Ditemukan 22730 dokumen yang sesuai dengan query
KAJ 6:1 (2001)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pembahasan tentang TNI dan Polri tentang ?Pertahanan dan Keamanan"
telah berlangsung semenjak era Orde Baru dan lebih sering dalam era Reformasi
sekarang ini.
Istilah "keamanan" atau "security" telah menimbulkan kerancuan (seman-
tic confusion), pengertian yang berbeda-beda, seperti world security national
security, homeland security, internal security, industrial security dan sebagainya. Ini sering dikaitkan dengan tugas TNI dan Polri.
"
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 7 (2005) Juli : 61-65, 2005
JPI-7-Jul2005-61
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta: Markas Besar TNI, 0
355 Ind i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: PUSPEN TNI, 2008
355.330 IND d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Imparsial, 2006
355 GAM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Deliar Noer
Bandung: Mizan Pustaka, 1997
991.320 NOE p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Sinergi antara TNI-POLRI-sipil sangat dibutuhkan bagi pemerintah dalam menghadapi rangkaian teror di Indoensia. Memasuki era reformasi, ideologi radikal memiliki ruang gerak yang lebih bebas untuk mengancam keamanan nasional. Permasalahannya saat ini adalah sinergi antara TNI-POLRI-Sipil masih kerap dirundung masalah, baik itu yang terkait langsung dengan tugas operasi maupun tidak. Padahal ketiganya menjadi komponen pertahanan keamanan yang bersifat semesta dalam menghadapi ancaman teror dan paham-paham radikal. Optimalisasi diantara menjadi kunci utama disamping terus melaksanakan dan mengevaluasi program deradikalisasi yang telah dilakukan oleh pemerintah. "
345 JPUPI 6:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Achmad Wahyudi
"TNI sebagai kekuatan inti pertahanan negara mempunyai unit Satuan Siber TNI (Satsiber TNI). Namun Satsiber TNI mempunyai kendala dalam pemenuhan tenaga sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi di bidang siber dan berdampak pada kosongnya beberapa jabatan. Sistem rekrutmen yang berjalan saat ini masih menggunakan metode tradisional. Oleh karena itu, perlu adanya aplikasi sistem penunjang keputusan dalam proses rekutmen Satsiber TNI. Metode yang dapat digunakan dalam membangun SPK adalah metode AHP dan TOPSIS. Tujuan dari penelitian ini membangun sistem penunjang keputusan berbasis website untuk memilih calon anggota Satsiber TNI menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Penelitian ini menghasilkan aplikasi sistem penunjang keputusan yang lebih efektif dan efesien dalam proses rekrutmen calon anggota Satsiber TNI."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"The social and political behavior differences among the Kyais (Islamic religious leaders) have been very much influenced by two main factors: their social position and personal capability....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yusida Lusiana
"Studi ini menguji model teoritik mengenai sikap intoleransi politik, bertujuan untuk membuktikan bahwa ODS, RWA, dan identifikasi agama sebagai faktor kepribadian, serta persepsi ancaman sebagai faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap pembentukan sikap intoleransi politik. Sebanyak 390 mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto yang berusia 18-31 tahun mengisi kuesioner untuk mengukur variabel-variabel di atas. Hasil menunjukkan bahwa RWA dan persepsi ancaman memberikan pengaruh langsung positif dan bermakna terhadap intoleransi politik, sementara identifikasi agama memberikan pengaruh tidak langsung yaitu melalui persepsi ancaman. Dengan demikian, faktor pribadi dan lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi intoleransi politik. Satu variabel, yaitu ODS, dalam studi ini ternyata tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap intoleransi politik. Hal lain yang menarik dalam penelitian ini adalah pembuktian bahwa agama tidaklah sebagai penyebab seseorang untuk bersikap intoleran. Agama hanya dijadikan media untuk mengekspresikan sikap intoleran ketika pemeluknya merasakan adanya keterancaman. Agama justru sama sekali gagal menjadi aspek pemicu ketika seseorang tidak merasa adanya ancaman dalam dirinya. Namun, agama akan menjadi faktor penting dalam meningkatkan intoleransi seseorang ketika dia mengalami keterancaman atas hadirnya kelompok lain. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menguji kembali variabel ODS dan intoleransi politik, studi kualitatif (analisis wacana) dan kuantitatif (structural equation modeling) pada masyarakat non-mahasiswa, non-Islam, dan di luar Unsoed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37902
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library