Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA869
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lorisa Malao
"ABSTRAK
Pengawasan mutu terhadap suatu produk merupakan tugas pokok yang
dilakukan oleh bagian Pengendalian Mutu atau biasa disebut Quality Control.
Analisa non rutin merupakan salah satu bagian di laboratorium Quality Control
yang melakukan analisa pada produk atau bahan yang bersifat riset. Kegiatannya
meliputi validasi metode penetapan kadar obat jadi dan bahan baku, yang
selanjutnya akan digunakan sebagai prosedur tetap dalam pemeriksaan kadar obat
jadi dan bahan baku.
Validasi metode pengujian merupakan proses menetapkan dengan
percobaan yang sistematik pemenuhan karakteristik parameter metode terhadap
spesifikasi yang dikaitkan dengan penggunaan hasil pengujian yang dimaksudkan.
Untuk mengetahui apakah metode penetapan kadar kafein dan kalium sorbat memiliki kehandalan dan dapat digunakan sebagai prosedur tetap maka harus
dilakukan validasi terhadap metode tersebut sesuai dengan parameter yang telah
ditentukan. Parameter yang diukur dalam validasi metode adalah akurasi,
merupakan derajat ketepatan antara hasil dengan nilai sebenarnya dan didapatkan
hasil untuk Recovery 99,75 %(kafein) dan 100,18% (kalium sorbat) memenuhi
syarat 98.0 % - 102.0%. Linieritas sebagai pembuktian bahwa hasil perolehan
metode masih berada di batas normal dan hasil yang linier, didapatkan hasil r =
0.99956 untuk kafein dan r = 0,99924 untuk kalium sorbat yang masih memenuhi
syarat CPOB r = ≥ 0,995. Presisi merupakan pembuktian bahwa metode yang
sama masih memberikan hasil yang sesuai bila dilakukan pengerjaan oleh analis
yang berbeda, didapatkan hasil RSD untuk analis I 0,3% (kafein) 0,5% (kalium
sorbat) dan untuk analis II sebesar 0,6% (kafein) 0,1% (kalium sorbat) masih
memenuhi syarat untuk presisi yaitu RSD ≤2,0%. Didapat hasil t hitung untuk
kafein 0,9423 dan untuk kalium sorbat 0,0643 sedangkan syarat t hitung < 2,23
dan ini menunjukkan bahwa hasil tersebut memenuhi syarat. Begitu juga dengan
nilai F hitung didapat hasil F hitung untuk kafein 1,673 dan untuk kalium sorbat
1,672 sedangkan syarat F hitung <5,05 dan ini menunjukkan bahwa hasil dari F
hitung memenuhi syarat.
Spesifitas merupakan pengukur kemampuan keakuratan zat aktif
walaupun telah bercampur dengan bahan baku lain, didapatkan hasil bias 0,749
(kafein) dan 1,602 (kalium sorbat) yang masih memenuhi syarat -2.0% s/d +
2.0%. Stabilitas merupakan pembuktian kestabilan sampel, didapatkan hasil dari
stabilitas dalam RSD sebesar 0,2% (kafein) dan 0,5% (kalium sorbat) ; stabilitas luar RSD 0,2% (kafein) dan 0,6% (kalium sorbat) yang masih memenuhi syarat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode ini dapat digunakan sebagai prosedur
tetap."
Lengkap +
2008
TA1703
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA1116
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Subari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA1117
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan metode penentuan kadar parasetamol dan kafein dalam obat dengan KCKT menggunakan fasa gerak KH2PO4--metanol-asetonitril-isopropil alkohol (42 : 2: 3: 3), laju alir 1 mL/menit, detektor UV panjang gelombang 215 nm dan kolom C18, yang dilakukan secara simultan. Uji validasi metode analisis kadar parasetamol dan kafein dalam tablet obat dengan KCKT dilakukan untuk memperoleh data validasi metode sehingga metode tersebut diketahui kelayakannya. Parameter-parameter validasi yang diuji meliputi linearitas, limit deteksi, limit kuantitasi, presisi, dan akurasi. Hasil yang diperoleh memiliki nilai waktu retensi lebih cepat daripada teknik simultan sebelumnya dengan menggunakan kolom C8. Semua parameter yang diuji memenuhi kriteria penerimaan yang telah ditetapkan oleh Association of Official Analytical Chemists. Untuk parasetamol mempunyai nilai koefisien korelasi (r) = 0,9997, limit deteksi 17,5867 mg/L, limit kuantitasi 53,2932 mg/L, presisi luas area 0,96% serta presisi konsentrasi analit 1,03% dan akurasi dengan persen perolehan kembali berkisar 100,22-102,36%. Sedangkan kafein mempunyai nilai koefisien korelasi (r) = 0,9999, limit deteksi 0,7567 mg/L, limit kuantitasi 2,2932 mg/L, presisi luas area 0,99% serta presisi konsentrasi analit 1,01% dan akurasi dengan persen perolehan kembali berkisar 90,03-92,98%."
Lengkap +
541 JSTK 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S32241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kusnadi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IDM Puspa Adnyana
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>