Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Liansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan pos pembinaan terpadu lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Beji Kecamatan Beji tahun 2014. Menggunakan metode deskriptif studi cross sectional dengan jumlah sampel 66 orang. Analisa data menggunakan Uji kai-kuadrat. Hasil penelitian didapatkan pemanfaatan pos pembinaan terpadu lanjut usia di wilayah kerja puskesmas Beji sebesar 47,0% dengan faktor-faktor yang berhubungan adalah pekerjaan (p = 0,01), pendapatan (p=0,01), dukungan keluarga (p=0,01), dukungan petugas puskesmas (p =0,02) dan faktor kebutuhan (p=0,00). Untuk meningkatkan pemanfaatan pos pembinaan terpadu maka perlu dilakukan pengelolaan manajemen program lansia dengan lebih terencana, sosialisasi kepada masyarakat tentang fungsi, tujuan dan manfaat program posbindu lansia, pengadaan sarana penunjang, pelatihan kader dan kerja sama lintas sektor.

This study aims to determine the factors that influence the utilization of integrated postal development elderly in the region of the sub-district public health centers in 2014 Beji. Using descriptive cross-sectional study with a sample of 66 people. Data analysis using the chi-square test. Utilization of research results in the get older postal of integrated development in the region of 47.0% to the factors associated are: employment (0,01), family support (p=0,01), health care workers (p = 0,02) and factors support the need (p = 0,00). To increase the utilization of integrated postal coaching is necessary for the management of the elderly with more planned programs, outreach to the community about the functions, objectives and programs utilizationpostal development elderly, procurement support, training cadres and intersectoral collaboration."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wigati Ratna Sari
"Masuknya Penyakit Tidak Menular sebagai salah satu target dalam SustainableDevelopment Goals SDGs 2030,mengisyaratkan bahwa PTM secara global telahmendapatkan perhatian khusus yang menjadi prioritas nasional. Salah satu cara dalamprogram pengendalian PTM adalah melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Posbindu PTM. Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam menjalankan skrining melaluiPosbindu PTM menerapkan Permenkes No.43 tanu 2016 tentang standar pelayananminimal bidang kesehatan yaitu setiap warga usia 15-59 tahun mendapatkan skriningsesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM di wilayah kerja PuskesmasKecamatan Setiabudi Tahun 2018. Desain penelitian ini adalah cross sectional denganpendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu warga usia 15-59 tahun dengansampel 145 orang. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan ujiRegresi Logistik Sederhana. Hasil penelitian adalah warga yang memanfaatkanPosbindu PTM sebanyak 57,9 . Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatanPosbindu PTM adalah jenis kelamin p=0,026 OR=2,856, pekerjaan p=0,024 OR=2,382, pengetahuan p=0,010 OR=2,553, akses ke Posbindu PTM p=0,013 OR=2,748, ketersediaan sarana Posbindu PTM p=0,012 OR=2,567, dukungankeluarga p=0,037 OR=2,153, dukungan petugas kesehatan p=0,004 OR=2,825,dukungan kader p=0,000 OR=6,970, kebutuhan akan Posbindu PTM p=0,035 OR=2,397. Variabel yang paling dominan adalah dukungan kader OR= 4,680 95 CI2,2-10,8 . Kesimpulan penelitian ini adalah dukungan kader menjadi faktor yang palingdominan dalam pemanfaatan Posbindu PTM.

The introduction of Non Communicable Diseases as one of the targets inSustainable Development Goals SDGs 2030, suggests that PTM globally has gainedspecial attention which is a national priority. One of the ways in PTM control programis through Posbindu PTM. Public Health Center Setiabudi in running screening throughPosbindu PTM apply Permenkes No.43 in 2016 about minimum service standard ofhealth field that every citizen age 15 59 year get standard screening. This study is aimedat determining the factors associated with the utilization of Posbindu PTM in theworking area of Setiabudi Pubic Health Center in 2018. The design of study is crosssectional with quantitative approach. The population of this study is citizens age 15 59years with the samples are 145 people. The data analysis are Chi Square test and SimpleLogistic Regression test. Result of the study is the people who utilize active PosbinduPTM is 57,9 . Variables related to the utilization of Posbindu PTM that gender P 0.010 OR 2,382, knowledge p 0,010 OR 2,553, access to Posbindu PTM p 0,013 OR 2,784, family support P 0,037 OR 2,153, the support of healthworkers p 0,004 OR 2,825, cadre support p 0,000 OR 6,970, needs willPosbindu PTM p 0.035 OR 2,397. The most dominant variable is cadre supportOR 4,680 95 CI 2,2 10,8 . The conclusion is cadre support become the mostdominant factor in the utilization of Posbindu PTM."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Agustiyah
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Puskesmas untuk pengobatan rawat jalan di Kota Sukabumi oleh Pegawai Negeri Sipil menggunakan kartu Askes. Faktor-faktor yang diteliti dikategorikan ke dalam Faktor Predisposisi (Jenis Kelamin, Umur, Status perkawinan, Pendidikan, Pangkat/golongan, Pengetahuan dan persepsi), faktor Kemampuan (Jarak dan kepesertaan asuransi lain) serta faktor psiko - sosial yaitu kecenderungan memilih sarana kesehatan yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross Sectional yang dilaksanakan pada bulan Desember Tahun 2012.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor umur tua, pendidikan rendah dan kecenderungan memilih Puskesmas lebih banyak memanfaatkan kartu Askes di Puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian, PT. Askes dan Dinas Kesehatan diharapkan untuk berkoordinasi dalam meningkatkan mutu layanan dengan harapan persepsi peserta Askes terhadap pelayanan kesehatan menjadi lebih baik.

This study examined the factors associated with the utilization of outpatient treatment at the health centers in Sukabumi by civil servants using Askes card. The factors examined are categorized into Predisposing (Gender, Age, marital status, education, social stratification, knowledge and perception), enabling (distance and other insurance participation) and psychosocial factors the tendency to choose facilities of health care service is used. This research is a quantitative study with cross-sectional design that was conducted in December 2012.
This study found that the older age, lower education and a tendency to use health facilities is Puskesmas is more use Askes card in Pusblic Health Centers. It is suggested PT Askes and the Ministry of Health coordinate their services in order to improved perception of the Askes participants on health care service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiati
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita pneumonia balita dan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita. Studi ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2014 di 1 Puskesmas kecamatan dan 5 Puskesmas kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Ciracas. Desain Studi yang digunakan adalah desain potong lintang (cross sectional).Jumlah sampel pada studi ini adalah 556 responden. Sampel diambil secara proportional stratified random sampling. Dari studi ini diketahui balita yang menderita pneumonia sebesar 152 balita (27,3%) dan yang tidak menderita pneumonia sebanyak 404 balita (72,7%).
Hasil analisis multivariat menunjukan terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia yaitu, ASI Eksklusif OR 3,630 (95% CI: 2,266-5,818), status gizi balita OR 2,126 (95% CI: 1,191-3,777), riwayat imunisasi campak OR 2,372 (95% CI: 1,326-4,245), pengetahuan ibu OR 2,126 (95% CI: 1,197-3,777), sosial ekonomi OR 1,948 (95% CI 1,216-3,121), dan polusi rumah tangga OR 2,466 (95% CI: 1,405-4,330). Upaya intervensi terhadap perbaikan status gizi balita, promosi ASI eksklusif, status imunisasi campak, polusi dalam rumah tangga, dan peningkatan pengetahuan ibu, mempunyai peranan yang penting bagi pencegahan penyakit pneumonia pada balita.

This study aims to reveal the characteristics of pneumonia on children under five years old and factors associated with the occurrence of pneumonia on children under five years old. This study was conducted from February to March 2014 in six public health centers (Puskesmas) Ciracas sub-district, Eastern Jakarta. Cross sectional design was used in this study with the sample size of 556 respondents (mothers of children). Sample was taken by proportional stratified random sampling method.
It was found that 27.3% among respondent`s children were diagnosed with pneumonia. Result of multivariate analysis showed that there are some factors associated with the occurrence of pneumonia on children under five years old including exclusive breast-feeding with OR 3.630 (95% CI: 2.266-5.818), nutrition status OR 2.126 (95% CI: 1.191-3.777), measles immunization OR 2.372 (95% CI: 1.326-4.245), mother`s knowledge OR 2.126 (95% CI: 1.197-3.777), socio-economy OR 1.948 (95% CI 1.216-3.121), and indoor pollution OR 2.466 (95% CI: 1.405-4.330). Intervention efforts such as enhancing children`s nutritional status, promotion of exclusive breast feeding, measles immunization, mother`s knowledge, socio-economy and indoor pollution play an important role in the prevention of pneumonia on children under five years old.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Arida Sriyami
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi posbindu.Jenis penelitian studi analiktik yang digunakan deskriptif korelasi dengan jumlah sampel 363 orang. Hasil penelitian didapatkan pemanfaatan posbindu di Desa Galanggang wilayah kerja Puskesmas Batujajar sebagian responden (66.12%) tidak aktif. Dengan faktor-faktor yang berhubungan diantaranya umur (p value 0.000), pendidikan (p value 0.000), pengetahuan (p value 0.000), sikap (p value 0.000), dukungan (p value 0.000), persepsi jarak (p value 0.000), persepsi biaya (p value 0.000), penilaian individu (p value 0.000). Untuk meningkatkan pemanfaatan pos binaan terpadu lanjut usia maka perlu dibentuk masing-masing 1 posbindu di setiap RW, perlunya koordinasi lintas sektoral untuk penyediaan sarana dan prasarana, reward untuk kader dan membuat jadwal dengan petugas kesehatan lainnya serta Membuat perencanaan program kegiatan lain seperti refreshing lansia, lomba lansia agar lansia tetap berkegiatan aktif, terampil dan produktif.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the factors that influence the Posbindu. The kind of analectic research study that was used was correlation descriptive with the number of samples 363 people. The research result was obtained by the utilization of Posbindu in the Galanggang village working region of Puskesmas Batujajar in which most respondents (59%) are not active. With factors that are related such as age (p value 0000), education (p value 0000), knowledge (p value 0000), attitude (p value 0000), support (p value 0000), the perception of distance (p value 0000), the perception of the costs (p value 0000), individual assessment (p value 0000). To increase the utilization of integrated Posbindu for seniors, therefore it needs to be formed respectively 1 Posbindu in every community region, the need of traffic locale coordination to provide utilities and facilities, to reward the pupils and to make a schedule with the other health officers and also to make a program planning of other activities such as seniors refreshing, seniors competition so seniors remain in active activities, skillful and productive."
Universitas Indonesia, 2014
S53455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahmawaty
"Posbindu lansia merupakan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan para lansia. Keterampilan kader merupakan salah satu kunci keberhasilan pelayanan di posbindu lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kader dalam pemanfaatan posbindu lansia. Jenis penelitian yaitu deskriptif analitik dengan metode kualitatif. Informan utama adalah 17 orang kader dan informan kunci yang terdiri dari 1 orang Kepala Puskesmas Bantargebang Bekasi, 1 orang Pemegang Program Lansia, dan 3 orang Lansia yang memanfaatkan posbindu lansia di wilayah kerja Puskesmas Bantargebang Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader belum berperan besar dalam pemanfaatan posbindu lansia di wilayah kerja Puskesmas Bantargebang sehingga diperlukan adanya upaya pelatihan dan pembinaan untuk petugas kesehatan dan kader posbindu lansia, serta sosialisasi kepada seluruh sasaran posbindu lansia. Penyediaan fasilitas posbindu lansia yang lengkap diharapkan dapat memaksimalkan peran kader dalam usaha pemanfaatan posbindu lansia. Komunikasi sesama kader juga harus dibangun agar mereka dapat bertukar informasi dan pengalaman mengenai peran mereka dalam pemanfaatan posbindu lansia.

Elderly's integrated health care is health services which aims to improve the health status of the elderly. Skills of cadres is one of the keys to success in elderly's integrated health care. This study aims to analyze the role of cadres in the use elderly's integrated health care. This research is descriptive analytic with qualitative method. The main informants were 17 cadres and key informants consisting of 1 chief of Bantargebang Public Health Care Bekasi, 1 holder of elderly programs, and 3 elderly peoples who utilize elderly's integrated health care in Bantargebang Public Health Care Bekasi working area.
The results showed that the cadres have not played a major role in the utilization of elderly's integrated health care in Bantargebang Public Health Care Bekasi working area thus efforts are required in training and coaching for health workers and cadres elderly's integrated health care, and socialization to all elderly's integrated health care target. Provision of complete elderly's integrated health care facilities is expected to maximize the role of cadres in the utilization of it. Communication fellow cadres should also be constructed so that they can exchange information and experiences regarding their role in the utilization of elderly's integrated health care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaznia Adzra
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional menggunakan data Indonesia Life Family Survey-5 tahun 2014 (IFLS 2014). Sampel yang diperoleh sebesar 25.212 orang. Uji hubungan dianalisis dengan menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Indonesia cukup rendah yaitu sebesar 20,4%. Individu dengan karakteristik lansia (≥46 tahun), berjenis kelamin perempuan, berpendidikan rendah, tidak bekerja, memiliki tingkat pendapatan tinggi, bertempat tinggal di kota, memiliki asuransi kesehatan, dan memiliki kondisi kronis bermakna secara statistik untuk lebih berkemungkinan memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di Indonesia.

This study analyzes the factors associated with the utilization of outpatient health services in Indonesia. This is an observational study with a cross sectional design using data from the Indonesia Life Family Survey-5 2014 (IFLS 2014). The sample of total 25.212. The relationship test was analyzed using Chi-square. The results showed that the utilization of outpatient health services in Indonesia was quite low, amounting to 20.4%. Individuals with elderly characteristics (≥46 years), female, low education, unemployed, have high income levels, live in cities, have health insurance, and have chronic conditions are statistically more likely to use outpatient health services in Indonesia.
"
2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Theresia Rhabina Noviandari
"Jamkesmas merupakan program pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan masyarakat miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Jamkesmas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Populasi penelitian ini adalah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Paal Merah I Kecamatan Jambi Selatan. Responden penelitian ini adalah 100 orang yang dipilih secara acak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 54% responden memanfaatkan Jamkesmas. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan Jamkesmas diperlukan adanya dukungan keluarga dan petugas kesehatan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, mempermudah aksesibilitas, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program Jamkesmas melalui sosialisasi yang efektif.

Jamkesmas is a government program for poor people to keeping their health needed. The purpose of this research is to find some factors related to utilization of Jamkesmas. This study is a quantitative research which uses cross sectional design. The population was community in public health service of Paal Merah I area. 100 respondents were selected by random sampling.
The results show 54% respondents used Jamkesmas. In order to increase utilization of Jamkesmas, people need supports from their family and health servants to using health service, easier accessibility, and more information about Jamkesmas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dwi Indriati
"Rendahnya pemanfaatan pelayanan bersalin di Puskesmas PONED, pemerintah berupaya agar semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain crossectional, dengan hasil sebesar 79.6% tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk bersalin. Faktor yang berhubungan dalam penelitian ini adalah budaya bersalin di rumah, akses, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan fasilitas fisik.
Budaya melahirkan di rumah dan akses yang sulit akan mempengaruhi cakupan dalam pelayanan bersalin, oleh karena itu perlunya peran keluarga, masyarakat dan lingkungan tentang kepedulian terhadap kesehatan ibu dan bayi, menguatkan kembali hubungan kemitraan dengan bidan dan paraji, meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan secara kompetensi dan kemampuan KIE (komunikasi, informasi, edukasi).

The low utilization of maternity services at the health center BEmOCs, the government sought to all delivery should be assisted by skilled health personnel in health care facilities. This study uses a cross-sectional design, with a yield of 79.6% do not utilize health services for maternity. Factors related in this study is the cultural birth at home, access, frequency of pregnancy examination and physical facilities.
Culture of giving birth at home and difficult access will affect coverage in service delivery, hence the need for the role of the family, society and the environment of concern for the health of mother and baby, reinforcing the partnership with the midwife and TBAs, improve the capacity of health personnel in the competence and ability of IEC (communications, information, education).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Meutia Nada
"Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan upaya pemerintah untuk mencapai target MDGs serta mempercepat akselerasi AKI dan AKB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Jampersal pada ibu bersalin. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional, dilakukan bulan April - mei 2013. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 95.
Hasil penelitian mengambarkan 76.8% ibu bersalin telah memanfaatkan Jampersal dengan faktor-faktor yang berhubungan adalah paritas (p value 0,001 : OR 19,34), dukungan suami/keluarga (p value 0,001; OR :5.97), sikap (p value 0,009; OR :4,6), pengetahuan (p value 0,012 ; OR: 4,35), dan pendidikan (p value 0.037; OR:3,17). Dengan demikian untuk perencanaan sasaran penerima Jampersal di tahun mendatang dapat mengunakan distribusi penduduk berdasarkan usia produktif.;

In labour assurance (Jampersal) is a Goverment way out to get MDGs goal and to get accelaration for maternal and infant mortality rate. The goal of this reasearch for knowing factors associated with Jampersal utilization by maternal. This study be an quantitative reasearch with cross sectional research design, conducted from April to May 2013 in public health center at Tebet. Sampling tehnicque used simple random sampling with a sample size of 95.
The result of this study described 76.8% maternity are using Jampersal, with related factors are maternal frequencies (paritas) with p value 0,001; OR 19,34, family support with p value 0,001; OR :5.97, attitude with p value 0,009; OR :4,6, knowledge with p value 0,012; OR: 4,35, and education with p value 0.037; OR:3,17. Paritas is the most factor associated with the Jampersal utilization by maternal. Thus for planning objectives in the coming year Jampersal recipient can use the distribution of population by productive age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>