Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ela Nurlaela Handayani
"Ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L.) yang mengandung asam elagat berkhasiat sebagai penghambat aktivitas tirosinase. Kemampuan asam elagat untuk menghambat melanogenesis dapat dijadikan sebagai zat aktif dalam produk kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan emulgel ekstrak kulit buah delima sebagai pemutih kulit dan menguji stabilitas fisiknya. Ekstrak etanol 50% kulit buah delima diuji aktivitas penghambatan tirosinase kemudian diformulasikan menjadi sediaan emulgel dengan konsentrasi 0,2; 0,4 dan 0,6% kemudian dievaluasi stabilitas fisiknya selama 12 minggu pada suhu 4±2oC, 28±2oC dan 40±2oC, uji mekanik dan cycling test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 yang diperoleh dari ekstrak etanol 50% kulit buah delima sebesar 167,11 ppm sedangkan nilai IC50 asam kojat 6,99 ppm sebagai pembanding. Emulgel yang diformulasikan menunjukkan penampilan fisik yang stabil setelah penyimpanan selama 12 minggu pada ketiga suhu, uji mekanik dan cycling test, memiliki sifat alir plastis yang stabil serta memenuhi persyaratan ukuran diameter globul suatu emulsi. Formula terbaik adalah Formula 2 yang mengandung ekstrak kulit buah delima sebanyak 0,4% karena menunjukkan stabilitas yang baik. Oleh karena itu, emulgel yang mengandung ekstrak kulit buah delima berpotensi untuk digunakan sebagai pemutih kulit.

Pomegranate (Punica granatum L) fruit peel extract containing ellagic acid has the ability to inhibit tyrosinase activity. Due to the ability of ellagic acid to inhibit melanogenesis, it can be used in skincare cosmetics. This research aims to formulate emulgel of pomegranate fruit peel extract as a skin whitenig and evaluate its physical stability. Ethanol extract 50% of pomegranate fruit peel extracts were assayed for its tyrosinase inhibitory activity then formulated into emulgel preparation in concentrations of 0,2; 0,4; and 0,6%. The emulgel was then evaluated on its physical stability for 12 weeks in 4±2oC, 28±2°C and 40±2°C temperature, mechanical testing and cycling test.
Results showed that the IC50 value of 50% ethanol extract of pomegranate fruit peel was 167.11 ppm, whereas the IC50 of kojic acid standard was 6.99 ppm. The emulgel preparation was stable throughout 12 weeks of storage in three different temperatures, mechanical test, cycling test, had a plastic rheology and fulfilled the requirement of an emulsion globule diameter. The best emulgel formula with 0.4% pomegranate fruit peel extract showed good stability. Therefore, emulgel containing pomegranate fruit peel extract has the potential to be used as a skin whitening.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hayati Dwi Handayani
"Studi tentang efek kulit buah delima (Punica granatum L.) yang diketahui mengandung asam elagat, telah diteliti meningkatkan kadar osteoblas, kalsium, dan fosfor pada tikus ovariektomi, namun belum diketahui apakah memberikan efek pada wanita pascamenopause. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi apakah sediaan komersil kapsul ekstrak kulit buah delima memiliki efek terhadap modulasi petanda pembentukan tulang dan kualitas tulang pada wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan uji klinik pendahuluan fase 1 dengan desain paralel, acak, berpembanding plasebo, dan tersamar ganda, dengan 30 subyek. Subyek dirandomisasi untuk mendapatkan sediaan komersil kapsul ekstrak etanol kulit buah delima 2 x 1100 mg/ hari atau plasebo selama 8 minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan, diperiksa kadar osteokalsin, kalsium, dan fosfor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian sediaan cenderung menghambat laju perombakan tulang dengan menghambat peningkatan kadar osteokalsin, sebagai salah satu petanda laju perombakan tulang (4,129±5,66 ng/ml pada kelompok plasebo, 1,79±5,04 ng/ml pada kelompok punica, p=0,245), tidak mempengaruhi kadar kalsium (9,13±0,36 mg/dl pada kelompok plasebo, 9,21±0,39 mg/dl pada kelompok punica, p=0,379), dan tidak mempengaruhi kadar fosfor (3,93±0,38 mg/dl pada kelompok plasebo, 4,12±0,41 mg/dl pada kelompok punica, p=0,138). Pemberian sediaan tidak mempengaruhi fungsi hati dan fungsi ginjal, serta dapat ditoleransi dengan baik. Kesimpulan penelitian ini adalah sediaan berpotensi menghambat peningkatan petanda pembentukan tulang dalam darah dan meningkatkan kualitas tulang wanita pascamenopause, serta aman.

Studies of pomegranate peel (Punica granatum L.), which contain ellagic acid, was shown to increase osteoblast, calcium, and phosphorus in ovariectomized rats. The effect of the pomegranate peel extracts on postmenopausal women was not known. This study was aimed to evaluate the effect of commercial capsules of pomegranate peel ethanol extracts in the modulation of bone formation and bone quality markers in postmenopausal women. This study is a pilot study of phase 1 clinical trial using parallel, randomized, double-blind, and placebo controlled design, with 30 subjects. Subjects were randomized to receive commercial capsules of pomegranate peel ethanol extracts 2 x 1100 mg/ day or placebo, for 8 weeks. Levels of osteocalcin, calcium, and phosphorus were examined before and after treatment.
This study showed that administration of the commercial capsules in postmenopausal women tends to reduce blood osteocalcin level (4,129±5,66 ng/ml on placebo group and 1,79±5,04 ng/ml on punica group, p=0,245), does not influence on blood calcium level (9,13±0,36 mg/dl placebo group and 9,21±0,39 mg/dl punica group, p=0,379), does not influence on blood phosphorus level (3,93±0,38 mg/dl placebo group and 4,12±0,41 mg/dl on punica group, p=0,138), does not affect the function of liver and kidney, and was well tolerated. In conclusion, this study demonstrated that the commercial capsules potentially reduce marker of bone formation serum level, increase bone quality on postmenopausal women, and safety.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nurul Fithri
"ABSTRAK
Paparan sinar UV dapat menyebabkan 80%-90% penuaan kulit. Efek penuaan
kulit yang terjadi yaitu munculnya noda hitam pada kulit, kerutan, pembesaran
pembuluh darah pada wajah, dan meningkatnya berbagai jenis tumor. Oleh sebab
itu, kita sangat memerlukan antioksidan. Salah satu bahan alam yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan adalah buah delima (Punica granatum Liin). Namun ekstrak buah delima sangat tidak stabil dan mudah teroksidasi. Etosom
merupakan vesikel lipid bilayer yang dapat melindungi antioksidan dari pengaruh reaksi oksidasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula krim etosom fraksi air ekstrak buah delima yang stabil secara fisik. Ekstrak, fraksi air, fraksi heksan dan fraksi etil asetat buah delima kuning diuji aktivitas antioksidannya dengan metode penghambatan DPPH untuk melihat senyawa yang paling kuat. Fraksi air ekstrak buah delima dipilih sebagai zat aktif dalam etosom. Etosom fraksi air ekstrak buah delima akan diformulasikan dalam tiga formula dengan menggunakan metode lapis tipis. Etosom akan dikarakterisasi dengan menentukan morfologi, rata-rata ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial dan penjerapan etosom. Etosom yang memiliki karakterisasi yang paling bagus akan diformulasikan dalam bentuk krim. Selanjutnya krim akan dievaluasi dengan melakukan pengamatan organoleptis, pH, konsistensi, viskositas, laju alir, diameter globul, stabilitas fisik dan nilai SPF. Suspensi etosom formula A dengan ukuran partikel 890,49 nm; polidispersity indeks 0,118 dan efisiensi jerapan 80,68% dipilih untuk dibuat sediaan krim. Hasil uji stabilitas fisik sediaan krim menunjukkan bahwa krim etosom fraksi air ekstrak buah delima lebih stabil dibandingkan dengan krim fraksi air ekstrak buah delima

ABSTRACT
Exposure to UV rays can lead to 80%-90% of skin aging. The effects of skin
aging are the emergence of black spots on the skin, wrinkles, enlarged blood
vessels on the face, and the increasing variety of tumor types. Therefore, we need antioxidants. One natural substance that can function as an antioxidant is
pomegranate (Punica granatum Liin). But the pomegranate fruit extract is
extremely unstable and easily oxidized. Etosom a lipid bilayer vesicles that can
protect antioxidant from the effects of oxidation reactions. The purpose of this
study is to get a cream formula etosom fraction of water extract of pomegranate are physically stable. Extract, water fraction, hexane fraction and ethyl acetate fractions of pomegranate had been tested antioxidant activity with DPPH method to see the most powerfull compounds. Fraction of water extract of pomegranate was selected as the active ingredient in the ethosome. Ethosome pomegranate extract will be formulated in three formulas using film hydration method. Ethosome will be characterized by determining the morphology, average particle size, polidispersty index, zeta potential and entrapment ethosome. Ethosome which has the best characterization will be formulated in a cream. Furthermore, the cream will be evaluated by observing organoleptic, pH, consistency, viscosity, flow rate, the diameter of globules, physical stability and SPF value. Ethosome suspension formula A with a particle size of 890,49 nm; polidispersity index 0,118 and the entrapment 80,68% have to be made preparations cream. Physical stability of the test results, was found that the fraction of water extract of pomegranate ethosome cream more stable than the fraction of water extract of pomegranate cream."
2016
T46814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Khuluk
"Menopause adalah proses alami dimana ovarium tidak lagi menghasilkan estrogen. Akibatnya akan mengganggu metabolisme tubuh, salah satunya adalah metabolisme lipid. Pada wanita pascamenopause, akan terjadi peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, penurunan kadar HDL, dan hsCRP sebagai biomarker inflamasi. Penelitian sebelumnya pada tikus OVX menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah delima yang mengandung asam elagat dapat berperan sebagai selective estrogen receptor modulators SERMs.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstak kulit delima dapat memodifikasi metabolisme lipid dan hsCRP pada wanita pascamenopause sehat. Penelitian ini merupakan studi uji klinik dengan desain paralel acak tersamar ganda dengan plasebo sebagai kontrol terhadap 30 wanita pascamenopause sehat. Subyek dirandomisasi untuk mengkonsumsi plasebo n=16 atau kapsul ekstrak kulit buah delima n=14 sebanyak 2.200 mg/hari selama 8 minggu.
Hasil penelitian ini menunjukkan sedikit kecenderungan perbaikan nilai kadar kolesterol total p = 0,282 , LDL p = 0,599 , HDL p = 0,441 , Trigliserida p = 0,329 dan hsCRP p = 0,215 dibanding plasebo. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kapsul ekstrak etanol kulit buah delima dapat memperbaiki kadar profil lipid dan hsCRP pada wanita pascamenopause sehat.

Menopause is a natural process in which the ovaries no longer produce estrogen and consequently will interfere with the metabolism of the body. One of the process affected is lipid metabolism. In postmenopausal woman, there is a decrease in HDL levels, elevated levels of total cholesterol, LDL, triglycerides and hsCRP as inflammatory biomarkers. Previous study in the rats showed that pomegranate peel extract which contain ellagic acid can act as selective estrogen receptor modulators SERMs.
This study was aim to investigate wether it can modify lipid metabolism and hsCRP in healthy potsmenopausal woman. This is a randomized, double blind, parallel, clinical trial in 30 healthy postmenopausal woman. Subject were randomized to take placebo capsules n 16 or the pomegranate peel extract capsules n 14 2200 mg day equal 50 mg ellagic acid per day for 8 weeks. Pomegranate peel extract is shown to have a good safety profile as shown by hematology parameters and clinical symptoms.
The results showed slight improvement in total cholesterol p 0,282, LDL p 0,599, HDL p 0,441, Triglyserida p 0,329 dan hsCRP p 0,215 compared to placebo. Thus it can be conclude that capsules of pomegranate peel extract can modified lipid metabolism and hsCRP in healthy postmenopausal woman.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T47457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Setiawan Putri
"Sabun padat transparan merupakan sabun bening dengan kandungan transparency agent sehingga objek yang berada di balik sabun dapat terlihat dengan jelas. Kulit buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi diklorometana dan membuat 5 formula sabun padat transparan. Setelah itu, dilakukan uji stabilitas fisik melalui pengamatan selama 8 minggu pada suhu kamar (28±2oC), suhu hangat (40±2oC), dan suhu dingin (4±2oC) serta pengukuran aktivitas antioksidan dari sediaan tersebut.
Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana. Nilai IC50 fraksi diklorometana yaitu sebesar 13,9117 ppm. Sabun padat yang dihasilkan terbukti memiliki tingkat transparansi yang tinggi dengan persentase transmisi mendekati 100%. Sabun memiliki pH berkisar antara 9,55 - 9,60 dengan rentang kekerasan antara 22,5-27,17 1/10mm. Nilai IC50 pada formulasi BI, BII, FI, FII, dan FIII berturut-turut yaitu 29178,36; 10562,86; 13236,42; 11372,87; dan 5368,39 ppm. Kelima formulasi menunjukkan kestabilan fisik dengan parameter kestabilan di ketiga suhu yaitu organoleptis, pH, dan kekerasan.

Transparent soap bar is clear soap which containing transparency agent so that objects behind it can be seen clearly. The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that has very high potential of antioxidant activity, especially in dichloromethane fraction. The aim of this study was examined activity of antioxidant from dichloromethane fraction and made five different transparent soap bar formulas. After that, it done stability test including the storage for eight weeks at room temperature, warm temperature (40±2oC), and cold temperature (4±2oC), and then activity of antioxidant examination from transparent soap bar.
The method of this study is based upon the use of stable free radical DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) to examine IC50 value of the dichloromethane fraction. IC50 values of dichloromethane fraction was 13,9117 ppm. The resulting soap bar has been proved high in transparency with percentage of transmission approaching 100% value. Transparent soap bar had a pH values between 9,55-9,50 with hardness ranging from 22,5-27,17 1/10 mm. IC50 values were found to be 29178,36; 10562,86; 13236,42; 11372,87; and 5368,39 ppm for BI, BII, FI, FII, and FIII, respectively. The five formulas showed physical stability with stability parameters in the three temperatures were organoleptic observation, pH, and hardness.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Natalia
"Ekstrak biji anggur (EBA) memiliki potensi besar sebagai pencerah kulit karena banyak mengandung senyawa polifenol. Namun, efeknya membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas serum emulgel EBA sebagai pencerah kulit serta derajat iritasinya pada kulit sukarelawan. Penetapan kadar fenol total dan resveratrol, aktivitas antioksidan dan penghambatan tirosinase dilakukan pada EBA. EBA dibuat dalam serum emulgel dengan konsentrasi 20% dan dievaluasi sifat fisikokimia dan stabilitas fisiknya. Potensi iritasi kulit dari formula dinilai dengan uji tempel 48 jam. Manfaat serum emulgel EBA sebagai pencerah kulit dievaluasi menggunakan Mexameter dengan mengukur indeks melanin kulit pada 30 orang sukarelawan. Kadar fenol total dan resveratrol pada EBA adalah 830 mg GAE/g (setara asam galat) dan 15,45 mg/100 g. EBA menunjukkan aktivitas antioksidan dan penghambatan tirosinase dengan nilai konsentrasi penghambatan setengah maksimal (IC50) adalah 7,84 dan 207,72 μg/mL. Serum emulgel EBA menunjukkan stabilitas fisik dan karakteristik yang baik yaitu homogen dan tidak terjadi sineresis. Penggunaan serum emulgel EBA tidak menyebabkan iritasi kulit dan menunjukkan penurunan indeks melanin yang signifikan (p < 0,05) sebesar 7,42% setelah 14 hari. Kesimpulan penelitian adalah serum emulgel EBA memiliki karakteristik yang baik, aman dan efektif sebagai kosmetik pencerah kulit.

Grape seed extract (GSE) has great potential in exhibiting skin lightening properties due to its rich polyphenolic compounds. However, its effect takes a long time. The current study aimed to assess the effectiveness of the skin lightening GSE emulgel- based serum and also its degree of irritation in the skin of volunteers. The GSE was determined for the total phenolic and resveratrol contents, antioxidant, and tyrosinase inhibition activities. The GSE was prepared in 20% emulgel-based serum and evaluated for its physicochemical properties and physical stability. The potential for skin irritation of the formulation was assessed using the 48 h patch test. The effectiveness of the skin lightening GSE emulgel-based serum was evaluated using Mexameter by measuring the melanin index in 30 volunteers. The total phenolic and resveratrol contents of GSE were 830 mg GAE/g (gallic acid equivalent) and 15.45 mg/100 g, respectively. GSE demonstrated antioxidant and tyrosinase inhibitory activities with the half-maximal inhibitory concentration (IC50) of 7.84 and 207.72 μg/mL, respectively. The GSE emulgel-based serum showed good physical stability and characteristics which homogeneous and no syneresis. The application of the GSE emulgel-based serum did not cause any skin irritation and showed a significant decrease in the skin melanin index (p < 0.05) by 7.42% after 2 weeks. In conclusion, the GSE emulgel-based serum was safe and effective as a skin lightening product."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Sartika
"Ekstrak kulit buah delima yang mengandung asam elagat saat ini sedang dikembangkan menjadi terapi alternatif sebagai pengganti hormon untuk wanita pascamenopause. Asam elagat memiliki aktifitas estrogen pada tikus yang di ovariektomi. Namun belum diketahui apakah kandungan ekstrak kulit buah delima dapat memberikan efek estrogenik pada wanita pascamenopause. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menilai pengaruh efek estrogenik pada kulit buah delima terhadap wanita pascamenopause.
Hipotesis penelitian ini adalah ekstrak kulit buah delima dapat memperbaiki keluhan klimakterik, kadar hormon estradiol dan FSH pada wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan uji klinik acak terkontrol,plasebo, buta ganda, paralel, pada 30 subyek wanita pascamenopause. Subyek menerima kapsul placebo atau ekstrak kulit buah delima 1100mg/hari selama 8 minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pemeriksaan terhadap subyek penelitian wawancara keluhan klimkaterik menggunakan questioner Menopause Rating Scale/MRS serta pemeriksaan hormon estradiol dan FSH.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah delima dapat memperbaiki keluhan klimakterik terutama keluhan psikologikal, serta terdapat kecenderungan perbaikan kadar hormon estradiol dan FSH pada wanita pascamenopause, tidak ditemukan kejadian tidak diharapkan dan perubahan parameter laboratorium pada seluruh subyek penelitian. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak kulit buah delima dapat bersifat sebagai fitoestrogen pada wanita pascamenopause dan bersifat aman.

Pomegranate (Punica granatum L.) peel extract contain elagat acid currently being developed as an alternative as hormone replacement therapy for postmenopausal women. Elagat acid has been proved estrogen activity on ovariectomized rats. However, it has not been discovered yet whether extract pomegranate (Punica granatum L.) peel could provide estrogenic effects on postmenopausal women. Therefore this study to assess the effect of estrogenic effects on the pomegranate (Punica granatum L.) peel for postmenopausal women.
The hypothesis of this study is the pomegranate peel extract could improve climacteric complaints, estradiol and FSH hormone levels in postmenopausal women. This study is a randomized, controlled clinical trial, placebo, double blind, parallel, on 30 subjects postmenopausal women. Subjects receiving placebo or 1100mg / day capsules of pomegranate (Punica granatum L.) peel extract for 8 weeks. An interview using a Menopause Rating Scale / MRS questionnaire and examinations of hormones estradiol and FSH were conducted before and after the treatment carried out.
This study showed that administration of pomegranate (Punica granatum L.) peel extract can improve climacteric complaints, especially psychological complaints, and there was a tendency of estradiol and FSH hormone levels improvement to postmenopausal women, there were no such unexpected events and changes in laboratory parameters in all study subjects. From this study, we could stated that pomegranate (Punica granatum L.) peel extract could safely act as phytoestrogens in postmenopausal women."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Kurniati
"Delima ( Punica granatum L ) merupakan salah satu buah memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena mengandung senyawa flavanoid dan tannin seperti asam elagic, asam gallat, punicalin, punicalagin, anthocianin, elligatanin, gallotanin, kuersetin, katekin. Senyawa-senyawa ini diketahui dapat mencegah dan menghambat terbentuknya radikal bebas yang penyebabkan penuaan dini dan penyakit kronis. Dalam penelitian ini ekstrak kulit buah delima diformulasikan dalam bentuk krim yang dibedakan kandungan nya yaitu konsentrasi 0,75%, 1%, 2%. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yaitu suhu kamar; suhu 4oC, 40o±2oC, uji mekanik dan cycling test.
Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa krim ekstrak kulit buah delima 0,75%,1% dan 2% memiliki kestabilan setelah pengujian suhu kamar; suhu 4oC, 40o±2oC, uji mekanik dan cycling test. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman DPPH berdasarkan nilai penghambatan (IC50) yang didapat. Dengan demikian diperoleh hasil bahwa krim ekstrak kulit buah delima dengan konsentrasi 0,75%, 1% dan 2% memiliki aktivitas antioksidan dan masih memenuhi nilai minimum IC50. Uji statistik Anova menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada krim ekstrak kulit buah delima dengan waktu peyimpanan t0 sampai t8 mengalami penurunan yang tidak bermakna dan penurunan aktivitas antioksidan sebelum dan sesudah penyinaran UV A dengan uji Wilcoxon pada krim ekstrak kulit buah delima juga tidak bermakna.

Pomegranate (Punica granatum L) is a kind of the fruit have powerful antioxidant activity because it contains flavonoids and tannins such as elagic acid, gallic acid punicalin, punicalagin, anthocyanins, elligatanin, gallotanin, quercetin, catechins coumpound. These compounds are known to prevent and inhibit the formation of free Radicals that cause premature aging and chronic disease. In this research pomegranate pericarp extract formulated into three concentrate of creams : 0.75%, 1% and 2%. Physical stability test conducted by keeping those three concentrate of creams at three temperature conditions : in room temperature; 4oC; 40o ± 2oC, centrifuge test and cycling test.
This research showed that pomegranate pericarp extract cream 0.75%, 1% and 2% had stable conditions after testing it at three temperature conditions, centrifuge test and cycling test. Determination of antioxidant activity conducted by DPPH reduction method based on the resulted inhibition value (IC50). By that, there is antioxidant activity at the three concentrate of creams: 0.75%, 1% and 2% and meet the minimum value of IC50. Anova statistic test showed antioxidant activity on the three of creams has not a significant decreasing in keeping time from t0 to t8 as well as before and after irradiation with UV A by Wilcoxon test.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S356
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Qamariah
"Kulit buah delima (Punica granatum Linn) mengandung senyawa asam elagat yang potensial sebagai SERMs alami. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian fraksi air kulit buah delima (FA) bermanfaat sebagai terapi hormonal pada defisiensi estrogen, dibandingkan dengan obat standar 17- estradiol dan tamoxifen. Metode ovariektomi digunakan untuk mewakili kondisi hipoestrogen menggunakan 42 tikus betina galur Sprague Dawley usia 50 hari yang diinduksi osteoporosis selama 21 hari (kecuali sham), dibagi menjadi 7 kelompok: sham; OVX; OVX-estradiol (0,1 mg/kg BB, p.o.); OVX-tamoxifen (10 mg/kg BB p.o.); OVX-FA dengan variasi dosis 50; 100; dan 200 mg/kg BB, p.o). Perlakuan diberikan setiap hari selama 28 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan kelompok OVX, kelompok FA dosis 200 mg/kg BB mengalami peningkatan rerata kadar hormon estradiol darah (pg/ml) dari 46,11 + 3,301 menjadi 91,78 + 18,382 (p<0,05), peningkatan rerata kadar kalsium darah (mg/dl) dari 379,38 + 55,684 menjadi 475,43 + 38,321 (p<0,05), peningkatan rerata kadar fosfor darah (mg/dl) dari 30,74 + 21,697 menjadi 74,96 + 8,413 (p<0,05) dan rerata penambahan bobot badan tikus (gram) berkurang, dari 77,28 + 22,979 menjadi 32,55 + 18,408 (p<0,05). Sedangkan rerata kadar kolesterol total darah (mg/dl) kelompok FA dosis 50 mg/kg BB mengalami penurunan (p<0,05) (79,66 + 10,936) dibandingkan kelompok OVX (102,82 + 5,761). Disimpulkan bahwa pemberian FA mampu meningkatkan kadar estradiol darah yang berefek pada penurunan kadar kolesterol total darah dan mengurangi penambahan bobot badan pada tikus ovariektomi serta berefek pada parameter yang terkait bone remodelling yaitu mampu meningkatkan kadar kalsium darah dan mempertahankan homeostatis kadar fosfor dalam darah.

Pomegranate pericarp contain ellagic acid which potential as natural SERMs. This study aim to determine whether administration of pomegranate pericarp water fraction (FA) useful as hormonal therapy for estrogen deficiency, compare to 17-estradiol and tamoxifen, with forty-two-50-days-old female, 21 days-induced osteoporosis (except sham), assigned into 7 groups: SHAM; OVX; OVX-estradiol (0,1 mg/kgBW); OVX-tamoxifen (10 mg/kgBW); OVX-FA (50; 100 ; and 200 mg/kgBW). Treatment was given for 28 days.
The results showed, compared to OVX, administration of FA 200 mg/kgBW increased blood estradiol hormones levels (pg/ml) from 46,11 + 3,301 to 91,78 + 18,382 (p<0,05), increased blood calcium levels (mg/dl) from 379,38 + 55,684 to 475,43 + 38,321 (p <0,05), increased blood phosphorus levels (mg/dl) from 30,74 + 21,697 to 74,96 + 8,413 (p <0,05) and reduced body weight gain (gr) from 77,28 + 22,979 to 32,55 + 18,408 (p<0,05). While at FA 50 mg/kgBW, blood total cholesterol levels (mg/dl) is decreased (p<0,05) (79,66 + 10,936) compare to OVX (102,82 + 5,761). Administration of FA increase blood estradiol levels, decrease blood total cholesterol levels, reduce body weight gain of ovariectomized rats, and on parameters related to bone remodeling it can increase blood calcium levels and maintain homeostatic of blood phosphorus levels."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T42077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Runi Kemala
"Kandungan xanton pada kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki berbagai aktivitas biologis, salah satunya sebagai antioksidan dan penghambat tirosinase. Kemampuannya dalam menghambat melanogenesis dapat menjadikannya zat aktif dalam produk kosmetik. Pada penelitian ini dilakukan uji penghambatan aktivitas tirosinase pada hasil fraksinasi diklorometana secara in vitro. Hasil fraksinasi diformulasikan menjadi sediaan emulgel dan diuji kestabilan fisiknya pada penyimpanan di suhu 4±2o, 27±2o dan 40±2o C. Emulgel yang diformulasikan menunjukkan fisik yang tetap stabil setelah disimpan selama 8 minggu pada ketiga suhu, dan setelah dilakukan uji mekanik dan cycling test. Nilai IC50 yang diperoleh dari hasil fraksinasi diklorometana adalah sebesar 13,204 ppm. Hasil pengukuran penghambatan aktivitas tirosinase pada emulgel dengan fraksi diklorometana 0,05; 0,1 dan 0,15 berturut-turut sebesar 16,6; 18,8 dan 20,7%. Persentase inhibisi pada emulgel mengalami penurunan setelah disimpan selama 8 minggu pada suhu kamar, yaitu berturut-turut menjadi 12,43; 16,92 dan 18,88%.

Xanthones in mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) have several biological activities, including antioxidant and tyrosinase inhibitor. The ability to inhibit melanogenesis can make xanthones as the active compound in cosmetic products. In this study, tyrosinase activity inhibition of dichloromethane fraction from mangosteen pericarp was determined by in vitro method. The dichloromethane fraction was also formulated into an emulgel dosage form and physically tested in cold (4±2o C), room (27±2o C) and high (40±2o C) temperatures to discover its stability. All formulas represented good and stable physical appearance after 8 weeks of storage in cold, room and high temperatures, and also after the mechanic and cycling tests. The IC50 value of dichloromethane fraction was 13,204 ppm. The tyrosinase activity inhibitions of emulgels containing 0,05; 0,1 and 0,15% of dichloromethane fraction were 16,6; 18,8 and 20,7% respectively. Mean while after 8 weeks of storage in room temperature, the inhibitions were decreased to 12,43; 16,92 and 18,8% respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>