Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tridela Muktiningrum
"Paparan pornografi dan pengetahuan yang rendah membawa remaja pada risiko perilaku seks bebas. Di Jakarta Timur, beberapa kasus mengenai perilaku seks bebas pada SMP telah terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap aktivitas seksual pranikah. Aktivitas seksual pada penelitian ini dikategorikan dalam dorongan dan perilaku seksual. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional dan teknik multistage sampling dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukan 12.4% berperilaku seksual berisko berat, 44.7% memiliki dorongan seksual aktif, 50.6% berpengetahuan buruk, dan 57.1% bersikap negatif. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara sikap dengan perilaku (p value 0.000), pengetahuan dengan dorongan seksual (p=0.008), dan sikap dengan dorongan seksual (p=0.000). Hasil ini menunjukan bahwa perlunya penanganan yang intensif dari seluruh pihak dalam memberikan pendidikan dan penanaman moral agar remaja memiliki pengetahuan, sikap, dan kontrol yang baik terhadap perilaku seksual.

Exposure to pornography and low knowledge carries the risk of adolescent sex behavior. In East Jakarta, some cases of sex behavior committed by juveniles junior high school has occurred. This study aims to describe and to know the correlation between knowledge and also attitudes toward premarital sexual activity of adolescents in East Jakarta junior high. Sexual activity in this study categorized in sexual desire and sexual behavior. This study used quantitative methods with cross-sectional design and multistage sampling techniques in data collection. The instrument used was a questionnaire that was modified by the researcher. The results of this study showed 12.4% weight be at risk sexual behavior, 44.7% had an active sexual desire, bad knowledgeable 50.6%, and 57.1% being negative attitude. The results showed relationship between attitude with behavior (p value 0.000), knowledge with sexual desire (p = 0.008) and attitudes with sexual desire (p = 0.000). These results indicate that the need for intensive treatment of all parties in providing reproductive health education and moral cultivation for teens to have knowledge, attitude, and the control of sexual behavior either."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Rosita
"Prevalensi luka tekan pada pasien semakin meningkat dari tahun ke tahun. Luka tekan merupakan salah satu komplikasi dari pasien yang mengalami tirah baring lama yang sering terjadi pada pasien yang di rawat di rumah sakit maupun di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mobilisasi terhadap terjadinya luka tekan pada pasien tirah baring di Rumah Sakit di Jakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 29 responden. Hasil menunjukkan ada hubungan mobilisasi (p = 0,001) terhadap timbulnya luka tekan. Saran untuk penelitian selanjutnya agar memperluas instrument penelitian dengan variabel yang lebih bervariasi dengan jumlah sampel yang lebih banyak, dan untuk rumah sakit membuat kebijakan, agar meningkatkan standar mutu pelayanan keperawatan rumah sakit.

The prevalence of pressure ulcer in patients increasing from year to year. Pressure ulcer is one of the complications of patients witness bedrest is often the case in patients treated in the hospital and at home. This study aimed to determine the correlation between the occurrence of pressure ulcer mobilization in patients bedrest in the Jakarta hospital. The research design used in this study is a cross sectional analytic. The number of respondents in this study were 29 respondents. The results showed there were a between correlation mobilization (p = 0.001) and the incidence of pressure ulcer. Suggestions for further research is to expand the research instrument with more varied variable and samples and for hospitals establish of policies, in order to improve the quality standards of nursing care hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Sri Wahyuni
"Status gizi kurang yang dialami pasien selama rawat inap di rumah sakit akan berdampak pada rendahnya penyembuhan pasien dari penyakit yang diderita dan berujung pada hari rawat yang lebih lama, angka kesakitan dan biaya rawat meningkat. Perawat berada di salah satu posisi terbaik untuk memastikan nutrisi yang cukup karena peran caring yang dimiliki oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien rawat inap. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey deskriptif dengan rancangan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63% memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sikap responden bertentangan dengan praktik mereka. Responden tidak tahu peran utama mereka dalam perawatan gizi. 5,6% menyatakan sangat setuju bahwa menilai status gizi pasien adalah tanggung jawab perawat dibandingkan dengan 75,7% Sangat Setuju bahwa itu adalah tanggung jawab ahli gizi dan 24,3% sangat setuju tanggung jawab dokter. Penelitian ini merekomendasikan adanya peningkatan pengetahuan tentang manajemen nutrisi bagi staf perawat dengan cara mengikuti seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien secara berkesinambungan. Perlu diadakannya evaluasi dan monitoring penerapan manajemen nutrisi terhadap perawat yang telah dilatih tentang nutrisi.

Malnutrition status experienced by patients during hospitalization at the hospital will result in low patient recovery from illness and lead to a longer hospitalization days, morbidity and cost of care increases. Nurses are in one of the best position to ensure adequate nutrition because of their holistic caring role. The aim of the study was to determine the level of knowledge, attitudes, and practices of nurses in meeting the nutritional needs of inpatients. The method used in this study was a descriptive survey with a descriptive research design. The results showed that as many as 63% have sufficient knowledge about the level of fulfillment of nutritional needs. They contradicted themselves on their beliefs in relation to their practices. They did not know their primary role in nutrition care. 5.6% strongly agreed that is the nurse’s responsibility to assess the nutritional status of the patient compared to 75.7% who strongly agreed it was the dietitians responsibility and 24.3% who strongly agreed it was the doctors’ responsibility. The study recommends an increase in knowledge of nutrition management for the nursing staff by following the seminar or training related to the fulfillment of the patient's nutritional needs on an ongoing basis. Need holding of evaluation and monitoring of the implementation of nutrient management on nurses who have been trained in nutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Anisah
"Dokumentasi asuhan keperawatan terkomputerisasi merupakan upaya untuk meningkatkan mutu dokumentasi Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan akseptasi perawat dalam penerapan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer dan pengaruh dokumentasi terkomputerisasi terhadap kelengkapan dokumentasi dan efisiensi biaya Desain penelitian determinan akseptasi menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional sedangkan untuk mengukur kelengkapan dokumentasi dan efisiensi biaya dengan menggunakan pre experiment one group pre and post test Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna persepsi kelayakan dengan akseptasi perawat dalam penerapan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer p 0 022 dan ada pengaruh yang bermakna dokumentasi terkomputerisasi terhadap kelengkapan dokumentasi dan efisiensi biaya p.

Computerized nursing documentation is an effort to improve the quality of documentation This study aims to determine the determinant of acceptance of nurses in the application of computer based documentation of nursing care and the effect of computerized documentation on completeness of documentation and cost efficiency Design determinants of acceptance using descriptive research with cross sectional correlation whereas to measure the completeness of the documentation and cost efficiency by using pre experiment one group pre and post test Data were analyzed by chi square test and multiple logistic regression showed that there was a significant relationship with acceptances feasibility perception of nurses in the application of computer based documentation of nursing care p 0 022 and no significant effect on the completeness of the documentation computerized documentation and cost efficiency p."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Widani
"Perbandingan Tindakan Keperawatan Oral Care menggunakan Povidone-iodine 1% dengan Chlorhexidine 0.2% Terhadap Jumlah Bakteri di Mulut Klien Penurunan Kesadaran di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus Jakarta Oral care klien penurunan tingkat kesadaran tidak boleh diabaikan dan membutuhkan antiseptik oral yang mempunyai sifat antibakteri (Timby, 2009). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan kelompok kontrol, pre dan post test untuk mengidentifikasi perbandingkan povidone iodine 1% dengan chlorhexidine 0.2% terhadap jumlah koloni bakteri di mulut klien penurunan kesadaran.
Hasil penelitian pada 30 responden yang diambil secara consecutive sampling dibagi tiga kelompok. Didapatkan ada perbedaan yang signifikan penurunan jumlah koloni bakteri sebelum dan setelah oral care pada povidone iodine (p=0.007), chlorhexidine (p=0.001) dan air (p=0.001). Perbandingan selisih jumlah bakteri povidone iodine 1% dengan chlorhexidine 0.2% tidak signifikan (p=0,343). Disimpulkan chlorhexidine 0.2% , povidone iodine 1% dan air minum masing-masing mempunyai kemampuan yang signifikan menurunkan koloni bakteri dan dapat digunakan sebagai pembilas oral care. Disarankan secara ekonomis air minum digunakan dalam oral care apabila klien penurunan kesadaran tidak mengalami infeksi mulut, dan chlorhexidine 0.2% atau povidone iodine 1% digunakan bila ada infeksi mulut.

The oral care of unconscious patient should not be ignored and requires the oral antiseptics that have antibacterial properties (Timby, 2009). This research was quantitative research study with quasi experimental design with control groups, using pre-post test design the study was aimed to compere the amount of bacteria colonies after povidone iodine 1% and chlorhexidine 0.2% on the patient with disturbance of consciousness level. Using consecutive sampling technique, 30 eligible respondences were devided into three group.
The results of this study identifided that t - test of pre-post test of povidone iodine with p= 0.007, chlorhexidine with p=0.001 and water oral care with p=0.001. Mean while there was no significan different betwent povidone iodine with chlorhexidine with p value 0,343. Concluded chlorhexidine0.2%, povidone iodine 1% and water each has a significant ability to reduce colonies of bacteria and can be used as an oral care. Economically advisable to the water used in oral care if clients do not experience a decrease awareness of oral infections, and chlorhexidine 0.2% or povidone iodine 1% is used when there is infection of the mouth."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dwi Kurniawati
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya. Kebudayaan yang dimiliki dapat mempengaruhi pandangan sehat dan sakit seseorang, sehingga dibutuhkan adanya asuhan keperawatan peka budaya. Asuhan keperawatan peka budaya membutuhkan pengetahuan transkultural sehingga dapat menghasilkan self efficacy dalam mengaplikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keperawatan transkultural dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya. Penelitian ini melibatkan 119 orang mahasiswa profesi baik asal program ekstensi maupun reguler menggunakan desain cross sectional dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan keperawatan transkultural yang dimiliki dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya pada mahasiswa Profesi FIK UI angkatan 2015 (p value = 0,009). Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukannya integrasi asuhan keperawatan peka budaya dalam kurikulum keperawatan lainnya. Penelitian pada unsur kompetensi budaya yang lain diperlukan pada penelitian selanjutnya.

Indonesia is an archipelago country which has multicultures. Culture can affect someone's view about health and illness, therefore cultural sensitive nursing care is needed. Cultural sensitive nursing care need transcultural knowledge to attain self efficacy in applying. The aim of this research was to discover the relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care. This research involved 119 nursing profession students from extension and regular program using cross sectional design with total sampling technique.
The result of this research showed that there was a significant relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care among nursing profession student, faculty of nursing universitas indonesia 2015 (p value = 0,009). This research is recomended the integration transcultural nursing care in the other curriculum nursing. Any further researches in other cultural competence is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rohaetin
"Kegiatan edukasi merupakan bagian dari proses pemberian asuhan keperawatan yang harus diperhatikan. Salah satu tujuan pemberian edukasi adalah menurunkan kejadian rawat inap berulang dengan diagnosis yang sama. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran kegiatan edukasi perawat di ruang rawat inap di sebuah rumah sakit di Jakarta. Kegiatan edukasi meliputi 4 komponen yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini adalah 134 perawat pelaksana yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan Alpha Cronbach rsquo;s 0,946. Hasil penelitian menunjukkan nilai tengah gambaran kegiatan edukasi perawat secara umum 4,0 min-maks=1,9-5,0; IK95 3,9-4,2 , dengan nilai komponen perencanaan tertinggi 4,2 min-maks=2,2-5,0; IK95 4,0-4,3 dan nilai komponen pelaksanaan terendah 3,8 min-maks=1,6-5,0; IK95 3,7-4,0 . Pelaksanaan kegiatan edukasi perlu dioptimalkan dengan pemenuhan fasilitas dan media yang dibutuhkan, serta penjadwalan secara terstruktur dan monitoring dari pihak manajemen. Penelitian ini merekomendasikan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan edukasi di rumah sakit.Kata kunci: edukasi, perawat pelaksana, rencana pemulangan.

Education is an integral part of nursing care to the patients. Education plays a vital role in reducing patient rsquo s rehospitalization with the same diagnoses. This study aimed to explore the education activities performed by nurses in inpatient units of a private hospital in Jakarta, Indonesia. The education activities are divided into 4 stages of assessment, planning, implementation, and evaluation. This cross sectional study involved 134 nurses selected by using stratified random sampling. Data were collected using questionnaires. Prior to data collection, validity and reliability tests were conducted, with the Alpha Cronbach rsquo s score of 0,946. Results of the study demontrated that the overall median score of education was 4,0 min maks 1,9 5,0 CI95 3,9 4,2 . The analysis further showed that the median score was highest during the planning stage 4,2 min maks 2,2 5,0 CI95 4,0 4,3 whereas it was lowest during the implementation stage 3,8 min maks 1,6 5,0 IK95 3,7 4,0 . The educational activities require adequate facilities, appropriate media, planned schedules, and continuous supports and supervision from nursing leaders managers to encourage their staffs to carefully perform the 4 stages of education activities. This study recommended continuous research to explore factors education activities application at hospital.Keyword discharge planning, educational activities, nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S66053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Arafat
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang
pengalaman pendampingan keluarga dalam merawat anggota keluarganya pada
kondisi vegetative dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP.Fatmawati Jakarta.
Desain penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian
mengidentifikasi 5 tema, yaitu 1) respon biopsikososiospiritual keluarga ; 2)
keterlibatan keluarga dalam pendampingan perawatan ; 3) permasalahan yang
dihadapi keluarga ; 4) mekanisme koping keluarga ; 5) Asuhan keperawatan yang
telah diterima dari perawat ; 6) Harapan keluarga dalam melakukan pendampingan
perawatan. Perawat diharapkan dapat melakukan pengkajian secara mendalam pada
keluarga pasien, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat bagi keluarga

Abstract
The aim of this study were to explore family experience of caring for family?s
member with vegetative . This study employed descriptive phenomenology design.
This study identified 6 themes includes : 1) Biopsychosociospiritual respons ; 2)
family participating of nursing care ; 3) family problems to caring for patients ; 4)
Coping mechanism of family ; 5) caring received of nurse ; 6) family expected of
caring with vegetative state. This result hopes to understanding about the impotant
of depth assessment for family, therefore, it can do an effective intervention for
family."
2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kodri
"Pelaksanaan rotasi tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan antara lain masih ada perawat yang terlalu cepat dirotasi dan ada yang sudah lama disatu ruangan belum mengalami rotasi serta kondisi ini berdampak terjadinya kecemburuan sosial, hubungan yang tidak kondusif pada lingkungan kerja yang akhirnya menurunkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya waktu rotasi dan karakteristik perawat dengan produktivitas kerja.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Juni 2003. Desan penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 169 dari 289 orang perawat di ruang rawat inap yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan angket yang mencakup lamanya waktu rotasi, karakteristik perawat dan produktivitas kerja. Analisa data menggunakan uji Chi Squre dan regresi logistik untuk memperoleh fakior yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil penelitian didapatkan karakteristik perawat pelaksana yaitu; umur dengan rentang 31- 40 tahun 43,2 %, jenis kelamin perempuan 60,9 %, pendidikan D III dan S 1 Keperawatan 69,8 %, lama kerja dengan waktu 5 - 15 tahun 57,4 %, sikap perawat kurang mendukung 57,5 %. yang belum pernah mengikuti pelatihan 80,5 %, lamanya waktu rotasi lebih dari 3 tahun 43,2 % dan produktivitas kerja perawat yang produktif 54,4 %. Dari uji korelasi didapatkan hubungan yang bermakna adalah variabel umur, lama kerja terhadap produktivitas kerja (p = 0,042), (p = 0,036).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlu desain ulang tentang rotasi kerja pada Bidang Keperawatan, bahwa waktu rotasi menjadi tidak bermakna, oleh karena itu rotasi lebih menekankan pada peminatan staf, menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan pada perawat yang berusia dibawah 30 tahun dan diatas 41 tahun serta melaksanakan refresing keperawatan terhadap perawat yang mempunyai lama kerja lebih dari 15 tahun.
Daftar Pustaka 54 ( 1980-2003)

The Relationship between Rotation Schedule, Nurses Characteristics and Nursing Productivity of Staff Nurses at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province Public Hospital 2003 The Implementations of rotation nurses has not been worked to schedule on the hospital. This conditions produced some problems for the hospital management system. Some staff nurses were too fast to be rotated and other side some were also being maintained in on clinical area. The felling of jealous produce is not conducive work place an indirectly it leads to increment of work productivity.
The research was using descriptive correlation design and cross sectional approach. The samples are taken from 169 respondent of 289 nurses. Data collecting by questionnaire has been spread directly to the chosen nurses in the random sampling methods. A questionnaire that consist of rotations periods, a questionnaire an individuals characteristic data, and a questionnaire of work productivity nursing. Analysis data was using Chi Square on bivariate, and logistic regression on multivariate.
The research result respondent of age 31-40 years are 43,2%, sex proportion of females are 60,9%, Diploma and Bachelor graduates are 69,8%, working periods 5 - 15 years are 57,4%, unsupportive nurses attitude are 57,5%, the nurses who not got training are 80,5%, rotation periods > 3 years are 43,2% and nurses work productivity are 54,4%. The correlation test showed that there significant correlation between age and work productivity (p= 0,042) and working periods and work productivity (p= 0,036).
The impact of this finding is necessary to redesign the rotation program at the nursing division regarding to the interest of the nurse, protection and increasing work productivity through the implementation training program for nurses the 41 years old and implementation the refreshing program for nurses working period the more than 15 years.
Bibliography 55 (1980 - 2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzi
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di daerah perkotaan berdampak terhadap peningkatan angka kecelakaan lalu lintas. Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum ditemui pada penderita kecelakaan lalu lintas dan seringkali disertai dengan penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran pada jangka waktu yang lama dapat menyebabkan deprivasi sensori. Terapi musik diketahui dapat membantu meningkatkan kesadaran pada pasien dengan penurunan kesadaran. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak intervensi stimulasi auditori terhadap tingkat kesadaran klien Tn. M yang menderita cedera kepala sedang dengan penurunan kesadaran GCS: 10 . Stimulasi auditori dilakukan 3 hari berturut-turut selama 8 jam dengan memutar rekaman murottal lewat gawai. Hasil menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan skor GCS 10 pada hari pertama intervensi menjadi skor 13 pada hari kedua intervensi menjadi dan skor 15 pada hari ketiga. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran klien setelah diberikan intervensi stimulasi auditori. Perawat disarankan untuk menerapkan stimulasi auditori sebagai intervensi non-farmakologis untuk meningkatkan kesadaran pasien dengan penurunan kesadaran. Kata kunci: Cedera kepala sedang, Glasgow Coma Scale, stimulasi auditori, tingkat kesadaran

ABSTRACT
Rising number of vehicles results in an increase in traffic accidents in urban areas. Head injury is frequently seen in such victims and often accompanied with loss of consciousness. Loss of consciousness in long term may lead to sensory deprivation. Music therapy was revealed to be able to improve consciousness on patient with neurologic deficit. This paper aimed to identify and analyze impact of auditory stimulation on level of consciousness of Mr. M which was affected by moderate head injury and lose of consciousness GCS: 10 . Auditory stimulation was applied in 3 consecutive days for 8 hours per day by playing recording of murottal through gadget. The result indicated that client demonstrated a gradual improvement of GCS score from 10 in the first day of intervention into score 13 in second day of intervention and score 15 in the third day. This suggested that there was an improved level of consciousness following the auditory stimulation. Nurses are suggested to apply auditory stimulation as non-pharmacological intervention to improve patient rsquo;s level of consciousness."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>