Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Nurvidya Arifin
"The papers published in this special issue of the Asia-Pacific Population Journal were presented at the international conference ?Population and Development in Asia: Critical Issues for a Sustainable Future?, held from 20 to 22 March 2006 in Phuket, Thailand. The panel on ?Ageing and Development? was one of the 10 panels.
This book examines the future surge in Asian families. Because of older adults in these societies will have higher levels of education and standards of living, there are some concerns that traditional support for elderly may fade. Therefore, promoting active ageing may be one important means to reduce the dependence of older persons on the younger population.
Rapid population ageing in Asia is accompanied by rapid changes in socio-economic and political developments. This will in turn affect living arrangements of older persons while family has traditionally been the pillar of support for this segment of the population in Asia, some studies have shown that modernization and urbanization tend to affect the level and quality o f this familial support."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], 2006
K 305.26 EVI g
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"This book is concerned with the general issues of ageing, learning and education for the elderly and then with the more specific issues of why, how and what elders want to learn. This monograph consists of 10 chapters written by various internationally renowned researchers and scholar-practitioners in the field."
Dordrecht, Netherlands: [, Springer], 2012
e20399527
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Nurvidya Arifin
"Contrary to the hypothesis, the percentage of older persons co-residing with the children was found to be higher in districts with more advanced stages of economic development. In rural areas, older persons were, by contrast, more likely not to co-reside with their children."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], 2006
K 305.26 EVI l
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Kunhardt Jr, Philip B.
Little, Brown & Co., 1989
R 778 KUN j
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1992
331.13 UND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tunjung Artha Trahtama Puri
"Indonesia telah bergerak menuju masyarakat menua, upaya telah dilakukan untuk menciptakan masyarakat Menua Aktif, di mana lansia tetap dalam kondisi sehat, mandiri, dan produktif. Penelitian ini meneliti kondisi keuangan lansia, salah satu persyaratan yang paling penting untuk mencapai masyarakat Menua Aktif. Kondisi keuangan digambarkan dengan menggunakan empat pengukuran: apakah lansia bekerja atau tidak, jumlah jam kerja, pendapatan lansia, dan apakah lansia miskin atau tidak. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logit untuk meneliti faktor-faktor penentu bekerja atau tidak, dan apakah miskin atau tidak. Menggunakan analisis OLS untuk menemukan faktor-faktor penentu jumlah jam kerja dan pendapatan. Semua analisis statistik menggunakan individu, rumah tangga dan variabel spasial. Beberapa temuan bahwa variabel individu dan rumah tangga (umur, jenis kelamin, tempat tinggal, hubungan dengan kepala rumah tangga, pengaturan tempat tinggal, status perkawinan, pendidikan, baca tulis, keluhan kesehatan, Raskin, dan asuransi kesehatan) secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk bekerja, jumlah jam kerja, pendapatan, dan apakah menjadi miskin atau tidak. Rawat inap memiliki efek yang signifikan pada pekerjaan dan pendapatan saja. Kredit usaha dan jaminan sosial hanya secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk bekerja, jumlah jam kerja dan pendapatan. Variabel spasial (mengukur dengan PDB, upah minimum, persen orang miskin) secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk bekerja, jumlah jam kerja, pendapatan, dan apakah miskin atau tidak.

As Indonesia has been moving toward an ageing society, efforts have been made to create an Active Ageing society, where the elderly are and remain healthy, independent, and productive. This study is examining the elderly?s financial condition, one of the most important requirements to achieve an Active Ageing society. It uses four measurements of the financial condition: whether or not the elderly works, the number of working hours, the income of the elderly, and whether or not the elderly is poor. The study uses a logit regression analysis for examining the determinants of working or not, and whether the elderly is poor. It uses an OLS analysis for finding the determinants of number of hours working and income. All statistical analyses employ individual, household and spatial variables. Some of the findings are that individual and household variables (age, sex, place of residence, relationship to head of household, marital status, living arrangement, education, literacy, health complaints, Raskin, and health insurance) significantly influence decision to work, the number of working hours, incomes, and whether being poor or not. Hospitalization has a significant effect on work and income only. Business credit and social security only significantly influence decision to work, the number of working hours and incomes. Spatial variables (measure with GDP, the minimum wage, percent of poor people) significantly influence decision to work, the number of working hours, income, and whether poor or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rodli Putra Hendrawan
"ABSTRACT
Perubahan struktur populasi Indonesia merupakan salah satu fenomena baru yang menarik untuk dibahas, terutama perubahan komposisi populasi yang berubah dari jumlah anak muda yang lebih banyak pada periode hingga 2045 dan bertambahnya usia tua. Peningkatan usia tua menyebabkan masalah baru, yaitu jumlah beban yang ditanggung oleh usia produktif usia anak-anak dan usia tua, sehingga menciptakan trade off untuk merawat anak-anak atau orang tua mereka. Penelitian ini mencoba melihat fenomena merawat orang tua dengan menggunakan pendekatan hidup bersama dan melihat fenomena tersebut dalam hal Islam. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 5, variabel yang digunakan adalah variabel religiusitas diri, yaitu doa, bacaan, kontribusi, dan persepsi kepatuhan diri. Selain itu, variabel lain juga digunakan yang dibagi menjadi karakteristik anak seperti status pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, dan pendapatan dari Muslim dewasa. Kemudian karakteristik orang tua yang terdiri dari pekerjaan dan status kesehatan mereka, ditambah lokasi tempat mereka tinggal bersama. Penelitian ini menggunakan model logistik untuk melihat probabilitas Muslim dewasa hidup dengan orang tua. Hasil yang diperoleh adalah variabel religiusitas menunjukkan signifikansi negatif terhadap kemungkinan tinggal bersama orang tua lanjut usia. Ini menyiratkan bahwa religiositas belum mendorong Muslim dewasa untuk hidup bersama orang tua karena ada banyak cara lain untuk melayani orang tua mereka.

.ABSTRACT
Changes in Indonesia's population structure is one interesting new phenomenon to be discussed, especially changes in the composition of the population that changes from the number of young people who are more in the period until 2045 and increasing old age. The increase in old age causes a new problem, namely the amount of burden borne by the productive age of the age of children and old age, thus creating a trade off to take care of their children or parents. This study tries to look at the phenomenon of taking care of parents by using the approach of living together and looking at the phenomenon in terms of Islam. This study uses data from IFLS 5, the variable used is the variable of self religiosity, namely prayer, recitation, contribution, and perception of self-obedience. In addition, other variables are also used that are divided into child characteristics such as employment status, marital status, number of children, and income from adult Muslims. Then the characteristics of parents consisting of their work and health status, plus the location where they live together. This study uses a logistic model to see the probability of adult Muslims living with parents. The results obtained are the variable religiosity shows a negative significance towards the possibility of their stay with elderly parents. This implies that religiosity does not yet encourage adult Muslims to live with parents because there are many other ways to serve their parents."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dravinda Adeera Putri
"[ABSTRACT
In this constant changing environment, architecture and health are strongly
interrelated which affect the environment. People often consider factors that affect
their health within their surroundings. It is important that proper response to the
local environment condition is addressed thoroughly through the building itself.
Thus, a considerable architecture performance is required as the base of planning
which protect the public?s health. Based on the problems in a specific suburb in
Perth, the idea of healthy living challenges the creation of mixed-use building
development, which generate the aspects of healthy environment into architecture.
A healthy living building is an approach where activities are mainly designed with
the help of natural elements and providing as much open spaces as possible,
which catalyzes maximum social interaction.

ABSTRAK
Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi., Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan
sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat
sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka
dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja
arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat
melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth,
pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat,
dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah
konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana
unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan
menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Press, 2011
305.4 AGE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore : Departement of Japanese Studies National University of Singapore , 1994
301.18 AGE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>