Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1523
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Elektrode nanobelt MoO3/graphene yang memiliki fleksibilitas tingggi dan tanpa penguat current collector dapat disintesis dengan dua langkah metode hydrothermal microwave Graphene dipersiapkan dengan menggunakan metode hidrotermal menggunakan gelombang mikro (microwave) dan dicampurkan dengan larutan MoO3 untuk menghasilkan komposit nanobelt MoO3/graphene dengan morfologi berupa kombinasi antara tumpukan lembaran graphene dan nanobelt MoO3 yang seragam dengan lebar 200-500 nm dan panjang 5-10 um. Pengukuran charge-discharge hasil sintesis material hibrida MoO3/graphene menunjukkan tingkat kemampuan rate capability yang baik, kapasitas besar, dan stabilitas cycling yang tinggi dibandingkan dengan lapisan MoO3 murni. Kapasitas discharge awal 291 mAh g-1 dapat dicapai pada 100 mA g-1, dengan kapasitas 172 mAh g-1 setelah 100 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MoO3/graphene dapat digunakan sebagai bahan material katode baterai litium yang fleksibel."
MRS 1:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Sahat Patar Somuntul
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S8804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Arie Febrianto
"Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui bagaimanakah Kasus Program Geser Kompetitor oleh tu baterai ABC itu terjadi dan melakukan analisa terhadap Putusan Perkara Nomor 06 I KPPU-u 12004 tentang Program Geser Kompetitor oleh Batu Baterai ABC.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normative atau penelitian hukum doctrinal . Data yang diteliti merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh darri bahan kepustakaan,bahan pustaka, literature, dokumen , makalah, website dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha, peraturan perundang-undangan dan lain sebagainya yang ada hubungar+.rya dengan penelitian ini yang terdiri dari bahan hukum primer, yaitu Urrdang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan usaha Sehat. Taknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian di analisis secara Sistematis dan Yuridis.
Hasil dari penelitian adalah berupa Kasus Batu Baterai ABC adalah kasus pelanggaran Terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli den Persaingan Usaha Tidak Sehat yang diduga dilakukan oleh PT Ada Boga Cemerlang selaku Pelaku usaha dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, dalam hal ini sebagai pemasek batu baterai ABC di wilayali Indonesia, yang mans pelanggaran yang dilakukan adalah terhadap pasal 15 ayat 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 19 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 25 ayat 1 huruf a jo ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Kasus ini berdasarkan laporan dari sate palaku usaha pada tanggal 14 Juni 2004 dan tanggal 2 Juli 2004 tentang dugaan adanya pelanggaran terhadap ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Selanjutnya lasus ini adalah wewenang dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk menyelidiki, memeriksa dan memutuskan kasus ini. Pada intinya kasus ini adalah : Pihak Batu baterai ABC selaku Teri3por melakukan Program Geser Kompetitor yang dimutai pada bulan Maret 2004, setelah sehelumnya pada 13ertengahan bulan Februari 2004 , PT PANASONIC GOBEL INDONESIA dalam hal ini sebagai Pelapor telah rnelaksanakan Program Single Pack Display dengan ketentuan setiap toko yang mendisplay batu baterai single pack ( manganese tipe AA } dengan menggunakan standing display akan diberikan lbuah senter yang sudah diisi dengan 4 baterai dan toko yang se!ama 3 bulan mendisplay produk tersebut akan mendapatkan tambahan 1 bush seater yang same, sedangkan untuk material promosi [ standing display } diberikan gratis oleh PT Panasonic Gobel Indonesia.
Isi dari Surat Perjanjian Program Geser Kompetitor periode Maret-Juni 2004 Sebagai berikut :
1.) Program Pajang dengan mendapatkan potongan tambahan 2% dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Toko mempunyai space atau ruang pajang baterai ABC dengan ukuran minimal 0,5 x 1 meter
b.Toko bersedia memajang baterai ABC
c.Toko bersedia mernasang PCS ( materi promosi ) ABC
2) Kamitmcn Toko untuk tidak menjual baterai Panasonic. dengan mendapatkan potongan tambahan 2 % dengan ketentuan sebagai b.erikut :
a.Toko yang sebelumnya jual baterai Panasonic , mulai bulan Maret sudah tidak jual lagi
b,Toko hanya menjuai baterai ABC
3) Mengiltuti Program Pajang dan kpmitmen untuk tidak juaf batu baterai Panasonic.
Kemudian setelah dilakukan proses pemeriksaan dan panyelidikan yang melibatkan beberapa saksi yang adalah Safes Terlapor, Pernilik Toko-toko, dan Key Dealer Pelapor oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha diputuskan pada tanggal 2 Maret 2005 yang adalah siding kornisi bahwa Terlapor terbukli secara sah dari meyakinkan melalui Program Geser Kumpetitor melanggar atau berientangan terhadap pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, yang dengan jelas buktinya terdapat pada Surat Perjanjian Program Geser Kompetitor, pasal 10 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 19 huruf b Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999, pasal 25 ayat 1 bumf a jo ayat 2 huruf a Undang-Undang Ncmor 5 Tahun 1999.
Analisis terhadap Kasus Program Geser Kompetitor yang dilakukan oleh batu baterai ABC terdapat tiga hal yaitu : Analisis terhadap perjanjian tertutup, Analisis terhadap Penguasaan pasar dan analisis terhadap penyalahgunaan pasisi dominant dimana ketiga hai ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang diduga telah dilanggar oleh Program Geser Kompetitor oleh batu baterai ABC dalam hal ini FT Arta Braga Cemerlang selaku Distributor batu baterai ABC , dimana setelah dilakukan oenyelidikan oleh KPPU terbukti melakukan pelanggarsn tersebut.
Analisis terhadap perjanjian tertutup dengan pasal 15 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Pasai 15 ayat 3 huruf b analisanya berupa bahwa pasal ini menjamin agar tetap terjadinya persaingan di antara pelaku usaha yang bergerak di bidang yang sama , selain itu juga mencegah terjadinya kesulitan bagi pelaku usaha lain dalam menjalankan usahanya yang apabila dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan tersingkirnya pelaku usaha lain yang merupakan pesaing dari pelaku usaha yang melakukan perjanjian yang mana dalam pasal 15 ayat 3 huruf b menyatakan : "Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima barang dan atau jasa dari palatal usaha pemasok : b. tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok?.
Dirnana pada kasus PGK ini dalam perjanjiannya tercantum : Komitmen toko untuk tidak menjual bate haterai Panasonic dengan mendapatkan potongan tambahan 2 % dengan ketentuan sebagai berikut : toko yang sebelumnya jual haterai Panasonic mulai bulan Maret sudah tidak jual iagi, tokc hanya jual baterai ABC yang terbukti PGK melanggar pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tabun 1999: serta ayat-ayat sebelumnya mengenai pelarangar. terhadap terjadinya perjanjian yang bersifat tertutup, dengan mana apabila tersingkirnya pelaku usaha lain yang merupakan pesaing akan mengakibatkan terjadinya kekuatan dominant di pasar yang mengakibatkan terjadinya monopoli yang hanya akan menghasilkan keuntungan bagi segelintir orang raja tldak ke seluruh rakyat Indonesia, juga akan mengakibatkan pengangguran yang Uanyak disebabkan tersingkimya pelaku usaha lain yang adalah pesaing dari pelaku usaha yang melakukan perjanjian tertutup, dimana dengan terjadinya pengangguran akan'mengakibatkan kerawanan social dengan terjadinya kejahatan , dirnana kejahatan itu timbal semata-mata untuk memperoleh uang untrrk mensejahterakan keluarga Tian karena terjadinya kecemburuan social karena keberhasilan dan kesejahteraan bagi segelintir orang saja yang bisa saja tirnbu! akibat terjadinya perjanjian tertutup seperti yang disebatkan pada pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang menimbulkan kesulitan bagi pelaku usaha lain untuk memasuki pasar yang bersangkutan yang bahkan dapat menyingkirkan pelaku usaha lain yang merupakan pesaing dari pelaku usaha yang rnelakukan perjanjian tertutup. Selain itu juga dapat mengurangi pilihan konsumen untuk memilih produk batu baterai yang sesuai dengan keinginan di mana dalam pasar persaingan"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pada suatu konstruksi bangnman, beton merupakan bagian yang penting dan
mempunyai andil yang besar terhadap kekuatan konstruksi bangunan tersebut. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kekuatan beton ialah mutu material-material penyusun
campuran beton. Pada suatu bangunan tertentu diperlukan beton bertulang dan
pemasangan tulangan daiam beton bertulang ini harus sesuai dengan perhitungan yang
telah dilakukan ahli-ahli Sipil. Spesifikasi mutu beton biasanya dinyatakan dalam kuat
campuran beton. Untuk mengetahui apakah beton-beton yang ada pada suatu konstruksi
bangunan telah memenuhi spesifikasi yang diharuskan, tentunya perlu dilakukan suatu
pemeriksaan
Pemeriksaan ini dapat dilakukan tanpa merusak sehingga tidak mempengaruhi
kekuatannya setelah pemeriksaan dilakukan. Salah satu metoda tak merusak yang dapat
dilakukan untuk pemeriksaan beton bertulang ini adalah uji ultrasonik, yaitu dengan
memanfaatkan gelombang akustik berfrekuensi tinggi. Dasar dari metoda ini adalah
adanya perbedaan kecepatan gelombang ultrasonik di dalam beton akibat adanya cacat-
cacat berupa keropos atau retakan yang mungkin terdapat baik di dalam maupun pada
permukaan beton dan adanya perbedaan kecepatan gelombang ultrasonik di dalam
tulangan baja.
Pada penelitian ini dibuat beberapa benda uji baik yang berbenruk kubus,
silinder, maupun balok dengan maupun tanpa tulangan baja dengan kual lekan yang
berbeda-beda sebagai model pengujian dengan pengkombinasian gradasi agreat kasar.
Peugujian ultrasonik pada benda uji dilakukan dengan metode transmisi. Pada pengujian ini digunakan slat yang dapar mengeluarkan gelombang ultrasonik dengn frekuensi 54 khz dan kecepatan gelombang yang merambat dalam beton 3,5 - 4,5 km/s tergantung mutu beton."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isfan Hany Yaman
"Cluster analysis dari atribut seismik merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengelompokkan litologi dari data seismik yang telah direkam dan diproses. Secara prinsip, cluster analisis memproyeksikan N atribut seismik ke sistem koordinat dengan N-dimensi yang menghasilkan K cluster yang merepresentasikan litologi yang berbeda. Penentuan center dari data dapat dilakukan secara acak yang kemudian berubah-rubah karena proses iterasi (unsupervised).
Dekomposisi spektral mengubah amplitudo seismik sebagai fungsi ruang dan waktu menjadi frekuensi, ruang, dan waktu. Dekomposisi spektral telah digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penentuan ketebalan lapisan tipis, visualisasi stratigrafi, dan deteksi hidrokarbon secara langsung. Metode dekomposisi spektral yang biasa digunakan antara lain STFT (short-time fourier transform), CWT (continuous wavelet transform), dan EMD (Empirical Mode Decomposition).
Ada banyak atribut-atribut yang dapat diekstrak dari data seismik dan pemilihan atribut yang hanya dapat mempengaruhi distribusi litologi ini secara dominan bukan merupakan hal yang mudah karena pada kenyataannya beberapa atribut tidak memberikan kontribusi dalam pengelompokkan litologi. Untuk mengurangi hal itu, penulis menggunakan principal component analysis pada atribut seismik. Metode ini memilih atribut yang telah terotasi yang memberikan kontribusi untuk clustering berdasarkan urutan nilai eigen valuenya. Hasil yang didapatkan menunjukkan konsistensi dengan peta litologi yang sudah ada.

Cluster analysis of seismic attributes is a method used to classify the lithology of the seismic data that has been recorded and processed. In principle, cluster analysis of seismic attributes to transform the N system with N-dimensional coordinates that produce K clusters that represent different lithologies. Determination of center of data is done through a random process that later change of due process of iteration (unsupervised).
The spectral decomposition of seismic change amplitude as a function of space and time into the frequency, space and time. Spectral decomposition has been used in various applications such as thickness estimation for thin beds, visualization stratigraphy, reservoir characterization, and direct hydrocarbon detection. There are a variety of spectral decomposition methods, STFT (short-time Fourier transform), CWT (continuous wavelet transform), MPD (matching pursuit decomposition) and EMD (Empirical Mode Decomposition). The method used in this study is the method of EMD.
There are many attributes that can be extracted from seismic data and the selection of attributes that can only affect the distribution of the dominant lithology is not an easy thing because of the fact that some attributes do not contribute to the grouping of lithology. To reduce it, the author uses principal component analysis on seismic attributes. This method of selecting the attributes that have been rotated to contribute to clustering based on the sequence of eigenvalues valuenya. The results obtained show consistency with existing lithologic maps.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014;2014;2014
T42700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>