Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110714 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fiananda Lituhayu Narendragharini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas verba pronominal yang terdapat pada subtitle sepuluh
film pendek dalam film antologi Paris, Je T’aime. Verba pronominal bahasa
Prancis yang memiliki empat makna (makna refleksif, resiprokal, pasif, dan
makna sebenarnya) dianalisis dengan menggunakan teori verba pronominal
bahasa Prancis dari Jean Dubois, teori verba bahasa Indonesia dari Harimurti
Kridalaksana, dan teori subtitling dari Gottlieb. Setelah itu, dilihat pula pergeseran
yang terjadi dan probabilitas perpadanan yang muncul dalam penerjemahan
subtitle tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sepuluh film pendek
ini, sebagian besar makna gramatikal verba pronominal tampak dalam
padanannya yang bermakna resiprokal dan pasif, tetapi tidak demikian halnya
dengan verba pronominal bermakna refleksif. Sementara itu, untuk verba
pronominal bermakna sebenarnya, padanan yang dihasilkan dalam bahasa sasaran
sebagian besar berhasil diterjemahkan dengan baik.

ABSTRACT
This research studies the pronominal verbs contained in the subtitle of ten short
films in the anthology film Paris, Je T’aime. French pronominal verbs that have
four meanings (reflexive, reciprocal, passive, and idiomatic verbs) were analyzed
by using the theory of French pronominal verbs by Jean Dubois, theory of
Indonesian verbs by Harimurti Kridalaksana, and theory of subtitling by Gottlieb.
In addition, I also look for the translation shift and the equivalence probability
that appear in the subtitle translation. The result shows that in these ten short
films, most of grammatical meanings in pronominal verbs are seen in the
translations of reciprocal and passive meaning, but not in reflexive meaning.
Meanwhile, for idiomatic meaning, the translations in target language are properly
translated."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Widayana
"Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol (PVA) dan Al2O3 dengan metode celup (dip-coating) telah berhasil dibuat. Film komposit ini dideposisikan pada modul substrat berelektroda interdigital dari bahan tembaga yang dilapisi perak. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari PVA menjadi lebih baik. Ada dua jenis Al2O3 yang digunakan sebagai modifikator yaitu alumina dengan ukuran butir 10 µm dan 63 ? 200 µm. Preparasi film komposit PVA- Al2O3 dilakukan suhu ruangan dengan cara mencampur bahan PVA dan Al2O3 yang dilarutkan dengan bidest. Sebelum pencelupan, pasta PVA- Al2O3 dimasukkan ke dalam termostat dan dipanaskan pada suhu 80oC selama 12 jam dan dicampur dengan APS agar terjadi crosslinking (ikatan silang) pada molekul-molekul PVA.
Karakterisasi film dilakukan untuk meneliti sifat sensing kelembaban film. Dalam penelitian ini digunakan dua macam karakterisasi, yaitu karakterisasi listrik dan karakterisasi struktur. Karakterisasi listrik menggunakan RCL meter, sedangkan karaterisasi struktur menggnakan SEM dan XRD. Karakterisasi listrik menggunakan empat frekuensi ukur masing-masing 1 kHz, 10 kHz, 100 kHz dan 1 MHz, sedangkan ukuran butir, konsentrasi dan distribusi ukuran butir modifikator Al2O3 divariasikan. Sifat sensing PVA meningkat 40% saat untuk menggunakan modifikator berukuran butir 10 µm. Konsentrasi 50% Al2O3 memberikan sifat sensing yang optimal pada frekuensi triger 1 kHZ. Modifikator dengan distribusi ukuran butir 10 µm 80% dan 63-200 µm 20% menghasilkan sifat sensing yang paling optimal.
Karakterisasi struktur dilakukan dengan menggunakan SEM dan XRD dengan tujuan meneliti topografi permukaan film dan struktur butir kristalit modifikator Al2O3. Dari SEM terlihat bahwa ukuran butir mempengaruhi topografi film. Analisis XRD membuktikan bahwa modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 10 µm strukturnya berupa amorf, sedangkan modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 63 ? 200 µm strukturnya berupa kristal. Telah dibuktikan bahwa sifat sensing modifikator berstruktur amorf lebih baik dibandingkan yang berstruktur kristal. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafri Erizon
"Film komposit sensitif kelembaban PVA-PEO dan TiO2 yang dideposisikan pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu yang dilapisi Ag telah berhasil dipreparasi. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari film PVA. Fabrikasi film PVA-PEO-TiO2 menggunakan teknik dipcoating. Amonium peroksodisulfat (APS) digunakan sebagai insiator untuk crosslinking PVA. Film yang dimodifikasi telah dikarakterisasi sifat-sifat mekanik, struktur dan sifat listriknya. Parameter fabrikasi yang ikut diteliti berupa tebal film yang divariasi dengan cara difabrikasi secara berlapis dan pengaruh konsentrasi TiO2. Penambahan PEO sebesar 40,0 mg pada film PVA dapat menurunkan tingkat swellingnya sebesar 10% dan meningkatkan nilai fraksi gel sebesar 30% relatif terhadap tingkat swelling dan nilai fraksi gel film PVA sendiri. Perubahan sifat ini dapat meningkatkan stabilitas mekanis film. Perbaikan sifat ini diduga disebabkan karena terjadinya IPN antara PVA dengan PEO. Pengujian dengan FTIR menunjukan bahwa penambahan PEO maupun TiO2 tidak merubah spektrum film PVA. Hasil ini berarti antara PVA dengan PEO maupun TiO2 tidak terjadi ikatan kimiawi. Sedangkan topografi film yang diamati melalui SEM menunjukan TiO2 tersebar pada permukaan dan di dalam film PVA-PEO.
Karakterisasi listrik dilakukan dengan meneliti hubungan antara perubahan impedansi film komposit PVA-PEO-TiO2 terhadap perubahan kelembaban relatif menggunakan RCL-meter. Penambahan TiO2 sebesar 1000 mg (96% relatif terhadap massa PVA-PEO) sebagai modifikator memberikan efek penurunan nilai impedansi film sebesar empat orde pada kondisi RH tinggi, sehingga film komposit lebih sensitif. Sifat sensitif kelembaban film komposit ini dipengaruhi oleh frekuensi ukur, tebal film dan massa modifikator. Frekuensi ukur 1 kHz dan massa modifikator 1000 mg menghasilkan sifat listrik dan sifat sensitif kelembaban yang paling baik untuk film komposit PVA-PEO-TiO2. Uji pengaruh lapisan film menunjukkan, film komposit dengan variasi tebal satu lapis memiliki sifat sensing yang lebih baik, sedangkan film PVA dan film PVA-PEO memiliki sifat sensing yang baik pada kondisi film tiga lapis. Sifat sensitif kelembaban film komposit PVA-PEO-TiO2 diduga merupakan sumbangan dari sifat sensitif PVA dan TiO2.
Sifat sensitif PVA dimungkinkan karena sifatnya yang hidrofilik. Gugus OH pada rantai molekul PVA dapat menangkap molekul air, sehingga perubahan orientasi dipol air dapat diamati efeknya dengan menggunakan signal ac. Perubahan sifat sensing dari film karena modifikasi TiO2 diduga muncul saat preparasi film. Saat preparasi diduga APS telah menyebabkan partikel TiO2 mempunyai kemampuan kemisorbsi terhadap molekul air sehingga saat film berfungsi sebagai material sensitif terhadap kelembaban, permukaan partikel-partikel TiO2 telah dipenuhi oleh molekul-molekul air yang terkemisorbsi. Selanjutnya molekul-molekul air di udara akan berikatan secara fisisorbsi dengan molekul-molekul air yang ada dipermukaan partikel TiO2 sehingga menyebabkan penambahan sifat sensitif dari film komposit tersebut. Reproduksibilitas fabrikasi film diuji dengan melakukan dua kali preparasi dengan menggunakan dua wadah dan perubahan sifat listrik karena efek penuaan selama 60 hari memberikan hasil yang cukup stabil yang bersesuaian dengan hasil dari uji mekanis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endi Prijowidyantoto
"Film material sensitif kelembaban berbasis polyvinyl alchohol (PVA) dengan penambahan methylene diacrylamide (MDA) telah dipreparasi dan dideposisikan pada substrat PCB berelektroda dari material tembaga yang dilapisi perak dengan metode pencelupan (dip coating). Karakterisasi Film yang dilakukan meliputi sifat mekanik, struktur dan sifat listrik dalam lingkungan kelembaban yang divariasikan. Sifat mekanik film diteliti dengan melakukan pengukuran swelling, fraksi gel dan uji tarik. Struktur film dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR sedangkan sifat listrik dikarakterisasi dengan RCL meter. Frekuensi ukur RCL meter divariasikan dari 1 kHz ? 1 MHz dengan tegangan ac 1 volt. Hasil uji sifat mekanik film menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan MDA tingkat swelling film menjadi turun, fraksi gelnya meningkat serta menyebabkan kekuatan tarik film berkurang. Hal ini sebagai akibat dari terjadinya ikatan antara MDA dengan PVA, yaitu MDA telah berhasil bertindak sebagai crosslinker antara PVA.
Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan bahwa penambahan MDA tidak berpengaruh pada spektrum PVA karena kemampuan menyerap air PVA telah membuat spektrum absorbsinya sangat lebar. Pengaruh frekuensi pada impedansi film PVA menunjukkan bahwa film hanya sensitif pada kondisi RH tinggi. Penambahan MDA dapat menurunkan impedansi film PVA hanya pada daerah kondisi RH tinggi tetapi tidak merubah secara signifikan impedansi film di daerah RH rendah. Sifat terbaik film material sensitif kelembaban ditunjukkan ketika diukur pada frekuensi 1 kHz dan terjadi pada komposisi film PVA ( 1,0g ) - MDA (0,03g). Reprodusibilitas film PVA- MDA menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan film PVA terjadi pada komposisi film PVA ( 1,0 g ) - MDA ( 0,10 g). Sedangkan berdasarkan hasil pengujian efek penuaan terhadap impedansi film selama 100 hari, terlihat bahwa untuk film lapis satu dan dua menunjukan stabilitas impedansi yang baik. Perbaikan sifat sensitif film PVA karena penambahan MDA kurang signifikan karena MDA hanya berfungsi sebagai crosslinker, walaupun demikian telah dapat meningkatkan sifat mekanis dari film, sehingga reprodusibilitas dan stabilitas film PVA dapat diperbaiki."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prakosa,Gotot
Jakarta: FFTV-IKJ, 1997
791.43 Pra f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Nurrahmi
"Penelitian ini membahas subtitling dalam Le Marais, film pendek dalam film antologi Paris, Je T’aime, dengan menganalisis strategi dan teknik yang digunakan terkait adanya keterbatasan ruang dan waktu serta bentuk penerjemahannya yang bersifat diasemiotik. Strategi yang dimaksud adalah sepuluh strategi subtitling milik Gottlieb, sedangkan teknik yang dimaksud adalah aturan teknis berupa batasan karakter, durasi, serta keterbacaan teks. Hasil menunjukkan bahwa keterbatasan ruang dan waktu secara umum teratasi dengan adanya perubahan saluran komunikasi dari lisan menjadi tulisan. Penerapan strategi subtitling dapat dikombinasikan untuk mengalihbahasakan pesan dengan baik sekaligus memenuhi aturan teknis yang ada. Strategi yang paling banyak digunakan adalah kondensasi. Ditemukan pula strategi berupa variasi diksi yang tidak disebutkan dalam teori. Sementara itu dalam penerapan aturan teknis, ditemukan bahwa keterbacaan teks tidak dapat diatur karena mengikuti tempo dialog. Oleh karena itu, penerapan strategi menjadi esensial bagi penerjemah untuk menghasilkan subtitle yang baik.

This research studies the subtitling in Le Marais a short film within Paris Je T rsquo aime an anthology film by analyzing the strategies and techniques used due to spatial temporal constraints and its nature as diasemiotic translation Strategies we used here refer to Gottlieb rsquo s ten strategies of subtitling while techniques refer to technical rules including numbers of characters duration and legibility of texts The result shows that the spatial temporal constraints are generally solved by the change of communication channel from spoken into written The application of subtitling strategies could be combined in order to deliver the message from source language to target language and to fulfill the technical rules as well The most common strategy is condensation It is also found that there is variation a strategy which is not mentioned in theory Meanwhile from the technical rules we find that the legibility of the text could hardly be set since it is based on the tempo of the dialog itself Therefore the use of those strategies becomes essential for subtitlers to make good subtitles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jaya Suprana
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005
165 JAY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manila: Solidaridad, 1966
808.8 ASI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Afifah
"Untuk meningkatkan individu akan merasakan esteem yang bersifat positif dan negatif, karena memiliki yang bersifat subjektif. Seseorang dianggap tidak akan pernah mampu membangun rasa kepercayaan dirinya atau nilai positif dalam dirinya secara permanen, apabila hanya mendasarkan nilai pada hal-hal yang pasti akan berubah. Individu dapat memiliki apabila dirinya tidak sadar akan nilai dirinya atau adalah kemampuan untuk memahami dan menerima nilai sejati dirinya, untuk memahami dirinya lebih dari pikiran, tubuh, emosi, perilakunya, dan belajar untuk mencintai dirinya dengan cara yang sama.
Film pendek ini memiliki manfaat sebagai edukasi dalam bentuk penyebaran informasi mengenai isu. Film pendek ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui audio-visual mengenai perilaku seseorang yang memiliki Film pendek ini menceritakan tentang mahasiswa semester terakhir yang memiliki dan terus membandingkan dirinya dengan lingkungannya. Sehingga pada suatu hari terdapat satu hal yang membuatnya sadar bahwa selama ini ia memiliki pola pikir yang salah. Film pendek ini berdurasi 10-15 menit dan akan diunggah ke YouTube.

To improve self-esteem, individuals will feel positive and negative self-esteem, because self-esteem has subjective feedback. Someone is considered to never be able to build a sense of confidence or positive value in him/her permanently, if only based on the value of things that will certainly change. Individuals can have low self-esteem if they are not aware of their values or self-worth. Self-worth is the ability to understand and accept the true value of him/herself, to understand him/herself more than his/her mind, body, emotions, behavior, and learn to love him/herself in the same way.
This short film has the purpose as an educational medium in the form of disseminating information about the issues of self-esteem and self-worth. This short film also aims to convey messages through audio-visual about the behavior of someone who has low self-esteem. This short film tells the last semester student who has low self-esteem and continues to compare herself with her surroundings so that at one time there was one thing as a trigger that made her realize she has been thinking all wrong about herself. The duration will be 10-15 minutes long and uploaded to YouTube.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>