Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2416
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Firman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2431
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Khairul Rahman
"Proses kerja di Industri melibatkan interaksi antara pekerja, bahan baku peralatan dan lingkungan. Interaksi tersebut dapat menimbulkan bahaya dan risiko baik risiko kesehatan maupun risiko kecelakaan jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur dan langkah kerja yang benar.
Penelitian mengenai analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja Kerja Pada Proses Kerja di Area Finishing 2 Air Blow ALPC PT Astra Daihatsu Motor Casting Plant dilakukan untuk mengetahui bahaya dan tingkat risiko yang ada. Bahaya Fisik, Kimia dan Ergonomi yang ada dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan maupun risiko kecelakaan dimana tingkat risiko akan berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui tingkatan risiko yang ada maka langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan menganalisis bahaya yang ada dan risiko yang mungkin terjadi.
Penelitian ini bersifat observasi dengan menggunakan metode task analysis untuk melihat resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja dengan instrument penelitian job safety analisys (JSA) yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya sehingga dapat diketahui risiko pada setiap langkah kerja.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan desain studi analisis risiko semikuantitatif dengan menggunakan Standar Australian-Newzealand AS/NZS 4360 : 2004 yaitu menghitung tingkat risiko dengan cara mengalikan probabilitas, konsekuensi dan eksposure. Data primer diperoleh dari wawancara tidak terstruktur dan observasi lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data yang ada di perusahaan dan studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses di Area Finishing 2 Air Blow ALPC risiko tertinggi adalah gangguan kesehatan yang lebih banyak disebabkan oleh bahaya ergonomi.

Work process in Industry entangle interaction among workers, equipments raw material and environment. The interaction can generate health risk and also accident risk otherwise conducted as according to real correct active stroke and procedure.
This research concerning in safety risk analysis and health of work activity at Process Work in Area of Finishing 2 Air Blow ALPC PT Astra Daihatsu Motor of Casting Plant which conducted to know existing level of risk and hazard. Physical, Chemical and Ergonomic hazard can generate health trouble and also accident risk where risk level of will differ one another.
To know existing risk level hence step early which must be done identify and analyse existing hazard and risk which possible happened. This research have the character of observation by using method of task analysis to see risk of accident and health risk of work activity with instrument research of analisys safety job ( JSA) with aim to identify danger so that can know by risk in each active stroke.
Research type taken is descriptive with study desain analyse risk of semikuantitatif by using Standard of Australian-Newzealand AS /NZS 4360 : 2004 that is calculating risk storey;level by multiplying probability, and consequence of exposure. Primary data obtained from structure interview and observation field, while secondary data obtained from exsisting data in bibliography study and company.
Result of this research indicate that the most highest risk in process Area of Finishing2 Air Blow ALPC is ergonomic hazard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahzrin Perwita Sari
"Skripsi ini membahas tentang analisis risiko pada sepuluh tahapan proses yang terdapat pada bagian Low Pressure Die-Casting, PT X plant Onepack Cikarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang mengacu pada Australian Standar/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360 : 2004. Metode yang digunakan dalam analisis risiko adalah metode semi-kuantitatif formula matematika W.T.Fine. Tujuan penelitian adadalah mendapatkan tingkat risiko K3 pada proses kerja LPDC PT X Plant Onepack Cikarang. Hasil penelitian adalah jenis-jenis risiko dan tingkat risiko yang ditentukan dari nilai risiko yang dimiliki pada masing-masing dari sepuluh tahapan proses dibagian LPDC tersebut.
This final paper discusses about the risk analysis of ten flow procces in Low Pressure Die Casting PT X Plant Onepack Cikarang. This Research used descriptive research design that refer to Australian Standar/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360 : 2004. The method which is used in this risk analysis is semi-quantitative method of W.T.Fine math formula. The Objective research is getting the level of occupational safety and health risk of work procces in LPDC PT X plant onepack Cikarang. The result of the research is kind of risks and risk level that determined based on risk values which are had by each risks of ten flow procces."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurdian
"Proses low pressure die casting merupakan salah satu jenis proses casting dimana pada proses ini parameter umum seperti tekanan, kecepatan, temperatur dan waktu diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil produk yang maksimal.
Indeks kompleksitas manufaktur memungkinkan orang dengan berbagai latar belakang untuk secara cepat mengevaluasi alternatif dan risiko sehubungan dengan produk, proses atau operasi. Indeks kompleksitas proses low pressure die casting (␣pcx) adalah indikator dari suatu proses manufaktur yang menggambarkan nilai kerumitan gabungan dari setiap urutan sub proses (pcx). Berdasarkan data riwayat produk, hasil penelitian dan diskusi dengan beberapa ahli diperoleh bahwa parameter utama yang berpengaruh adalah : temperatur, tekanan, kecepatan, die, core, dan material yang digunakan.
Metode yang digunakan adalah metode yang diperkenalkan oleh ElMaraghy dan Urbanic dimana penilaian dilakukan berdasarkan atas jumlah informasi, variasi informasi dan isi informasi. Perhitungan dilakukan terhadap tiga produk cylinder head, hasil perhitungan diperoleh nilai kompleksitas proses masing-masing yaitu 1TR = 6.18, 2TR = 6.01 dan 3SZ = 4.75, selanjutnya dilakukan analisa pengaruh kompleksitas masing-masing sub proses terhadap nilai komplesitas proses keseluruhan.
Hasil analisa menyatakan bahwa nilai kompleksitas sub proses berbanding lurus (linear) terhadap kompleksitas proses keseluruhan. Nilai kompleksitas proses dapat digunakan sebagai pendekatan alternatif untuk mengurangi resiko tingkat kerumitan proses pada tahap proses desain. Sebagai contoh, dengan mengurangi konstruksi die yang awalnya terdiri dari 6 bagian menjadi 5 bagian dan penggunaan jumlah core dari 6 menjadi 5, berdasarkan hasil perhitungan ulang diperoleh indek kompleksitas 1TR dapat turun menjadi 6.09 atau 8.8 %.

The process of low pressure die casting is one of the casting process in which the general process parameters such as pressure, speed, temperature and time are set in such a way as to obtain the maximum product quality.
The manufacturing complexity index allows people with diverse backgrounds to rapidly evaluate alternatives and risks with respect to the product, process or operation tasks. Complexity index of low pressure die casting process (Σpcx) is an indicator of a manufacturing process that describes the value of the combined complexity of any sequence of sub-processes (pcx). Based on the history product data, research and discussions with some experts found that the main parameters process are : temperature, pressure, speed, die, core, and materials.
The method used was introduced by ElMaraghy and Urbanic where the assessment is based on the amount of information, variety of information and the information content. Calculations performed on three different products of cylinder head, the result are 1TR = 6.18, 2TR = 6.01 and 3SZ = 4.75, then the results compared with the sub process complexity (setting, filling, solidification and handling).
The results of the analysis states that the value of complexity is directly proportional (linear) to the the sub process complexity. Process complexity index can be used as an alternative approach for reducing the complexity risk during the design stages. For example by reducing the die construction which originally consisted of six parts into 5 parts and the used of cores from 6 to 5, based on the results obtained by recalculation 1TR complexity index can be reduced from 6.18 to 6:09 or 8.8%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Syadzwina
"Penelitian ini membahas kajian pengukuran fatigue secara subjektif di Departemen Produksi bagian Die Casting PT TACI pada periode Mei sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan fatigue pada pekerja shift. Hasil penelitian mendapatkan pekerja shift bagian die casting mengalami keluhan fatigue dengan kategori fatigue ringan dan kategori fatigue berat. Faktor risiko yang memiliki hubungan signifikan dengan keluhan fatigue adalah desain kerja, kerja lembur, beban fisik, waktu perjalanan, dan tingkat kesehatan. Peneliti merekomendasikan upaya peningkatan berkelanjutan untuk perusahaan dan karyawan dalam mengatasi keluhan kesehatan kerja.

The focus of this research is the measurement of subjective fatigue at Production Department on Die Casting Unit PT TACI in may to june 2016. This research is a cross sectional study with observational approach. The purpose of this research is to determine the factors associated with complaints of fatigue in shift workers. The result of this research is the shift workers of die casting unit was complainting of fatigue on mild and severe level. The risk factors which have significant related of complaint fatigue are job design, overtime, physical workload, commuting time and health status. The researcher suggests that corporation and their employees are ought to implement the continous improvement for occupational heatlh issues.
"
Depok: Fakultas Kesahatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Sajidah
"Penelitian ini membahas tentang analisis risiko K3 di proses kerja Die Casting Plan 3 PT. X pada bulan Mei-Juni 2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan AS/NZS ISO 31000:2009 sebagai standar untuk proses penilaian risiko K3. Metode yang digunakan dalam penilaian risiko adalah semi-kuantitatif formula matematika W. T Fine. Identifikasi risiko menggunakan metode Job Hazard Analysis (JHA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat risiko K3 pada proses kerja Die Casting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 58 risiko pada proses kerja Die Casting dimana pada penilaian risiko awal (basic risk) sebanyak 48,27% risiko dengan level very high, 24,14% risiko dengan level risiko substantial, 18,97% risiko dengan level risiko priority 3, dan 8,62% risiko dengan level risiko priority 1. Kemudian risiko dinilai kembali dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada (existing control) menjadi 46,55% risiko dengan level risiko priority 3, 24,13% risiko dengan level risiko substantial, 13,80% risiko dengan level risiko priority 1, 8,62% risiko dengan level risiko very high, dan 6,90% risiko dengan level risiko acceptable. Sedangkan dari keempat proses kerja Die Casting terdapat 5 risiko terbesar dengan level risiko yang belum acceptable, yaitu very high, priority 1 dan substantial. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi untuk pengendalian dari 5 risiko terbesar tersebut dari masing-masing proses yang bersifar engineering control, administrative control atau personal protective control.

This study discusses about the risk analysis of occupational health and safety in the working process Die Casting Plan 3 PT. X in May-June 2016. This study used a descriptive research design with AS / NZS ISO 31000: 2009 as standard for the risk assessment process of occupational health and safety. The method used in the risk assessment is a semi-quantitative mathematical formula W. T Fine. Risk identification method in this study adopted by Job Hazard Analysis (JHA). The purpose of this study was to determine the risk level of occupational health and safety in the working process Die Casting. The results showed that found as many as 58 risks in the working process Die Casting. where the initial risk assessment (basic risk) as much as 48.27% of risk with a very high level, 24.14% of risk with substantial risk level, 18.97% of risk with risk priority level 3, and 8.62% risk risk level priority 1. Then these risks reassessed taking into account the existing controls (existing risk) to 46.55% of risk with risk priority level 3, 24.13% of risk with substantial risk level, 13.80% risk risk priority level 1, 8.62% of risk with a very high level of risk, and 6.90% to the level of risk acceptable risk. While on the fourth working process Die Casting, there are 5 biggest risk to the level of risk that is not acceptable, is very high, priority 1 and substantial. Therefore, given advice on the control of the 5 biggest risks of each process that is engineering controls, administrative controls or personal protective control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Rusli
"Studi ini melakukan kajian kualitatif dengan memetakan laporan keberlanjutan PT Astra Agro Lestari Indonesia Tbk (“Perusahaan”) yang disusun sesuai Standar GRI (Global Reporting Initiative) ke perspektif Standar Integrated Reporting () dengan menggunakan sebagai dasar pemetaan, rekomendasi pengungkapan yang ditetapkan tim khusus pengungkapan non-keuangan terkait perubahan iklim (Task Force on Climate-related Financial Disclosure atau TCFD). Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan laporan keberlanjutan Perusahaan dapat lebih baik dalam menjelaskan bagi para pemangku kepentingan, proses penciptaan nilai jangka panjang organisasi beserta risiko dan peluang terkait dan strategi yang ditetapkan untuk menanggapinya serta pengukuran efektivitasnya. Tesis ini membatasi pengkajian kualitatif pada laporan keberlanjutan Perusahaan untuk tahun 2021. Temuan kajian kualitatif ini menunjukkan pengungkapan dapat membantu menjelaskan lebih baik strategi penciptaan nilai jangka panjang Perusahaan dan mendorong serta mempersiapkan Perusahaan untuk mengadopsi Standar ISSB pada saatnya nanti akan berlaku efektif dan dipersyaratkan oleh regulator, investor serta pemangku kepentingan lainnya.

This paper conducts a qualitative study by mapping the sustainability report of PT Astra Agro Lestari Indonesia Tbk (the “Company”) which is prepared according to the GRI Standards (Global Reporting Initiative) to the perspective of the Integrated Reporting () Standard using as a basis for mapping, recommended disclosures established by Task Force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD). The objective is to provide an opportunity for the Company's sustainability report to better explain to the stakeholders, the organization's long-term value creation process and the associated risks and opportunities and the strategies established to respond to them and measure these strategies’ effectiveness. This thesis limits the qualitative assessment to the Company's sustainability report for 2021. The findings of the qualitative study show that disclosure can help to better explain the Company's long-term value creation strategy and assist to promote and prepare the Company to adopt the ISSB Standard when they become effective and required by the regulators, investors and other stakeholders."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiputra Prayogi
"ABSTRAK

Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mempelajari dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dini pada core pin yang digunakan untuk membuat silinder blok. Core pin mengalami kegagalan sebelum memenuhi waktu pakai yang dihitung oleh para teknisi dan ada beberapa factor yang mempengaruhi hal tersebut. Dari beberapa faktor yang bisa mempengaruhi waktu kegagalan tersebut, penulis akan menganalisa dan mencari tahu penyebab utama yang menyebabkan kegagalan pada core pin. Tes yang akan dilaksanakan meliputi pengamatan mikrostruktur, analisa komposisi kimia pada molten metal dan juga core pin itu sendiri apakah telah memenuhi standar yang telah ditentukan, dan juga uji kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menemukan penyebab kegagalan dini yang terjadi pada core pin. Penelitian ini mengindikasikan bahwa factor utama yang mempengaruhi kegagalan dini pada core pin adalah desain core pin yang tidak dalam bentuk yang optimal. Kata Kunci: Analisa kegagalan, core pin, molten metal, metallography, sifat mekanikal


ABSTRACT

The purposes of this research are to study and analyse the factor that affecting the premature failure that happen in the core pin used to make a cylinder block. The core pin was failed before the time prediction from the engineer and there are several factor that affecting the failure. From the several factors that can affect the failure time, the author would like to analyse and find out the main factor which causing the failure. The test conduct including microstructure observation, chemical composition test of the molten metal that have contact with the core pin and also the core pin itself whether the composition is already match with the standard, and hardness test. This research aims to analyse and figure out the causes of the premature failure happen in the core pin. The research suggest that the main factors that contributed to the premature failure of the core pin is the design which is not in the optimum shape. Keyword: Failure Analysis, core pin, molten metal, metallography, mechanical properties

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Rizkia
"Paduan Al-11wt%Si merupakan salah satu jenis paduan aluminium silikon yang memiliki aplikasi terluas dalam dunia pengecoran khususnya proses die casting. Pada proses pengaplikasiannya dalam teknologi die casting, terdapat suatu permasalahan sangat dominan terjadi yaitu fenomena die soldering, ketika aluminium cair menempel pada permukaan material dies dan masih tersisa ketika proses pengangkatan part. Reaksi soldering biasanya ditemukan dalam proses High Pressure Die Casting pada paduan aluminium, yang melibatkan terbentuknya lapisan intermetalik antara material cetakan dengan aluminium cair. Hal tersebut mengakibatkan perusakan die dan menurunkan kualitas permukaan coran yang buruk, sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas namun meningkatkan biaya produksi pada operasional industri. Untuk itu dilakukan penelitian guna mempelajari morfologi dan karakteristik yang terdiri dari ketebalan dan kekerasan lapisan intermetalik yang terbentuk selama proses pencelupan. Pada penelitian ini, lapisan intermetalik terbentuk diantara substrat baja perkakas H13 dan paduan aluminium Al-11wt%Si dengan kandungan 0,66%Fe, 0,792%Fe, dan 1,088%Fe. Percobaan dilakukan dengan cara mencelupkan baja perkakas H13 ke dalam paduan Al-11wt%Si cair yang mengandung 0,66%Fe, 0,792%Fe, dan 1,088%Fe, kemudian didiamkan selama 30 menit untuk mensimulasikan proses die casting. Hasil penelitian menunjukkan dua lapisan intermetalik pada permukaan baja perkakas H13 yang merupakan compact intermetallic layer dengan fasa intermetalik AlxFey dan broken intermetallic layer dengan fasa intermetalik AlxFeySiz, selain itu diperlihatkan bahwa dengan meningkatnya kandungan Fe dalam paduan alumunium dapat menurunkan total ketebalan compact intermetallic layer dan broken intermetallic layer. Kemudian, nilai kekerasan suatu lapisan intermetalik akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah Fe yang berdifusi ke dalam lapisan intermetalik tersebut.

Al-11wt%Si is one of aluminum alloys which have largest application in the world of casting, especially in die casting process. In the application of die casting technology, there is a dominant problem names die soldering. Die soldering is a phenomenon in which molten aluminum ?welds? to the die surface and remains there after the ejection of the part. Soldering reactions are commonly observed during high pressure die casting of aluminum alloys, and involve the formation and growth of interfacial intermetallic layers between the die and the cast alloy. This phenomenon resulting in damage to the die and poor surface quality of the casting, but increase the production cost. This research is done to study the morphology and the thickness and hardness characteristic formation of the intermetallic layers during dipping test. In this research, intermetallic layers were formed between H13 tool steel substrates and Al-11wt%Si melt containing 0.66%Fe, 0.792%Fe, and 1.088%Fe. This research is done by dipped as-annealed H13 tool steel into Al-11wt%Si melt and holded in 30 minutes to simulate die casting process. This result showed two intermetallic layers in the surface of H13 tool steel, compact intermetallic layer containing AlxFey phase and broken intermetallic layer containing AlxFeySiz phase, and it was demonstrated that a higher iron content reduces the total thicness of compact intermetallic layer and broken intermetallic layer. And then, it showed that the thickness of intermetallic layer will increase as the content of iron diffuse from H13 substrate is increase."
2007
S41632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>