Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127033 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nining Harnita
"Skripsi ini membahas upaya mengembangkan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus di SD Citra Alam yang merupakan sekolah alam yang bersifat inklusif serta faktor pendukung dan penghambat upaya pengembangan tersebut. Upaya pengembangan keterampilan sosial dilakukan secara langsung oleh shadow teacher dan guru (wali kelas). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, serta berdesain studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mengembangkan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus yang memiliki klasifikasi berbeda di sekolah, anak perlu diberikan tiga komponen yang mendasari keterampilan sosial, yaitu: pengetahuan sosial (social knowledge), kecakapan perbuatan (performance proficiency), dan evaluasi diri (self evaluation).

This study is about the efforts to develop social skill of children with special need in Citra Alam Elementary School (the inclusive natural school) and supporting and resisting factors which are related to this effort. This effort is directly conducted by shadow teachers and teachers (class guardian). This research use qualitative method and descriptive analyses, with a case study design.
The research shows that to develop social skill of children with special need in the school which have different classification, they need to be gave three basic components of social skill, such as: social knowledge, performance proficiency, and self evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Rahadianty
"Pertemanan merupakan salahsatu kunci keberhasilan dari dibentuknya pendidikan inklusif. Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti menduga terdapat permasalahan pada keterampilan asertif anak berkebutuhan khusus yang dapat berpengaruh pada kemampuan membangun dan mempertahankan pertemanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterampilan asertif dan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus. Selian itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan keterampilan asertif dan kualitas pertemanan berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan jenis disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan sampel anak berkebutuhan khusus yang memiliki satu jenis disabilitas dengan tingkat keparahan ringan dan bersekolah di sekolah dasar inklusif N = 84. Rentang usia responden pada penelitian ini 7 tahun-12 tahun. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Social Skills Inventory Scale SSIS Gresham Elliot, 2008 dan Friendship Quality Questionnaire FQQ Parker Asher, 1993. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara keterampilan asertif dan kualitas pertemanan r = .321, p < .01. Hal ini menandakan semakin tinggi keterampilan asertif anak berkebutuhan khusus, akan semakin tinggi kualitas pertemanannya. Selain itu hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang antara kualitas pertemanan yang signifikan antara responden laki-laki dan perempuan, namun tidak ada perbedaan pada keterampilan asertif. Hasil lain dari penelitian ini mengindikasikan tidak ada perbedaan keterampilan asertif dan kualitas pertemanan berdasarkan jenis disabilitas. Seluruh jenis disabilitas menunjukkan keterampilan asertif dan kualitas pertemanan yang tergolong tinggi.

Friendship between special needs children and typical children is one of the keys to the success of inclusive education. Based on previous studies, we assume there is a lack in assertive skill among special needs children which can affect their ability to initiate and maintain friendship. The purpose of this study is to examine the relationship between assertive social skill and friendship quality of special needs children in inclusive setting. This study is also purposed to examine the difference between assertive skill and friendship quality based on gender differences and type of disability. This is a correlational study, using special needs children with one type of disability with mild severity as research sample, with age ranging from seven to twelve years old based N 84. Instruments used in this study are Social Skills Inventory Scale SSIS Gresham Elliot, 2008 and Friendship Quality Questionaire FQQ Parker Asher, 1993 . Result shows there is a significant positive relationship between assertive skill and friendship quality r .321, p .01. The conclusion is the increase in assertive social skill on special needs children will increase their friendship quality. The study also shows there is a significance difference in friendship quality based on gender, but no significance difference found in assertive skill. Another results indicate there is no difference in both assertive skill and friendship quality based on types of disability. Both assertive skill and friendship quality are relatively high based on types of disability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Mellyza Rizka
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh keterampilan sosial terhadap kualitas pertemanan yang dimediasi oleh dukungan sosial teman sebaya pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 292 anak berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah inklusif yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian adalah Friendship Quality Questionnaire FQQ mengukur kualitas pertemanan; Social Skills Improvement System SSIS untuk mengukur keterampilan sosial; Social Support Questionnaire for Children SSQC untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya. Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan sosial terhadap kualiatas teman sebaya yang dimediasi oleh dukungan sosial teman sebaya pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif secara parsial. Hal ini berarti keterampilan sosial tetap berpengaruh signifikan dan hubungannya kuat terhadap kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil penelitian menyarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai dukungan sosial yang tidak hanya dari teman sebaya tetapi juga dari orangtua pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif dalam membentuk kualitas pertemanan.

This study was aimed to determine the influence of social skills on friendship quality mediated by peer social support in special need children at inclusive primary school. A total of 292 participants are special need children at inclusive primary school spread throughtout the DKI Jakarta. The instrument were used for research variables are Friendship Quality Questionnaire FQQ for measured friendship quality Social Skills Improvement System SSIS for measured social skills and Social Support Questionnaire for Children SSQC for measured peer social support. The results was there is a significant influence between social skills on friendship quality partial mediates by peer social support in special need children at inclusive school. It means social skills still have a strong influence and correlation on friendship quality in special need children at inclusive school. These findings suggest that to research social support not only at peer but from parents in special need children at inclusive school in needed for making friendship quality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Prianti Yasti
"Penelitian ini membahas mengenai minat baca anak di Sekolah Citra Alam Jakarta. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu minat baca anak pada usia masa tengah dan akhir yang berusia 8 ndash; 10 tahun yang memiliki nilai Bahasa Indonesia tertinggi dan terendah di kelas berdasarkan aspek-aspek minat baca anak yaitu keterampilan membaca, ketertarikan anak dalam membaca, lingkungan, tingkat ekonomi, tempat tinggal, usia, dan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat anak dalam membaca di Sekolah Citra Alam.
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan dan ketersediaan bahan bacaan merupakan faktor dominan yang memengaruhi minat baca anak. Sedangkan untuk aspek tingkat ekonomi tidak berpengaruh terhadap minat baca anak di Sekolah Citra Alam.

This study discusses the children's interest in the Sekolah Alam Jakarta. Issues discussed in this research that children's interest in ages past middle and end were aged 8 10 years have a value of Indonesian highs and lows in the classroom based on aspects of children's interest in which reading skills, child's interest in reading, the environment, economic level, place of residence, age, and gender. This study aimed to analyze the factors that affect a child's interest in reading in the Sekolah Citra Alam.
The approach used in this study is qualitative case study method. The results of this study indicate that the environment and the availability of reading materials is the dominant factor affecting children's interest. As for the aspects of economic levels do not affect the children's interest in the Sekolah Citra Alam.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Putri Anandiva
"Kualitas pertemanan merupakan hal yang paling penting untuk dilihat dalam meneliti mengenai pertemanan anak-anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara keterampilan komunikasi dan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat perbedaan kualitas pertemanan dari anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif berdasarkan jenis kelamin. Dalam penelitian ini, keterampilan komunikasi diukur dengan menggunakan alat ukur Social Skills Improvement System SSIS dimensi komunikasi yang dikembangkan oleh Gresham dan Elliott 2008, sedangkan kualitas pertemanan diukur dengan menggunakan alat ukur Friendship Quality Questionnaire FQQ yang dikembangkan oleh Parker dan Asher 1993. Partisipan dari penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus yang berusia antara 7 hingga 12 tahun, hanya memiliki satu jenis kebutuhan khusus, memiliki tingkat gangguan yang tergolong ringan, dan memiliki kemampuan membaca N = 108. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan komunikasi dan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Dengan kata lain, semakin tinggi keterampilan komunikasi dari anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif, semakin tinggi pula kualitas pertemanannya. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari kualitas pertemanan anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif berdasarkan jenis kelamin.

Friendship quality is the most important thing to be seen when studying about friendship of children, including children with special needs. The aim of this study was to examine the relationship between communication skills and friendship quality among children with special needs in inclusive primary school. This study was also aimed to examine the difference of friendship quality of children with special needs in inclusive primary school by gender. In this study, communication skills was measured by the communication dimension of Social Skills Improvement System SSIS Gresham Elliott, 2008, meanwhile friendship quality was measured byFriendship Quality Questionnaire FQQ Parker Asher,1993. Participants of this study consisted of children with special needs aged between 7 and 12 years, only have one type of special needs, have a mild level of disability, and have the ability to read N 108 . This study was a correlational study which was conducted with a quantitative approach. The results of this study showed a significant relationship between communication skills and friendship quality among children with special needs in inclusive primary school r 0.613, p 0.01. This meansthe higher the communication skills of children with special needs, the higher their friendship quality is. The result of this study also showed a significant difference of friendship quality of children with special needs in inclusive primary school by gende."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helvira Novianti Pratiwi
"Fenomena bullying pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif cukup menghawatirkan. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya keterampilan kerjasama yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Keterampilan kerjasama diasumsikan memiliki hubungan dengan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Penelitian yang bersifat korelasional ini menggunakan sampel anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah dasar inklusif negeri maupun swasta dengan rentang usia middle childhood atau 6-12 tahun sebanyak 108 partisipan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Social Skills Improvement System Gresham Elliot, 2008 dan Friendship Quality Questionaire Parker Asher, 1993.
Hasil analisis korelasional keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Dengan kata lain, semakin tinggi keterampilan kerjasama anak berkebutuhan khusus, maka akan semakin tinggi pula kualitas pertemanan yang dimiliki. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan berdasarkan jenis kelamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa anak perempuan memiliki keterampilan kerjasama dan kualitas pertemanan yang lebih tinggi daripada anak laki-laki. Orang tua dan guru di sekolah dasar inklusif disarankan untuk mengembangkan keterampilan kerjasama guna meningkatkan kualitas pertemanan anak berkebutuhan khusus.

The rate of bullying against children with special needs in inclusive primary schools is highly alarming. Children with special needs are at greatest risk of being bullied because they typically lack of cooperation skills. It is assumed that cooperation skills would determine the quality of friendship in children with special needs.The purpose of this study is to examine whether there is a correlation between cooperation skills and the quality of friendship in children with special needs in in inclusive primary schools. This correlational study used a sample of children with special needs who attend inclusive primary schools. They were in middle childhood, aged 6 to 12 years. In total, 108 participants were involved for this study. Social Skills Improvement System Gresham Elliot, 2008 and Friendship Quality Questionaire Parker Asher, 1993 were used as research instruments.
The findings of this study indicate that there is a positive and significant correlation between cooperative skills and the quality of friendship in children with special needs. In other words, it appears that higher cooperation skills lead to a high quality friendship in special needs children. Moreover, this study found that cooperation skills and the quality of friendship in special needs children would vary significantly by gender. Girls reported to have better cooperation skills, thus having a higher quality of friendship than boys.The results advocate that developing cooperation skills for children with special needs is important because it helps them build friendships in an inclusive environment. They provide an insight to parents and teachers in inclusive primary schools that these cooperations skills should be reinfornced to maintain quality of friendship in children with special needs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Adelia Sabila
"Adanya sekolah inklusi membuka peluang alternatif bagi anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah. Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah inklusi tentunya membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya, mulai dari keluarga, guru, teman, dan saudaranya. Dukungan ini membuat mereka menjadi lebih dapat bertahan dalam menjalani kesehariannya dan bahkan dapat menuaikan prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial bagi siswa anak berkebutuhan khusus yang berprestasi di SMPN 226 Jakarta serta faktor pendukung dan penghamat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Adapaun Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh siswa berkebutuhan khusus mencakup dukungan sosial emosional, instrumental, penghargaan, dan informasional. Faktor pendukung dukungan sosial adalah kedekatan antara ABK dengan teman dekatnya, stakeholders, respon positif ABK yang diberikan dukungan sosial, dan status pemberi dukungan. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah ada teman ABK yang tidak mau membantu apabila ABK mengalami kesulitan. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini membentuk siswa berkebutuhan khusus sehingga dapat membuatnya menjadi berprestasi.

The existence of an inclusive schools give an alternative opportunity for children with special needs to attend school. Children with special needs who attend inclusive schools need support from the surrounding environment starting from family, teachers, friends, and relatives. These supports make them more able to survive in their lives and can even make them get some achievements. This research aims to describe social supports of achieved students with special needs in Jakarta 226 Junior High School and the supporting and inhibiting factors in the process of giving and receiving social supports. This study uses qualitative considerations with descriptive designs. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observations, literature studies, and documentation study. The results of this study indicate that social support received by students with special needs are emotional, instrumental, appreciation, and informational social support. The supporting factors of social support are closeness between children with special needs and close friends, stakeholders, positive response of children with special needs given social support, and status of the support provider. Whereas, the inhibiting factors of social support is some friends of children with special needs who do not want to help if they have difficulties. Besides of the supporting and inhibiting factors, these social supports can make some achievement for children with special needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurussafitri Laila Anawati
"Keterampilan sosial sebagai bagian dari perkembangan sosial penting bagi kehidupan sosial anak. Akhir-akhir ini banyak berkembang sekolah yang menerapkan sistem full day dengan lama belajar di sekolah yang lebih lama daripada sekolah konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama belajar di sekolah dengan keterampilan sosial anak usia sekolah di kota Depok. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan crosssectional digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan penghitungan cluster sampling, sebanyak 425 anak usia sekolah, baik itu full day dan non-full day yang berpartisipasi dalam penelitian, diminta untuk mengisi kuesioner tentang keterampilan sosial yang merupakan modifikasi dari beberapa kuesioner yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama belajar di sekolah dengan keterampilan sosial anak usia sekolah di kota Depok (p=0,165). Akan tetapi, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa 52% anak menunjukkan keterampilan sosial yang kurang. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak melalui kegiatan belajar dan aktivitas di sekolah.

Social skill, as part of social development, is important for children social life. Nowadays, there are a lot of schools, called full day school, that develop a system in which their school period is longer than any other conventional school. This study aims to know the relationship of school period with school-age children`s social skill in Depok. A correlational descriptive study and cross sectional method was used as the research design. Based on cluster sampling technique, a total of 425 school-age children of full day and non-full day schools was participated in the study and asked to fulfill a social skill questionnaire. The study yielded no significant relationship between school period and school-age children`s social skill in Depok (p=0,165). This study also showed that 52% of school-age children had less social skill. Therefore, it is important to improve children`s social skill through school activity and learning."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Yogi Triana
"ABSTRAK
Kualitas hidup dari Anak Berkebutuhan Khusus ABK dipengaruhi oleh kemampuannya dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, khususnya dengan teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengalaman teman sebaya berinteraksi dengan ABK yang menjalani pendidikan di sekolah inklusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif fenomenologi melalui teknik wawancara mendalam secara semi terstruktur terhadap delapan partisipan yang berusia 10-13 tahun dari sekolah inklusi di kota Depok. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema, yaitu dia berbeda, kekesalan terhadap ABK, misalnya aku jadi mereka, seru main sama dia, perlakuan guru pada ABK, dan ragam respon orangtua ABK. Kekesalan dan perasaan empati terhadap ABK menjadi pengalaman yang dominan dirasakan teman sebaya saat berinteraksi dengan ABK tergantung dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan ABK. Selanjutnya, diharapkan adanya peran kolaboratif semua pihak, baik perawat maupun warga sekolah untuk menunjang keberlanjutan interaksi yang positif antar ABK dengan teman sebaya. Kata kunci: Anak berkebutuhan khusus, berinteraksi, sekolah inklusi, teman sebaya.

ABSTRACT
The quality of life of the Children with Special Needs CWSN is influenced by his ability to socialize, especially with their peers. The purpose of this study is to obtain an overview of peer experiences interacting with the CWSN in inclusive schools. This research used qualitative descriptive phenomenology method through semi structured in depth interview technique for eight participants age 10 13 years old from inclusive school. The results identified six themes including he she is different, resentment to the CWSN, if I were them, excited to play with him, teacher treatment to CWSN, and various responses of CWSN parents. Feeling of annoyance and empathy towards to the CWSN becomes the most experience felt by peers when interacting with the CWSN depending on their attitudes and behaviors. Furthermore, the collaborative role of all parties is needed, both nurse and school residents to support the sustainability of positive interactions between the CWSN with peers. Keywords Children with special needs, inclusive school, interaction, peers"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>