Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achtarizka Yasmine Fattiya
"ABSTRAK:
Skripsi ini menganalisis penerjemahan subtitle yang ditinjau baik dari aspek teknis, maupun aspek linguistik. Penelitian kualitatif ini terfokus pada hasil penerjemahan bukan pada proses pembuatan terjemahan. Hasil aspek teknis dan aspek linguistik terjemahan subtitle dalam wawancara ini menunjukkan bahwa beberapa hal tidak terpenuhi keoptimalannya baik dari aspek teknik maupun linguistiknya. Ketidakoptimalan dari aspek teknis terdapat pada masalah ruang yang terkait dengan baris, waktu yang terkait dengan durasi tampilan, dan terkahir ketidaksesuaian peletakkan subtitle. Ketidakoptimalan dari aspek linguistik terdapat pada masalah pemenggalan klausa dan kondensasi penerjemahan.
ABSTRACT:
This thesis intends to analyse the subtitle translation‟s optimum which is reviewed from both technical and linguistic aspects. This qualitative research focuses on the result of the translation, and not on the process of the translation‟s making. The result indicates that the translation of the subtitle in this interview shows that there are some parts which are not fully optimalized, from both technical and linguistic aspects. The suboptimum of technical aspect is shown from the space problem which is related to line, time with the duration of timing in and out, and lastly, the placing of the subtitle. In addition, the suboptimum of linguistic aspect can be seen from cutting of the clauses and condensation of the translation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Utami Putri
"Skripsi ini membahas penggambaran Christian Wulff dalam berita pengunduran dirinya pada dua surat kabar berbahasa Jerman, yaitu BILD dan FAZ. Saya membatasi analisis penggambaran Wulff hanya pada pilihan kata, gaya bahasa, dan makna yang dihasilkan dari kata atau kalimat tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan perbedaan pilihan kata dan gaya bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sosok Christian Wulff serta citra yang dimunculkan dari penggambaran tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua surat kabar memiliki kekhasan masing-masing dalam menyajikan berita pengunduran diri Wulff. Begitu pun dengan penggambaran sosok Wulff, BILD dan FAZ menggunakan gaya bahasa dan diksi yang berbeda-beda, meskipun menghasilkan makna yang sama.

The focus of this research is the use of language and description of Christian Wulff in the news of his resignation in two German newspapers, BILD and FAZ. I restrict the analysis only from the wording, linguistic style, and meanings that are generated from those words or sentences that support the description.
The purpose of this research is to show the variation of the wording and linguistic style which are used to describe Christian Wulff as well as the image of Wulff from the description. This research based on qualitative research with literature research technique.
The result of this research shows that both newspapers have their own particularities in presenting the news of the resignation of Wulff. As well as with the description of Wulff, BILD and FAZ use different linguistic style and diction, although they produce the same meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hawari Ibadillah
"Ketepatan transfer makna dalam penerjemahan teks hukum sangatlah penting. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis penerjemahan teks hukum berdasarkan teori Koponen (2010). Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan membandingkan terjemahan teks hukum dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia yang dilakukan oleh 2 mesin penerjemah dan 1 model bahasa kecerdasan buatan dengan arsitektur GPT (Generative Pre-Trained Transformer) dengan terjemahan manusia sebagai pembanding. Hasil terjemahan dianalisis berdasarkan klasifikasi kesalahan penerjemahan mesin Maarit Koponen, dengan fokus pada aspek kebahasaan dan kontekstual. Klasifikasi kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah konsep yang salah diterjemahkan (55,3%) disusul dengan penggantian konsep (30,3%). Kesalahan-kesalahan yang terjadi disebabkan oleh kompleksitas transfer makna, terutama yang menuntut ketelitian ekstra dalam proses penerjemahan. Temuan ini menegaskan pentingnya peran manusia dalam proses penerjemahan, terutama penerjemahan teks yang memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam terhadap terminologi dan konteks khusus, di antaranya teks hukum.

Accuracy in meaning transfer in legal text translation is crucial. This paper aims to analyze the translation of legal texts based on Koponen's (2010) theory. The research method is qualitative, comparing translations of legal texts from Dutch to Indonesian performed by 2 translation machines and 1 artificial intelligence language model with a Generative Pre-Trained Transformer (GPT) architecture, using human translation as a benchmark. The translations are analyzed based on Maarit Koponen's machine translation error classification, focusing on linguistic and contextual aspects. The most frequently found error classification is mistranslation of concepts (55.3%), followed by concept substitution (30.3%). The errors occur due to the complexity of meaning transfer, particularly requiring extra precision in the translation process. These findings emphasize the important role of humans in the translation process, especially for texts that require meticulousness and deep understanding of specific terminology and context, including legal texts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hawari Ibadillah
"Ketepatan transfer makna dalam penerjemahan teks hukum sangatlah penting. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis penerjemahan teks hukum berdasarkan teori Koponen (2010). Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan membandingkan terjemahan teks hukum dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia yang dilakukan oleh 2 mesin penerjemah dan 1 model bahasa kecerdasan buatan dengan arsitektur GPT (Generative Pre-Trained Transformer) dengan terjemahan manusia sebagai pembanding. Hasil terjemahan dianalisis berdasarkan klasifikasi kesalahan penerjemahan mesin Maarit Koponen, dengan fokus pada aspek kebahasaan dan kontekstual. Klasifikasi kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah konsep yang salah diterjemahkan (55,3%) disusul dengan penggantian konsep (30,3%). Kesalahan-kesalahan yang terjadi disebabkan oleh kompleksitas transfer makna, terutama yang menuntut ketelitian ekstra dalam proses penerjemahan. Temuan ini menegaskan pentingnya peran manusia dalam proses penerjemahan, terutama penerjemahan teks yang memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam terhadap terminologi dan konteks khusus, di antaranya teks hukum.

Accuracy in meaning transfer in legal text translation is crucial. This paper aims to analyze the translation of legal texts based on Koponen's (2010) theory. The research method is qualitative, comparing translations of legal texts from Dutch to Indonesian performed by 2 translation machines and 1 artificial intelligence language model with a Generative Pre-Trained Transformer (GPT) architecture, using human translation as a benchmark. The translations are analyzed based on Maarit Koponen's machine translation error classification, focusing on linguistic and contextual aspects. The most frequently found error classification is mistranslation of concepts (55.3%), followed by concept substitution (30.3%). The errors occur due to the complexity of meaning transfer, particularly requiring extra precision in the translation process. These findings emphasize the important role of humans in the translation process, especially for texts that require meticulousness and deep understanding of specific terminology and context, including legal texts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hawari Ibadillah
"Ketepatan transfer makna dalam penerjemahan teks hukum sangatlah penting. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis penerjemahan teks hukum berdasarkan teori Koponen (2010). Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan membandingkan terjemahan teks hukum dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia yang dilakukan oleh 2 mesin penerjemah dan 1 model bahasa kecerdasan buatan dengan arsitektur GPT (Generative Pre-Trained Transformer) dengan terjemahan manusia sebagai pembanding. Hasil terjemahan dianalisis berdasarkan klasifikasi kesalahan penerjemahan mesin Maarit Koponen, dengan fokus pada aspek kebahasaan dan kontekstual. Klasifikasi kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah konsep yang salah diterjemahkan (55,3%) disusul dengan penggantian konsep (30,3%). Kesalahan-kesalahan yang terjadi disebabkan oleh kompleksitas transfer makna, terutama yang menuntut ketelitian ekstra dalam proses penerjemahan. Temuan ini menegaskan pentingnya peran manusia dalam proses penerjemahan, terutama penerjemahan teks yang memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam terhadap terminologi dan konteks khusus, di antaranya teks hukum.

Accuracy in meaning transfer in legal text translation is crucial. This paper aims to analyze the translation of legal texts based on Koponen's (2010) theory. The research method is qualitative, comparing translations of legal texts from Dutch to Indonesian performed by 2 translation machines and 1 artificial intelligence language model with a Generative Pre-Trained Transformer (GPT) architecture, using human translation as a benchmark. The translations are analyzed based on Maarit Koponen's machine translation error classification, focusing on linguistic and contextual aspects. The most frequently found error classification is mistranslation of concepts (55.3%), followed by concept substitution (30.3%). The errors occur due to the complexity of meaning transfer, particularly requiring extra precision in the translation process. These findings emphasize the important role of humans in the translation process, especially for texts that require meticulousness and deep understanding of specific terminology and context, including legal texts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carisya Nuramadea
"Tesis ini berbentuk terjemahan beranotasi yang terdiri dari terjemahan dan
pertanggungjawaban penerjemah atas pemilihan padanan dari unsur teks sumber
yang menimbulkan masalah penerjemahan. Teks sumber penelitian ini adalah
komik berjudul Psychiatric Tales. Peneliti ini menggunakan seluruh isi komik itu
sebagai korpus penelitian. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode
penerjemahan komunikatif dan semantis. Guna memecahkan masalah
penerjemahan, peneliti ini menerapkan sejumlah prosedur penerjemahan. Data
anotasi berkaitan dengan istilah keperawatan jiwa, metafora, idiom, dan
onomatope. Penelitian ini memperlihatkan bahwa penerjemahan lebih sering
menggunakan metode komunikatif meskipun teks sumbernya teks kreatif. Selain
itu, penerjemahan telah mempertimbangkan elemen visual yang khas komik dan
ragam bahasa takresmi. Dapat disimpulkan bahwa penerjemahan komik yang
mengandungi penyuluhan keperawatan jiwa memerlukan penanganan khusus
karena tuntutan teks kreatif sekaligus informatif
This thesis is an annotated translation consisting of a translation and translators
reasoning for choosing the equivalents of certain elements causing translation
problems. The source text of this study is a comic entitled Psychiatric Tales. The
researcher used the entire contents of the comics as a research corpus. Translation
methods applied in this study are communicative and semantic methods. In order
to solve translation problems, this researcher applied several translation
procedures. The annotation datas are related to psychiatric nursing terms,
metaphors, idioms, and onomatopoeias. This study shows that the translation
often applied communicative method although the source text is a creative text.
Moreover, the translation has considered visual element of comic and informal
language register. In conclusion, the translation of comic that contains psychiatric
nursing counseling requires particular attention due to its creative and informative
text nature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praptiningtias Dwi Satiti
"Tesis ini adalah terjemahan beranotasi. Catatan diberikan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih selama penerjemahan. Teori yang digunakan meliputi metode, prosedur, dan ideologi penerjemahan yang dipilih dan digunakan untuk menghasilkan terjemahan yang baik. Dalam penerjemahan TSu yang berupa memoar, metode yang digunakan adalah metode semantis. Anotasi meliputi kesepadanan di tataran kata dan frasa dengan total data anotasi 38 unsur. Ditemukan masalah penerjemahan yang berupa nama diri (3), nama jenis (2), onomatope (3), warna (7), neologisme filsafat (3), metafora (7), idiom (3), dan istilah (10) yang mencakup istilah arsitektur, kedokteran, dan pendidikan. Permasalahan yang dominan adalah frasa figuratif dalam BSu, sedangkan temuan baru yang belum pernah ada di tesis terjemahan beranotasi sebelumnya yaitu  neologisme filsafat. Penerjemahan memoar perjalanan yang ditulis oleh dua penulis berbeda generasi menuntut penerjemah untuk peka pada dua gaya bahasa, sudut pandang, dan pola pikir yang berbeda, demi teralihkannya pesan TSu dengan baik dalam BSa tanpa menghilangkan dua perbedaan itu.

This thesis is an annotated translation. The annotation is given as the form of responsibility on the equivalents chosen. The theories applied to produce a good translation in this study are methods, procedures, and ideology of translation. Since the source text is a memoir, semantic method is applied during its translation to the target text. The annotation is conducted to words and phrases with a total of 38 data. Translation problems are found in the form of proper name (3), type name (2), onomatopoeia (3), color (7), neologism in philosophy (3), metaphor (7), idiom (3), and terms (10) including term of architecture, medic, and education. The dominant problem found is the use of figurative phrases, whereas the new finding in this thesis is equivalents of neologism in philosophy. In translating memoir written by two different authors demand the translator to be sensitive to two different language styles, viewpoints, and mindsets. So that, the source text messages can be transferred into the target language well without neglecting the two unique differences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T52555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazrina Sabila Rifdah
"Translating works of fiction involves a complex task as the translators have to deal with not only the textual transference between two languages but also the mediation between two cultures. The study aims to examine the type of cultural words found in the novel Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children and discuss the kind of translation ideology employed by the translator in translating the novel into Indonesian while also looking at the translation procedures used in translating the cultural words along with the translation method applied by the translator. The method used in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods with a focus on Chapters 6 and 7 of the novel. The study finds that cultural equivalent is the most used procedure in translating the identified cultural words. Moreover, the dominant translation method of the novel is the communicative translation method, and the dominant ideology employed by the translator is domestication. It can be concluded that the translator attempted to produce an acceptable and easy to understand translation text for the target readers by translating the source text close to the target language and its culture.

Menerjemahkan karya fiksi melibatkan proses yang kompleks karena penerjemah tidak hanya harus berurusan dengan transferensi tekstual antara dua bahasa tetapi juga dengan mediasi antara dua budaya. Studi ini bertujuan untuk menelaah tipe kata-kata budaya yang ditemukan di dalam novel Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children dan mendiskusikan mengenai ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan novel ini ke dalam bahasa Indonesia sekaligus melihat prosedur penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan kata-kata budaya tersebut beserta metode penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah. Metode yang digunakan dalam melakukan studi ini adalah metode gabungan antara kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan fokus pada Bab 6 dan 7 dari novel. Berdasarkan studi ini, padanan kultural merupakan prosedur yang paling sering digunakan dalam menerjemahkan kata-kata budaya yang ditemukan. Selain itu, metode penerjemahan dominan dari novel ini adalah metode penerjemahan komunikatif, dan ideologi penerjemahan yang dominan diterapkan oleh penerjemah adalah domestikasi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sang penerjemah berusaha untuk menghasilkan teks terjemahan yang dapat diterima dan mudah untuk dipahami oleh pembaca target dengan menerjemahkan teks sumber secara dekat ke bahasa target serta budayanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Sekar Azzahra
"Film merupakan sarana hiburan kehidupan sehari-hari yang sering dijumpai. Di zaman digital ini, banyak diciptakan platform baru untuk menonton film dari berbagai belahan dunia, salah satunya adalah aplikasi bernama “Netflix”. Pada aplikasi ini terdapat film dari berbagai negara yang memiliki takarir bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, data diambil dari takarir film aplikasi Netflix, yaitu pada film yang berjudul Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang berbahasa Belanda. Data dianalisis untuk melihat metode penerjemahan apa yang digunakan. Penilaian tingkat keterbacaan penerjemahan juga dilakukan pada metode penerjemahan yang paling banyak dan sedikit. Terjemahan takarir film Mijn Beste Vriendin Anne Frank yang memiliki banyak dialog singkat ini diterjemahkan dengan 8 metode penerjemahan, yaitu metode kata demi kata, harfiah, setia, semantik, komunikatif, idiomatik, bebas, dan adaptasi. Dari 8 metode tersebut, metode penerjemahan setia paling banyak digunakan, sementara metode idiomatik paling sedikit. Kedua metode tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang sama tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penerjemahan disesuaikan dengan kebutuhan demi menyampaikan makna yang akurat.

Currently, film is a means of entertainment in everyday life that is often found because it has many fans. Many new platforms have been created in this modern era for watching movies from many parts of the world with many language translations, one of which is an application called "Netflix". In this application there are films from various countries that have Indonesian subtitles with subtitles. In this study, data was taken from subtitles for the Netflix application, namely a film entitled “Mijn Beste Vriendin Anne Frank”. The research data comes from Dutch and Indonesian subtitles on the Netflix movie streaming platform. An analysis was done to determine which method had the most and least frequency used in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film along with an assessment of the readability of the translation, which was also carried out on the most and least used translation method in the “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” film. Subtitle translation of the film “Mijn Beste Vriendin Anne Frank” which has many short dialogues has as many as 8 methods used, namely the word for word, literal, loyal, semantic, communicative, idiomatic, free, and adaptation method. Of the 8 methods, there is the loyal translation method which is most widely applied in this film and the idiomatic method which is the least used. The two methods in this film have the same high level of legibility. In order to convey an accurate meaning from the existing film scenario, the frequency of the translation method is adjusted to the needs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vrina Khairunisa Atallah Aldrin
"Penggunaan argots memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan di daerah pinggiran kota-kota Prancis dan telah diangkat menjadi tema oleh banyak film salah satunya adalah “Banlieusards”. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia dalam bentuk teks takarir, ditemukan kesenjangan ketika menerjemahkan fenomena bahasa itu. Artikel ini membahas tentang strategi penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan argots dan tingkat kesepadanan yang dihasilkan. Metode kualitatif dengan studi kepustakaan digunakan dalam melakukan penelitian. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasikan solusi apa saja yang diterapkan oleh penerjemah ketika menghadapi masalah dalam penerjemahan, yaitu argots dan bagaimana tingkat kesepadanannya dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori strategi penerjemahan takarir oleh Gottlieb (1992) dan kesepadanan penerjemahan oleh Kade (1968). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi yang paling banyak digunakan adalah paraphrase dan hal ini menunjukkan pemahaman penerjemah mengenai bahasa dan budaya Prancis juga Indonesia. Akan tetapi, dari segi kesepadanan penerjemah gagal menunjukkan nuansa penggunaan argots oleh para penduduk banlieue yang merupakan salah satu pembentuk identitas mereka. Hal ini ditandai dengan approximate equivalence yang mendominasi. Makna dan konteks penggunaan argots tersebut hilang dalam proses penerjemahan, sehingga penonton tidak terpaparkan fenomena bahasa yang terjadi.

The usage of argots (slang) is very significant and present in the everyday life of France’s banlieue and a lot of filmmakers have been inspired to use it as a theme in their works, one of those works is “Banlieuesards”. Problem arises in translating that phenomenon into Indonesian in the form of subtitles. This article is going to talk about the strategy of translating argots and the result of the equivalence. This article used qualitative method and literary study during its research. The goal of this article is to identify what kind of solution that can help the translator when they’re facing problems in translating argots into Indonesian and the degrees of its equivalence. Gottlieb’s (1992) theory about the strategy of translating subtitles and Kade’s theory of translation equivalence (1968) were used in this article. According to the analysis, the most used strategy in translating is paraphrasing and this shows the translator’s knowledge in the languages and cultures of both countries, Indonesian and French. However from the perspective of equivalence, the translator failed in translating the nuance of argots that holds an important role in creating the identity of the people of banlieue. This is signified by the approximate equivalence that dominates the end product. The meaning and the context is lost in the process of translating, therefore viewers did not get exposed to this language phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>