Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 244568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugraha Tejapermana
"Internet menyimpan potensi yang sangat besar untuk menjadi platform bisnis yang penting untuk transaksi antar organisasi antara organisasi dengan konsumen bahkan antar konsumen dengan konsumen Besarnya potensi yang dimiliki oleh internet dalam dunia bisnis dan commerce ternyata masih belum secara optimal dimanfaatkan Meskipun internet menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahaan yang secara teoritis bisa menarik minat banyak pengguna untuk menggunakan e commerce ternyata hal tersebut belum cukup untuk menarik minat para pengguna internet untuk menggunakan e commerce Penelitian ini menggunakan model penerimaan e commerce yang dikembangkan oleh Afsan Azam Pro Fu Qiang dan Muhammad Ibrahim Abdullah 2011 untuk menentukan anteseden dari kepercayaan dan kepuasan yang mempengaruhi penerimaan e commerce Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda multiple regression analysis Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kepercayaan dan kepuasan mempengaruhi keinginan untuk melakukan transaksi secara online Privasi dan disposition to trust adalah dua faktor yang mempengaruhi kepercayaan Kemampuan keandalan penjual online dan third party seals merupakan anteseden yang mempengaruhi kepuasan.

Internet has enormous potential to become an important business platform for transactions between organizations, among organization and consumers, and even between consumers. Enormous potential which is internet has in business world and e-commerce remains largely untapped. Though the Internet offers a variety of advantages that collectively have been shown to be important enough to attract substantial interest, and yet the penetration of e-commerce is still low. This research uses consumers' e-commerce acceptance model which is developed by Afsan Azam, Pro. Fu Qiang, and Muhammad Ibrahim Abdullah to identify antecedents of trust and satisfaction which influence e-commerce acceptance. This research use questionnaire technique for data collection. Multiple Regression Analysis was used to process data. The study shows empirical evidences that trust and satisfaction positively influence the consumer's intention to purchase online.Privacy and disposition to trust are the relevant predictor of consumers' trust. Reliability/fulfillment are the relevant predictor of consumers' satisfaction. The research result is antecedent of trust and satisfaction that influence consumers' e-commerce acceptance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ebeneser Sinuraya
"E-commerce adalah industri yang berkembang pesat di Indonesia, dengan jumlah toko online yang melampaui jutaan pengunjung didorong oleh infrastruktur yang berkembang di sekitar e-channel ini. Namun, data menunjukkan bahwa konsumen Indonesia hanya menggunakan sebagian kecil waktu online mereka untuk berbelanja, terutama karena kasus penipuan, pelanggaran data, dan risiko lain yang masih ada seputar penggunaan e-commerce. Studi ini bermaksud untuk menganalisis bagaimana perilaku konsumen dengan menggunakan trust Enhanced Technology Acceptance Model dan empat dimensi risiko-financial, privacy, convenience, performance-untuk mengidentifikasi pendorong dan penghambat penggunaan e-commerce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel Trust Enhanced TAM dan masing-masing dimensi risiko berpengaruh signifikan terhadap berbagai tolok ukur perilaku konsumen terhadap e-commerce.

E-commerce is a rapidly growing industry in Indonesia, with numerous online stores surpassing millions of visitors prompted by the developing infrastructure surrounding this e-channel. However, data suggests that Indonesian consumers only use a small portion of their time online for shopping purposes, mainly due to the cases of fraud, data breaches, and other risks that persist around e-commerce usage. This study intends to analyze how businesses can understand consumer behavior by using the Trust Enhanced Technology Acceptance Model and the four risk dimensions- financial, privacy, convenience, performance-to identify the drivers and deterrents of e-commerce usage. The results indicate that each variable of Trust Enhanced TAM and each dimension of risk is significant in affecting various benchmarks of consumer behavior towards e-commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuza Yasya Aliyya
"Penelitian ini menggunakan Tehcnology Acceptance Model (TAM) yang sudah banyak digunakan untuk melihat bagaimana penerapan atau penerimaan suatu teknologi. Pada konteks penelitian ini adalah, melihat bagaimana penerapan atau penerimaan teknologi E-Commerce pembelian pakaian oleh konsumen muslim di Indonesia, serta melihat bagaimana pengaruh dari Subjective Norms dan Online Shopping Anxiety-nya. Penelitian ini juga menggunakan religious commitment sebagai variabel moderasi. Berjumlahkan 666 responden, penelitian ini menggunakan metode Structural Eqaution Modeling (SEM) untuk menganalisis data.

This study uses the Technology Acceptance Model (TAM) which has been widely used to see how the adoption or acceptance of a technology is. This study wants to see how the adoption or acceptance of E-Commerce technology for clothing purchases by Muslim consumers in Indonesia, as well as seeing how the influence of Subjective Norms and their Online Shopping Anxiety. This study also uses a religious commitment as a moderating variable. With 666 respondents in total, this study used the Structural Equation Modeling (SEM) method to analyze the data."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Robert Oktavianus
"Penelitian ini bermula dari fenomena UMKM yang menggunakan E-commerce serta sedang berkembang saat ini. Penelitian ini menguji pengaruh antara aspek pemasaran dan aspek operasi terhadap kinerja usaha pada UMKM di Indonesia. Penelitian ini juga menyelidiki peran E-commerce experience dan firm size dalam memoderasi hubungan antara dampak penggunaan E-commerce pada aspek operasi dan pemasaran terhadap kinerja UMKM di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data survei sebanyak 120 responden yaitu UMKM yang menggunakan E-commerce di Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh aspek operasi dan aspek pemasaran terhadap kinerja. Serta, untuk mengetahui peran moderat firm size dan E-commerce experience dengan menggunakan analisis regresi moderat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek operasi dan aspek pemasaran memberi pengaruh yang signifikan pada kinerja UMKM yang menggunakan Ecommerce. Sedangkan, firm size dan E-commerce experience dalam memoderasi aspek operasi dan aspek pemasaran terhadap kinerja, masing-masing menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh secara signifikan.

This study is initially from Indonesian SMEs which using E-commerce phenomenon. This study is to distinguish the impacts of E-commerce on marketing and operations aspects and investigate how these impacts have affected performance. This study also investigates moderating roles of firm size and Ecommerce experience between operations and marketing effect on business performance.
This study using survey data from 120 responses of Indonesian SMEs in adopting E-commerce. The analysis used a multiple linear regression to determine the effect of operations and marketing effect on performance. And verified the roles of size and E-commerce experience using moderated regression analysis.
The results show that operations and marketing aspects of E-commerce have strong impacts significantly on performance of SMEs while firm size and Ecommerce experience have no impact significantly between operations and marketing effect on business performances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagja Rohmana
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah faktor-faktor e-commerce system success model, antara lain information quality, system quality, service quality, savings, entertainment, parasocial interaction, perceived value dan user satisfaction memiliki pengaruh terhadap intention to reuse. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data dengan Google Form yang dilakukan pada 145 responden yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Pengolahan data kemudian dilakukan menggunakan software Smart PLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa information quality, system quality dan service quality tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intention to reuse melalui perceived value dan user satisfaction. Savings memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perceived value, namun tidak terhadap user satisfaction. Entertainment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perceived value dan user satisfaction. Parasocial interaction tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perceived value, namun berpengaruh terhadap user satisfaction. Perceived value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap user satisfaction. Dan user satisfaction memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intention to reuse.

This study aims to examine whether e-commerce system success model factors, which are information quality, system quality, service quality, savings, entertainment, parasocial interaction, perceived value and user satisfaction have a role in the influence of intention to reuse. This study uses descriptive analysis using data collection methods with Google Form which was conducted on 145 respondents who met the predetermined criteria. Data processing is then carried out using SmartPLS 3.0. The results of this study indicate information quality, system quality and service quality doesn’t have significant effect on intention to reuse through perceived value and user satisfaction. Savings has significant influence on perceived value, but doesn’t have significant influence on user satisfaction. Entertainment has significant influence on perceived value and user satisfaction. Parasocial interaction doesn’t have significant influence on perceived value, but influence user satisfaction. Perceived value has significant influence on user satisfaction. And user satisfaction has significant influence on intention to reuse."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishadi Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini membahas faktor penghambat serta faktor pendorong penerapan ecommerce
oleh UMKM, serta mengajukanempat buah skenario terhadap
penerapan tersebut. Penelitian menggunakan, pendekatan kualitatif untuk
menganalisis faktor pendorong dan faktor penghambat penerapan e-commerce.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan e-commerce di Kota Depok
belum merata, dan ditemukan bahwa faktor penghambatnya berupa faktor usia
dan keuangan UMKM. Adapun faktor pendorongnya terdiri dari faktor seperti
visi pelaku UMKM, layanan pos yang berkualitas dan adanya dukungan
pemerintah. Empat skenario diberikan sebagai gambaran masa depan penerpan ecommerce
di Kota Depok

ABSTRACT
This thesis discusses the inhibiting and driving forces of e-commerce adoption by
SMEs, as well as proposes four scenarios on such adoption. This research used,
qualitative approach to analyze the driving forces and inhibiting factors of ecommerce
adoption. The results showed that the adoption of e-commerce in
Depok is still in small scale, and the results showed that inhibiting factors such as
age and SME finance are still the main factor. As for the driving force such as the
vision of SMEs, the postal service quality and government support. Four
scenarios are given as a description for the future of e-commerce adoption in
Depok"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Aulawi
"Perkembangan e-commerce tidak terlepas dari laju pertumbuhan Internet, hal ini mengingat Internet merupakan infrastruktur bagi e-commerce. Tak kurang dari 45 juta orang di dunia pada bulan Juli 1999 telah menggunakan Internet. Memang tak dipungkiri bahwa sejumlah pengguna Internet itu akan menggunakan jasa internet untuk melakukan transaksi E-commerce.
E-commerce sebagai suatu perangkat transaksi perdagangan yang menggunakan teknologi yang cukup tinggi, tentunya dihadapkan oleh sekelumit permasalahan hukum yang kompleks. Tidak saja bagaimana hukum mengatur tentang sistem keamanan transaksinya, namun juga lebih jauh dan itu, bagaimana hukum menjamin perlindungan atas pihak-pihak yang terlibat di dalam transaksi e-commerce itu Secara garis besar permasalahan e-commerce dalam perlindungan konsumen muncul pada mekanisme pembayaran, kontrak dan perlindungan terhadap data-data individual konsumen yang diberikan kepada perusahaan atau pelaku usaha.
Aspek hukum perlindungan konsumen terutama pada perlindungan terhadap hak-hak konsumen saat ini merupakan suatu perhatian yang mendapat tanggapan secara global, terutama bagi negara-negara yang mengaktualisasikan e-commerce ini sebagai bagian dari proses perdagangan. Perhatian ini cukup ditekankan mengingat telah banyaknya kasus yang menyebabkan terlanggarnya hak-hak konsumen dalam transaksi e-commerce. Berdasarkan analisa terhadap studi kasus yang dilakukan oleh Lembaga Konsumen Internasional, terjadi beberapa kasus pelanggaran terhadap hak-hak konsumen.
Perlindungan terhadap hak konsumen untuk mendapat keamanan dalam transaksi e-commerce dapat dikaji dan perlindungan atas hak konsumen untuk mendapatkan keamanan dari sudut mekanisme pembayaran, kontrak dan perlindungan atas data-data individu konsumen yang diberikan kepada pelaku usaha. Sedangkan kajian atas analisa yuridis terhadap perlindungan terhadap hak konsumen untuk mendapat keamanan dalam transaksi e-commerce dilakukan dengan memperhatikan kajian atas peraturan perundang-undangan dan studi kasus, walaupun sampai saat ini Indonesia belum memiliki peraturan yang relevan yang mengatur tentang hal tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T16657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Fajar Insani
"E-Commerce sebagai penengah yang mempertemukan antara konsumen dan juga produsen berkembang dan menyediakan jasa produk digital. Digital product atau digital goods sendiri merupakan produk yang tidak memiliki bukti fisik namun memiliki kegunaan bagi pemiliknya yang dapat dikonsumsi atau diproduksi kembali Quah, 2003. Di Indonesia, produk digital yang popular dikonsumsi mulai dari pulsa, pembelian token PLN, voucher game, hingga pemesanan akomodasi dan tiket perjalanan. Hal ini dikarenakan kemudahan yang disediakan oleh produk digital dan juga fitur-fitur yang ada di aplikasi E-Commerce menyebabkan mudahnya pembelian produk digital pada aplikasi E-Commerce, maka menarik untuk dianalisa faktor apakah yang menyebabkan repurchase intention untuk produk digital ini terutama di aplikasi E-Commerce.

E-Commerce as a medium that connects buyers and sellers now has developed, and now you can purchase digital goods through E Commerce. Digital Goods is a product that has no physical form but have function that can be consumed Quah, 2003. In Indonesia, popular digital goods such as mobile phone balance, electricity bills, game vouchers, and accommodation tickets. This is because the easiness of purchasing digital goods compared to traditional ways and the features that people can enjoy from E Commerce application making purchase of digital goods easy to do. So, it is interesting to be analyzed what factor causes repurchase intention of digital goods on E-Commerce application."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthmilla Sari Bhaskara
"Konsep sustainable fashion, yakni pembuatan dan penggunaan produk fesyen yang mengutamakan keberlanjutan produk dan aspek lingkungan, penting untuk diterapkan karena permasalahan lingkungan yang secara signifikan diakibatkan oleh perkembangan industri fesyen. Di Indonesia, penerapan konsep ini mulai populer di sisi penjualannya, tetapi tidak di sisi pembeliannya. Sehingga diperlukan dorongan dan dukungan lebih agar masyarakat Indonesia dapat mengadopsi konsep ini dalam perilaku konsumsi produk fesyen. Di era transformasi pasar Indonesia, platform e-commerce memiliki peluang besar dalam mendorong perilaku pembelian produk sustainable fashion. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model teoretis terkait faktor-faktor yang memengaruhi niat seseorang dalam membeli produk sustainable fashion melalui aplikasi e-commerce serta untuk membuat rancangan antarmuka aplikasi yang dapat mendukung perilaku tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan design science research yang terdiri dari: (1) pengidentifikasian masalah secara kuantitatif dan kualitatif dengan melibatkan teori NAM, TAM, dan TRA; (2) perumusan solusi dari hasil analisis data; (3) perancangan high-fidelity prototype aplikasi; (4) pendemonstrasian skenario penggunaan aplikasi; (5) evaluasi rancangan aplikasi dengan UT dan SUS; serta (6) penarikan kesimpulan dan saran penelitian. Secara singkat, penelitian ini menunjukkan bahwa perceived enjoyment, attitude, awareness of consequences, ascription of responsibility, personal norm, dan subjective norm memengaruhi intention to purchase yang mana akan memengaruhi actual purchase. Akan tetapi, perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived risk tidak memiliki pengaruh terhadap intention to purchase. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya perluasan wawasan terkait perilaku pembelian produk sustainable fashion masyarakat Indonesia serta dapat merekomendasikan rancangan aplikasi e-commerce yang dapat dijadikan acuan untuk mendukung perilaku tersebut.

The concept of sustainable fashion, namely the manufacture and use of the fashion products that prioritise product sustainability and environmental aspects, is important to implement because of the significant environmental problems caused by the development of the fashion industry. In Indonesia, the application of this concept is starting to become popular on the sales side, but not on the purchasing side. So more encouragement and support are needed so that Indonesians can adopt this concept in their fashion product consumption behaviour. In the era of Indonesian market transformation, e-commerce platforms have a great opportunity to encourage purchasing behavior for sustainable fashion products. The aim of this research is to create a theoretical model related to the factors that influence a person's intention to purchase sustainable fashion products through e-commerce applications and to create an application interface design that can support this behaviour. This research was carried out using a design science research approach consisting of: (1) identifying problems quantitatively and qualitatively involving NAM, TAM, and TRA theories; (2) formulating solutions from the results of data analysis; (3) designing high-fidelity application prototypes; (4) demonstrating the application usage scenarios; (5) evaluation of application design with UT and SUS; and (6) drawing conclusions and research suggestions. In short, this research shows that perceived enjoyment, attitude, awareness of consequences, ascription of responsibility, personal norms, and subjective norms influence intention to purchase which will influence actual purchase. However, perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived risk have no influence on intention to purchase. From the findings and implication of this research, it is hoped that there will be an expansion of insight regarding the purchasing behaviour of sustainable fashion products among Indonesians and can recommend an e-commerce application design that can be used as a refereference to support this behaviour."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzan Abdul Azis
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aturan pajak atas transaksi e-commerce di Indonesia dan beberapa negara yang dipilih serta mengevaluasi hambatan yang dihadapi dalam implementasi aturan pajak atas transaksi e-commerce di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur. Perbandingan peraturan pajak atas transaksi e-commerce dilakukan untuk negara Amerika Serikat, Uni Eropa, China dan Singapura. Amerika Serikat, Uni Eropa dan China dipilih karena transaksi e-commerce paling banyak terjadi di negara-negara tersebut sehingga menjadi rujukan dalam peraturan pajak transaksi e-commerce di negara-negara lain.  Kesimpulannya, transaksi e-commerce dapat dikenakan PPN atau PPh tergantung pada karakteristik kegiatan ekonomi di negaranya. AS lebih beroritensai pada aktivitas produksi sehingga lebih berfokus pada PPh badan sedangkan Uni Eropa dan Singapura aktivitas ekonomi negaranya lebih kuat pada sektor perdagangan dan konsumsi sehingga lebih berfokus pada PPN dan pajak penjualan. China, meskipun merupakan negara produksi terbesar, berfokus pada PPN dengan memberikan banyak insentif pajak untuk mendorong transaksi e-commerce menggunakan platform marketplace domestik. Di Indonesia, transaksi e-commerce dikenakan PPN serta subjek luar negeri penyelenggara e-commerce diperlakukan sebagai bentuk usaha tetap dan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan dalam UU no 2 tahun 2020. Pemerintah kemudian membuat beberapa peraturan pelaksana yang mengatur penetapan penyedia jasa luar negeri sebagai BUT dan PKP. Pengenaan PPN atas e-commerce yang dipotong oleh penyedia platform marketplace (PMSE) akan memudahkan administrasi pajak dan menjadikan penjualan secara e-commerce setara dengan penjualan secara tradisional (non-e-commerce). Tantangan bagi pemerintah untuk memberlakukan ketentuan pajak atas transaksi e-commerce adalah kemungkinan resistensi bahkan counter action dari negara dari mana perusahaan berasal, khususnya AS

This study aims to compare the tax rules on e-commerce transactions in Indonesia and selected countries and to evaluate the obstacles faced in implementing tax rules for e-commerce transactions in Indonesia. This research was conducted with a literature study. Comparison of tax regulations on e-commerce transactions carried out for the United States, European Union, China and Singapore. The United States, the European Union and China were chosen because e-commerce transactions occur most frequently in these countries so they become references in e-commerce transaction tax regulations for other countries. In conclusion, e-commerce transactions may be subject to VAT or income tax depending on the characteristics of economic activity in the country. The US is more concerned with production activities so it is more focused on corporate income tax while the European Union and Singapore have stronger economic activity in the trade and consumption sectors so they are more focused on VAT and sales tax. China, although it is the largest production country, it focuses on VAT by providing many tax incentives to encourage e-commerce transactions using their domestic marketplace platform. In Indonesia, e-commerce transactions are subject to VAT and foreign subjects implementing e-commerce transactions are treated as permanent establishments and subject to income tax in accordance with the provisions in Law no 2 of 2020. The government then makes several implementing regulations governing the designation of foreign service providers as BUT (permanent establishment) and PKP. The imposition of VAT on e-commerce that is deducted by the marketplace platform (PMSE) provider will facilitate tax administration and make e-commerce sales equivalent to traditional (non-e-commerce) sales. The challenge for the government to impose tax provisions on e-commerce transactions is the possibility of resistance and even counter action from the country from which the company originates, especially the US."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>