Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eriz Ageng Wicaksono
"Kondisi perkerasan jalan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh peningkatan suhu dan perendaman air. Kerusakan yang terjadi akibat suhu yang panas dan genangan air merupakan hal yang sudah biasa. Pada penelitian ini, material baru BNA-Rubber diuji setelah dicampurkan pada aspal penetrasi 60/70 untuk mengetahui pengaruh penambahannya terhadap daya tahan akibat suhu dan perendaman. Penelitian dilakukan dengan penambahan BNA-R sebesar 20% dari kadar aspal dan pengujian antara lain adalah dengan uji Marshall, Marshall Immersion, dan juga uji Indirect Tensile Strength dengan alat UMATA. Hasil yang didapat menujukkan bahwa penambahan BNA-R pada campuran aspal memiliki Indeks Kekuatan sisa yang lebih baik ketimbang campuran aspal tanpa BNA-R. Sementara untuk uji Indirect Tensile Strength didapat bahwa hasil Modulus Resilient dari campuran benda uji dengan 20% BNA-R lebih baik ketimbang campuran tanpa menggunakan BNA-R.

The condition of road pavement in Indonesia relies deeply upon the increase of temperature and its submersion in water. Heat and puddles of water are usual causes of road damages. This study tests the effects of BNA-Rubber; after being mixed in an asphalt hot-mix, against its vulnerability to an increase in temperature and submersion in water. This study is conducted by applying BNA-R in an asphalt hot mix, as much as 20% of the total asphalt content. This mixture is then tested through a series of tests including Marshall, Marshall Immersion, and the Indirect Tensile Strength by using the UMATA. Results from the test indicates that the addition of BNA-R in an asphalt hot-mix has a better index of retained stability than an asphalt hot-mix without the addition of BNA-R.While the results from the Indirect Tensile Strength test states that the Modulus Resilience of the asphalt hot-mix with the BNA-R is much better than the one without the BNA-R.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Kurnia
"Penggunaan Warm Mix Asphalt (WMA) sebagai alternatif penggunaan pada perkerasan telah dilakukan di beberapa negara. Mengurangi efek rumah kaca, pengurangan penggunaan energi dan biaya yang dikeluarkan merupakan keuntungan lain penggunaan WMA. Pengurangan suhu berkisar antara 20-40⁰ C. Penggunaan BNA-R (Button Natural Asphalt Rubber) sebagai bahan tambah dapat memberi kontribusi peningkatan kekuatan campuran aspal hangat.
Studi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi BNA-R terhadap aspal dan campuran aspal hangat. Pengujian yang dilakukan adalah uji properties aspal, uji Marshall dan Marshall Immersion, serta uji Wheel Tracking siklus panjang dengan perubahan suhu.
Hasil penelitian ini mengindikasi adanya kontribusi BNA-R terhadap campuran hangat dengan penambahan kadar terbaik sebesar 10%. Kontribusi BNA-R dapat menaikkan nilai Indeks Penetrasi sebesar 76%, menurunkan nilai penetrasi sebesar 30% dan menaikkan titik lembek sebesar 8%, serta memperbaiki sifat-sifat campuran aspal. Campuran aspal dengan BNA-R dapat menaikkan nilai stabilitas dinamis sebesar 29%.

The use of Warm Mix Asphalt (WMA) as an alternative way in the use of pavement has been conducted in several countries. Reducing the greenhouse gas effect, energy use and costs are several other advantages in using WMA. Temperature reduction is in approximate range between 20-40⁰ C. The use of BNA-R (Button Natural Asphalt Rubber) as an additive material which can give the contribution; such as increasing the strength of warm mix asphalt.
The study of this research is conducted to determine the contribution of BNA-R on asphalt and warm mix asphalt. This research uses the properties of asphalt, Marshall and Marshall Immersion tests, as well as the Wheel Tracking test on long cycle with temperature changes.
The results of this study indicate that there are several contributions of BNA-R to the warm mixture by adding BNA-R at 10%. Those contributions of BNA-R can increase 76% of Penetration Index value, reduce 30% of penetration value, increase 8% of softening point and also elevate the characteristics of the asphalt mixture. Moreover, the warm mix asphalt with BNA-R can increase the value of dynamic stability by 29%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deta Raisa
"Kereta api di kota kota besar di Sumatera merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mendukung kegiatan ekonomi di wilayah tersebut Keberadaan sungai yang memutus jalur kereta api menyebabkan diperlukannya pembangunan jembatan jalan kereta api Untuk mendapatkan nilai proyek jembatan yang ekonomis perlu dilakukan studi mengenai tipe jembatan yang memiliki desain paling efisien Dalam studi ini beberapa tipe jembatan rangka baja dengan pembebanan kereta api dimodelkan dengan perangkat lunak berbasis elemen hingga untuk mengetahui besarnya gaya gaya dalam aksial lendutan serta berat jembatan Beberapa variasi permodelan juga dilakukan untuk mengetahui parameter parameter tersebut Variasi yang dimaksud antara lain permodelan sebagai rangka atau portal keberadaan batang tegak mutu batang tepi atas bawah dan diagonal akibat beban suhu serta konfigurasi batang batang diagonal Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rangka tipe Warren adalah tipe rangka batang yang paling efisien untuk desain jembatan kereta api.

Train is one of the transportation vehicles which support the economy of big cities in Sumatera Bridge construction is needed to cross the river and connects the railway Tha aims of this study is to find efficient railway bridge design In this study several types of statically determinated truss bridge are modelled with a finite element software in order to know their parameters i e axial internal forces displacements and weight of the bridges Some variations are applied in the model to analyze those parameters The variations applied are truss or frame modelization existence of vertical members quality of diagonal top and bottom chord different temperature gradient and different configuration of diagonal member Based on the result it shows that Warren type truss gives the most efficient configuration for raiway bridge design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Rahmadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan sampah kertas yang telah diproses, untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan, memenuhi standar dan diharapkan memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar yang menggunakan agregat alam dan tergolong beton ringan.Benda uji penelitian dibuat dengan persentase serbuk sampah kertas hasil pengolahan kertas bekas adalah10%, 15%, 20% dan 25% terhadap berat semen yang digunakan. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada hari ke-7,14, 21, 28,dan 56 sedangkan pengujian susut dilakukan hingga hari ke-28. Pengujian density pun dilakukan setelah umur mortar mencapai 28 hari.Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa mortar dengan campuran 10% memiliki kuat tekanmutu sebesar 6.57 MPa dan 6.52 Mpa digolongkan kedalam tipe N yaitu jenis adukan dengan kuat tekan sedang, dipakai untuk aduk pasangan terbuka diatas tanah. Sedangkan campuran 15%memiliki mutu sebesar 4.62 MPa dan 25% sebesar 2.49 MPa digolongkan kedalam tipe O yaitu jenis adukan dengan kekuatan tekan yang agak rendah, dipakai untuk konstruksi tembok yang tidak menahan beban tekan tidak lebih dari 7 kg/cm² dan gangguan cuaca tidak berat.

ABSTRACT
This research object is make mortar using office block waste paper with shred paper pretreatment to get green mortar, standardized, and has a better mechanical quality than mortar using natural aggregate. The shredding paper ratio in mixture are 10%, 15%, 20% and 25% to cement mass. Compressive strength and flexural test did at day 7th, 14th, 21st, 28th whereas shrinkage test did at day 28th. Density test also did after mortar at the age of 28 days.As aresult from test, providable that the mixed 10% and 15% of mortar has compressive strength 6.57 MPa and 6.52 MPa. This kind of product be classified to N type that is mixed with medium compressive strength, used for open paired stir up on ground. The mixture of 20% mortar has compressive strength 4.62 MPa and the mixture of 25% of mortar has compressive strength 2.49 MPa, it can be classified to O type that is kind of mixed with low compressive strength, use for wall construction with compressive strength less than 7 kg/cm2 and medium disturbance of weather"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Yudha Hartono
"Incinerator medis RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo adalah incinerator tipe Pirolisis, di mana pambakaran dilakukan dengan 2 ( dua ) tahap terhadap gas buangan yang dihasilkan. Reaktor yang dijadikan obyek penelitian adalah incinerator medis yang berskala lapangan dengan bahan bakar solar . Masukan limhah adalah limbah medis dalam fase padat.Saat ini komposisi limbah medis ini terdiri dari sisa jaringan tubuh manusia, pembalut hingga jarum plastik dan pada masa mendatang diutamakan untuk sisa jaringan manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kinerja incinerator medis, dengan cara pengamatan di lapangan, di laboratorium terhadap parameter masukan kadar air dan kadar karbon, serta parameter keluaran bahan bakar tambahan dan konsentrasi gas buang karbon monooksida.
Dari hasil penelitian diperoleh persamaan regresi yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk membuat intrapolasi dan ekstrapolasi untuk mengetahui persamaan yang menghubungkan antar berbagai parameter masukan maupun parameter keluaran. Juga diperoleh nilai koefisien Pearson yang menunjukkan hubungan antar pameter. Penulis berusaha menyajikan sebaran da ri data dan melakukan pengujian terhadap beberapa hipotesa awal.
Analisa statistikal dilakukan terhadap data Lab dan Lapangan. Hasil analisa dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Incinerator Medis ini memperlihat bahwa Kadar Air memiliki hubungan yang erat dengan Pemakaian Solar, demikian juga Kadar Karbon memiliki relasi erat dengan Pemakaian Solar. Analisa regresi yang dilakukan terhadap hubungan antar berbagai parameter memperlihatkan bahwa persamaan regressi yang terbentuk adalah persamaan logaritmis dan eksponensial. Untuk mencari nilai yang minimum dari suatu parameter keluaran tidak bisa dengan memakai diffrensiasi. Cara yang dipakai adalah dengan memasukkan kondisi batas minimum. dari parameter masukan yang nilainya memungkinkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Irawan
"Salah satu permasalahan yang sering terjadi di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi bangunan gedung secara umum, yaitu timbulnya suatu perubahan perubahan pekerjaan, perubahan-perubahan pekerjaan ini biasa disebut dengan istilah change order atau variation order. Perubahan pekerjaan yang bersifat signifikan dan berskala besar akan mempengaruhi kinerja biaya secara keseluruhan.
Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkan dampak dari change order terhadap kinerja biaya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemilik proyek dalam pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order yaitu dengan menggunakan jasa konsultan Quantity Surveyor didalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Skripsi ini membahas mengenai peranan konsultan Quantity Surveyor dalam proses pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order pada proyek konstruksi dan skripsi ini juga membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya change order dilihat dari sisi penyebab terjadinya.
Penelitian dilakukan dengan cara penyusunan dan penyebaran kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process).

One of the problems that often occur in the implementation of a building construction project in general, the emergence of a job changes, job changes are commonly referred to as change order or variation order. Changes in work that is significant and large scale will affect the overall cost performance.
It required an effort to minimize the impact of the change order to the performance fee. One of the efforts made by the owner of the project cost control due to the change order work is by using the services of a consultant Quantity Surveyor in the implementation of construction projects.
This thesis discusses the role of consultant Quantity Surveyor in the process of cost control due to the change order work on construction projects and this paper also discusses about what are the factors that caused the change order in terms of cause.
The study was conducted by preparing and distributing the questionnaire in the form of questions related to research. The method used to analyze the data, namely the AHP method (Analitycal Hierarchy Process).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Adhi Prakasa
"Gempa bumi yang terjadi belakangan ini merupakan hal yang wajar dikarenakan Indonesia berada didaerah rawan gempa. Struktur baja sistem ganda merupakan salah satu sistem struktur penahan gempa berdasarkan ?Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung RSNI 03-1726-201x?. Struktur sistem ganda merupakan gabungan moment frame sebagai penahan beban gravitasi dan moment frame beserta braced frame sebagai penahan beban lateral. Perilaku inelastis berupa kekuatan, kekakuan, dan daktilitas, serta kinerja model struktur saat terjadi gempa diuji dengan metode analisis pushover menggunakan ETABS v9.7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model struktur sistem ganda SRPMK dan SRBKK memiliki kekuatan dan kekakuan yang lebih besar. Sedangkan daktilitas dari struktur SRPMK lebih baik daripada struktur sistem ganda SRPMK dan SRBKK.

The earthquake that happened recently is normal because Indonesia is a earthquake-prone area. Dual system of steel frame structure is one of earthquake resistant system based on ?Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung RSNI 03-1726-201x?. Dual system of steel frame structure is a combination of moment frame as gravity resisting and moment frame with braced frame as lateral load resisting. Inelastic behavior such as strength, stiffness, ductility, and the performance of structures during earthquakes tested by pushover analysis method using ETABS v9.7.0. The results showed that dual system structure has greater strength and stiffness. Whereas the ductility of the moment frame structure better than dual system structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Kania Muthmainah Sutisna
"Pembangunan proyek Jembatan, di Kabupaten Buatan, Pekanbaru, Riau bertujuan untuk mendukung pendistribusian produksi PT. Pertamina Riau. Namun, pada kenyataannya, lokasi proyek yang kurang memadai menjadi kendala dalam pengiriman alat-alat berat serta pengadaan peralatan kerja yang membuat waktu pekerjaan semakin lama. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan proyek dari segi waktu maka dilakukan percepatan waktu pelaksanaan dengan menggunakan metode cost slope dan Time Cost Trade Off (TCTO) yang diharapkan proyek jembatan ini dapat selesai lebih cepat dengan memperhitungkan biaya yang paling efektif. Alternatif percepatan waktu yang dilakukan adalah dengan menambah jam kerja (lembur) dan jumlah pekerja. Berdasarkan hasil perhitungan dua alternatif maka dipilihlah alternatif penambahan jam kerja (lembur) dengan percepatan waktu yang paling optimal dan pengurangan durasi proyek sebesar 8 hari dari biaya total Rp2.505.912.167,19.

Highway Bridge’s construction project at Buatan, Pekanbaru, Riau aims to support distribution of production from PT. Pertamina Pekanbaru, Riau. Whereas,in fact, the site of project inadequate become an obstacle on deliver and provide heavy equipments so that spending activities much longer. Therefore, to achieve the project goals must accelerate execution of time with cost slope and Time Cost Trade Off (TCTO) method, then hopefully, Highway bridge’s project could achieve faster by taking account of the cost effective. To apply time acceleration alternative by adding time of work (overtime) and number of employees. According to two alternatives of calculation, so that the best option has been selected the time of work (overtime) which had optimal time acceleration and reduced project duration 8 days of the total cost project is Rp2,505,912,167.19."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikha Nurhayati
"Adapun perencanaan tapak pada perumahan mencakup tata guna lahan, konsep perencanaan, prinsip pembagian kavling, dan perencanaan jalan. Dalam penelitian ini mengambil studi kasus Perumahan X di Bekasi yang akan dianalisa berdasarkan konsep pihak pengembang yaitu keleluasaan dan kelegaan. Hasil analisis deskriptif frekuensi menunjukkan bahwa konsep kelegaan yang diwujudkan oleh pihak pengembang adalah dalam bentuk penyediaan ruang terbuka beserta penghijauan dan fasilitas umum. Sedangkan konsep keleluasaan yang diwujudkan oleh pihak pengembang adalah dalam bentuk lebar jalan yang besar supaya keluar masuk di perumahan menjadi lancar. Efektifitas tapak perumahan dapat diukur dari peningkatan penjualan properti rata – rata per bulan dimana penjualan properti dari tahap I ke Tahap III mengalami kenaikan yang signifikan.

As for the residential site planning includes land use, planning concept, the principle ofdivision of lots, and street plans. In this research takes a case study in Bekasi Residential X will be analyzed based on the concept of developer freedom and relief The results of descriptive analysis of frequencies showed that the concept of relief that is realized by the developer is in the form of provision of open space and greenery and public facilities. While the concept of freedom embodied by the developer is in the form of a largewidth of the street and out of the housing in order to become fluent. Effectiveness can be measured tread of residential property sales increase in the average - average per month in which the sale of the property from Phase I to Phase III has increased significantly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Penelilian tahap perlama ini merupakan penelitian survai, yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang : (1) urutan kompetensi ahli teknik mesin yang
dibutuhkan oleh dunia kerja, (2) urutan penguasaan kompetensi sarjana teknik
mesin, (3) urutan kompetensi ahli teknik mesin yang perlu didngkatkan, (4)
kompetensi lulusan teknik mesin yang perlu ditingkatkam menurut perguruan
tinggi, (5) kompehensi yang perlu mendapat perhatian perguruan tinggi dalarn
pengcmbangan kurikulum, (6) urutan prioritas cabang ilmu heknik mesin yang
perlu dikembangkan, (7) kerjasama perguruan tinggi dan industri, (8) kondisi
perguruan tinggi. Lnformasi tersebut di atas akan dijadikan sébagai landa,san_)
dalam penelitian berikutnya, yaitu perancangan model pernbelajaz-an yang
mampu mendukung terciptqnya kebutuhan kompetensi yang telah dirumuskan
pada penelitian `
Untuk mendapatkan infonnasi tersebut di atas, dilakukan survai pada '16 industri
yang bergerak di bidang teknik mesin dan 6 perguruan tinggi negeri. Industri
yang disurvai mencakup induslri mesin yang memproduksi bahan, barang jadi,
dan jasa. Perguruan tinggi yang di survai adalah UNSRL ITB, UI, UGM, ITS,
UNHAS. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitiah ini berupa
kuesioner yang dibuat untuk industzi dan keperluan pergunzan tinggi. Kuesipner
untuk keperluan industri terdiri dari 4 bagian yailu idemitas responden, persepsi
kemampuan dasar ahli heknik mesin, penguasaan kompetensi sazjana teknik
mesin clan kerjasama dengan perguruan tinggi. Kuesioner untuk keperluan
pérgliruan tinggi terdiri dari 5 bagian yaitu identitas responden, `pe1nbekalan
pengetahuan teknik mesin, kelengkapan fasilitas pendidikan, kondisi pengajaran,
kerjasama dengan instansi lain.
Hasil analisis data secara deskriptif mengungkapkan bahwa A). Kebutuhan ahli
teknik mesin menurut industri adalah 1 (1) lima umtan prioritas kompetensi dari
yang paljng penting adalah : perencanaan & perancangan nekayasa, rnanajemen rekayasa, pendidikan dan pelatihan, komunikasi, pengetahuan 8: keterampilan
dasar rekayasa profesional; (2) Urutan penguasaan kompctensi diurut mulai dari
yang paling lemah adalah kumuniksi, penelitian & pengembangan,
komersialisasi, manajemen aset, implementasi proyek, manufaktur 6: produksi;
(3) umtan kompetensi yang perlu ditingkatkan diurut mulai dari yang paling
-penting adalah komunilcasi, perencanaan & perancangan rekayasa, pendidikan &
pelatihan, penelitian & pengembangan, komersialisasi; (4) arah perkembangan
bidang ilmu tekni1< mesin diurut mulai dari yang paling penting adalah konversi
energi, pemipaan & instalasi, variasi mesin untuk kebutuhan khusus, mesin-
mesin otomotif, mesin-mesin pertanian; B) Kebufsuhan ahli teknik mesin menurut
pergnu-uan tinggi adalah: (1) kompetensi yang perlu dilingkatkan adalah prinsip
& etika profesi, (2) kompebensi yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan kudkulum adalahz komunikasi, perencanaan '& perancangan
rekayasa, pendidikan 8: pelatihan, manajemen aset, penelitian & pengembangan,
komersialisasi; prinsip 8: etilca profesi; (3) seluruh perguruan Iinggi ternyata
pernah melakukan kezjasama dengan industri, namun masing-masing melihat
dari kepantingannya sendiri, belum pada kepentingan bersama, (4) praktikum
pada umumnya berjalan lancar, fasilitas perpustakaan dan administrasi
pelayanan memadai, metoda, media pembelajaran serta tugas yang diberikan
pada mahasiswa miskin variasi.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diiemukaan bebe)-apa saran
implikasi hasil temuan penelitian sebagai berikul: (1) model pembelajaran yang
dikembangkan dirancang sedemikian, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
(kompetensi) sebagai berikut : (a) kemampuan berkomunikasi secara efektif
(terlulis dan lisan), (b) lcemampuan rancang bangun dan rekayasa dalarn bidang
pcrmesinan, (c) kemampuan mengaplikasikan konsep dan prinsip manajemen
dalam proses belajarnya, (d) kemampuan menjelaskan prinsip-prinsip penelitian
cjan pengembangannya untuk menghasilkan produk Iayak jual, (e) kemampuan
menjalankan tugas sesuai dengan kode etik profesional, (2) mata kuiiah yang
akan digunakan sebagai obyek garapan pengembangan model pembelajaran
adalan mata kuliah yang memungkinkan (cocok) untuk climinati. Stra pembelajaran yang diusulkan adalah strategi mendukung ke arah pembentukan kompetensi sebagaimana tertera di atas, (3) bidang garapan kerjasama Perguruan Tinggi - Industri yang ada agar diupayakan untuk dimanfaatkan sebagai lahan penerapan dalam menumbuhkan kompetensi yang diperlukan, (4) temuan mengenai arah pengexnbangan bidang ilmu teknik mesin, agar diperlimbangkan,
sebagai masukan dalam mengembangkan metode pernbelajaran, (5) kegiatan
pembelajaran, jenis tugas yang diberikan, media pembelajaran dan kegiatan
praktikum seria fasilitas laboratorium yang ada, agar dimanfaatkan, dimoclifikasi
sedemikian sehfngga mendulcung ke arah tercapainya kompetensi yang
diharapkan, (6) karakheristik dosen, mahasiswa perlu digali, agar efektlfitas
pembelajaran meningkat.

Abstract
The aim of this first stage research were to find out the information about : (1) the ranking
priority of Mechanical Engineer?s competence in industries, (2) the ranking of mastering
level?s competence of Mechanical Engineer who works in industries, (3) the kinds of
competence of Mechanical Engineer needed to be improved proposed by industries, (4)
the competence of Mechanical Engineer?s needed to be improved proposed by the
Technical Higher Education, (5) the ranking priority of Mechanical Engineering
Specialisation needed to be developed, (6) kind of partnership activities between industry
and technical higher education., (7) the existing condition of instructional facilities usage
in the technical higher education. All this infomation above will be`used as main input,
instrumental input for developing instructional model that will be able to support the
competency needed by the Mechanical Engineer that will be held in the second stage of
research.
Survey in 16 industries producing materials, goods and mechanical engineering service,
and 6 (six) States Technical I-Hgher Education in Mechanical Engineering Division had
been done in order to gather infomation needed for this research. The (six) States
Technical Higher Education in Mechanical Engineering Division were UNSRI, ITB, UI,
UGM., ITS, UNHAS. The instmments for survey consist of questiormaire for industries
and for universities. The questionnaire for industry consists of 4 parts, there are
respondent identity, the perception items of basic knowledge competency needed for the
professional mechanical engineer, the perception of mastering level competency of
Mechanical Engineer who works in industries, kind of partnership activities between
industry and university. The questionnaire for States Technical Higher Education in
Mechanical Engineering Division consists of 5 (five) parts, there are respondent identity,
the perception of mechanical engineering content to be given in promoting competency
,needed for Mechanical Engineer in university, the existing facilities in education, the
existing condition of instructional activities to be handled, kind partnership activities
between industry and university. This research find out : A) From industrial point of view that : (1) The ranking priority of Mechanical Engineer competency, presents from the most important competency were Engineering Planning and Design, Management of Engineering Works, Education and Training, Communication, Professional Engineering Practice Skill and Basic Engineering Knowledge, (2) The ranking mastering level competence of Mechanical Engineer who
works in industry presents from the lowest level ofmzistcring were Communication,
Research Development and Commercialisation, Asset Management, Project
Implementation and Production ; (3) The ranking of competence needed to be improved
according to the industries, presents from the most important competency were
Communication, Engineering Planning and Design, Education and Training, Asset
Management, Research Development and Commercialisation ; (4) The direction of
mechanical engineering specialist needed to be developed presents from the most
important were Energy Conversion & Electric Power, Plant and Piping Engineering,
Various Special Industries Machinery Engineering, Automotive Engineering, Agricultural
Machine Engineering ; B) From Higher Education point of view this research find out that
2 (1) The competency needed to be improved according to respondent in the higher
education technology was The Professional Ethics and Principles; (2) The competency
needed to be considered in curriculum development were Communication, Engineering
Planning and Design, Education and Training, Asset Management, Research.
Development and Commercialisation, Professional Ethics and Principles, (3) Almost all
higher education technology in mechanical engineering division ever having activities with
industry ; (4) Almost all higher education technology in mechanical engineering division
had done very well the laboratory works ; library facilities and services also in good order; the instructional method and media usage and task to be given to the students were in
poor in variety.
Base on the summary above, some suggestions are proposed as follow: __ (l) _In order to
develop instructional model for mechanical engineering division: (a) the ranking priority
of competence needed to be achieved have to be used as the instructional objective , (b) he condition of the mechanical engineering division , such as the characteristics of course
content, the characteristics ofthe students, the constraints and strength in the education
institution and industries. (2) By knowing the type of collaboration activities between
university and industry, it can be used as an input for improving a better collaboration
which can give benefits for both clearly, (3) By knowing the direction of mechanical
engineering specialist needed to be developed _ it can be used as an input for designing
specific instructional task for students in order to increase enrichment in knowledge or for
curriculum development. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>