Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramhadtu Prasaditama
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kompetitif dari ritel kecil dan independen di kota Bekasi terhadap hadirnya ritel modern terorganisasi (minimarket). Sikap respon kompetitif yang ditunjukkan oleh ritel kecil dan independen dilihat dari keragaman strategi fungsional dan strategi bisnis yang dijalankan, dan dengan mengklasifikasikan peritel kedalam kelompok strategi, dan akhirnya dengan menilai kinerja dari kelompok strategi yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan data survei dari 170 toko kelontong di kota Bekasi. Analisis yang digunakan adalah Analisis Faktor untuk mencari keragaman strategi yang ada, dan analisis kluster untuk mencari kelompok strategi yang ada, serta uji non-parametric ANOVA Kruskal Wallis untuk mengetahui kinerja kelompok strategi. Penelitian ini menemukan adanya kelompok strategi di antara ritel kecil dan independen di kota Bekasi dan memiliki perbedaan kinerja terhadap hadirnya ritel modern.

The objective of this study is to decipher the competitive response of small, independent retailer in Bekasi to Organized retail (Minimart). The competitive behaviour is comprehended in terms of pattern of retail functional and business strategies, further classifying the retailers into strategic groups, and finally by assessing the performance of this strategic groups. this study is based on survey of 170 retailer shop in Bekasi city. Factor Analysis is used to find the pattern of strategy, and Cluster Analysis is used to find strategic groups, and Non-Parametric ANOVA Kruskal Wallis to find the performance of strategic groups. The result show that strategic groups exist among small independent retailer in Bekasi city and had different performance to organized modern retailer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Vitriani
"Pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar menunjukkan trend yang terus meningkat. Hal ini nampak secara nyata dari menjamurnya keberadaan beragam pusat perbelanjaan baik yang berskala besar seperti department store hingga minimarket dan convenience store lainnya. Keberadaan mereka memberikan dampak yang sangat besar bagi keberadaan dan pertumbuhan ritel kecil dan independen (toko kelontong) di Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan akan respon kompetitif ritel kecil dan independen (toko kelontong) terhadap minimarket terorganisasi di Kota Makassar. Responden penelitian ini sebanyak 120 orang. Pengujian data menggunakan SPSS 20.0. Hasil menunjukkan bahwa terdapat keragaman pola strategi bisnis dan strategi fungsional yang bisa diidentifikasi dari ritel kecil dan independen di Kota Makassar yang mucul dalam tiga kluster yang terbentuk. Sementara itu, ritel kecil dan independen di Kota Makassar hanya menggunakan sebagian variabel strategi bisnis dan strategi fungsional pada strategic group based serta tidak terdapat perbedaan kinerja dari beragam strategic group sektor ritel kecil dan independen di Kota Makassar Beberapa implikasi untuk pemilik ritel kecil dan independen akan dibahas dan diusulkan dalam skripsi ini.

Economic growth in Makassar showed an increasing trend. It seems eviden Economic growth in Makassar showed an increasing trend. It seems evident from the proliferation of the shopping center where a variety of both large department stores such as to mini and other convenience stores. Their existence is giving a huge impact for the existence and growth of small and independent retailers (grocery store) in Makassar. This study aims to provide insight into the competitive response of small and independent retailers (grocery store) to organized minimarket in Makassar. Research respondents are 120 people. The data were examined with SPSS 20.0. Results show that there are patterns of diversity business strategy and functional strategies that can be identified from small and independent retailers in the city of Makassar which comes in three clusters are formed. Meanwhile, small and independent retailers in the city of Makassar only use part of the variable business strategy and functional strategies based on strategic group and there is no difference in the performance of a variety of strategic small group and independent retail sector in the city of Makassar Several implications for owners of small and independent retailers will be discussed and proposed in this paper."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianur Hikmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak keberadaan ritel modern terhadap kinerja ritel tradisional dalam kebijakan zonasi ritel Perda DKI No.2 Tahun 2002. Penelitian dilakukan terhadap 153 ritel tradisional PD Pasar Jaya yang tersebar di DKI Jakarta. Dalam studi ini dilakukan identifikasi terhadap ritel modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) yang melanggar ketentuan kebijakan zonasi ritel.
Penelitian ini menggunakan data jumlah pedagang ritel tradisional sebagai proksi variabel kinerja ritel tradisional. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi berganda guna menguji pengaruh jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional, revitalisasi pasar, dan potensi pasar terhadap kinerja tradisional.
Dari hasil penelitian, diperoleh gambaran deskriptif bahwa implementasi kebijakan zonasi ritel di DKI Jakarta banyak dilanggar oleh pelaku usaha ritel modern. Selain itu, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dan potensi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja tradisional. Namun, hubungan antara jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dengan kinerja tradisional adalah tidak linier (non-linier). Hal tersebut berarti bahwa pada awalnya keberadaan ritel modern memiliki hubungan positif dengan kinerja ritel tradisional namun pada rentang jumlah tertentu dan jumlahnya sudah melebihi titik kritis (batas maksimum) maka hubungannya akan menjadi negatif dengan kinerja ritel tradisional. Batas maksimum jumlah ritel modern yang diperbolehkan hanya berjumlah 1 (satu) outlet yang berada di dekat ritel tradisional. Adapun jenis ritel modern yang paling berpengaruh signifikan adalah supermarket. Peneliti merekomendasikan agar pemerintah mengkaji ulang Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun 2002, meningkatkan komitmen pemerintah dalam membatasi serbuan jaringan ritel modern terutama ritel supermarket melalui pengetatan izin, serta optimalisasi program revitalisasi pasar ritel tradisional baik segi fisik maupun non fisik.

This study aimed to analyze the impact of modern retail coexistence with traditional retail on traditional retail's performance in retail zoning policy of Jakarta Regional Regulation No 2 2002. The traditional retails in this study were PD Pasar Jaya traditional retail where there were 153 markets spreaded across Jakarta. This research identified the modern retails minimarkets supermarkets hypermarkets location in accordance to retail zoning policy.
This study used number of traditional retailers as a proxy of performance variable. This research used the descriptive and multiple regression analysis in order to test the impact of the the number of modern retails which violated the retail zoning policy the market revitalization and the market potential to traditional retail's performance.
Result showed that most of modern retails violated the zoning policy Furthermore the result also showed that the number of modern retails which are located at near traditional retails and market potential variable had a significant impact on traditional retail's performance Surprisingly the correlation between the number of modern retails which are located at near traditional retails with traditional retail's performance was not linear It means that the correlation between number of modern retails and traditional retail's performance is a positive within a certain amount and then becomes negative afterward The maximum number of modern retails in which the correlation is positive is 1 one Inparticular it is only supermarket that has significant impact on traditional retail's performance We recommend reviewing the Jakarta Regional Regulation No 2 2002 increasing the government 39's commitment to restrict the modern retail growth optimizing the revitalization program for the traditional retail tangible and in tangible.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Satria Utama
"Perkembangan teknologi digital telah mendorong peritel untuk beralih dari saluran ritel berupa gerai fisik menjadi gerai online. Namun demikian, core retail competencies tetap sama dan sebuah survei oleh Oxford Institude of Retail menunjukkan bahwa sebagian besar peritel masih menganggap gerai fisik sebagai saluran ritel terpenting. Ketika penelitian yang berkaitan dengan sikap dan intensi pembelian konsumen ritel sangat penting untuk memastikan profitabilitas dan pertumbuhan peritel ritel, di Indonesia, penelitian dengan topik ini masih sangat langka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh 1 self-congruity, retailer awareness, retailer association, dan retailer perceived quality terhadap sikap konsumen terhadap peritel dan 2 sikap konsumen terhadap peritel terhadap intensi pembelian. Penelitian dilakukan di Indonesia, tepatnya di wilayah Jabodetabek, kepada 211 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa self-congruity, retailer awareness, dan retailer association memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap sikap konsumen terhadap peritel. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap peritel secara positif mempengaruhi intensi pembelian mereka. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti merekomendasikan kepada peritel, terutama department store, untuk mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan menciptakan imej yang sesuai dengan imej diri konsumen self-congruity , meningkatkan kesadaran konsumen awareness , dan menawarkan atribut dan karakteristik retailer association yang digemari konsumen.

Research related to retail consumers attitude and purchase intention is imperative to ensure retailers profitability and sustainable growth. In Indonesia, however, it remains a rare research subject. This study aims to determine the impact of 1 self congruity, retailer awareness, retailer association, and retailers perceived quality on consumers attitudes toward retailers and 2 consumers attitudes toward retailers on their purchase intention. The study was conducted in Indonesia, precisely in Jabodetabek area, to 211 respondents. The results show that self congruity, retailer awareness, and retailer association have significant positive impacts on consumers attitudes toward retailer. The results also indicated that consumers attitude toward retailers positively influences purchase intentions. Based on these results, researcher recommend retailers, especially department stores, to develop marketing strategies aimed at creating images that are congruent or in line with consumers self image self congruity , enhancing consumer awareness, and offering attributes and characteristics retailer association favored by consumers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, G. P. Washinthon
"Industri ritel modern yang berkembang pesat saat ini sedikit banyak akan mempengaruhi struktur pasar dan persaingan di Industri tersebut. Perkembangan yang begitu pesat selain diakibatkan oleh perubahan perilaku berbelanja masyarakat, juga diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah pada industri tersebut. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, bisa disebut sebagai awal dari perubahan yang secara menyeluruh pada industri ritel modern Indonesia.
Mengacu kepada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan IMF, maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan keppres No.99 Tahun 1998 yang selanjutnya diperbaharui dengan Keppres No.96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanaman modal. Dengan terbitnya keppres ini membuat pemodal-pemodal asing dalam Industri ritel tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Industri ritel yang semakin diramaikan oleh pemodal asing, mengacu kepada salah satu teori pada Organisasi Industri mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur (structure), perilaku (conduct) dan kinerja (performance) industri ritel modern.
Atas dasar hal diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola hubungan antara struktur, perilaku terhadap performance pada perusahaan ritel modern yang sudah gopublik yang merupakan bagian dari industri ritel modern. Oleh karena kondisi makro ekonomi juga turut menentukan intensitas industri ritel modern, maka pada penelitian ini juga akan melibatkan indikator makro ekonomi sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja industri ritel modern. Indikator yang digunakan adalah tingkat inflasi dan PDB Indonesia.
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini baik dalam bentuk perusahaan berbadan hukum maupun perusahaan perseorangan, akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Olen karena kesulitan tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan-perusahaan ritel modern yang sudah go-publik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, dengan membuat model persamaan regresi linear berganda yang dianalisa dengan metode kuadrat Lerkecil biasa (method of ordinary least square, OLS), dengan menggunakan program Eviews 3.0 sebagai alat Bantu pengolahan data. Data yang digunakan untuk masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat adalah data dalam bentuk time series yang dibuat dalam triwulanan, untuk periode waktu dari triwulan pertama tahun 1998 sampai dengan triwulan tiga tahun 2005.
Secara umum hasil yang diperoleh adalah bahwa struktur dan perllaku perusahaan mempengaruhi performans dengan sifat yang sama pada seluruh perusahaan yang diteliti, tetapi dengan besaran yang berbeda-beda. Sementara variabel makro tidak semua secara signifikan mempengaruhi kinerja (performance) perusahaan. Ada kinerja yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan PDB, ada juga yang tidak sama sekali. Yang menarik dan membutuhkan kajian lebih lanjut adalah, bahwa variabel struktur (pangsa pasar) justru lebih besar mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar terkecil. Sementara pada perusahaan dengan pangsa pasar paling besar, variabel struktur (pangsa pasar) hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam menentukan variasi kinerja (performance) perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Surjandari Prajitno
"Retailing is an industry with high level of competition. It is a customer-based industry which depends on how it could be aware of what the customers needs and requirements are. One technique most used in supermarkets is the mix merchandise. The purpose of this paper is to identify associated products, which then grouped in mix merchandise with the use of market basket analysis. This association between products then will be applied in the design layout of the product in the supermarket. The process of identifying the related products bought together in one transaction is done by using data mining technique. Apriori algorithm is chosen as a method in the data mining process. Using WEKA (Waikato Environment for Knowledge Analysis) software, the association rule between products is calculated. The results found five category association rules and fourteen sub-category association rules. These associations then will be interpreted as confidence and support to become consideration for the product layout."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Lomewa
"ABSTRAK
Belum ada peraturan yang mengharuskan perusahaan di luar industri keuangan
dan perbankan untuk menerapkan manajemen risiko, karenanya saat ini PT XYZ
belum memiliki pengukuran risiko khususnya risiko operasional. Namun perusahaan
menyadari bahwa retail minimarket modern yang dikelolanya memiliki
potensi risiko operasional yang besar yang mungkin dihadapinya di kemudian
hari, maka ada keinginan kuat dari perusahaan untuk menerapkan manajemen
risiko. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi, mengukur cadangan
kerugian risiko operasional (operational Value at Risk), dan memitigasi risiko operasional
yang mungkin dialami oleh PT. XYZ. Dari proses indentifikasi ditemukan
bahwa risiko operasional yang paling signifikan terhadap bisnis perusahaan adalah
risiko hilangnya persediaan barang dagangan di toko ritel minimarket. Pengukuran
OpVaR dilakukan dengan menggunakan metode loss distribution approach menghasilkan
angka sebesar Rp. 11.885.041.054 dan dinyatakan valid setelah dilakukan
backtesting.

ABSTRACT
There are no regulations requiring companies outside the financial and banking
industry to implement risk management, hence the current PT. XYZ does not have
a particular risk measurement of operational risk. However, the company realized
that retail modern minimarket has great potential operational risks that may be encountered
in the future, then there is a strong desire of companies to implement risk
management. This study was conducted to identify, measure operational risk loss
reserves or Operational Value at Risk, and mitigate operational risks that may be
experienced by PT. XYZ. From the identification process, this study finds that the
most significant operational risks to the company?s business is the risk of loss of
merchandise supply in a retail minimarket store. OpVaR measurements performed
using the loss distribution approach amounted to IDR 11,885,041,054 and declared
valid after backtesting."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reiza Amin Sini
"ABSTRACT
Minimarket menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari dari masyarakat. Oleh karena itu tingginya permintaan pada toko jenis ini tidak mengherankan lagi. Berdasarkan penelitian oleh The Nielsen Company pada tahun 2017 menunjukan bahwa penjualan pada minimarket lebih tinggi 17 kali lipat jika dibandingkan dengan super market dan hypermarket. Hal ini menunjukan tingginya kebutuhan akan barang-barang yang dijual pada minimarket. Penelitian ini dilakukan pada salah satu cabang minimarket di kota Bandung yaitu Nindy minimarket yang terletak di daerah Sarimas. Selama ini toko ini tidak pernah memiliki panduan pasti dalam memesan produk nya sehingga jumlah produk yang dibeli dapat menjadi sangat banyak dan pada akhirnya meningkatkan holding cost. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan pilihan bagi toko ini mengenai jumlah pemesanan yang harus dilakukan untuk mengurangi holding cost nya. Penelitian ini dilakukan dengan memilih 20 produk dengan penjualan tertinggi dimana produk ini akan diolah dengan menggunakan sesuai dengan cara pemesanannya yaitu metode continuous atau periodic. Untuk menghindari permintaan yang tidak terduga maka penelitian ini juga mencari jumlah safety stock yang harus ditentukan oleh toko sehingga dapat mengantisipasi permintan yang tidak terduga.

ABSTRACT
Minimarket provides various kinds of daily needs from the community. Therefore, the high demand for this type of shop is not surprising anymore. Based on research by The Nielsen Company in 2017, it was shown that sales at the minimarket were 17 times higher compared to super markets and hypermarkets. This shows the high demand for goods sold on minimarkets. This research was conducted at one of the minimarket branches in the city of Bandung, namely Nindy minimarket located in the Sarimas area. So far this shop has never had a definite guide in ordering its products so that the number of products purchased can be very large and ultimately increase the holding cost. Therefore this study aims to provide an option for this store regarding the number of orders that must be made to reduce the holding cost. This research was conducted by selecting 20 products with the highest sales where this product will be processed using according to the method of ordering, namely continuous or periodic methods. To avoid unexpected requests, this research also looks for the amount of safety stock that must be determined by the store so that it can anticipate unexpected requests."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nowadays retail industry is in hypercompetitive arena. The modern retail volume and store quantity has increase significantly.Ironically,traditional market has decrease significantly,whereas it has important benefit for marginal/ordinary people...."
JUEKBIE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nur Ramadhani
"Dalam perkembangannya dewasa ini, Ritel telah menjadi salah satu bidang usaha yang diminati oleh investor, baik lokal maupun asing. Persaingan ketat antara peritel lokal dan peritel asing, termasuk waralaba lokal dan asing, memaksa peritel lokal dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membenahi diri agar dapat bersaing dan sejajar dalam usaha pasar ritel. Kondisi ini tentunya merupakan hal yang positif bagi masyarakat luas sebagai konsumen yang diuntungkan dari persaingan tersebut dan sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional secara makro serta mendukung usaha Pemerintah terkait dengan penciptaan lapangan dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah sebagai Regulator dan penentu kebijakan memiliki peran yang sangat penting demi terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan perlindungan terhadap UMKM. Oleh karena itu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku harus dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum, iklim persaingan usaha yang sehat dalam rangka menarik modal investor, baik dalam maupun luar negeri, serta perlindungan bagi pelaku usaha nasional.

In its recent development, Retail has become one of the most sought after line of business by local and foreign investors. Fierce competition between local and foreign retailer, including local and foreign franchise, has forced local retailer as well as Micro, Small and Medium Enterprise (UMKM) to make business improvement and reform in order to compete and align themselves in the Retail market competition. This condition is certainly a positive thing for the public as consumers who profited by such competition and sufficiently contributes for the national economy as well as element of support for the Government in its effort to create job opportunities and fight against unemployment. The Government is one of the crucial key player in this equation as the State Regulatory and policy-maker, to ensure healthy business competition and the protection of UMKM in Retail market. Therefore, the prevailing laws and regulations must provide certainty of law, promote healthy business competition atmosphere in order to attract both local and foreign investors, as well as the protection of national businesses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>