Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noarly Ayu Laksita
"ABSTRACT
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional yang ditargetkan mencakup seluruh masyarakat Indonesia pada tahun 2019 dan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit. Dalam penerapannya, penyelenggaraan rekam medis menjadi penting karena berkaitan dengan proses klaim dan perencanaan rumah sakit. Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menjadi salah satu rumah sakit yang menerapkan JKN. Namun, masih ada beberapa permasalahan yang ditemukan. Saat ini Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menggunakan rekam medis berbasis kertas dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Dari hasil observasi ditemukan bahwa pemasukan data pasien dilakukan berulang. Dengan kondisi ini, data pasien yang dimasukkan ke dalam sistem menjadi kurang real time dan kurang reliabel. Selain itu, masih ditemukan pula resume medis yang belum terisi lengkap. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe Rekam Kesehatan Elektronik (RKE) sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah. Pengembangan prototipe RKE dilakukan dengan menganalisis kelayakan pengembangan dan menghasilkan prototipe yang mencakup sistem basis data, rancangan tampilan antarmuka, serta rancangan laporan. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Dari penelitian yang dilakukan, Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor layak untuk dilakukan pengembangan prototipe RKE.

ABSTRACT
The National Health Insurance (NHI) is one of the programs in the National Social Insurance System that covers all Indonesian people targeted in 2019 and involves all health facilities, including hospitals. The organization of medical records is important because it relates to claims processing and hospital planning in NHI. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital is one of the hospitals that implement NHI. However, there are still some problems found. Currently, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital using paper-based medical records and Hospital Management Information System (HMIS) application. From the observation, it was found patient’s data entry repeated. With this condition, the patient data becomes not real time and less reliable. In addition, they also found that medical resume full unfilled. To that end, this study aims to develop a prototype of Electronic Health Record (HER) as one of the alternative solutions. EHR prototype development is analyzing the feasibility of developing and designing a prototype that includes a database system, the interface design, and the report draft. Research conducted qualitatively by method of observation, in-depth interview, and document review. From the research conducted, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital feasible to develop EHR prototype."
2014
S56583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Rosmelita
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menyusun perencanaan aplikasi web dinamis yang sesuai dan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi di RSMM Bogor tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode riset operasional (operational research) dengan menggunakan metodologi prototyping yang mengikuti tahap siklus hidup pengembangan sistem. Informan untuk pengisian kuesioner, wawancara mendalam dan diskusi kelompok terpadu (focus group discussion) ini adalah informan eksternal dari pasien, dan informan internal dari petugas kesehatan (dokter dan perawat) dan petugas lain.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah seluruh komponen input, proses, output, menggambarkan bahwa semua kebutuhan penyusunan prototype web dinamis sudah terpenuhi sehingga proses penyusunan prototype web dinamis dapat di implementasikan RSMM Bogor.

ABSTRACT
This study aimed to develop a dynamic web application planning appropriate and meet the needs of information and communication in RSMM Bogor in 2013. This research is a qualitative research method of operational research by using the following methodology prototyping phase of system development life cycle. Informant to the questionnaires, in-depth interviews and focus group discussions is the external informants of patients and internal informants from health workers (doctors and nurses) and other officers.
Results found in this study are all components of the input process output illustrates that all dynamic web prototype development needs are met so that the process of developing dynamic web prototype can be implemented RSMM Bogor.
"
2013
T36099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edlani Yudistia Armay
"Skripsi ini membahas ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri menurut jenis kelas perawatan dan jenis pembayaran perawatan di RSMM Bogor dengan subjek penelitian adalah rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain penelitian adalah studi potong -lintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008 di RSMM Bogor rela tif sebanding dengan kelengkapan pengisiannya dilihat dari 10 jenis formulir yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya 2 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik menurut jenis kelas perawatan, yaitu formuli r catatan perjalanan penyakit dan resume. Sementara pada jenis pembayaran perawatan, hanya ada 1 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, yaitu formulir resume.
Saran yang diusulkan yaitu melaporkan hasil penelitian ini kepada kom ite medik RSMM Bogor melalu panitia rekam medis sebagai salah satu bahan kasus mengenai mutu rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dilakukan analisisis kualitatif rekam medis guna mengetahui keakuratan data dan informasi yang terekam pada setiap formulir secara lebih mendalam; perlu dilakukan pengawasan/supervisi pada setiap kelas perawatan dan kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis secara berkala terkait kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dibuat peraturan/regulasi yang tegas dan baku untuk mengatur kelengkapan pengisian rekam medis; RSMM Bogor perlu memberikan pelatihan tentang rekam medis kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis.

This study discusses the incompleteness of the medical record Inpatient psychiatry according to the type of class treatment and care in the types of payment at RSMM Bogor. The subject of this research is the medical record Inpatient psychiatry in 2008 at R SMM Bogor. This research is quantitative research with cross-sectional research design. Results of research indicate that the incompleteness of medical records in RSMM Inpatient psychiatry in 2008 comparable with the relative completeness of the contents v iews of 10 types of forms reviewed.
Based on the results of research, note that only two types of form, the form of progress notes of disease and discharge summary form that showed statistically significant relationship with the type of class treatment. In addition, the type of discharge summary form again showed a significant relationship with the type of statistical treatment of payment.
Suggestions can be proposed to report the results of this research to the medical committee in RSMM Bogor through the medical record committee as one of the cases the quality of medical record Inpatient psychiatry; qualitative analysis should be performed to determine the accuracy of data and information recorded on each form in more depth; needs to be done supervision in each class and to the maintenance officer is responsible to the medical record related to the medical record completeness of Inpatient psychiatry; regulations need to be made and set the standard for completeness of medical record ; RSMM need to provide training in medical record to the officer responsible to the medical record filling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Erawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26583
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dina Mariana
"Skripsi ini membahas tentang kelengkapan rekam medis rawat jalan psikiatri RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi pada bulan Januari-Mei 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dengan desain deskriptif. Pendekatan sistem digunakan untuk mengetahui interaksi antara komponen masukan, proses dan keluaran. Data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari hasil wawancara informan sebanyak 6 (enam) orang dan hasil daftar tilik kelengkapan 100 dokumen rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekam medis rawat jalan psikiatri belum memenuhi kelengkapan rekam medis sebesar 100% dan hasil penelitian menyarankan agar dibangun sistem monitoring dan evaluasi kelengkapan rekam medis rawat jalan seperti yang sudah dilakukan pada resume medis, disertai dengan pemberitahuan potensi risiko yang akan muncul jika tidak mengisi rekam medis dengan lengkap, Perbarui SPO sesuai dengan ketentuan terbaru yang disesuaikan dengan kondisi kerja rumah sakit, adakan pelatihan pengembangan staf yang berkelanjutan dari instalasi rekam medis sesuai dengan kebutuhan tiap bidang, serta lakukan pengembangan sistem pelaporan rawat jalan agar dapat dimanfaatkan untuk pengembangan mutu pelayanan kesehatan."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Anggara Kridahutama
"Tindakan Restrain merupakan tindakan yang mempunyai resiko tinggi sehingga memerlukan 'Informed Consent'. Tindakan Restrain biasanya diberikan kepada pasien gangguan jiwa dengan kondisi amuk. Kondisi amuk ini tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.  Skripsi ini akan membahas mengenai bagaimana hubungan hukum antara dokter dan pasien dalam penerapan 'Informed Consent 'pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa serta bagaimana peranan 'Informed Consent 'dalam tindakan restrain pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif, dengan sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah hubungan antara dokter dan pasien dalam 'Informed Consent' pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa adalah berdasarkan hubungan transaksi terapeutik. Selain itu, 'Informed Consent' dalam tindakan restrain pada pasien gangguan jiwa di Rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor tidak diatur dalam formulir tersendiri, melainkan diatur secara umum pada formulir  'General Consent'.
Penulis memberikan saran bahwa apabila tindakan restrain di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor memang diatur secara umum pada 'General Consent', maka jenis persetujuannya berupa 'Presumed Consent' dan pada saat pelaksanaan 'General Consent 'tersebut, dokter harus memberitahukan kepada pihak keluarga bahwa sewaktu-waktu apabila diperlukan pasien akan diberikan tindakan restrain oleh dokter. Selain itu, Menteri Kesehatan perlu membuat peraturan berupa PERMENKES mengenai tindakan restrain agar dokter dan masyarakat mendapatkan kepastian hukum terkait tindakan restrain yang hendak dilakukan.

Restraint is an action that posses high-risk so it needs an Informed Consent. Restraint often given to the Mental Disorders Patients with tantrums. Tantrums, could not be predicted in any way. This  thesis  consisting how law relating between doctors and patients in conditioning Informed Consent on Mental Disorders Patient at Mental Health Hospital and also how Informed Consent play a role of restraint at Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital Bogor. This thesis used juridical-normative method with literature study and interview. This thesis also used descriptive method.
This thesis showed that the Informed Consent relations between doctors and Mental Disorders Patients at Mental Health Hospital are based on tereapeutik transaction. Other than that, Informed Consent in Mental Disorders Patients at Mental Health Hospital's restraint are not regulated on designated form, but in more general form of General Consent.
Writer suggest that if restraint in Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital Bogor is regulated generally through General Consent, then the agreement will be presumed consent and when it comes to the implication of General Consent, doctors should inform to the patient's family that when it is necessary patient will be given the restraint from doctors. Moreover, the ministry of health need to enact the rule such as PERMENKES regarding restraint so that doctors and people get their law certainty associated to the actions will be done.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Icha Tiara Devi Febrianti
"Permasalahan produktivitas kinerja tenaga kesehatan akibat manajemen institusi yang belum optimal masih sering terjadi, termasuk di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM). Perawat sebagai tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit dengan tingkat intervensi pasien tinggi, bila terdapat perlakuan yang tidak tepat berisiko pada menurunnya produktivitas kerja. Rumah sakit perlu mengembangkan strategi optimalisasi produktivitas perawatnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja terhadap produktivitas perawat di RSJMM. Penelitian dilakukan terhadap 205 perawat dengan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross sectional dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Perhitungan dilakukan dengan uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji T, uji F, dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial (1) kompensasi finanisal tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas perawat karena nilai signifikansi lebih dari 0,5 (0,953 > 0,05), thitung kurang dari ttabel (0,058 < 1,97190), dan nilai koefisien regresi sebesar 0,002; (2) kompensasi non finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas perawat karena nilai signifikansi kurang dari 0,5 (0,016 < 0,05), thitung lebih dari ttabel (2,437 > 1,97190), dan nilai koefisien regresi sebesar 0,073; (3) disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas perawat karena nilai signifikansi kurang dari 0,5 (0,000 < 0,05), thitung lebih dari ttabel (15,687 > 1,97190), dan nilai koefisien regresi sebesar 0,293. Variabel disiplin kerja (0,293) paling dominan mempengaruhi produktivitas perawat dibandingkan dengan kedua variabel lainnya. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh terhadap produktivitas perawat karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (91,000 > 2,60) dan nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Sementara nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,576 artinya ketiga variabel berkontribusi moderat terhadap produktivitas perawat sebesar 57,6%, sedangkan 42,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil ini memiliki keterbatasan yaitu didasarkan dari persepsi responden sehingga belum tentu mencerminkan keadaaan yang sebenarnya. Disarankan RS perlu mengoptimalkan produktivitas perawat dengan meningkatkan fasilitas RS, pelatihan, kesempatan jenjang pendidikan, transparansi dan keadilan sistem kompensasi, pengakuan dan umpan balik bagi kinerja pegawai, serta kepatuhan disiplin kerja.

Productivity problems of health worker performance due to suboptimal institutional management still often occur, including at dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital (RSJMM). Nurses as the most health workers in hospitals with a high level of patient intervention, if there is improper treatment risk decreasing work productivity. Hospitals need to develop strategies to optimize the productivity of their nurses. The purpose of this study was to analyze the effect of financial compensation, non-financial compensation, and work discipline on nurse productivity at RSJMM. The study was conducted on 205 nurses with a sampling technique using stratified random sampling. The study used a quantitative approach and cross-sectional study design with data collection through questionnaires. The calculation is performed by classical assumption test, multiple linear regression analysis, T test, F test, and determination coefficient analysis. The results showed that partially (1) financial compensation did not have a significant effect on nurse productivity because the significance value was more than 0.5 (0.953 > 0.05), tvalue less than ttable (0.058 < 1.97190), and regression coefficient value is 0.002; (2) non-financial compensation has a positive and significant effect on nurse productivity because the significance value is less than 0.5 (0.016 < 0.05), tvalue is more than ttable (2.437 > 1.97190), and the value of the regression coefficient is 0.073; (3) Work discipline has a positive and significant effect on nurse productivity because the significance value is less than 0.5 (0.000 < 0.05), tvalue is more than ttable (15.687 > 1.97190), and the regression coefficient value is 0.293. The work discipline variable (0.293) most dominantly affects nurse productivity compared to the other two variables. Simultaneously, the three variables affect nurse productivity because the Fvalue was greater than Ftable (91,000 > 2.60) and the significance value is less than 0.05 (0.000 < 0.05). While the value of the coefficient of determination (R2) of 0.576 means that the three variables contribute moderately to nurse productivity by 57.6%, while the remaining 42.4% is influenced by other variables. This result has limitations, which are based on respondent’s perceptions so that they do not necessarily reflect actual circumstances. It is suggested that hospitals need to optimize nurse productivity by improving hospital facilities, training, educational opportunities, transparency and fairness of compensation systems, recognition and feedback for employee performance, and also compliance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gebi Denisa
"Banyak tantangan yang dihadapi Sistem Informasi Kesehatan, khususnya pada sarana pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang. Indonesia salah satunya, yang berada dalam upaya pergerakan dari sistem manual menuju sistem elektronik. Bersamaan dengan diterapkannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang membutuhkan sistem berbasis komputer sebagai cara untuk klaim biaya perawatan pasien. Rumah sakit mulai beralih dari sistem manual ke sistem elektronik. Tujuan penelitian adalah mengambarkan Kesiapan Rumah Sakit untuk Implementasi Rekam Medis Elektronik dalam Menyambut Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian di Rumah Sakit X, dengan 3 variabel utama; kesiapan sumber daya manusia, kesiapan organisasi dan pertimbangan untuk penerapan JKN. Data dikumpulkan melalui review restrospektif dokumen rekam medis dan wawancara mendalam pada SDM level operasional dan manajemen. Hasil yang didapatkan organisasi dan infrastruktur IT mulai mengembangkan RKE, pergerakan level manajemen sudah menuju RKE. SDM level masih membutuhkan sosialisasi dan training.

There are many challenges facing health information systems, particularly in health care facilities of developing countries; Indonesia being one of them. Along with the implementation of National Health Insurance (which requires computerbased systems to track cost of care for patients), Indonesia is moving from a manual system to a electronic system. Many hospitals in Indonesia have already begun this process. The purpose of the study is to describe hospital readiness in anticipating the application of electronic medical record system for the national health insurance. There are two main variables: readiness of human resources, and organizational readiness for implementation of national health insurance (JKN). Data was collected through a retrospective review of medical records, documents, and in-depth interviews of human resources at the operational and management level. Once research was completed, the organization began to develop an Electronic Medical Record IT infrastructure. Progress has so far taken place mostly at the RKE management level. Operational levels still need socialization and training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S54065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sally
"Pada Undang-Undang Kedokteran dinyatakan bahwa kelengkapan berkas rekam medis adalah sebagai bahan bukti di pengadilan. Analisis rekam medis di rumah sakit dilakukan dengan cara meneliti rekam medis yang dihasilkan oleh staf medis dan paramedis serta hasil-hasil pemeriksaan dari unit-unit penunjang sehingga kebenaran penempat diagnosa dan kelengkapan rekam medik dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan April 2008. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian kualitatif.
Pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan melakukan telaah terhadap delapan jenis formulir rawat inap bulan April 2008. Informan terdiri dari dokter, perawat dan petugas rekam medik. Angka ketidaklengkapan rekam medis rawat inap non psikiatri bulan April tahun 2008 berdasarkan ruangan rawat inap telah ditemukan yaitu: identitas pasien 0%, resume medis 26%, resume keperawatan 60%, surat persetujuan rawat inap 0%, ringkasan masuk dan keluar 29%, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik awal 24%, nama dan tanda tangan dokter yang merawat 60%, tanggal masuk dan keluar serta waktu 31%. Sedangkan berdasarkan dokter spesialis yang merawat ditemukan angka ketidaklengkapannya sebagai berikut: identitas pasien 11%, resume medis 32%, resume keperawatan 68%, surat persetujuan rawat inap 4%, ringkasan masuk dan keluar 38%, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik awal 17%, nama dan tanda tangan dokter yang merawat 58%, tanggal masuk dan keluar serta waktu 24%.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa faktor yang berhubungan terhadap ketidaklengkapan berkas rekam medis antara lain latar belakang pendidikan, pelatihan tentang rekam medik, keberadaan SOP, pemberitahuan ketidaklengkapan rekam medis, pemberlakuan disiplin, sarana dan prasarana. Saran yang diberikan untuk Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor adalah meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan yang berhubungan dengan pelaksanaan rekam medik, membuat SOP bagi pengisi rekam medis, merevisi SOP yang sudah ada dan melakukan pengontrolan ketat terhadap pengisian rekam medis. Selain itu perlu juga diberlakukan sanksi, karena tiap peraturan tanpa adanya sanksi tidak akan berjalan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>