Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahmi Harsandono
"Infrastruktur gas bumi merupakan salah satu masalah utama dalam percepatan pemanfaatan gas bumi untuk keperluan domestik, pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi akan mampu mengurangi beban subsidi negara dalam pemakaian bahan bakar minyak (BBM) yang harganya terus melambung tinggi, dimana sebagian BBM masih tergantung dari import. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi, mengakibatkan gas bumi cenderung di eksport daripada dimanfaatkan untuk kepentingan domestik. Sedangkan kecenderungan demand gas bumi domestik semakin meningkat, yang berakibat harga gas bumi cenderung semakin naik, dan banyak badan usaha (trader) berperilaku monopolistik. Untuk itu perlu penataan kebijakan yang merangsang pada percepatan pembangunan infrastruktur, dimana investor mendapatkan insentive dan kepastian berinvestasi. Dalam hasil penelitian ini diharapkan akan mendapatkan suatu skema harga yang wajar bagi pelaku usaha hilir migas namun akomodatif untuk end user. Analisa ekonomi dilakukan dengan menghitung seluruh komponen biaya di sektor hilir, dengan simulasi Monte Carlo dengan bantuan piranti lunak Crystal Ball.

Natural gas infrastructure is one of the main problems in accelerating the utilization of natural gas for domestic purposes, the use of natural gas as an energy source will be able to reduce the subsidy burden of the state in the use of fuel oil (BBM) whose price continues to soar, where most of the fuel is still dependent on imported. Less development of natural gas infrastructure, resulting in the export of natural gas tends to be used rather than domestic interests, while the tendency of the domestic gas demand is increasing. As a result, the price of natural gas tends to rise, and many business entities (traders) behave monopolistically. For that we need policies that stimulate the arrangement of the acceleration of infrastructure development, where investors get incentives and certainty to invest. In the results of this study are expected to get a fair price scheme for downstream businesses accommodating to the end user. Economic analysis carried out by calculating the cost of all components in the downstream sector. Crystal Ball software is used to Monte Carlo simulation."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Wicaksono
"ABSTRAK
Penelitian ini mengaplikasikan Risk Analysis & Real Option (RO) dalam valuasi proyek hulu migas yang telah berproduksi. Tujuan dari analisa risiko dan real option valuation yang dilakukan adalah untuk melihat estimasi nilai dalam Net Present Value (NPV) dari real asset tersebut dengan segala risiko dan skenario yang memungkinkan untuk disimulasikan. Penggabungan dua metode tersebut diharapkan terjadi ?balancing? dimana risk analisis akan menurunkan NPV dan RO akan menaikkan value. Penelitian ini berkontribusi pada valuasi asset sector riil hulu migas dimana tidak digunakannya decision tree analysis berdasarkan kategori cadangan minyak dan gas yang terdapat pada lapangan tersebut.
Risiko teknis seperti ketidakpastian pada Initial Production (IP) pada kegiatan pengeboran dan workover, gas to oil ratio, oil losses dan risiko lain yang berakibat pada capex dan opex overrun akan difaktorkan dalam input simulasi. Selanjutnya, empat skenario berdasarkan rencana awal dan opsi untuk komersialisasi gas beserta ekspansi pengembangan lapangan pada blok disimulasikan dan digunakan dalam melakukan analisa. Simulasi monte carlo digunakan dalam melakukan penghitungan NPV dari tiap skenario yang ada.
Hasil yang didapatkan dengan adanya skenario gas komesial akan menghasilkan penambahan value pada NPV yang sangat signifikan dan dari skenario 2,3 dan 4 dapat ditemukan adanya overlay nilai dari skenario-skenario tersebut.

ABSTRACT
This study combines the concept of risk analysis and Real Option (RO) valuation in assessing an upstream oil and gas project. The objective of this risk-analysis-real option valuation is to estimate the value of the project which is NPV, with all embedded risks and skenarios to be simulated. Combining the two methods will balance the project where risk analysis will decrease the value while RO will increase the value. This research contributes in real asset valuation using RO where decision tree analysis is not used due to field hydrocarbon reserve classification.
Technical risks such as uncertainty of Initial Production (IP) for drilling and workover, gas to oil ratio, oil losses and/or other risks related to capex and opex overrun will be simulated in this research. Furthermore, four skenarios based on preliminary plan and other option due to gas commercial and development expansion will be used in the analysis. Then, monte carlo simulation is applied in calculating the NPV of each skenarios.
The result is that gas commercial skenario will enhance project?s NPV significantly and the overlay between skenario 2,3 and 4 will be achived."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mersitarini
"ABSTRAK
Tesis ini membahas harga keekonomian gas di sektor Hulu dengan menganalisa harga keekonomian pengembangan lapangan atau Plant of Development-POD, Biaya Operasional, Abandonment Site Restoration beserta seluruh komponen keekonomian lainya seperti Asumsi harga, IRR, NPV, Tax, Perjanjian Jual Beli Gas serta komponen harga pada rantai nilai Industri Gas bumi dari hulu ke hilir dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dibutuhkan diantaranya biaya transmisi dan distribusi, pengalokasian gas, strategi dan kebijakan penetapan harga, skema penjualan serta type kontrak yang digunakan. Analisa ekonomi dilakukan dengan menghitung Net Back Value (NBV) serta Simulasi Monte Carlo untuk menggambarkan perubahan variable yang tidak pasti untuk mendapatkan sensitivitas dalam analisa ekonomi. Pada akhir penelitian ini diharapkan dapat diketahui seberapa besar harga keekonomian gas bumi di sektor hulu untuk alokasi kebutuhan gas domestic.

ABSTRACT
This Thesis discusses the economic price of gas in Indonesia by analyzing the economic price of field development and gas industry value chain from upstream to downstream taking into account the costs required by the producer gas (upstream costs), the cost of transmission and distribution, gas allocation, strategy and pricing policies, sales scheme and type of contract used. Economic analysis is done by calculating the Net Back Value (NBV) as well as Monte Carlo simulations to describe the uncertain variables change to get the sensitivity of the economic analysis. At the end of this study are expected to know how big the economic price of natural gas in the upstream sector for allocation of domestic gas demand, as a case study in this research will also be analyzed Gas Sale Contract in Upstream Oil Company which will be evaluated against the results of the analysis of economic gas prices in Indonesia based on the simulation results of the value chain"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imamum Zaenal Muttaqin
"ABSTRAK
Harga gas bumi domestik merupakan salah satu masalah utama dalam percepatan pemanfaatan gas bumi untuk keperluan domestik, guna mengurangi beban subsidi negara atas pemanfaatan bahan bakar minyak yang harganya terus melambung tinggi. Harga gas bumi domestik telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan keekonomian biaya pengembangan lapangan gas, dalam hal ini ada komponen biaya hulu dan ada komponen biaya hilir. Komponen biaya hulu dalam pengembangan lapangan gas meliputi sunk cost, drilling cost, production facility cost, opex, abex, dan margin KKKS. Komponen ini dibagi dengan total cadangannya untuk mendapatkan biaya per unit energi (US$/MMbtu). Sedangkan komponen biaya hilir meliputi biaya pipa transmisi (tol fee), biaya pipa distribusi, dan margin harga hilir (margin transporter dan margin trader). Perangkat lunak dalam simulasi monte carlo ini menggunkan crystall ball, yang digunakan untuk memperoleh model distribusi dan nilai rata-rata dari setiap komponen biaya di hulu dan di hilir. Berdasarkan nilai rata-rata tiap komponen biaya tersebut akan didapatkan harga gas domestik sesuai dengan formula harga gas yang diskenariokan. Skenario dalam penelitian ini meliputi skenario harga gas dimana PLN membeli langsung dari KKKS, skenario harga gas dimana PLN membeli dari trader gas, dan skenario harga gas dimana PLN membeli gas LNG dari FSRU Nusantara Regas. Hasil dari penelitian ini berupa harga gas domestik untuk masing-masing skenario harga gas.

ABSTRACT
The domestic gas prices is one of the main problems in accelerating the utilization of natural gas for domestic needs, in order to reduce the subsidy burden of the state in using of fuel oil that the prices raise continuously. The domestic gas prices have been set by the government based on the economic cost of development gas field, in this case there is cost component in the upstream and downstream. The cost component in the upstream for development gas field include sunk costs, drilling costs, production facility cost, opex, abex, and KKKS margin. This components are divided by the total reserves to get costs of per unit energy (US$/MMbtu). While the cost components in the downstream include the cost of transmission pipeline (tol fee), the cost of distribution pipeline, and downstream price margin (transporter margins and trader margins). The Monte Carlo simulations in this study use the crystall ball as software, which is used to obtain the distribution model and the average value of each cost component in the upstream and downstream. Based on average value of each cost component will be obtained the domestic gas price refers to the gas price formula scripted. The scenario in this study consist of gas price scenario in which PLN buys direct from PSC, gas price scenario in which PLN buys from traders gas, and gas price scenario in which PLN buys gas from the LNG FSRU Nusantara Regas. The results on this study is the domestic gas price for every gas price scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriany Nirmalakrisna
"Permasalahan industri gas domestik di Indonesia saat ini adalah ketidakpastian alokasi pasokan gas domestik, minimnya infrastruktur, serta permasalahan harga jual gas. Untuk meningkatkan alokasi gas industri, harga gas domestik seharusnya dinaikkan, sehingga disparitasnya tidak terlalu jauh dengan harga gas ekspor. Di sisi lain, adanya monopoli akses transportasi jalur pengangkutan gas di Indonesia menyebabkan industri harus membayar harga gas lebih mahal dari yang sewajarnya.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mendapatkan harga gas yang layak dalam rangka membantu Pemerintah dalam menetapkan harga gas agar tidak selalu terpaku pada harga gas yang ditetapkan oleh pedagang gas (trader) dan pengangkut gas (transporter).
Metode yang digunakan dalam penentuan harga gas ini adalah metode Netback Value (NBV). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis ketidakpastian untuk mendapatkan validasi ketidakpastian dengan simulasi Monte Carlo menggunakan piranti lunak Crystal Ball.
Berdasarkan penelitian, didapatkan rasio pembiayaan antara sektor hulu dan hilir untuk harga jual gas rekalkulasi dengan kondisi ideal (biaya transmisi jalur pipa Pertagas serta prediksi biaya distribusi didasarkan informasi laporan tahunan PGN) sebesar lebih dari satu atau mendekati satu. Hal ini masih wajar mengingat sektor hulu memiliki nilai investasi lebih tinggi untuk melakukan aktivitas ekplorasi dan produksi, dibandingkan dengan sektor hilir.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan harga jual gas bumi PGN baik untuk sektor listrik dan sektor industri non pupuk, terdapat perbedaan yang sangat signifikan sehingga menyebabkan rasio pembiayaan sektor hulu dan hilir tidak realistis.

Domestic gas industry?s problems in Indonesia are uncertain allocation for domestic gas supply, lack of infrastructure, and also gas price issue. To improve the gas allocation for domestic industrial sector, domestic gas prices should be raised, so that the disparity between domestic gas price and export gas price is not too far away. On the other hand, the existence of monopoly of gas trader and transporter in Indonesia caused the industry has to pay the price of gas more expensive than normal.
In this study conducted a simulation to get decent gas prices in order to give recommendation to the Government in determining the price of gas that does not always get hung up on the price of gas that is determined by gas traders and transporters.
The method used in determining the gas price is the Netback Value method (NBV). The data in this study is processed using uncertainty analysis to with Monte Carlo simulation using Crystal Ball software.
Based on the study, the cost ratio between the upstream and downstream sectors for gas price recalculation with ideal conditions (using Pertagas pipeline transmission costs and distribution cost based on annual report of PGN) is more than one or close to one. It is still reasonable considering the upstream sector has a higher investment value for exploration and production activities than the downstream sector.
Meanwhile, when compared with the gas price from PGN, there are very significant differences that cause the cost ratio of the upstream and downstream sector is not realistic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikawati
"Pemerintah Indonesia melakukan pengaturan harga jual gas bumi melalui pipa pada kegiatan usaha hilir minyak dan gas bumi melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 58 tahun 2017. Peraturan tersebut belum mempertimbangkan daya beli konsumen gas bumi serta zona penetapan harga jual gas bumi ketika harga gas tersebut akan diterapkan. Tujuan studi ini adalah melakukan optimalisasi harga jual gas bumi hilir untuk sektor industri pada wilayah niaga yang ada di 46 kabupaten/kota. Optimalisasi dilakukan dengan memperhitungkan zona penetapan harga gas, net back produsen dan social welfare konsumen. Net back diperoleh dengan mengurangkan revenue penjualan gas bumi dengan biaya produksinya dari hulu sampai dengan hilir. Sedangkan social welfare diperoleh dari willingness to pay konsumen industri dikurangi harga jual gas bumi hilir. Perhitungan harga gas optimal dilakukan dengan metode optimasi multi obyektif untuk memperoleh titik optimum antara fungsi net back dan social welfare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona gas pool merupakan zona penetapan harga jual gas bumi hilir yang optimal karena memberikan efek minimal bagi konsumen industri dan memberikan kemudahan implementasi bagi pemerintah dan badan usaha pemegang izin usaha niaga gas bumi. Selain itu, harga di gas pool dapat mencakup beberapa wilayah jaringan distribusi dengan tingkat kematangan pasar yang berbeda. Harga gas optimal pada zona gas pool berada pada rentang 8,63-16,99 USD/MMBTU dimana sebagian besar dari harga gas dari formula peraturan berada dalam rentang tersebut.

Indonesia regulates the pipeline gas selling price in oil and gas downstream business activities by issuing the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 58 of 2017. It has formulated the gas price by calculating the trading companies' internal rate of return and margin but has not yet considered the purchasing power of their consumers and the gas price zone determination for when the gas price will be implemented. The study aims to optimize the gas price for industrial sector in the existing sales areas in 46 districts. The optimization is conducted by considering the pricing zones, producer net backs, and consumer social welfare. Net back value is calculated by subtracting natural gas sales revenue with upstream and downstream production costs. Social welfare value is calculated from the willingness to pay of industrial consumers minus the pipeline gas selling price. The optimal gas price is calculated using multi-objective optimization method to obtain the optimum point between the net back and social welfare functions. The study found that the gas pool is an optimal pricing zone due to have minimum effect for consumers and easy implementation for trading gas companies and government. The gas pool price can cover several cities that have different levels of market maturity. The optimal gas price in gas pool is around 8,63-16,99 USD/MMBTU that most of gas price from the regulation formulation is on this range."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Bestari Nooranda
"Tesis ini membahas kedudukan Negara dalam PSC Migas berkaitan telah berpindahnya hak dan kewajiban dari BP Migas ke SKK Migas. Pembahasannya dititik beratkan pada sampai sejauh mana tanggung jawab Negara dalam PSC. Untuk menjawabannya, penulis melakukan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Berkaitan dengan jenis peneilitian yuridis, penulis juga menggunakan peraturan yang terkait dengan migas. Akhirnya penulis mendapat kesimpulan bahwa setelah berpindah ke SKK Migas, kedudukan Negara berubah menjadi pihak dalam perjanjian. Perubahan ini membawa makna bahwa Negara bertanggung jawab sepenuhnya atas terlaksanakannya kewajiban dalam PSC.

The focus of this study is the position of the state on Production Sharing Contract (PSC) of Oil and Gas related the transfer of rights and obligations from BP Migas to SKK Migas. The concern of this discussion is about the responsibility of the State on PSC. This is "yurudis normatif" research that uses secondary data and some regulations related migas. Finally, the conclusion of this discussion is that after the transfer, the position of the state has changed to be the party on the agreement. This change means that the State is fully responsible on every performance of obligations that is mentioned on the PSC."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Arifuddin Budiman
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam dengan melakukan pengujian terkait perceived managerial discretion (PMD) dan manajemen pemangku kepentingan (SM) terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek. Pengembangan model penelitian dilakukan dan diuji untuk mengetahui korelasi antara PMD dan SM terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan proyek-proyek (PS) di sektor hulu Migas yang berada di Indonesia. Pengolahan data menggunakan structural equation modelling berbasis kovarian (CB-SEM). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh korelasi positif antara PMD terhadap PS. Demikian juga halnya antara SM terhadap PS yang berkorelasi positif. Bila ditinjau dari aspek praktis, penelitian ini memberikan wawasan bagi seorang manajer proyek agar dalam melaksanakan kegiatan proyek hulu migas, memperhatikan aspek PMD dan faktor pendukungnya (antara lain kelincahan organisasi (OA) dan kapasitas dinamis manajerial (DMC)), serta senantiasa memperhatikan pengaruh dari pemangku kepentingan (SM) yang bila kedua hal tersebut dilakukan akan memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek.

This study was aimed to gain understanding and examine managerial discretion and stakeholder management by developing a model and investigating the relationship between perceived managerial discretion (PMD) and stakeholder management (SM) to the success of projects (PS) in an Indonesian upstream oil and gas sector. Data were treated with the structural equation modeling – covariance based (CB-SEM) method. As an implication, the main result highlights the positive correlation between PMD and PS, SM and PS contributing to the development of this subject of research by providing empirical evidence and filling in the literature gap. In practical terms, this study provides insight for either project managers or others in authority in organizations to ensure the success of projects by considering perceived managerial discretion and its determinants (that are organizational agility and dynamic managerial capability), and stakeholder management. Finally, the results suggest that practices for project environment can be aligned to the project manager’s PMD to enable the attainment of better results and considers the aspect of stakeholder management as a vital activity in the project execution that contributes to the success of project."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kandungan gas di lapangan Natuna adalah sebuah sumber daya alam yang mempunyai potensi yang sangat besar. Dengan memanfaatkannya, Indonesia akan tetap dapat mempertahankan produksi LNG untuk jangka waktu yang relatif lama. Namun tingginya kandungan karbon dioksida sekitar 70%, membuat perlu diadakannya suatu proses pemisahan tersendiri untuk memisahkannya.
Salah satu alternatif proses pemisahan tersebut adalah dengan teknologi distilasi kriogenik. Komponen terpenting dalam proses tersebut adalah kolom disdlasi. Pada kasus Natuna, dibutuhkan dua buah kolom distilasi untuk menurunkan kandungan karbon dioksida menjadi 18%.
Proses perancangan kolom distilasi meliputi perancangan proses (neraca massa) dan perancangan mekanis. Untuk perhitungan neraca massa, metode shortcut yang melakukan pendekatan secara empiris, dipakai untuk menghasilkan variabel penting yang dipakai dalam perhitungan metode Rigorous, yaitu sebuah metode yang dapat mengetahui proiil temperatur dan tekanan secara terperinci di setiap talam dalam sebuah kolom distilasi Selanjumya data-data yang dihasilkan dari perhituangan tray by tray ini akan digunakan sebagai dasar perancangan mekanis kolom.
Jenis kolom distilasi yang sesuai dengan kondisi operasi di lapangan Namna adalah jenis kolom talam. Kolom pertama memihki 14 talam dengan umpan pada talam ke-4 dad puncak, sedangkan kolom kedua memiliki 11 talam dengan umpan pada talam ke-5 dari puncak kolom.
Untuk kedua kolom tersebut, pada bagian di atas umpan dipakai talam jenis bubble-cap, dan pada bagian di bawah umpan dipakai talam Ballast Tray, yang merupakan jenis talam katup.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>