Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Rakhman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas hedging komoditi di Bursa Berjangka Jakarta. Pada penelitian ini dilakukan pendekatan ekonometrika dengan menggunakan 4 model, yaitu OLS, VAR, VECM dan ARCH-GARCH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil estimasi efektivitas hedging model VECM superior dibandingkan dengan model lain. Secara kesuluran, efektivitas hedging komoditi yang diperdagangkan di BBJ rendah, hanya komoditi Robusta dan Arabika yang baik sebagai alat mitigasi risiko. BBJ sebaiknya mengkondisikan iklim perdagangan semakin mendekati kondisi perfect hedge, sementara dalam bertransaksi sebaiknya hedger memerhatikan bulan jatuh tempo kontrak sehingga mendapatkan utilitas semaksimal mungkin.

This research is to analyze hedging effectiveness of commodity on the Jakarta Futures Exchange. Analysis on the research done with the approach of econometrics, i.e. regression analysis using 4 models, namely OLS, VAR, VECM and ARCH-GARCH. The results show that VECM models is superior from other models in analyzing hedging effectiveness of commodity in BBJ. Overall, commodities traded at Jakarta Futures Exchange is low, only Robusta and Arabica has high capability of mitigating risk. BBJ should customize the trading climate approaching to the condition of perfect hedge, while in a transaction should be looking at the maturity month contracts so hedger can get the most utility.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Selly Paramitha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi portofolio optimal dengan varians minimum dan hedge ratio dari portofolio saham dan kontrak futures emas yang dimiliki pada pasar saham Indonesia. Penelitian dilakukan pada periode keseluruhan yaitu periode 2004 hingga 2014 dan periode krisis keuangan global 2008 hingga 2009. Penelitian ini menggunakan model multivariate GARCH yang terdiri dari Diagonal BEKK GARCH Scalar BEKK GARCH Constant Conditional Correlation GARCH dan Dynamic Conditional Correlation GARCH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menambahkan kontrak futures emas ke dalam portofolio saham yang dimiliki di pasar saham Indonesia dapat mengurangi risiko investasi saham tanpa mengurangi expected return investor dan dapat menjadi alat hedging dari risiko yang mungkin terjadi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa alokasi portofolio optimal dengan varians minimum pada periode terjadinya krisis keuangan global memiliki rasio yang tidak jauh berbeda dengan periode keseluruhan sedangkan untuk melakukan hedging dilakukan dengan mengambil posisi long beli pada Gold Futures Market.

This paper aims to analyzes the optimal weight with minimum variance and hedge ratios of gold stock portfolio holdings in Indonesia stock market. The period of this research from 2004 through 2014 for the all period and from 2008 through 2009 for global financial crisis. This research using Multivariate GARCH model consisting of Diagonal BEKK GARCH Scalar BEKK GARCH Constant Conditional Correlation GARCH dan Dynamic Conditional Correlation GARCH. The result of this reserach suggest that adding gold futures contract to a portfolio of Indonesia stocks decreasing the stock investment risk without lowering the expected return of the investors and gold helps to hedge against stock risk exposure. The results exhibit that global financial crisis have the same optimal weight as the all period and take the long position in Gold Futures Market to hedge in global financial crisis period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Adira Kinanti Maheswari
"Dalam menciptakan sistem keuangan yang berkelanjutan, terdapat faktor-faktor yang berperan penting dalam mendukung sistem keberlanjutan tersebut, salah satunya dengan menerbitkan produk-produk berbasis ramah lingkungan seperti green bonds yang telah menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya mendanai proyek-proyek berkelanjutan, lebih dari itu naiknya popularitas produk ini mendorong pentingnya pemahaman mengenai peran green bonds sebagai hedging instrument untuk menghadapi risiko pasar. Risiko pasar sendiri merupakan suatu ketidakpastian yang dapat diprediksi melalui berbagai strategi seperti tren volatilitas di masa lalu maupun implied volatility. Kedua strategi ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meminimalisasi risiko ketidakpastian harga di masa depan. Melalui penelitian ini, penulis menemukan evidence dari significant time-varying causality diantara green bonds dan implied volatility di berbagai negara termasuk Indonesia, dan juga negara lainnya seperti Amerika, Eropa, dan emerging markets (EM). Penelitian ini menganalisa hedging effectiveness dari green bonds terhadap implied volatilities di Indonesia dan negara lainnya serta strategi manajemen portofolio yang dibutuhkan oleh investor untuk memaksimalkan hedging effectiveness. Penelitian ini menemukan bahwa dengan adanya significant time-varying causality, green bonds dapat menjadi hedging instrument yang efektif. Lebih lanjut, menggunakan regime-dependent trading strategies dapat meningkatkan hedging effectiveness dari green bonds dalam konteks risk-adjusted returns pada pasar modal Indonesia.

One of the key components in building a sustainable financial system is the issuance of green bonds, an environmentally beneficial instrument that has gained popularity recently. Sustainable initiatives receive funding, but even more importantly, the growing demand for this product highlights how crucial it is to comprehend how green bonds function as a hedging tool against market risk. The actual market risk is an unknown that can be forecast using a variety of techniques, including implied volatility and historical volatility patterns.The objective of these two approaches is the same: to reduce the chance of future price volatility. By means of this study, the author discovered evidence of a noteworthy time- varying causal relationship between implied volatility and green bonds in a number of nations, including Indonesia, America, Europe, and emerging markets (EM). The effectiveness of green bond hedging against implied volatility in Indonesia and other nations is examined in this study, along with the portfolio management techniques investors must employ to optimize hedging efficacy. The results of this study indicate that green bonds can be a useful tool for hedging, with a considerable time-varying causal relationship. Furthermore, when considering risk-adjusted returns on the Indonesian capital market, the hedging efficacy of green bonds can be enhanced by employing regime-dependent trading strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Dwitiasrini
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yetty Widyawarini
"Selain memberikan kontribusi positif, perkembangan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) juga membawa dampak negatif, seperti semakin banyaknya masyarakat yang menjadi korban perdagangan berjangka akibat adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang telah memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat tentang perdagangan berjangka dengan memberikan informasi yang tidak jelas dan bersifat menjebak. Untuk mengantisipasi hal tersebut dan untuk menyebarluaskan informasi yang terkait dengan PBK, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) perlu membuka saluran komunikasi yang beragam, agar informasi dari masyarakat dapat diterima dengan cepat dan dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat. Salah satu saluran komunikasi yang digunakan Bappebti untuk memberi pelayanan informasi yang cepat adalah e-Government, yaitu dengan menyediakan fasilitas website (www.Bappebti.go.id) sebagai sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari dan dibutuhkan masyarakat mengenai PBK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara penerapan e-Govemment yang dilakukan Bappebti dengan kualitas pelayanan informasi Bappebti, juga untuk menjelaskan penilaian para pencari informasi PBK mengenai penerapan e-Govemment Bappebti dan kualitas pelayanan informasi Bappebti.
Pada penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan populasinya adalah seluruh masyarakat yang pernah mengunjungi website Bappebti. Teori yang digunakan untuk menilai e-Govemment adalah teori electronic quality (e-qual) yang dikemukakan oleh Bames dan Vidgen, sedangkan untuk kualitas pelayanan informasi menggunakan teori service quality (servqual) yang dikemukakan oleh Zeithaml-Parasuraman-Berry.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa penerapan e-Government yang dilakukan Bappebti memiliki hubungan positif dan sangat kuat dengan kualitas pelayanan informasi Bappebti. Dari hasil penilaian penerapan e-Government Bappebti diperoleh hasil baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang belum memenuhi harapan para pencari informasi PBK. Selanjutnya, untuk penilaian kualitas pelayanan informasi Bappebti juga masuk dalam kriteria baik, namun nilai kualitas pelayanan informasi Bappebti masih belum memuaskan karena masih banyak pencari informasi PBK yang merasa belum puas dengan pelayanan informasi yang diberikan Bappebti.
Berdasarkan hasil temuan, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasinya, Bapebti dapat meningkatkan pelayanan melalui e-Governmentnya karena penerapan e-Government memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kualitas pelayanan informasi Bappebti. Untuk meningkatkan e-Governmentnya, Bappebti perlu menampilkan informasi-informasi yang lebih lengkap pada websitenya, terutama informasi yang sering dibutuhkan masyarakat. Bappebti juga harus menjaga informasi-informasi yang ada pada website agar tetap up to date. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasinya, koordinasi antar bagian di Bappebti perlu ditingkatkan.

In addition to give the positive contribution, the development of the Commodity Futures Trading (CFT) also gives the negative impact, such as there are more people become the victims of the futures trading caused by the irresponsible persons who exploit the people who do not know about the futures trading by giving unclear and trapping information. To anticipate the said matter and to wide spread the information relating to CFT, it is necessary for the Supervisory Council of Commodity Futures Trading (Bappebti) to open the venous communication channels in order that the information from the community can be received immediately and can be followed up immediately and properly. One of the communication channels utilized by Bappebti to give immediate information is the e-Government, namely by providing the website facility (www.Bappebti.go.id) as the information source, especially the information which is frequently searched and needed by the community about CFT. Objective of this research is to explain the relationship between the e-Government application carried out by Bappebti with the infomiation service quality of Bappebti, and also to explain the evaluation of BPK information seeker concerning the e-Government application of Bappebti and the quality Bappebti information service.
This research utilizes the descriptive analysis method with quantitative approach and the population is all communities who have ever visited Bappebti website. The theory that is utilized to evaluate the e-Government is electronic quality (e-qual) which is proposed by Bames and Wdgen, while the information service quality utilizes the senlice quality (serqual) which is proposed by Zeithaml-Parasuraman-Berry.
From the results of the research it is known that the application of e-Government which is carried out by Bappebti has the positive and strong relationship with the quality of Bappebti information service. Results of the evaluation toward the e-Government application carried out by Bappebti are good, however there are still several shortages that haven't fulfilled the expectation of the CFT information seeker. Then, the evaluation toward the quality of Bappebti information service is also good, but the quality value of Bappebti infomation service has not been satisfying yet because there are still many CFT information seekers who feel unsatisfactory with the information service provided by Bappebti.
Based on the finding results, it can be concluded that to improve the quality of its information service, Bappebti can improve the service through its e-Government since the application of e-Government has the strong relationship with the quality of Bappebti information service. To improve its e-Govemment, Bappebti needs to provide the more complete information on its website, especially the information which are frequently needed by the community. Bappebti has also to keep the information available on the website up to date. Then, to improve the quality of its information service, coordination among the sections in Bappebti needs to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anju Ayunda
"abstrak
Nilai kredit dan pembiayaan valas dalam rupiah yang disalurkan oleh bank umum
di Indonesia, baik konvensioal maupun syariah, cenderung terus mengalami
peningkatan. Dalam rangka melindungi nilai aset dari risiko nilai tukar, pelaku
usaha dapat melakukan Islamic hedging dengan underlying transaksi komoditi
(aqd al tahawwuth fi suq al-silah). Tesis ini melakukan simulasi perhitungan
transaksi Islamic hedging dengan komoditi dan menganalisis hasilnya agar dapat
memberikan panduan dalam menerapkan lindung nilai. Simulasi dilakukan dengan
dua asumsi: (i) skenario pertama berupa simulasi Islamic hedging dengan komoditi
secara on the spot, yaitu tidak terjadi penahanan kepemilikan sampai dengan jatuh
tempo (not held to maturity) dan (ii) skenario dua berupa simulasi Islamic hedging
dengan penahanan kepemilikan komoditi sampai jatuh tempo (held to maturity).
Hasil simulasi dua skenario tersebut dibandingkan dengan kondisi yang terbentuk
tanpa lindung nilai dan ditemukan bahwa potensi saving valas pada skenario
pertama relatif lebih baik dan stabil daripada skenario kedua, khususnya pada saat
rupiah terdepresiasi dan harga komoditi jatuh. Namun demikian, pilihan skema
Islamic hedging dengan komoditi secara not held to maturity dapat mengundang
isu khusus karena tidak terjadi transaksi jual beli komoditi secara riil yang menjadi
ciri khas transaksi jual beli syariah.

abstract
The value of foreign currency credit and financing in rupiah disbursed by
commercial banks in Indonesia, both conventional and sharia, tends to be
continuously improved. In order to protect the value of assets from exchange rate
risks, business actors can conduct Islamic hedging with the underlying commodity
transactions (aqd al tahawwuth fi suq al-silah). This thesis simulates the
calculation of Islamic hedging transactions with commodities and analyzes the
results to produce guidelines for implementing hedges. The simulation is carried
out with two considerations: (i) the first scenario consists of simulating Islamic
hedging with commodities in place, i.e. no holding is held until maturity (not held
to maturity) and (ii) scenario two islamic hedge simulation of commodities up to
maturity (held to maturity). The results of the simulation of the two scenarios are
compared with values made without hedging and it was found that the potential for
foreign exchange savings is relatively better and stable in the first scenario
compared to scenario two. However, the choice of Islamic hedging with
commodities not held to maturity can invite special issues because there is no real
commodity buying and selling transactions that characterize sharia sale and
purchase transactions.
"
2019
T54602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Wulan
"Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan komoditi adalah fluktuasi harga. Akibatnya risiko kerugian yang dihadapi oleh petani, produsen dan produsen Ianjutannya menjadi sangat besar. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen risiko yang dapat mengurangi risiko kerugian akibat perubahan harga. Salah satunya dengan penerapan sistem hedging. Hedging adalah strategi yang dilakukan hedger untuk mengamankan usahanya dari risiko kerugian akibat perubahan harga yang merugikan. Hedger terdiri dari produsen dan konsumen. Harga Emas berfluktuasi sepanjang waktu, sehingga metode peramalan time series diharapkan dapat membantu hedger untuk memprediksi harga Emas.
Masalah yang dihadapi adalah:
(1) Metode peramalan time series apa yang paling sesuai dalam memperkirakan pergerakan harga komoditi Emas? dan
(2) Pada tingkat berapa Hedger harus melakukan hedging?. Tujuan penelitian adalah menentukan metode peramalan time series yang paling sesuai bagi pergerakan harga Emas.
Penelitian dilakukan di BAPPEBTI, Bursa Berjangka Jakarta, Aneka Tambang dan Bank Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan ahli perdagangan berjangka dan hedging. Data sekunder berupa serial data dan harga rata-rata bulanan komoditi Emas dari tahun 1971 sampai Pebruari 2003 yang diperdagangkan di pasar fisik London. Alat analisis data menggunakan metode peramalan time series, dan untuk membantu digunakan program Exel 5.0, QSB, Minitab 10 dan EVIEWS Versi 3.0.
Pemilihan metode peramalan terbaik untuk harga emas dilakukan secara statistik, serta secara manajemen dan ekonomi. Secara statistik, pemilihan metode peramalan tergantung pada:
(a) Pada data (stationer 1 non stationer), dan (b) Efisiensi parameternya. Dapat disimpulkan bahwa metode ARIMA adalah metode peramalan yang paling tepat untuk pola data harga emas karena pola data harga emas adalah pola data non stationer.
Pemilihan metode peramalan time series terbaik secara manajerial dan ekonomi mempertimbangkan:
(1) Emas merupakan komoditi tahunan yang dapat disimpan.
(2) Biaya, kemudahan serta kepraktisan penerapan metode peramalan. Peramalan harga emas dilakukan untuk periode Maret - Desember 2003 dengan mengunakan model ARIMA (1. 1. 1) pada selang kepercayaan 95 pesen. Hasil ramalan harga Emas menunjukkan fluktuasi harga sekitar nilai USD 323.301ons sampai USD 436.22/ons.
Berdasarkan hasil ramalan harga emas bulan Maret Desember 2003 dengan menggunakan metode ARIMA (1. 1. 1), produsen harus melakukan hedging di perdagangan berjangka dengan cara menjual kontrak perdagangan emas pada harga USD 358.371 ons dan metutup posisi pada harga terendah yaitu pada bulan Juli 2003. Bagi konsumen, jika kestabilan harga yang diinginkan, maka konsumen akan melakukan hedging dengan cara membeli kontrak perdagangan emas di Perdagangan Berjangka komoditi dengan harga USD 358.371ons dan menutup kontrak pada harga tertinggi, yaitu pada bulan Desember 2003. Hal ini dikarenakan Hedger yang telah melakukan hedging tidak memperoleh keuntungan yang besar sekali dan tidak juga menderita kerugian yang besar pula. Oleh karena itu fluktuasi harga Emas (baik yang menguntungkan maupun yang merugikan) harus diantisipasi oleh produsen dan konsumen dengan melakukan hedging di Perdagangan Berjangka Komoditi.
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebaiknya Hedger juga menggunakan basis trading, serta melakukan hedging untuk mata uang yang digunakan dalam Perdagangan Berjangka, yang dalam penelitian ini adalah USD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Debu Batra
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S24194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zulfikar Karim
"Obligasi merupakan instrumen keuangan yang paling banyak di perdagangkan oleh institusi perbankan di Indonesia. Seperti instrument keuangan pada umumnya, obligasi memiliki eksposur terhadap kondisi pasar yang dikenal sebagai resiko pasar. Selama periode penelitian, kinerja aktivitas portofolio obligasi yang diperdagangkan trading dari Bank CN berfluktuasi mengikuti kondisi pasar, walaupun trader sudah meng-antisipasi dengan melakukan transaksi lindung nilai hedging terhadap posisi asetnya tersebut.
Studi ini menitik-beratkan pada pengukuran efektivitas lindung nilai dari portofolio obligasi yang diperdagangkan dengan menggunakan metode dollar offset dan analisis regresi. Analisis dilakukan dalam dua bagian, yaitu dengan analisis periode secara keseluruhan dan analisis per tahun.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa untuk analisis secara keseluruhan, rasio lindung nilai dari portfolio obligasi yang diperdagangkan berada dalam lingkup efektif, namun tidak untuk analisis per tahun yang disebabkan adanya faktor-faktor yang menghambat trader untuk mencapai rasio lindung nilai yang sempurna.

Bond is still majorly traded financial instrument by banking institutions in Indonesia. As most of financial instrument, bonds are exposed to the market condition, known as market risk. During the observed period, performance of bond trading portfolio of CN bank was fluctuated along with the market condition even though the traders has done the anticipation by doing hedge to the asset.
This study focus on measuring the hedge effectiveness of the bond trading portfolio of the trader by using dollar offset method and regression analysis and the analysis were performed in two parts, by full overall data and by each respective year during observation period.
The result shows that in overall, trader s hedge ratio was within range of effectiveness, but not for the yearly analysis due to the fact that there are several factors that prevent the traders to achieve its full perfect hedge ratio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>