Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Irawati
"Saat ini pemanfaatan energi terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan terus meningkat. Meningkatnya penetrasi energi terbarukan ke dalam sistem tenaga listrik skala kecil atau stand alone system, berpotensi menimbulkan gangguan pada kestabilan dan kualitas sistem. Hal ini terjadi karena karakteristik energi terbarukan yang intermittent atau tidak stabil, tidak dapat dikendalikan atau diatur, tergantung pada keadaan alam atau cuaca. Namun saat ini telah dikembangkan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah stabilitas dan keandalan, yaitu sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas. Sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas adalah suatu sistem pembangkitan, penyaluran, dan penggunaan energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan.
Dalam penelitian ini dibahas tentang perancangan sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas dari energi matahari. Sistem ini terdiri dari 1,280 kWp modul PV, 12x75AhC10, PV Inverter, dan Bidirectional Inverter, dengan beban berupa simulasi dari Programmable RLC Load. Sistem ini diuji kinerjanya untuk kemudian dilakukan optimasi dengan menambahkan generator set sebagai sumber energi cadangan. Optimasi dari sistem Smart Microgrid terisolasi ini mampu meningkatkan stabilitas dan kualitas daya sistem. Untuk umur sistem 15 tahun, harga energi dari sistem ini berkisar Rp.2.934,-/kWh, lebih murah dari yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah (Rp.3.000,0/kWh).

Nowadays the used of renewable energy into power system continuously increase. The increasing penetration of renewable energy into the power system of small-scale or stand-alone systems, have the potential to cause disruption in the stability and quality of the system. This happens because the intermittent or unstable characteristics of renewable energy, its can not be controlled or regulated, depending on the nature or weather. But nowadays has developed technology that is appropriate to address the issues of stability and reliability, the system is Smart Microgrids. Smart microgrids system is a system of generation, distribution, and use of electrical energy from renewable energy sources.
This study discussed the system design of Smart Microgrids from solar energy. This system consists of 1,280 kWp of PV modules, 12x75AhC10, PV Inverter, and Bidirectional Inverter, with the burden of the simulation of programmable RLC Load. The system was tested for its performance and then will be optimization by adding generator set as a backup energy source. Optimizing result of this Smart Microgrid isolated system is able to improve system stability and power quality. For systems lifetime 15 years, the cost of energy from this system ranged Rp.2.934, -/kWh, cheaper than government regulation cost (Rp.3.000,0/kwH).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Arif Wicaksono
"Kebutuhan masyarakat akan energi terus bertumbuh setiap tahunnya. Penggunaan energi di Indonesia masih di dominasi oleh penggunaan energi tak terbarukan yang berasal dari fosil, khususnya minyak bumi dan batu bara, namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan energi fosil semakin menipis dan untuk mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah PT.XYZ telah memiliki bisnis proses yang sesuai dengan arah pengembangan energy baru terbarukan dan melakukan pembaharuan proses bisnis PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode analisa yang digunakan adalah business process value added analysis dan cause effect analysis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dibutuhkan pembaharuan proses bisns untuk renewable energy berfokus kepada pembenahan proses procurement sebagai strategi operasi dalam meningkatkan efektivitas perusahaan dan Penerapan metode vertical integration disarankan untuk mendapatkan efisiensi dan optimasi pada biaya, mutu dan waktu pelaksanaan pada proyek renewable energy.

People's need for energy continues to grow every year. Energy use in Indonesia is still dominated by the use of non-renewable energy derived from fossils, especially oil and coal, but over time, the availability of fossil energy is running low and to anticipate this, new renewable energy (EBT) is the best alternative. The purpose of this research is to find out whether PT. XYZ already has a business process that is in accordance with the direction of developing new and renewable energy and renewing the business process of PT. XYZ. This study uses a qualitative approach. The analytical methods used are business process value added analysis and cause effect analysis. Methods of data collection is done by observation and interviews. The results of the study indicate that it is necessary to redesign the business process for renewable energy focusing on improving the procurement process as an operating strategy in increasing the effectiveness of the company and the application of the vertical integration method isrecommended to obtain efficiency and optimization of cost, quality and implementation time in renewable energy projects."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wintria Julia Nandy
"Photovoltaic sebuah teknologi yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik dapat menjadi jawaban atas berkurangnya energi fosil sebagai bahan utama penghasil listrik konvensional. Photovoltaic sebagai energi terbarukan memiliki kelebihan tidak menimbulkan emisi karbon yang dapat menjadi penyebab pemanasan global. Penggunaan photovoltaic khususnya di Indonesia sebagian besar masih berupa panel yang disusun oleh sel-sel solar dengan daya tertentu. Panel photovoltaic tersebut hanya menjadi sebuah alat penghasil listrik terhadap bangunan.
Photovoltaic dapat dikembangkan menjadi bagian arsitektural dari suatu bangunan. Salah satu alternatif ialah menggabungkannya dengan glass facade yang disebut dengan Photovoltaic Glazing (PV Glazing). Unsur penyusun yang sama antara sel solar dan kaca yaitu silika merupakan salah satu faktor utama dapat bergabungnya kedua material ini. Material kaca yang memiliki konduktivitas yang cukup besar menjadi suatu masalah bagi iklim di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keoptimalan pemasangan PV terhadap glass facade dalam menghasilkan daya listrik dan kontribusinya dalam mereduksi sinar yang masuk ke dalam bangunan. Bangunan yang dijadikan studi kasus adalah Fakultas Ilmu Keprawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dengan façade kaca orientasi selatan dan Manufacture Research Centre Universitas Indonesia (MRC UI) façade kaca orientasi barat. Penentuan studi kasus mewakili orientasi arah glass façade dan terhindar dari bayangan bangunan sekitar. Penelitian memakai simulasi software PVsyst untuk mengetahui daya dan perangkat yang dibutuhkan dari masing masing sampel yang selanjutnya dianalisa menggunakan parameter Performance Ratio, Solar Fraction, Missing Energy dan Energi yang Tersedia. Untuk melihat tingkat reduksi PV Glazing pada penelitian memakai simulasi Ecotec dan perhitungan Heat Transfer.
Biaya pemasangan PV Glazing yang sangat tinggi membuat teknologi PV ini dikategorikan teknologi yang mahal. Dengan melihat kepada kebutuhan listrik kedua studi kasus pada penelitian ini, dengan menggunakan PV Glazing FIK UI dapat menghemat Rp 63,076,350 per tahunnya dan MRC UI Rp 23,859,937.29 per tahunnya dibandingkan dengan listrik konvensional PLN.

Photovoltaic a technology that could converts sunlight into electrical energy can be the answer of a diminished fossil energy as the principal ingredient electricitygenerating conventional. Photovoltaic as renewable energy has an excess of it does not cause of emission carbon that can be the cause of global warming. The use of photovoltaic especially in indonesia most are still in the form of a panel that was compiled by solar cells with specific resources. Photovoltaic panel was only become an instrument electricity-generating toward the building.
Photovoltaic can be developed to become architectural part of an building. One alternative is combining to glass facade which is called by photovoltaic glazing (pv glazing). A constituent of the same element between solar cell and glass that is silica is one of the main factors integration both of this material. Glass that has sizeable conductivity can be a problem for the climate in Indonesia. The research is done for to know optimal mounting PV against glass facade in producing electrical power and contribution in reducing array entering the building.
A building used as case study are Faculty of Nursing University of Indonesia with south façade glazing orientation and Manufacturing Research Centre, University of Indonesia with west façade glazing orientation.. The determination of the case studies represents the orientation direction glass facade and spared from the shadow of local buildings. Research using software PVsyst ssimulation to know the required devices and power of each sample, then analyzed using the Performance parameters, Solar Fraction, Missing Energy and available energy. To see the level of reduction of PV Glazing on research, using software Ecotec simulation and calculation of heat transfer.
Mounting cost of PV glazing very high makes this categorized technology is very expensive. By looking to the need for electricity both of case study in this research, by using PV glazing, FIK UI can save Rp 63,076,350 per year and MRC UI Rp 23,859,937.29 per year compared with electricity conventional PLN.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Yulianto
"Krisis energi adalah suatu kondisi dimana pemerintah tidak dapat (gagal) melakukan upaya, baik dengan memproduksikan (dan mengimpor) jenis energi dalam jumlah, mutu, harga, daerah dan waktu sesuai dengan kebutuhan. Krisis ini biasanya menunjuk kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya.
Tujuan penelitian dari tesis ini adalah: 1. Mengidentifikasi aspek, komponen, dan indikator Ketahanan Energi Nasional (KEN); 2. Merumuskan Indeks KEN; 3. Mengukur tingkat KEN saat ini dan di masa datang (2015, 2020, 2025); 4. Mengidentifikasi potensi terjadinya pendadakan strategis krisis energi nasional; dan 5. Menganalisis solusi intelijen apa saja yang perlu dilakukan oleh pemerintah.
Teori yang digunakan adalah Warning Intelligence dari Cynthia Grabo, Strategic Surprise dari Michael I. Handel, serta menggunakan alat analisis, yaitu: analisis kecenderungan, analisis pola, dan analisis anticipatory. Untuk penghitungan ketahanan energi mengadopsi aspek dari Asia Pacific Energy Research Centre (APERC) dengan referensi komponen dan indikator dari World Energy Council, Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi - BPPT, dan Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Responden atau narasumber berasal dari 3 kelompok sampling, yaitu: pembuat kebijakan (kementerian, instansi pemerintah, dan DPR yang membidangi energi), pelaku usaha (BUMN serta swasta lokal dan asing), dan akademisi (universitas negeri dan swasta).
Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Indeks KEN terdiri atas 4 aspek, 9 komponen dan 15 indikator; 2. Rumusan Indeks KEN adalah sebagai berikut: KEN = 0.39 (Availability) + 0.23 (Affordability) + 0.23 (Accessibility) + 0.15 (Acceptability); 3. kondisi KEN saat ini dalam kondisi RENTAN, demikian pula tahun 2015, 2020 dan 2025; 4. Indonesia memiliki Potensi terjadinya Pendadakan Strategis Krisis Energi Nasional yang dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, sosial dan politik yang pada akhirnya menggangu kestabilan keamanan Indonesia; dan 5. Solusi intelijen sebagai antisipasi agar tidak terjadi pendadakan strategis berdasarkan 4 skenario, yaitu jika : 1. pasokan tidak mencukupi kebutuhan; 2. pemerintah tidak mampu membiayai subsidi; 3. diberlakukannya mekanisme pasar untuk harga BBM dan TDL; dan 4. terjadi kebuntuan di dalam proses politik di DPR.
Saran yang dapat penulis sampaikan, antara lain pemerintah : 1. Perlu adanya kebijakan mengenai KEN yang komprehensif ; 2. Perlu melakukan pembatasan ekspor energi yang terlalu besar; 3. Harus mengembangkan potensi sumber daya energi baru terbarukan; 4. Harus memiliki rencana pengelolaan dan pemanfaatan energi Indonesia dalam jangka panjang; 5. Melakukan pengurangan subsidi energi secara bertahap dan mengalihkan ke pembangunan infrastruktur energi; 6. Menerapkan mekanisme pasar di dalam menetapkan harga BBM dan TDL; dan 7. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan DPR.

Energy Crisis is acondition whereby the government is unable (failed) to perform some efforts, whether to produce (and to import) type of energy in quantity, quality, price, locationand time,that matched with the needs. This crisisusually refers tothe shortage of petroleumoil, electricity, or other energy resources.
The objectives of research in this thes is are: 1.To identifyaspects, component sand indicators of National Energy Resilience (KEN); 2. To formulate KEN Index; 3. To measure current and future KEN Index (2015, 2020, 2025); 4. To identify potential occurrence of national energy crisis’s strategic surprising attack; and 5. To analyze what kind of intelligence solutions need to be done by the government.
Theories used in this thesis are: Cynthia Grabo’s Warning Intelligence theory, Michael I. Handel’s Strategic Surprise theory, and also using several analysis’ tools, such as: trend analysis, pattern analysis, and anticipatory analysis. For energy resilience calculation, it adopted aspects from Asia Pacific Energy Research Center (APERC) with component and indicator references from World Energy Council, Energy Resources Technology Development Center-BPPT, and National Defence Institute (LEMHANAS).
The research method used in this research is descriptive method with quantitative approach. Meanwhile sample determination is using Purposive Sampling technique. Respondents are coming from 3 sampling groups, which are: policy makers (ministry, government agencies, and member of parliament, in charge in energy), business institutions (state owned as well as local and foreign private enterprises), and academician (from state and private universities).
The result of this research are : 1.KEN Index consists of 4 aspects, 9 components and 15 indicators; 2. KEN Index formula is as follow: KEN= 0.39 (Availability) + 0.23 (Affordability) + 0.23 (Accessibility) + 0.15 (Acceptability); 3.Current KEN condition is in susceptible condition, similarly in 2015,2020 and 2025; 4.Indonesia has a potential occurrence of National Energy Crisis’ Strategic Surprising Attack, which can cause economic, social and political instability, which in the end will offend Indonesia’s security stability; and 5. Intelligence solutions to anticipate strategic surprising attack not to happen are based on 4 scenarios, which are if: 1.Supply can not meet with the need ; 2. Government is not able to finance the subsidy; 3.Enactment of market mechanism for determination of gasoline price and electricity tariff; and 4. Dead lock in political process at the parliament.
Recommendations suggested by the author are among others, the government: 1. Need to have comprehensive policies with regard to KEN; 2. Must restrict excessive export of energy; 3. Mustexpand new and renewable energy potentials; 4. Must have long term plan of energy management and utilization; 5.Gradually reduce subsidy for energy and switch them for construction of energy infrastructures; 6. Apply market mechanism in determination of gasoline price and electricity tariff; and 7. Have good communication and coordination with the parliament.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isdawimah
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dari Pembangkit Listrik Energi Terbarukan yang terdiri dari PLTS dan PLTB 12V/100W yang akan memasok daya ke jaringan listrik mikro arus searah. Sebelum memasok daya, masing-masing pembangkit diuji dalam kondisi tanpa beban dan berbeban. Pada jaringan listrik diuji pembagian beban antara PLTS dan PLTB dengan mempertimbangkan kapasitas baterai masing-masing. Hasil pengujian PLTS menunjukkan peletakan sel surya 12V, 80W ke arah timur pada bulan Juni 2010 menghasilkan arus rata-rata terbesar (1,954A) dan mengisi baterai 12V, 45Ah selama 23 jam, lebih cepat dibanding ke arah lain. PLTS dan PLTB mengalami penurunan tegangan sebesar 9,4% dan 8,4% dari tegangan nominal 12V pada saat dibebani 80W. Hal ini disebabkan adanya impedansi dari baterai sebesar 1,8 . Beban yang terpasang pada jaringan listrik mikro arus searah, memperoleh pasokan daya dari PLTS dan PLTB yang masing-masing pembangkit dilengkapi baterai dengan kapasitas sama 12V, 45Ah. Pada kondisi tanpa beban, PLTS dan PLTB mengisi baterai, sedangkan pada kondisi berbeban, arus yang dihasilkan kedua pembangkit mengalir ke beban, dengan pembagian pasokan daya ke beban tergantung muatan baterai masing-masing setelah pengisian. Pembangkit dengan baterai bermuatan besar memasok daya lebih besar dibanding pembangkit dengan baterai bermuatan lebih kecil.

This thesis aims to analyze the performance of a PV Power Plant and a Wind Energy Power Plant 12V/100W that supplies power into a DC micro grid. The plants was tested on no-load and with-load conditions. When loaded the load sharing between the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant is tested considering the capacity of their batteries. The PV Power Plant test results indicate that the 12V/ 80W solar module facing east on June 2010 produce an average current of 1.954 A charging the 12V, 45 Ah battery for 23 hours, faster than facing the other directions. The voltage decrease of the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant with a 80W load are 9.4% and 8.4% respectivly due to a battery impedance of 1,8 . Load connected to the DC micro grid, get its power supply from the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant equipped with the same batteries capacity of 12V 45Ah. On no-load condition, the PV Power Plant and the Wind Energy Power Plant charge their batteries, when loaded power flows from both power plants to the load, depending on their batteries charge condition. Power plants with a larger charged battery supply greater power to the load than power plants with a smaller charged battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Fadilla Aprilyani
"Studi ini dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan kestabilan dan memberikan gambaran atas nilai ekonomis pada suatu standalaone microgrid yang dilengkapi dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan dan pengaplikasian energy storage. Standalone microgrid yang disimulasikan merupakan pengembangan dari rangkaian inisial microgrid di Negara Estonia. Pengembangan salah satunya dilakukan dengan aplikasi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yaitu solar PV dilengkapi dengan battery storage. Simulasi kestabilan dilakukan dengan memberikan fault atau gangguan pada bagian PV dan dengan skenario baterai dan diesel generator aktif untuk digunakan. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa kestabilan tetap terjaga setelah terjadi gangguan karena baterai dan diesel generator berhasil melakukan back up terhadap kebutuhan daya pada beban. Selain itu, pengujian tekno-ekonomis juga dilakukan guna memberikan gambaran biaya dan konfigurasi paling optimal yaitu dengan memiliki cost of energy dibawah $0,173 dan diperoleh dari simulasi COE paling optimal sebesar $0,058. Selain itu, simulasi juga menunjukkan bahwa sistem jaringan mikro paling optimal menggunakan seluruh komponen (PV, Baterai, Konverter, Diesel Generator) dengan sistem pengendalian Cycle Charging dengan penurunan biaya sebesar 75%.

Studi ini dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan kestabilan dan memberikan gambaran atas nilai ekonomis pada suatu standalaone microgrid yang dilengkapi dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan dan pengaplikasian energy storage. Standalone microgrid yang disimulasikan merupakan pengembangan dari rangkaian inisial microgrid di Negara Estonia. Pengembangan salah satunya dilakukan dengan aplikasi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yaitu solar PV dilengkapi dengan battery storage. Simulasi kestabilan dilakukan dengan memberikan fault atau gangguan pada bagian PV dan dengan skenario baterai dan diesel generator aktif untuk digunakan. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa kestabilan tetap terjaga setelah terjadi gangguan karena baterai dan diesel generator berhasil melakukan back up terhadap kebutuhan daya pada beban. Selain itu, pengujian tekno-ekonomis juga dilakukan guna memberikan gambaran biaya dan konfigurasi paling optimal yaitu dengan memiliki cost of energy dibawah $0,173 dan diperoleh dari simulasi COE paling optimal sebesar $0,058. Selain itu, simulasi juga menunjukkan bahwa sistem jaringan mikro paling optimal menggunakan seluruh komponen (PV, Baterai, Konverter, Diesel Generator) dengan sistem pengendalian Cycle Charging dengan penurunan biaya sebesar 75%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dakhilullah Muhazzib Darwisy
"Selama beberapa dekade, transformator telah menjadi salah satu alat yang sudah menjadi kebutuhan mendasar dalam distribusi jaringan listrik yang identik dengan ukurannya yang besar dan membutuhkan banyak tempat dalam penempatannya. Dalam sistem distribusi, fungsi utama transformator adalah mengubah besaran tegangan dari jaringan dari tegangan rendah, menengah atau tinggi menjadi tegangan tertentu yang nantinya dapat dengan aman disalurkan ke rumah-rumah dan industri.
Dalam hal lain perkembangan sumber energi terbarukan seperti susunan panel surya dan turbin angin dapat membuat beberapa tantangan, saat mereka di masukkan kedalam jaringan seperti, menghasilkan energi yang tidak konsisten, beban listik yang berubah dengan cepat, dan banyak tantangan lain yang menyertainya. Untuk mengahadapi tantangan-tantangan dari sumber energi terbarukan, transformator konvensional tidak cukup fleksibel untuk mengelola beban yang berubah cepat dengan ayunan tegangan besar, mengelola koneksi DC dan AC, menangani aliran daya balik yang dihasilkan oleh konsumen yang juga menghasilkan energi. Kita dapat mencoba menerapkan tap changer ke trafo konvensional, tetapi karena sifat mekanis tap changer, mengubah koil dengan frekuensi tinggi akan lebih mudah aus pada tap changer. Sifat-sifat transformator konvensional adalah mudah dipengaruhi oleh tegangan input dan arus output yang akan menimbulkan masalah pengaturan tegangan, sehingga tidak cukup cocok untuk menangani banyak tantangan yang membutuhkan kontrol dan komunikasi yang lebih banyak yang harus disesuaikan dengan distribusi listrik. penetrasi energi terbarukan ini. Oleh karena itu diperlukan perangkat lain yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Di sinilah elektronika daya mulai mengambil perannya. Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak perangkat distribusi listrik yang dilengkapi dengan elektronika daya dan terus meningkat karna adanya pengembangan bahan utama yang memungkinkan perangkat menangani tegangan tinggi dan arus tinggi dengan frekuensi dan kepadatan daya yang lebih tinggi. Dengan menggabungkan teknologi ini dengan tranformator, kita dapat membuka banyak kemungkinan yang dapat menjawab tantangan dari pengembangan energi terbarukan.
Perpaduan antara trafo dan perangkat elektronika daya ini menghasilkan ide sebuah trafo pintar yaitu Solid State Transformer (SST) yang mampu berkomunikasi dan mengontrol antar bagiannya. Trafo jenis ini lebih "cerdas", lebih kecil, lebih fleksibel, dan lebih efisien. Trafo jenis baru ini akan memiliki banyak keunggulan seperti parameter input dan output yang dapat dikontrol, port AC dan DC pada trafo, kemampuan mencegah harmonik, kerangka kerja cerdas untuk pemantauan dan penilaian kondisi sistem, dan mampu membuat isolasi pada kesalahan bagian tertentu, dan masih banyak lagi.
Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari ruang lingkup kemampuan dan potensi smart transformer dalam aplikasi smart grid melalui jurnal dan simulasi. Transformator pintar dimaksudkan untuk dapat mengatasi tantangan yang datang dengan sumber energi terbarukan dan mampu melampaui batas teknis transformator konvensional dalam jaringan smart grid.

For decades, transformer has become one of the most fundamental tools in electrical network distribution it was identic with its big bulked size. In the distribution system, transformer's main function is to change the voltage magnitude from the grid which is usually from medium to high voltage to a certain voltage that can be safely delivered to homes and industries.
But with the recent development of renewable energy sources such as photovoltaic arrays and wind turbines that produce energy intermittently, create fast-changing loads, and many other challenges that come with it, these conventional transformers are not flexible enough to manage fast-changing loads with large voltage swings, manage both DC and AC connections, handle the reverse power flow that is produced by the consumer that also produces energy. We can try to implement a tap changer to the conventional transformer, but because of the mechanical nature of tap changers, changing the coil with high frequency will wear down the tap changer more easily. The properties of the conventional transformer are that it is easily affected by the input voltage and the output current that will create voltage regulation problems, hence it is not suitable enough to manage many challenges that needed more control and communication that the electrical distribution must adapt with this penetration of renewable energy. Hence we need another device that can solve the problem.
This is where power electronic comes in. The possibilities of more electrical distribution devices equipped with power electronics are increasing with the development of compound materials that will allow the devices to handle high voltage and high currents with higher frequency and power density. By combining this technology with a transformer we can open up a lot of possibilities that can solve the challenges from the development of renewable energy.
These combinations of transformer and power electronic devices resulted in the idea of a smart transformer which is the Solid State Transformer (SST) that is capable of communication and control between its part. This type of transformer is more “intelligent”, less bulky, more flexible, and more efficient. This new type of transformer will have a lot of advantages such as controllable input and output parameters, AC and DC port in the transformer, prevent harmonic, intelligent framework for condition monitoring and assessment, create fault isolation, have the ability of islanding, and many more.
This bachelor thesis aims to study the scope of a smart transformer's capability and potential in a smart grid application through journals and simulation. The smart transformer is intended to be able to solve the challenges that come with renewable energy sources and able to surpass the technical limit of the conventional transformer in a smart grid network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Wany Ellyza
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan pembangunan PLTH Pandasimo, kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Kebijakan ini sebagai salah satu implementasi dari Undang-undang no. 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengarah pada terwujudnya kemandirian energi. Kondisi ekonomi masyarakat Pandansimo yang terganggu karena tidak adanya pasokan listrik menjadi alasan dikeluarkannya kebijakan ini. Karena pada dasarnya setiap Kebijakan Pemerintah dibuat dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, namun apakah semua kebijakan-kebijakan energi tersebut benar-benar dibuat untuk kesejahteraan masyarakat atau hanya sekedar untuk menciptakan kegiatan demi mendapatkan anggaran dan apakah kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar diarahkan untuk mencari sumber energi baru dan terbarukan guna mengurangi dan menghilangkan ketergantungan kita pada energi fosil?. Hal ini lah yang penulis kaji dalam tulisan ini dengan menggunakan metode Regulatory Impact Analysis (RIA) dan berdasarkan analisis manfaat dan biaya yang dilakukan, kebijakan Pembangunan PLTH ini layak untuk dilakukan dan di terapkan kembali di daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan energi listrik, terutama daerah terpencil yang sulit dari jangkauan listrik.

ABSTRACT
This thesis discusses about the policy of Hybrid Energy Turbin at Pandasimo, joint cooperation between the Ministry of Research and Technology and the Regional Government of Bantul. This policy as one of the implementation of Law no. 30 Year 2007 on Energy which leads to the realization of energy independence. Economic conditions Pandansimo disturbed in the absence of power supply is the reason the issuance of this policy. Because basically every government policy created with the aim to achieve the welfare of the community, but if all that energy policies are really made for the welfare of society or just to create activities to get their budgets and whether these policies actually directed to seek new and renewable energy sources in order to reduce and eliminate our dependence on fossil energy?. This is what the authors studied in this paper using the Regulatory Impact Analysis (RIA) and based on the analysis of benefits and costs are conducted, PLTH Development policy is feasible to do and applied back in the areas that really need electric energy, particularly difficult remote areas of electric range."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dannya Maharani Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek teknis dan ekonomi perencanaan green data center. Berdasarkan parameter downtime dan availibility sesuai standar TIA-942, skema green data center dengan konfigurasi PLN-PV-Baterai, mampu bersaing dengan data center konvensional, memanfaatkan energi matahari yang lebih ramah lingkungan dengan nilai NPC dan LCOE paling rendah, namun sistem ini andal terhadap gangguan listrik PLN. Hasil simulasi emisi, skema green data center menghasilkan emisi gas rumah kaca paling rendah. Dengan penetrasi RF pada skema ini, sebesar 49.5% untuk tier 1, tier 2 sebesar 50%, tier 3 sebesar 51.9% dan tier 4 sebesar 53%, berpengaruh secara signifikan mengurangi 49% emisi gas rumah kaca pada skema data center konvensional. Penghematan tagihan listrik PLN pada green data center yaitu rata-rata sebesar 52% pada masing masing tier menggunakan Permen ESDM No. 49 Tahun 2018. Sedangkan dengan Permen ESDM No. 26 Tahun 2021 dengan statusnya masih tertangguhkan, rata-rata penghematan dapat mencapai 55.7%.

This study aims to analyze the technical and economic aspects of green data center planning. Based on the downtime and availability parameters according to the TIA-942 standard, the green data center scheme with the PLN-PV-Battery configuration, is able to compete with conventional data centers, utilizing solar energy which is more environmentally friendly with the lowest NPC and LCOE values, but this system is reliable against PLN power failure. The emission simulation results show that the green data center scheme produces the lowest greenhouse gas emissions. With RF penetration in this scheme, 49.5% for tier 1, 50% for tier 2, 51.9% for tier 3 and 53% for tier 4, it significantly reduces 49% greenhouse gas emissions in conventional data center schemes. Savings on PLN electricity bills at the green data center is an average of 52% for each tier using the Minister of Energy and Mineral Resources No. 49 of 2018. Meanwhile, with the Minister of Energy and Mineral Resources No. 26 of 2021 with the status still pending, the average savings can reach 55.7%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bilkis Mukhlisoti
"Meningkatnya penetrasi Energi Baru Terbarukan Intermittent akan berpotensi mengganggu kestabilan sistem, terutama pengaturan frekuensi sistem. Hal tersebut dikarenakan sifat karakteristik unik yaitu intermittency daya, variability output, dan reduksi inersia. Sistem pengaturan frekuensi sekunder, Automatic Generator Control, yang terinstall pada sistem kelistrikan Jawa Madura Bali membutuhkan sebuah pengembangan design sebagai langkah mitigasi respon frekuensi terhadap fenomena EBT Intermittent. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan perbaikan sistem AGC dengan merancang design kontrol baru yaitu Proportional Integral Derivative dan menambahkan faktor EBT Intermittent dalam simulasi. Hal tersebut memberikan hasil peningkatan kinerja dinamis AGC sehingga diperoleh peningkatan kecepatan respon sistem menuju frekuensi nominal yaitu sebesar 9.504 detik lebih cepat dan meredam undershoot sebesar 0.72 Hz dari pada menggunakan design kontrol eksisting. Peningkatan kinerja dinamis AGC tersebut sangat penting untuk mendapatkan manajemen energi sistem Kelistrikan JAMALI yang sesuai dengan kriteria operasi, yaitu andal, mutu dan ekonomis.

The increasing penetration of Variable Renewable Energy (VRE) sources has the potential to disrupt system stability, especially in frequency control systems. This is caused by the unique characteristics, namely the inability of the generator to produce power continuously (intermittent), variations in the output power of the generator on different time scales based on the energy source (variability), and a decrease in system inertia. The existing Automatic Generator Control (AGC) secondary frequency control system installed on the Java Madura Bali electrical system requires design development as a frequency response mitigation measure for the VRE phenomenon. This research proposes an AGC using a Proportional Integral Derivative control design with the addition of VRE factor. This approach results in improved dynamic performance of AGC leading to faster system response towards the nominal frequency by 9.504 seconds and an increased undershoot of 0.72 Hz compared to using the existing control design. Enhancing the dynamic performance of AGC is crucial to achieve effective energy management in the Java Madura Bali power system system in accordance with the operational criteria of reliability, quality and economy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>