.9731, a precision of 0.9735, and a recall of 0.9727. This model was also tested in another room with a similar layout and size, yielding satisfactory results. The system was tested using several scenarios covering various possible situations during the application of the attendance system. Additionally, the system implements random checking verification to ensure the validity of student attendance randomly, increasing accuracy and reducing the possibility of data manipulation. Overall, the findings indicate that the iBeacon-based attendance system can improve the efficiency and accuracy of student attendance recording."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aukerman, Robert C.
New York: John Wiley & Sons, 1981
372.4 AUK b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Khoe, Thay Pin
"Dalam dekade terakhir perkembangan penggunaan kartu kredit di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Di sisi lain penyalahgunaan kartu kredit semakin meningkat dengan beranekaragam modus operandi sehingga timbul permasalahan bagaimana tanggungjawab hukum bank penerbit (card-issuer) terhadap pemegang Kartu Kredit (cardholder) dalam hal terjadi penyalahgunaan kartu kredit serta bagaimana Bank penerbit mengalihkan tanggungjawab kepada pemegang kartu, jika terjadi penyalahgunaan Kartu Kredit. Penelitian mempergunakan metode penelitian hukum normatif dengan mempergunakan bahan hukum sekunder yang diteliti melalui pengkajian peraturan perundang-undangan dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan; Tanggungjawab Penerbit yang paling pertama terhadap para Pemegang Kartu yang diterbitkannya termaktub dalam Pasal 36 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005 yang membebankan kewajiban kepada Penerbit untuk dapat meningkatkan keamanan teknologi Kartu yang diterbitkannya, baik keamanan pada kartu maupun keamanan pada seluruh sistem yang digunakan untuk memproses transaksi Kartu Kredit.
Tanggungjawab Penerbit dapat lahir karena peraturan perundang-undangan dan karena perjanjian dengan Pemegang Kartu. Penerbit wajib memberikan informasi secara tertulis kepada Pemegang Kartu tentang prosedur dan tatacara penggunaan Kartu Kredit, hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh pemegang kartu dan resikonya. Tidak adanya klausul yang menyatakan bahwa Penerbit bertanggungjawab terhadap suatu perbuatan, peristiwa atau keadaan tidak membebaskan Penerbit dari kewajibannya (Pasal 1339 KUH Perdata) atas kerugian yang diderita oleh Pemegang Kartu yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Penerbit atau pihak-pihak yang berada dalam tanggungjawabnya (Pasal 1365, 1366 dan 1367 KUH Perdata). Pengalihan Tanggungjawab kepada Pemegang Kartu Kredit semata-mata atas segala akibat kerugian dari peristiwa penyalahgunaan kartu kredit dapat dilihat bagaimana perjanjian itu dibuat untuk kepentingan pihak Penerbit. Kehilangan atau pencurian Kartu harus dilaporkan kepada Polisi, dan salinannya dilaporkan kepada Bank. Pemegang Kartu bertanggungjawab atas Transaksi kartu tidak sah yang dilakukan sebelum diterimanya pemberitahuan tertulis oleh Bank mengenai kehilangan atau pencurian Kartu."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16439
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library