Ditemukan 123449 dokumen yang sesuai dengan query
Anggi Taufan Maulana
"Skripsi ini membahas tentang empat puisi Abdullah bin Rawahah dalam peperangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan struktural. Teori yang digunakan untuk menganalisis bentuk adalah‘ilmu l-‘arūḍ. Sedangkan untuk menganalisis makna dan isi menggunakan ‘ilmu l-balāgah. Dan menganalisis tema dengan menggunakan struktural-semiotik. Hasil analisis menunjukkan bahwa empat puisi Abdullah bin Rawahah ini mempunyai tiga macam tipografi, yaitu, baḥr ṭawīl, bahr wafir dan bahr rajaz. Adapun tema yang diangkat adalah tema riṡā?, hijā?, dan hamāsah.
This thesis examines four poetries of Abdullah bin Rawahah in war. This research uses qualitative method through structural approach. The theory which used to analyze the form is ‘ilmu l-‘arūḍ while to analyze the theme uses ‘ilmu l-balāgah and semiotic-structural theory. Result of the analysis shows that four poetries of Abdullah bin Rawahah have three types of typography: baḥr ṭawīl, bahr wafir and bahr rajaz; and the theme of the poetries are riṡā?, hijā?, and hamāsah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55496
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gagar Asmara Sofa
"Dewasa ini, institusi pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi maupun institusi kesenian seperti Taman Ismail Marzuki kerap mengadakan seminar ataupun kompetisi puisi bertemakan Indonesia dalam rangka menumbuhkan patriotisme pada pemuda. Fenomena ini mendorong peneliti untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh puisi dengan konten patriotisme terhadap perasaan patriotik individu. Pengaruh bisa diketahui dengan melihat besaran skor perasaan patriotik menggunakan stimulus gambar yang menggambarkan Indonesia serta menggunakan respon positive affect dariPANAS Scale. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain 3 kelompok (kelompok puisi patriotisme, puisi non patriotisme, dan artikel patriotisme). Partisipan merupakan 104 mahasiswa Universitas Indonesia dari berbagai fakultas rumpun sosial-humaniora. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan skor rata-rata yang signifikan antara kelompok puisi patriotisme, puisi non patriotisme, dan artikel patriotisme, F(3,086) = 57,590 ; p = 0,000, serta uji post hoc test yang membuktikan bahwa puisi dengan konten patriotisme memiliki pengaruh paling besar terhadap perasaan patriotik dibandingkan puisi non patriotisme ataupun artikel patriotisme.
Nowadays, educational institution such as elementary school until university as well as art institution such as Taman Ismail Marzuki often hold seminar or poetry competition with Indonesia as a theme. This phenomenon motivates researcher to examine the effect of poetry with patriotism content on individual?s patriotism feeling. The effect can be examined through patriotism feeling score that stimulated by a picture represents Indonesia and measurement of individual?s positive affect by using PANAS Scale. This research is experimental research with three-groups design (patriotism poetry group, non-patriotism poetry group, and patriotism article group). The results carried out among 104 students from social-humanity faculty in Universitas Indonesia showed that there was a significant differences between patriotism poetry group, non-patriotism poetry group, and patriotism article mean score F(3.086)=57.590; p=0.000. Post-hoc test proved that poetry with patriotism content have the largest effect on patriotism feeling instead of non-patriotism feeling nor patriotism article."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62809
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Obor , 1995
899.212 08 SAJ
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Herza Godlyva Victoria Alamsyah
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tema, rema serta progres tematik pada lagu-lagu patriotisme Vysotsky, khususnya pada lagu ?звёзды /zvezdy/ bintang?, ?он не вернулся из боя /on ne vernulsja iz boja/ ia tak kembali dari perang?, ?мне судьба - до последней черты... /mne sudʻba do poslednej cherty/ takdir menghampiriku - hingga akhir hayat...?, ?песня о погибшем летчике /pesnja o pogib?em letčike/ lagu tentang teman yang gugur? dan ?братские могилы /bratskie mogily/ kuburan masal?. Dengan menggunakan teori perspektif kalimat fungsional beraliran Praha dari Vilem Mathesius (1928) dan Frantysek Danes (1974) yang menjelaskan tentang penjabaran tema, rema dan juga progres tematik dalam tuturan. Dalam analisis ditemukan 93 tema, 163 rema, 9 progres tematik linear sederhana, 18 progres tematik konstan dan 2 progres tematik turunan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tema, rema dan progres tematik mampu menjelaskan serta menjabarkan makna dan juga cerita dibalik suatu teks.
This research aimed to rule out the theme, rheme and thematic progression on Vysotsky?s patriotic songs, especially on ?звёзды /zvezdy/ stars?, ?он не вернулся из боя /on ne vernulsja iz boja/ he doesn?t come back from the war?, ?мне судьба - до последней черты... /mne sudʻba do poslednej cherty/ i?m fated until the very last day?, ?песня о погибшем летчике /pesnja o pogib?em letčike/ a song about a fallen friend? and ?братские могилы /bratskie mogily/ mass graves of brothers?. By using a theory from Mathesius (1928) about the functional sentence perspective and Frantysek Danes (1974), it certainly helps on how to rule out a theme, rheme and thematic progression on a speech or text. A total of 93 theme, 163 rheme, 9 simple linear of thematic progress, 18 constant type of thematic progress and 2 derivative?s type were found during the analysis. Wherefore, theme, rheme and thematic progress certainly helps on finding out the meaning and story behind a text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65801
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muliani Setiawati
"Sejak masa Jahiliyah, puisi adalah seni sastra yang penting bagi bangsa Arab. Sebagai salah satu bentuk komunikasi yang paling banyak berperan, kegemaran mereka akan puisi besar sekali. Kedatangan Islam memberikan beberapa perubahan dalam kesusasteraan Arab, seperti tema dan tujuan pembuatan puisi. Hassan bin Tsabit merupakan salah satu penyair yang hidup di dua zaman; Jahiliyah dan Islam. Puisi al-hija’ adalah salah satu karyanya yang pada masa Islam berbeda dengan masa Jahiliyah. Puisi ini tidak lagi ditujukan untuk mencela, mengejek, atau menghina kabilah lain akan tetapi hanya digunakan untuk membalas ejekan dari orang kafir yang mengganggu dakwah Nabi. Makalah ini dibuat untuk menjelaskan unsur intrisik dan ekstrinsik puisi al-hija’ karya Hassan bin Tsabit dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut.
In the period of Jahiliyah, poetry has been an important literature work for the Arabs. Poetry becomes one of the communication forms since the Arabs strongly interested in it. The arrival of Islam provides some changes in the Arabic literature, such as in the theme and the purpose of making poetry. Hassan bin Tsabit was a poet who lived in two periods, Jahiliyah and Islam. Al-Hija’ poetry was one of his works in the Islamic period which is difference from the Jahiliyah period. In the Islamic period, al-hija’ poetry was not any longer intended either to critize or to insult other tribes, but to face the unbelievers who bother the prophet.This paper discusses both the elements of intrinsic and extrinsic of al-hija’ poetry by Hassan bin Tsabit using literature method and structural analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nurul Apriliani
"Jurnal ini mengkaji gambaran estetika puisi pada zaman Jahiliyah melalui puisi al-madah dan al-hikmah karya Zuhair bin Abi Sulma. Gambaran estetika ini dapat dilihat dari segi intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam puisi ini. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur kepustakaan,yaitu mengumpulkan data dan menganalisisnya. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai estetika puisi al-madah dan al-hikmah karya Zuhair bin Abi Sulma termasuk dalam kategori yang tinggi, dan hampir dapat disamakan dengan puisi karya penyair terkenal yang sezaman, seperti Umru al-Qais dan an-Nabighah az-Zibyani.
This journal discusses about the aesthetic value of the jahiliyah era in madah and hikmah poems by Zuhair bin Abi Sulma. This aesthetic value is visible from intrinsic and extrinsic side in this poems. The authors using qualitative methods with literature study, that is collected data and analyze. The results of data analyze concluded that aesthetic value of madah and hikmah poetry by Zuhair bin Abi Sulma included in high category. Almost be equated with poems by famous poet in the same era, such as Umru al-Qais and an-Nabighah az-Zibyani."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Hawari Husnipradja
"Penelitian ini mengkaji gambaran Perang Patriotik Raya (1941—1945) dalam lirik lagu Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) dan kesesuaiannya dengan keadaan perang yang terjadi. Lagu Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) dipopulerkan dalam film berlatar Perang Patriotik Raya berjudul Два Бойца (Dva Bojca) yang dirilis di Uni Soviet pada tahun 1943. Lagu ini menjadi salah satu lagu terpopuler selama masa perang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran Perang Patriotik Raya dalam lirik lagu Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) dan meninjau fakta historis seputar Perang Patriotik Raya yang sesuai dengan gambaran tersebut. Proses penelitian dilakukan dengan menganalisis makna denotasi dan konotasi pada lirik lagu Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) berdasarkan teori semiotika Roland Barthes (1964) lalu menilai kesesuaian makna tersebut dengan fakta historis seputar Perang Patriotik Raya berdasarkan teori mimetik karya sastra M. H. Abrams (1953) menggunakan metode analisis konten dari Klaus Krippendorff (2004). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya dua gambaran umum Perang Patriotik Raya dalam lirik lagu Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟). Kedua gambaran tersebut sesuai dengan keadaan yang terjadi pada Perang Patriotik Raya.
This research discusses the Great Patriotic War (1941 - 1945) depiction in the lyrics of the song Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) and its adequacy with the actual conditions of the war. The song Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) gained popularity through the war-themed film Два Бойца (Dva Bojca), which was released in the Soviet Union in 1943. This song became one of the most popular songs during the war. This research aims to identify the depiction of the Great Patriotic War in the lyrics of the song Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) and to trace the historical facts about the Great Patriotic War that align with this depiction. The research process involves analyzing the denotative and connotative meanings in the lyrics of the song Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟) based on Roland Barthes (1964) semiotics theory, followed by analyzing the adequacy of these meanings with the historical facts about the Great Patriotic War based on M. H. Abrams (1953) mimetic theory of literature using content analysis method by Klaus Krippendorff (2004). The results of this study reveal two depictions of the Great Patriotic War in the lyrics of the song Тёмная Ночь (Temnaja Noč‟). These two depictions align with the circumtances that occurred during the Great Patriotic War."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siti Soffah
"Skripsi ini membahas puisi yang dibuat oleh penyair zaman Jahiliyah, Nâbigah aż-Żibyânî. Puisi iʻtiżâr termasuk ke dalam kategori puisi Arab Klasik karena dibuat pada zaman Jahiliyah. Beberapa ciri khas puisi Arab Klasik adalah menyesuaikan pada wazan atau baḥr, qâfiyah, bahasanya jelas, singkat dan padat, tidak memakai kata-kata asing dan tidak pasaran. Selain itu, diungkapkan pula unsur-unsur yang memperindah bahasa dalalm puisi melalui analisis struktur dan isi.
This undergraduate thesis is explaining about the poem written by poet in Jahiliyah era, Nâbigah aż-Żibyânî. The iʻtiżâr poetry of Nâbigah aż-Żibyâni is categorized into Classical Arabic poetry because it was made in Jahiliyah era. Classical Arabic poetry is usually adopted to wazan or baḥr, qâfiyah, the meanings are clear, concise, dense, and never using foreign words and independent. In addition, its also expressed the things that make the language in this poem atractive by means of the structure analysis and its content."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47280
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Tulodong, 2013
808.81 SIR r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
RM. Soorjo Santoso
1995
S11476
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library