Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Douglas Prabawono
"ABSTRAK
Penggunaan karbondioksida sebagai gas pengoksidasi pada konversi metana telah dipelajari secara ekstensif tetapi sebagian besar masih dalam tahap pengembangan. Konversi metana dengan memanfaatkan karbondioksida ini dikenal sebagai Reformasi CO2/CH4 dengan reaksi utamanya adalah CH4 + CO2 - 2CO.
Pada penelitian ini, telah dilakukan reaksi reformasi CO2/CH4 tanpa bantuan katalis. Jenis reaktor yang digunakan adalah reaktor Difiesi Termal dan Pirolisis. Kedua jenis reaktor tersebut menggunakan kawat pemanas yang diletakkan di dalam reaktor dan gas-gas kontak langsung dengan kawac pemanas tersebut. Kondisi operasi yang digunakan adalah sebagai berikut, komposisi gas umpan CH4/CO2 = 1, temperatur 835 - 1200ºC, tekanan 1 atm dan laju alir 10 - 70 ml/menit. Hasil terbaik diberikan oleh reaktor pirolisis. Konversi sebesar 98,3% dengan yield CO dan H2 sebesar 81% dan 81,5% diperoleh pada temperatur 870ºC. Sedangkan untuk reaktor Difusi Termal, hasil yang sama baru dihasilkan pada temperatur yang jauh lebih tinggi (> 1100°C).
Pada reaktor Pirolisis pembentukan karbon terjadi hanya pada temperatur tinggi yaitu > 980ºC dengan konversi yang sangat tinggi (>95%). Sedangkan pada reaktor Difusi Termal tidak terlihat adanya pembentukan karbon walaupun pada temperatur tinggi (> 1100ºC). Pembentukan karbon tidak mempengaruhi jalannya reaksi dan hanya mengurangi sedikit nilai konversi dan yield yang dihasilkan."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sundari
"Reaktor nuklir menghasilkan Bahan Bakar Nuklir Bekas (BBNB) yang umumnya disimpan di suatu kolam Instalasi Penyimpanan Sementara BBNB (IPSB3) dengan level air yang cukup untuk mendinginkan panas peluruhan dan meminimalkan paparan radiasi. Insiden Fukushima Daiichi unit 4 dimana tidak berfungsinya sistem pendingin menyebabkan akumulasi panas peluruhan yang menaikkan suhu dan laju penguapan air di luar kendali, memberikan pelajaran bahwa kolam-kolam ini termasuk IPSB3 dari Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS) memerlukan analisis kinerja termal yang memadai. Pemodelan dinamik IPSB3 diperlukan, dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku dinamik dan kapabilitas IPSB3 pada kondisi saat ini dan prediksi masa mendatang maupun station blackout (SBO). Pemodelan mengadopsi pendekatan campuran homogen dan memperhitungkan proses perpindahan panas di dalam badan air, udara ruangan, sistem ventilasi, udara ambien serta lingkungan tanah, menggunakan software Stella. Untuk prediksi di masa depan, diasumsikan 120 BBNB ditambahkan akhir tahun 2021 (Kasus 1) dan akumulasi BBNB dari 60 tahun operasi RSG-GAS (Kasus 2). Model dinamik ini divalidasi terhadap data eksperimen yang dilakukan di IPSB3 RSG-GAS. Prediksi model dinamik Stella memiliki kesesuaian dengan data eksperimen. Validasi pada kondisi operasi normal menunjukkan nilai mean relative deviation (MRD) dan mean squared error (MSE) secara berturutan yaitu 0,042% dan 0,0047 untuk prediksi temperatur, sementara untuk prediksi level secara berturutan adalah 0,01% dan 0,0008. Validasi pada kondisi SBO menunjukkan nilai MRD dan MSE sebesar 0,0254% dan 0,00178 untuk prediksi temperatur, sedangkan prediksi level air berturut-turut 0,00853% dan 0,0006. Pada kondisi operasi normal dengan mode operasi sistem VAC 8 jam dan HE sistem pendingin 6 jam setiap jam kerja, simulasi penambahan 120 BBNB menunjukkan bahwa temperatur air relatif dapat dipertahankan pada hari kerja, namun pada simulasi 60 tahun operasi akan terjadi kenaikan temperatur yang signifikan. Penambahan waktu operasi pendingin harus dilakukan untuk mencegah peningkatan suhu air secara terus-menerus. Jika terjadi SBO, air kolam dapat bertahan tanpa intervensi manusia secara berturut selama 142 hari pada inventori saat ini, 104,4 hari pada penambahan 120 BBNB, dan 45,8 hari pada inventori 60 tahun operasi RSG-GAS. Laju penguapan tertinggi terjadi ketika kondisi 300 jam SBO pada inventori 60 tahun operasi RSG-GAS, yaitu sebesar 0,12 kg/m2.jam, menunjukkan nilai dimana sistem produksi air bebas mineral masih mampu mengkompensasi kehilangan air akibat penguapan.

Nuclear reactors generate spent nuclear fuel (SNF) which is generally stored in an interim storage pool for spent fuel (ISSF/SFSP) with a sufficient water level to cool the decay heat and minimize the radiation exposure. The Fukushima Daiichi unit 4 incident in which the cooling system malfunctioned caused the accumulation of decay heat and raised the temperature and evaporation rate of water out of control, providing a lesson that these ponds include SFSP from the G.A. Siwabessy Multipurpose Reactor. (GAS-MPR) requires an adequate thermal performance analysis. SFSP dynamic modeling is required, and this study aims to determine the dynamic behavior and capabilities of SFSP in current conditions and future predictions as well as station blackout (SBO). The modeling adopts a well-mixture approach and takes into account the heat transfer process in water bodies, room air, ventilation systems, ambient air and ground environment, using Stella software. For future predictions, it is assumed that 120 SNF will be added by the end of 2021 (Case 1) and the accumulated SNF from 60 years of GAS-MPR operation (Case 2). This dynamic model was validated against experimental data conducted in the GAS-MPR SFSP. The predictions of the Stella dynamic model are in a good agreement with the experimental data. Validation under normal operating conditions shows the mean relative deviation (MRD) and mean squared error (MSE) values of 0.042% and 0.0047, respectively for temperature prediction, while the prediction levels are 0.01% and 0.0008, respectively. Validation on the SBO condition shows the MRD and MSE values ​​of 0.0254% and 0.00178 for temperature prediction, while the prediction of water levels is 0.00853% and 0.0006, respectively. In normal operating conditions with the VAC system operating mode 8 hours and HE cooling system 6 hours per working hour, the simulation of the addition of 120 SNF shows that the water temperature can be relatively maintained on working days, but in the 60-year simulation of operation there will be a significant increase in temperature. Increasing the cooling operating time must be done to prevent the continuous increasing in the water temperature. In case SBO occurs, pool water can survive without human intervention consecutively for 142 days in the current inventory, 104.4 days in the addition of 120 SNF, and 45.8 days in the 60-year inventory of GAS-MPR operation. The highest evaporation rate occurs when the condition of 300 hours SBO in the 60-year inventory of GAS-MPR operation, which is 0.12 kg/m2-hour, shows the value at which the demineralized water production system is still able to compensate for water loss due to evaporation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research to accelerate furosemide dissolution rate has been done through physical property modification by solid dispersion forming polyvinylpyrolidone (PVP) carrier with solvent method. Pure furosemide posses property of being practically insoluble in water and has low bioavailability. In current research, six weight ratio
of furosemide to PVP being used are 1:1; 1:3; 1:5; 1:9 and 1:15. Physical mixtures are made in equivalent weight ratio. The dissolution rate was examined by paddle method in phosphat buffer pH 5,8. Solid dispersion caracterised with in vitro dissolution
study, X-ray diffraction, infra red spectrophotometer and differential scanning calorimetric. The result shows that solid dispersion of furosemide with PVP carrier is higher compare to physical mixture dissolution rate and pure furosemide.
The ratio furosemide to PVP who has the highest dissolution rate is 1:15. The analyzing shows the existing of altering crystalline to amorphous state."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2005
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Lisa
"Karbamazepin merupakan obat yang termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System kelas dua dengan kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi, sehingga disolusi menjadi lambat yang akan mempengaruhi absorpsi obat. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan laju disolusi karbamazepin melalui pembentukan dispersi padat menggunakan polivinil pirolidon (PVP) dan kemudian dispersi padat diaplikasikan untuk pembuatan tablet cepat hancur. Dispersi padat dibuat dengan 3 perbandingan 1:2, 1:1, 2:1. Hasil karakterisasi dispersi padat dengan FTIR menunjukkan adanya interaksi berupa ikatan hidrogen antara karbamazepin dan PVP, dan hasil uji dengan DSC serta XRD menunjukkan terjadi perubahan bentuk kristal menjadi amorf. Peningkatan laju disolusi masingmasing dispersi padat 1:2 sebesar 5,87 kali, 1:1 sebesar 5,21 kali dan 2:1 sebesar 2,73 kali dari karbamazepin standar. Evaluasi tablet cepat hancur menunjukkan bahwa formula 1, 2 dan 3 yang mengandung dispersi padat dengan konsentrasi crospovidone 10,15, dan 20 mg masing –masing memiliki kekerasan 6,67 kP; 6,69 kP; 6,44 kP, keregasan 0,37 %; 0,54%; 0,96%, waktu hancur 923,5; 792; 610,5 detik, dan waktu pembasahan 827,67; 735; 544,33 detik. Dan formulasi yang menggunakan metode dispersi padat belum memenuhi persyaratan waktu hancur dan pembasahan tablet cepat hancur.

Carbamazepine is a drug that belongs to the Biopharmaceutical Classification System class II with low solubility and high permeability, so that to decrease the dissolution which effects drug absorption. This research is intended to improve dissolution rate of carbamazepine by forming solid dispersion with polyvinyl pyrolidone (PVP) and then solid dispersion to be applied in creating fast disintegrating tablet (FDT). Solid dispersion were made with 3 ratio are 1:2, 1:1, 2:1. The characterization result of solid dispersion using FTIR showed hydrogen bonding interaction between carbamazepine and PVP, and the test result using DSC and XRD showed that there is a deformation of crystal to amorphous state. The enhancement dissolution rate each of solid dispersion 1:2 as bing as 5,87 times, 1:1 as bing as 5.21 times and 2:1 as bing as 2.73 times from carbamazepine standard. The FDT’s evaluation showed that formula 1, 2, 3 contains solid dispersion with crospovidone concentrations 10, 15, 20 mg each has 6.67kP; 6.69kP; 6.44kP of rigidity, 0.37%; 0.54%; 0.96% of friability, 923.5; 792; 610.5 seconds of in vitro disintegration time and 827.67; 735; 544.33 seconds of wetting time. And formulation that uses solid dispersion technique does not meet requirements of disintegration time and wetting time of FDT yet.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riko Heryanto
"ABSTRAK
Tembaga pengerasan terdispersl' dengan alumina sebagai fase terdispersinya merupakan salah sam paduan yang rnenliliki sffat kestabilan yang rukup bail' pada temperalur ringgi. disampiug kelvectan, konrhdrlivitos listril: dan panasrrya yang cukup baik Paduan ini banyak digrmalcan svbqgai electrode gnu! welding, penyangga kumparan pada lampu pyar, serta beberapa a_p!iJ:asi lain ya»:_g beroperasi pada temperalur tinggi.
Pedal paneffzfan ini diterapiun prases mefaiurgi ser-buf dan akan diiihat szberapa jauh pengaruh dan kampaksi vakum dan relfarz-pancs-filo! pressing) terhadap berat jenfs, kekerasan dan kanfiulslivitas panas dari paduan lembaga pengerasan terdispersi.
Dari peneiirian diperoleh has# bahwa dengan adanya kondisi vabun pada pruses l:ompa1:si didapa! bakalan dengan berat jenis yang lebih tfnggi darf proses kompalsi biaso. Peningkatan Iekanan yang diberikan pada proses lrompalcsi dan prases tekar: panes menyefsabkan frfqadinya has!! optimum dari sxjbt-sifal bahan_ Dari bahan serelah prases tekan panas didapat bchwa bera! jenis oplimum, kekerasan opmnum dan lcandufdivitas panas optimum diperoleh afengan tekanan falcon-panes I0 kN

"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>