Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariyatul Kiptiyah
"Apendisitis adalah infeksi pada apendiks, merupakan keadaan yang paling sering memerlukan tindakan bedah pada anak. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan anak post operasi apendektomi. Salah satu masalah keperawatan yang terjadi setelah tindakan pembedahan adalah nyeri. Tindakan keperawatan terkait nyeri meliputi pengkajian tingkat nyeri, pengaturan posisi baring, teknik relaksasi nafas dalam, penyediaan maianan yang disukai anak, massase punggung, dan kolaborasi pemberian analgetik. Asuhan keperawatan yang dilakukan juga merupakan penerapan terapi distraksi taktil berupa massase effleurage, mengurangi nyeri post operasi apendektomi. Hasil yang didapat klien merasa berkurang nyerinya setelah dilakukan pemijatan selama 3 menit pada punggung. Masase effleurage dapat digunakan untuk menambah ketrampilan perawat dalam mengatasi nyeri secara nonfarmakologis.

Appendicitis is an infection of the appendix, is a condition that most often require surgical intervention in children. Scientific purpose is to describe the postoperative nursing care children appendectomy. One of the nursing problems that occur after surgery is pain. Nursing actions related pain include assessment of pain level, setting the position of rest, deep breathing relaxation techniques, providing a toy that is preferred by children, massage backs, and collaboration providing analgesic. Nursing care is carried out is also an application of tactile form of distraction therapy massage effleurage, reducing postoperative pain appendectomy. The results obtained clients feel less pain after the massage for 3 minutes on the back. Effleurage massage can be used to increase skills of nurses in dealing with non-pharmacological pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Choirun Nisa Umam
"Apendisitis merupakan salah satu penyakit pada saluran pencernaan yang menginfeksi bagian apendiks. Penulisan karya ilmiah akhir ini dilakukan untuk menguraikan asuhan keperawatan pada anak dengan apendisitis di RS Fatmawati. Salah satu intervensi yang diimplementasikan adalah teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi rasa nyeri saat perawatan luka paska operasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perbedaan skala nyeri selama dilakukan perawatan luka antara anak yang diberikan intervensi dengan yang tidak diberikan intervensi. Disarankan agar asuhan keperawatan yang diberikan tak hanya untuk mengatasi masalah fisik saja, tetapi juga harus mempertimbangkan masalah psikososial yang terjadi ataupun berisiko terjadi pada anak.

Appendicitis is one of digestive disease that infect appendix. The final papers was done to analyze nurses perform nursing care to clients with appendicitis in children of Fatmawati Hospital. One of the interventions that implemented on the client with appendicitis is relaxation and distraction techniques to reduce pain during postoperative wound care. The results of evaluation identified a pain scale differences for wound care was done between the client provided interventions with clients who are not given the intervention. It was recommended that nursing care is given not only to overcome the physical problems, but also must consider psychosocial problems happened or occurs on the client-risk children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Sandy
"Angka kejadian apendisitis di Negara maju khususnya daerah perkotaan meningkat. Apendisitis dapat terjadi karena pola konsumsi makanan rendah serat yang menjadi kebiasaan masyarakat urban perkotaan. Komplikasi apendisitis antara lain perforasi. Komplikasi ini menimbulkan berbagai efek, salah satunya anak mengalami peningkatan suhu tubuh di atas normal. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan anak post operasi laparatomi apendiktomi hari ke empat. Karya ilmiah ini juga menerapkan terapi komplementer berupa terapi tepid sponge. Didapatkan kesimpulan bahwa suhu tubuh pada anak dapat turun 0.9°C setelah 60 menit dengan mengaplikasikan terapi tepid sponge disertai antipiretik pada anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh.

The incidence of appendicitis in rich countries, especially at the urban areas increased. Appendicitis can occur due to low fiber food consumption patterns urban communities that became their habit. One of complications appendicitis is perforated appendicitis. This complication cause some effects, one of the effects is increasing child body temperature above normal. This paper aims to describe the nursing care children laparotomy appendectomy postoperative day four. This paper is also implementing a complementary therapy treatment tepid sponge. The conclusion is the child's body temperature dropped to 0.9 ° C after 60 minutes by applying tepid sponge with antipyretic therapy in children who experienced an increase in body temperature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Toulasik, Anita Welhelmina
"Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit metabolik kronis dan progresif yang banyak dialami oleh masyarakat di perkotaan. Salah satu faktor pemicunya adalah gaya hidup kurang gerak. Salah satu masalah keperawatan yang timbul pada klien diabetes mellitus tipe 2 adalah ketidakefektifan manajemen terapetik terkait aktivitas fisik. Intervensi yang diberikan adalah pendidikan kesehatan.
Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis intervensi keperawatan pendidikan kesehatan tentang latihan fisik bagi penderita DM tipe 2. Intervensi pendidikan kesehatan tentang aktivitas fisik sebaiknya dilakukan berdasarkan model transteori untuk meningkatkan perubahan perilaku klien.

Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic and progressive disease that most found among the urban residents. Sedentary life style is one of many factors that cause it. One of the nursing problem found in type 2 diabetes mellitus client is ineffectiveness of therapeutic management of physical activity.
Intervention given to overcome this problem is health education. Nursing intervention of health education is better used based on trantheoritical model in order to enhance the behaviour changes of the client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widiyaningsih
"Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) adalah prosedur yang sering dilakukan untuk mengatasi fraktur. Masalah yang sering timbul pada post ORIF adalah nyeri akut. Apabila tidak dikontrol dengan baik bisa menyebabkan lamanya waktu rawat dan menambah biaya perawatan sehingga diperlukan manajemen nyeri yang tepat. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menguraikan analisis mengenai manfaat terapi musik untuk mengurangi nyeri post operatif. Berdasarkan hasil pengkajian diagnosa keperawatan utama yang ditemukan adalah nyeri, hambatan mobilitas fisik, kerusakan integritas kulit dan risiko infeksi. Intervensi untuk meredakan nyeri secara non farmakologi dilakukan dengan teknik distraksi menggunakan musik, evaluasi yang didapatkan masalah nyeri dapat teratasi. Terapi musik dan distraksi perlu diterapkan pada anak post operatif dalam penanganan nyeri kombinasi dengan terapi farmakologis untuk manajemen nyeri yang lebih efektif.

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) is a common procedure to treat fracture. The prominent problem of a post ORIF patient is acute pain. Untreated pain leads to prolonged hospital stay and increase the cost of healthcare. This appropriate treatment is urgently needed. This study aims to analyze the impact of music therapy to reduce post operative pain. According to the nursing assessment, the main nursing diagnoses found are impaired physical mobility, impaired skin integrity and risk for infection. For the study purpose, the writer implemented non pharmachological approach such as music therapy and find out it was effective to reduce the pain in the patient. Music therapy and other distraction methods needs to be implemented in pain management on children suffering from post operative pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurniah
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani pre dan postoperasi tutup kolostomi, dengan aplikasi terapi musik untuk mengurangi nyeri. Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), dimana tidak adanya lubang anus. Perawatan pre dan postoperasi tutup kolostomi menimbulkan nyeri pada anak. Salah satu intervensi untuk meminimalkan nyeri tersebut dengan menggunakan terapi musik.
Terapi musik merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis. Nyeri post operasi dan tindakan invasif perlu penanganan untuk meminimalkan rasa sakit yang dirasakan anak. Hasil dari penerapan intervensi terapi musik yang telah dilakukan pada anak atresia ani selama 3 hari untuk mengurangi nyeri terbukti efektif menurunkan skala nyeri klien dari skala nyeri 5 menjadi 3 dengan menggunakan FLACC postoperative pain scale.

This final scientific work aims to provide an overview of nursing care to children with pre and postoperative atresia ani closed colostomy, with the application of music therapy to reduce pain. Atresia ani is a congenital abnormality, where there is no anal duct. Operative procedur to treat this congenital abnormality causes the children pain.
Music therapy can be used to minimize the pain. Music therapy is one of the non-pharmacological pain management. Music therapy proved reduce the pain effectively to from scale of 5 to 3 with the using of FLACC postoperative pain scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Widowati
"Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit tidak menular yang banyak ditemui di kawasan perkotaan. Faktor risiko penyakit tersebut di wilayah perkotaan antara lain obesitas, penurunan aktivitas, dan tingkat stres. Glukosa darah yang tidak terkontrol dalam waktu yang berkepanjangan akan menimbulkan komplikasi jangka panjang, salah satunya, yaitu masalah kaki. Salah satu bentuk intervensi aktivitas fisik yang dapat diberikan kepada penderita diabetes melitus tipe 2 antara lain senam kaki. Senam kaki bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya komplikasi kaki yang masih jarang diterapkan di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intervensi senam kaki untuk menurunkan glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas kaki pasien diabetes melitus tipe 2 di Lantai 5 Utara, Gedung Teratai, RSUP Fatmawati. Hasil analisis intervensi menunjukan aktivitas fisik khususnya senam kaki efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah hingga 36 mg/dl. Intervensi keperawatan berupa senam kaki perlu dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus sebelum pemberian terapi medikasi.

Type 2 diabetes mellitus is a noncommunicable diseases that is mostly found in urban areas. The risk factors of diabetes in urban areas are obesity, decreased activity, and stress levels. Uncontrolled blood glucose in a prolonged time will cause long-term complications, one of them is foot problems. One of physical exercise intervention that can given to diabetes mellitus is foot exercise. Foot exercise can help blood circulation and prevent foot complication that is rarely applied at the hospital.
This study aimed to analyze the foot exercise intervention to improve blood glucose and increase patient’s foot sensitivity with type 2 diabetes mellitus at 5th North Floor, Teratai Building, Fatmawati Hospital. The analysis of foot exercise intervention for diabetes patient shows that it can lower the blood glucose levels down to 36 mg/dl. Nursing intervention such as foot exercise is necessary to be given before medication therapy administration in diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Muthmainah
"Cedera kepala merupakan kejadian paling sering dan proporsi epidemik terbanyak sebagai hasil kecelakaan jalan raya dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan. Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala yang disebabkan serangan/benturan fisik dari luar. Cedera kepala meliputi trauma kepala, tengkorak, dan otak. Salah satu keluhan yang sering dialami pada pasien dengan cedera kepala ringan yaitu nyeri kepala akut post trauma.
Karya ilmiah ini memaparkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada salah satu pasien yang mengalami cedera kepala ringan di ruang rawat bedah anak lantai 3 utara Gedung Teratai RSUP Fatmawati. Implementasi keperawatan yang dilakukan ialah latihan slow deep breathing. Evaluasi yang didapatkan bahwa setelah melakukan latihan slow deep breathing klien mengalami penurunan skala nyeri yang signifikan dibandingkan dengan klien yang melakukan teknik relaksasi napas dalam.

Head injury is the most frequent occurrence and most epidemic proportions as a result of road accidents and is one of the problems of urban public health. Head injury is a damage to the head caused by an attack / physical impact from the outside. Head injuries include head trauma, skull, and brain. One complaint that is often experienced in patients with mild head injury is acute post-traumatic headache.
This paper describes the nursing care given to a patient who suffered a minor head injury in the pediatric surgery ward 3rd floor of the north Teratai building RSUP Fatmawati. Implementation is done nursing practice slow deep breathing. The evaluation found that after a slow deep breathing exercises clients experience significant pain reduction in scale compared with the client who breathing in relaxation techniques.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Arummaning Tyas
"Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penyakit ini mempunyai karakteristik utama yaitu hiperglikemia yang disebabkan oleh gangguan sekresi maupun resistensi insulin. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab terjadinya diabetes melitus. Kondisi hiperglikemia ini mampu menimbulkan komplikasi yang menyerang berbagai organ tubuh. Pengontrolan kadar glukosa darah merupakan fokus utama dalam penanganan diabetes melitus. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi latihan fisik dengan rentang pergerakan sendi dan senam kaki diabetes pada klien dengan diabetes melitus di Ruang Rawat Penyakit Dalam Lantai 6 Utara RSUP Fatmawati. Hasil analisa menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada klien setelah melakukan latihan fisik. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai manfaat latihan fisik pada perawat ruangan untuk memaksimalkan pengendalian kadar glukosa darah dan pencegahan komplikasi.

Diabetes is metabolic impaired who can lead to vary complication. The main characteristic of this illness is hyperglicaemia which is caused by secretion or resistance of insulin impaired. Unhealthy urban lifestyle can lead diabetes mellitus. Hiperglicaemia condition can cause complication who attack another body organs. Blood glucose levels controlling is the key of diabetes mellitus management. This scientific work aim to analyze physical exercise intervention using range of motions and diabetic foot gymnastic for patient with type 2 diabetic mellitus in Internal Medicine Ward, 6th North Floor Fatmawati Hospital. Result shown that blood glucose levels decreased during physical exercise. Socialization about physical exercise advantage is needed for nurses to maximizing blood glucose levels control and complication prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Satrio
"Latar belakang: Apendisitis merupakan salah satu kegawatdaruratan medik yang membutuhkan penatalaksanaan segera. Apendisitis dibedakan menjadi apendisitis akut dan kronik. Keterlibatan neuron, yaitu hiperplasia dan hipertrofi neural dalam apendisitis akut dibandingkan pasien dengan apendiks normal telah dibuktikan, namun belum ada data pengaruh tipe radang apendisitis terhadap keterlibatan serabut saraf, khususnya dalam bentuk perubahan letak serabut saraf/serabut saraf ektopik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo antara tahun 2005-2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan serabut saraf dalam bentuk serabut saraf ektopik dengan tipe radang apendisitis tersebut.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode desain potong lintang (cross-sectional). Sampel berupa sediaan preparat patologi anatomik diperoleh melalui teknik random sampling dan dari hasil penghitungan yang sesuai dengan uji hipotesis diperoleh 50 sampel tiap kelompok (uji analitik kategorik 2 kelompok tidak berpasangan). Data diperoleh dari sediaan preparat patologi anatomik setelah diteliti di bawah mikroskop cahaya.
Hasil penelitian: serabut saraf ektopik ditemukan lebih banyak pada apendisitis kronik (64%) dibandingkan apendisitis akut (34%). Hasil penelitian dilakukan uji nonparametrik Chi-square dan ditemukan terdapat perbedaan bermakna proporsi serabut saraf ektopik pada apendisitis kronik dibandingkan dengan serabut saraf ektopik pada apendisitis akut (p<0,05).
Kesimpulan: Proporsi serabut saraf ektopik pada apendisitis kronik lebih tinggi dibandingkan dengan apendisitis akut.

Background: Appendicitis has been one of the emergency situations needing immediate medical intervention, differentiated into two types, acute appendicitis and chronic appendicitis. Neural involvements, which are neural hyperplasia and hypertrophy has been proved, yet there has not been any research stating the role of type of inflammation of appendicitis in involvement of neuron, especially in form of neural displacement, in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital between the year of 2005 and 2007. This research is made to explore the relationship between the type of inflammation of appendicitis and the involvement of neuron, in form of neural displacement.
Method: The method of this research was cross-sectional. The sample was chosen using random sampling. Using the hypothesis test, categorical-analytical-two-independent-group test, the sample needed for each group is 50. Data then observed under light microscope.
Result: The neural displacement was found more in chronic appendicitis (64%) than in the acute appendicitis (34%). The result was then tested using nonparametric test, Chi-square. Using the test, the value of p was <0.05, stating there is significant difference of the neural displacement was acute appendicitis and chronic appendicitis.
Conclusion: The proportion of neural displacement in chronic appendicitis is higher than in the acute appendicitis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S09059fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>