Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Yulianti
"ABSTRAK
Tingginya angka penolakan pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat yang
mencapai 300-400 pasien per tahun tidak sejalan dengan angka kinerja rumah
sakit pada tahun 2013. Penelitian bertujuan menggambarkan cetak biru pelayanan
pasien dalam mendapatkan pelayanan rawat inap dan menemukan titik potensi
perbaikan dengan pengamatan pada lima unit pelayanan yang terlibat. Penelitian
ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik penelitian operasional. Hasil
penelitian yaitu diperolehnya desain cetak biru pelayanan pasien untuk pasien
rawat jalan atau instalasi gawat darurat yang memerlukan rawat inap, dan
penolakan pasien dapat dikurangi dengan menetapkan penggunaan instrumen
PANSS-EC untuk menilai status pasien.

ABSTRACT
The in-patient refusal number in West Java Province Psychiatric Hospital reach
300-400 patient per year, doesn’t go along with the hospital achievement number
in 2013. This research is aim at describing a Service-Blueprints for patient to
receive hospitalization services and investigate potential points for improvement
with various observations on five service units that are involve. This research is a
qualitative research with operational research technique. The results are a set of
service-blueprints design for outpatients or emergency patients, who needed
hospitalization, and establishing the use of PANSS-EC instrument as a tool for
determining the patient status can significantly lower patient refusal."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ramadhanti
"Peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi masyarakat menyebabkan rumah sakit sebagai penyedia layanan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien antara rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan. Kualitas pelayanan dan kepuasan pasien diukur berdasarkan apa yang dirasakan pasien secara langsung yang dikembangkan mengikuti lima dimensi SERVQUAL. Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk mendapatkan nilai tiap dimensi kualitas. Analisis independent t-test digunakan untuk membandingkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien antara RS Swasta dan RS Pemerintah. Data penelitian didapatkan dari hasil survei menggunakan kuesioner dengan sampel 351 pasien rumah sakit swasta atau pun pemerintah. Penelitian ini menunjukkan bahwa 4 dimensi kualitas pelayanan (tangibility, reliability, assurance, empathy) dan kepuasan pasien RS Pemerintah tidak berbeda secara signifikan  dibandingkan RS Swasta. Namun, dimensi responsiveness menunjukkan bahwa RS Swasta memiliki responsiveness lebih tinggi dibandingkan dengan RS Pemerintah.

The increasing need of health services for the society causes hospitals as health service providers to strive to provide the best service. This study aims to compare service quality and patient satisfaction between private hospitals and public hospitals in South Sumatera Province. Service quality and patient satisfaction were measured by patients' perceived experiences directly developed following the five dimensions of SERVQUAL. Confirmatory factor analysis was used to obtain the value of each quality dimension. Independent t-test analysis was used to compare service quality and patient satisfaction between private and public hospitals. The research data were obtained from the results of a survey using a questionnaire with a sample of 351 patients of private or public hospitals. This study shows that the 4 dimensions of service quality (tangibility, reliability, assurance, empathy) and patient satisfaction of government hospitals are not significantly different from those of private hospitals. However, the responsiveness dimension shows that private hospitals have higher responsiveness compared to public hospitals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Agtasari
"Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKN) masih menjadi salah satu fokus pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020 – 2024 menargetkan AKI sebesar 183 dari 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN sebesar 16 dari 24 per 1.000 kelahiran hidup. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu di tingkat rumah sakit yang diselenggarakan selama 24 jam setiap harinya yang berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) PONEK merupakan garis depan dalam pelayanan kegawatdaruratan untuk pasien obstetri. IGD PONEK di RSUD Pasar Rebo mengalami perpindahan dikarenakan IGD sebelumnya digunakan untuk melayani pasien Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode studi kasus yang berlokasi di IGD PONEK RSUD Pasar Rebo Jakarta pada bulan September hingga November 2020. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen, observasi lapangan dan wawancara mendalam (in-depth interview). Informan penelitian yaitu Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Ruangan, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter IGD, bidan, petugas administrasi, dan pasien. Variabel penelitian berdasarkan Standar Kriteria Khusus Manajemen yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Alat Kesehatan dan Perlengkapan, Farmasi (obat-obatan, bahan habis pakai dan linen), Manajemen, dan Sistem Infomasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan variable yang dapat menjadi hambatan dalam proses pelayanan sehingga waktu throughput menjadi panjang dan menyebabkan Length of Stay pasien di IGD PONEK juga menjadi panjang. Data yang didapatkan, petugas yang berjaga secara 24 jam adalah bidan. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis anastesi bertugas secara on-call di luar jam kerja. Masing-masing dokter kebidanan dan kandungan mendapatkan tugas sebagai dokter penanggung jawab pasien sesuai jadwal per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan SDM yang berpengaruh banyak yaitu waktu respon DPJP di luar jam kerja lama, begitu pula dengan respon dokter spesialis anastesi, yang menyebabkan proses persiapan operasi menjadi panjang. Lama waktu proses laboratorium untuk pemeriksaan darah dan Rapid-test Covid-19 serta konfirmasi hasil radiologi ke dokter spesialis paru cukup panjang. Variabel lain menunjukkan kesiapan IGD PONEK di masa pandemi. Manajemen sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dokter spesialis anastesi secara on-site, melakukan kajian lebih lanjut proses di laboratorium, kajian atas studi kelayakan terhadap zonasi dan master plan secara keseluruhan, serta menerapkan sistem informasi terintegrasi di IGD PONEK untuk menunjang kecepatan dan akurasi dalam proses pelayanan.

Indonesia’s health development is focusing on the reduction of the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Ministry of Health’s Strategic Plan for 2020-2024 sets 183 from 305 per 100.000 live births and IMR at 16 from 24 per 1.000 live births. Comprehensive Emergency Maternal Obstetric and Neonatal Care (CEMONeC, in Indonesia is known as PONEK) is a program to provide integrated services for mothers and newborns at hospital level which is held 24 hours. PONEK plays role to reduce Maternal Mortality Rate in Indonesia. PONEK Emergency Departments (ED) is as the forefront of maternal emergency care. The previous ED is used for Covid-19 patients services, so PONEK ED has been moved. This research is qualitative research using case study method located at the PONEK ED Pasar Rebo Regional Public Hospital Jakarta from September 2020 to November 2020. Data collection was carried out through document reviews, field observations and in-depth interview. The informants were Heads of Medical Services, Head of Unit Room, obstetric ang gynecologist, ED doctor, midwive, administrative officer, and patient. Reasearch variables based on Management Criteria Standards, are Human Resources, Facilities and Infrastructure, Medical Devices and Equipment, Pharmacy (drugs, consumables, and linens), Management and Information Systems. This study aims to look at the preparedness of the variables that can become bottlenecks in the service process so that the throughput time in PONEK ED become longer and so does the patient Length of Stay (LoS). As the data obtained, midwives are 24 hours in duty. Obstetric and gynecologist and anesthesiologist works on-call outside of working hours. Each obstetric and gynecologist is in charge of the patient according to the schedule per day. The results shows that the Human Resources variables that impact the most such as the obstetric and gynecologists have long response and so do the anesthesiologists have long response to the call outside the working hours which led to long process of preparation for surgery. The length of time for laboratory process for blood test and Covid-19 rapid test and confirmation of pulmonologist are quite longer. Another variables show the preparedness of the PONEK ED during this pandemic. Management should considering a policy of on-site obstetric and gynecologist and anesthesiologist, conducting further studies in the laboratory process, conducting feasibility study of zoning and hospital master plan and implementing an integrated information systems in the PONEK ED to support speed and accuracy in the services process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Juwitasari
"ABSTRAK
Nama : Vina JuwitasariProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Salah Satu Upaya DalamMewujudkan Visi Misi Rumah Sakit Pondok Indah Puri IndahBudaya keselamatan menjadi hal yang diutamakan dalam melaksanakanpelayanan pasien terutama di RS. Penelitian mengenai budaya keselamatan pasien diRumah Sakit Pondok Indah Puri Indah dilakukan untuk memenuhi temuan JCI padatrianneal survey tahun 2016 yaitu belum dilaksanakannya evaluasi terhadap persepsi stafmengenai budaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini memakai mix methodexplanatory dengan menganalisis outcome dari hasil survei AHRQ dengan menggunakanpendekatan sistemik Malcolm Baldrige. Instrumen penelitian yang dipakai adalah denganmenggunakan kuesioner HSOPC Hospital Survey of Patient Safety Culture dari AHRQ Agency for Health Research and Quality yang terdiri dari 42 pertanyaan dandikelompokkan dalam 12 dimensi dan dilanjutkan dengan wawancara terstrukturmenggunakan pendekatan 7 aspek dari Malcolm Baldrige yaitu Kepemimpinan, RencanaStartegis, Fokus pada Tim, Fokus pada Pelanggan, Fokus pada Proses, Pengukuran,Analisisdan Manajemen Pengetahuan serta Hasil. Hasil penelitian ini mendapatkan dimensiPembelajaran Organisasi dan Peningkatan Berkelanjutan 77 dan dimensi KerjasamaDalam Unit 76 memiliki hasil persepsi positif yang tertinggi dan digolongkan dalamkategori Baik. Dimensi Respon non-punitive terhadap kesalahan, Staffing dan Serah terimadan transisi mempunyai hasil persepsi positif terendah dan masuk dalam kategori Kurang.Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah perbaikan kebijakan dan prosedur mengenaipenanganan pelaporan insiden yang menjelaskan mengenai respon non-punitif serta RSakan membuat program mengenai budaya keselamatan pasien yang akan dievaluasi secaraberkala.Kata Kunci : Budaya Keselamatan Pasien, AHRQ, Malcolm Baldrige

ABSTRACT
Name Vina JuwitasariStudy Program Hospital Administration, Public Health Faculty, University of IndonesiaJudul Tesis Patient Safety Culture Analysis As An Effort To Actualize Vision and Missionof Pondok Indah Puri Indah HospitalPatient safety culture is a priority to implement a good patient care especiallyin hospital. Research of patient safety culture in Pondok Indah Puri Indah Hospital wasconducted to accomplish JCI Not Met finding in 2016 trianneal survey ldquo there is noevaluation of staf perception on patient safety culture being conducted rdquo . This research isusing a mix method explanatory that analyse the outcome of the survey with sistemicapproach of Malcolm Baldrige. The tool used for this research is HSOPC Hospital Surveyof Patient Safety Culture from AHRQ Agency for Health Research and Quality thatconsist of 42 questions and grouped to 12 dimention then will be continue with structuredinterview using 7 aspect from Malcolm Baldrige Leadership, Strategic Planning, Focus onTeam, Focus on customer, Focus on Process, Measurement, Analysis and KnowledgeManagement and Outcome. The outcome of this research are Organization Learning andContinous Improvement dimention 77 and Teamwork Within Unit 76 dimention hasthe highest results of positive perceptions and classified to Good category. And dimention ofNon punitive respond to error, Staffing and Handoffs and Transition has the lowest resultsof positive perceptions and classified to Poor category. Actions plans and recommendationsfor the hospital are to review the policy and procedure of incident report handling andmanagement that will explain more about the incident management and non punitiveresponds and to create a program that support patient safety culture and will be evaluatedperiodically.Keywords Patient Safety Culture, AHRQ, Malcolm Baldrige,"
2016
T46979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifadira Caesar Putri
"Latar Belakang Patient-centered care (PCC) dalam pelayanan kesehatan merupakan pendekatan terbaik dengan luaran pasien lebih optimal. Di Indonesia sendiri, PCC belum banyak diketahui penerapannya di fasilitas pelayanan kesehatan. Persepsi pasien dapat menjadi indikator yang baik dalam mengevaluasi penerapan layanan kesehatan. Persepsi pasien dapat berkaitan dengan berbagai faktor, salah satunya adalah faktor sosio demografis. Oleh karena itu, dilakukan studi bertujuan untuk mempelajari hubungan antara faktor sosio demografis dan persepsi pasien tentang PCC, khususnya di fasilitas kesehatan wahana pendidikan Universitas Indonesia. Metode Studi ini menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional pada subjek pasien yang berkunjung ke rumah sakit dan klinik wahana pendidikan Universitas Indonesia pada Januari - Februari 2023. Subjek disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi untuk selanjutnya diberikan kuesioner terkait interaksi dokter-pasien yang sudah diterima. Jawaban subjek kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square dan uji Fisher untuk melihat sebaran karakteristik faktor sosio demografis dan dilihat hubungannya dengan persepsi mereka tentang pelayanan berorientasi pasien yang dilakukan oleh dokter. Hasil Dari 240 responden diperoleh sebaran karakteristik dengan faktor sosio demografis dimana lebih banyak pasien yang dewasa, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan maksimal lulusan SMA, tidak bekerja, dan belum menikah. Dari hasil kuesioner, diperoleh bahwa pasien yang berusia anak-anak dimana informannya adalah orang tua, berjenis kelamin laki-laki, merupakan maksimal lulusan SMA, tidak bekerja, dan belum menikah merasa pelayanan yang mereka terima dari dokter sudah sesuai dengan prinsip pelayanan berpusat pada pasien. Kesimpulan Ditemukan terdapat perbedaan proporsi faktor sosio demografis dengan persepsi pasien tentang pelayanan berorientasi pasien di rumah sakit dan klinik wahana pendidikan Universitas Indonesia.

Introduction Patient-centered care (PCC) in healthcare is the best approach with optimal patient outcomes. In Indonesia, PCC has not been widely recognized in health care facilities. Patient perception can be a good indicator in evaluating the implementation of health services. Patient perception can be related to various factors, one of which is sociodemographic factors. Therefore, a study was conducted to study the relationship between sociodemographic factors and patients' perceptions of PCC, specifically in the educational health facility of Universitas Indonesia. Method This study used secondary data with a cross-sectional design on patient subjects who visited the Universitas Indonesia teaching hospital and clinic in January - February 2023. Subjects were adjusted according to the inclusion and exclusion criteria and then given questionnaires related to doctor-patient interactions that had been received. Subjects' answers were then analyzed using the Chi-square test and Fisher test to see the distribution of sociodemographic factor characteristics and their association with their perceptions of patient-oriented services performed by doctors. Results Of the 240 respondents, the distribution of characteristics with sociodemographic factors was obtained where more patients were adults, male, had a maximum education of high school graduates, were not working, and were not married. From the results of the questionnaire, it was found that patients who are children where the informants are the parents, male, are a maximum of high school graduates, not working, and not married feel that the services they receive from doctors are in accordance with the principles of patientcentred care. Conclusion It was found that there was a difference in the proportion of socio-demographic factors with patients' perceptions of patient-centred care at the University of Indonesia's teaching hospitals and clinics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Mutiara Asri
"Latar Belakang Pelayanan berorientasi pasien dianggap memiliki lebih banyak manfaat yang ditandai dengan hasil kesehatan yang lebih baik, kepuasan pasien yang lebih besar, serta pengurangan biaya kesehatan. Walaupun memiliki manfaat yang sangat besar dengan berbagai alasan, pendekatan ini belum banyak diterapkan pada negara berkembang salah satunya di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukannya evaluasi pada fasilitas kesehatan di Indonesia untuk melihat apakah pelayanan berorientasi pasien telah diterapkan atau belum, salah satunya dengan melihat dari persepsi pasien. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengeksplorasi karakteristik pendekatan pelayanan berorientasi pasien pada sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, terkhusus pada fasilitas kesehatan Universitas Indonesia. Metode Studi ini akan menggunakan data sekunder hasil kuesioner dengan desain penelitian cross-sectional pada pasien di Rumah Sakit dan Klinik Wahana Pendidikan Universitas Indonesia yang berkunjung periode Januari - Februari 2023 sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusinya. Lalu akan dilakukan uji chi square dan fisher (jika tidak memenuhi syarat) untuk melihat hubungan antara faktor pelayanan kesehatan dengan persepsi pasien mengenai pelayanan berorientasi pasien. Hasil Penelitian ini melibatkan 240 responden dengan pasien yang melakukan kunjungan ke Klinik Makara, merupakan kunjungan pertama, kunjungan pertama, pelayanan ke dokter umum, serta mengunjungi poli umum secara signifikan lebih merasa bahwa mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pelayanan berorientasi pasien atau merasa lebih terbantu dan mendapatkan pelayanan yang baik dari dokter. Kesimpulan Terdapat hubungan bermakna antara faktor pelayanan kesehatan terhadap persepsi pasien tentang pelayanan berorientasi pasien di rumah sakit dan klinik wahana pendidikan Universitas Indonesia.

Introduction Patient-oriented services are considered to have more benefits, characterized by better health outcomes, greater patient satisfaction, and reduced health costs. Even though it has enormous benefits for various reasons, this approach has not been widely applied in developing countries, one of which is Indonesia. Therefore, it is necessary to evaluate health facilities in Indonesia to see whether patient-oriented services have been implemented or not, one of which is by looking at patient perceptions. Therefore, this research will explore the characteristics of a patient-oriented service approach in the health service system in Indonesia, especially at the X University health facilities. Method This study will use secondary data from questionnaires with a cross-sectional research design on patients at the Wahana Pendidikan Hospital and Clinic, University of X who visited the period January - February 2023 in accordance with the inclusion and exclusion criteria. Then chi square and Fisher tests will be carried out (if they do not meet the requirements) to see the relationship between health service factors and patient perceptions regarding patient-oriented services. Results This research involved 240 respondents with patients who visited the clinic, namely the first visit, first visit, service to a general practitioner, and visited a general polyclinic who were significantly more likely to feel that they received services that were in line with patient-oriented services or felt more helped and received better services. good from the doctor. Conclusion There is a significant relationship between health service factors and patient perceptions of patient-oriented services at hospitals and educational clinics at University X."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikram Ade Saputra
"Kepuasan pasien adalah jawaban atau tanggapan diberikan pasien setelah membandingkan harapannya dengan apa yang telah dialami atau diterima pasien mengenai mutu asuhan keperawatan. Kepuasan merupakan suatu perasaan senang atau perasaan kecewa individu atau sekelompok orang yang timbul karena membandingkan persepsi atau kesan dari kinerja atau hasil dari sesuatu yang harapan. Kepuasan pasien erat hubungannya dengan kualitas pelayanan rumah sakit, dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien maka pihak manajemen rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kepuasan pasien pada dimensi layanan keperawatan, tangible, responsivness, reliability, assurance, emphaty. Desain penelitian menggunakan Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena alam dan buatan manusia yang ada terhadap 110 responden yang datang dan berobat ke poli rawat jalan RSU Bunda Margonda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada beberapa dimensi layanan keperawatan terdapat tingkat ketidakpuasan pasien teringgi terdapat pada dimensi assurance pada point pertanyaan perhatian perawat terhadap kondisi dan keluhan pasien selama menunggu di poli rawat jalan sehingga pasien merasa tidak di perhatikan dan tidak terjamin kondisinya selama di poli dengan total 66 ( 60.0 %). Perawat perlu meningkatkan kepekaan terhadap kondisi pasien yang sedang menunggu di poli rawat jalan dan menjamin pasien menerima perhatian atas kondisinya sesuai dengan standar rumah sakit.

Kepuasan pasien adalah jawaban atau tanggapan diberikan pasien setelah membandingkan harapannya dengan apa yang telah dialami atau diterima pasien mengenai mutu asuhan keperawatan. Kepuasan merupakan suatu perasaan senang atau perasaan kecewa individu atau sekelompok orang yang timbul karena membandingkan persepsi atau kesan dari kinerja atau hasil dari sesuatu yang harapan. Kepuasan pasien erat hubungannya dengan kualitas pelayanan rumah sakit, dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien maka pihak manajemen rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kepuasan pasien pada dimensi layanan keperawatan, tangible, responsivness, reliability, assurance, emphaty. Desain penelitian menggunakan Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena alam dan buatan manusia yang ada terhadap 110 responden yang datang dan berobat ke poli rawat jalan RSU Bunda Margonda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada beberapa dimensi layanan keperawatan terdapat tingkat ketidakpuasan pasien teringgi terdapat pada dimensi assurance pada point pertanyaan perhatian perawat terhadap kondisi dan keluhan pasien selama menunggu di poli rawat jalan sehingga pasien merasa tidak di perhatikan dan tidak terjamin kondisinya selama di poli dengan total 66 ( 60.0 %). Perawat perlu meningkatkan kepekaan terhadap kondisi pasien yang
Universitas Indonesia
vii
sedang menunggu di poli rawat jalan dan menjamin pasien menerima perhatian atas kondisinya sesuai dengan standar rumah sakit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Susanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saint Louis: Mosby, 1975
610.73 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Mosby, 1980
610.73 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>