Ditemukan 3424 dokumen yang sesuai dengan query
"Summary:
This meticulous book examines how gender inequalities in contemporary societies are changing and how further changes towards greater gender equality might be achieved."
Cheltenham: Edward Elgar, 2012
305.3 GEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Alexandre, Michele, 1975-
"Michèle Alexandre defines "sexploitation" as the perpetuation of myths and stereotypical notions regarding men and women in order to further an agenda of oppression and subordination in certain spheres of society. The most popular means through which this sexploitation is achieved is through a method Alexandre coins as "sexual profiling." Alexandre argues that sexual profiling ultimately stifles the growth of our society by creating inefficient as well as oppressive systems, and that its eradication can help increase the productivity as well as the morale of society. Alexandre opens the book by exploring in detail the various ways in which normative views of gender are constructed and perpetuated through media and societal norms. She then focuses on the ways in which recent legal opinions and developments contribute to perpetuate these restrictive and oppressive norms. Finally, Alexandre outlines a plan to help eliminate the presence of these destructive norms and attitudes from different sectors of society.Sexploitation from the Newsroom to the Courtroom examines how sexual profiling represses, oppresses, and hinders various aspects of life for both genders, and explores the ways in which the law and the community can help eradicate the practice of sexual profiling"
New York: Routledge, 2015
305.3 ALE s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rydstrom, Helle
Copenhagen: Nias Press, 2010
305.309 5 GEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Author: Yoke-Lian Lee
Publisher: London [England] ; New York [N.Y.] : Routledge, 2010
Series: Politics of series.
Edition/Format: eBook : Document : English : 1st edView all editions and formats
Summary:
This new title in the Politics of ... series addresses the major theme of the politics of gender. Chapters on a variety of issues, contributed by experts in the field of gender, include Human Trafficking and EU Law, Gender in International Relations, the Gender Politics of Philosophy/Political Theory, the Construction of Masculinity in Hollywood Movies, the Politics of Law, and the Politics of Mainstreaming Gender in the Peace and Security Agenda of the African Union"
London [England] ; New York [N.Y.]: Routledge, 2010
305.3 POL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Davies, Bronwyn
Sydney: Allen & Unwin , 1993
155.43 DAV s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bima Pambudi Gunadi
"Ruang dan seksualitas adalah salah satu kajian geografi humanistik yang berfokus pada pengalaman dan penyesuaian identitas seksual di tengah masyarakat yang menganut pembagian sex, gender, dan seksualitas secara biner. Performativitas homoseksual ditemukan pada beberapa budaya Indonesia. Meskipun demikian nilai nilai heteronormatif masih sangat kuat dianut oleh masyarakat di kawasan perkotaan sekalipun, termasuk kota Jakarta. Keberadaan gay ditengah masyarakat Jakarta yang sangat heterogen menjadikan gay masuk ke dalam ruang publik ataupun ruang privat untuk menciptakan ruang tempat menampilkan identitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola identitas ruang gay. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap delapan orang informan. Dari hasil pengumpulan data dibuatlah kategori berdasarkan tema ruang interaksinya. Dari hasil pengolahan data, analisis dilakukan dengan menggunakan teori produksi ruang dan dikaitkan dengan teori teori sosial kontemporer seperti queer theory, teori strukturasi dan dramaturgi. Produksi ruang oleh kaum gay ditandai dengan pembukaan diri individu di ruang lingkup aktivitasnya sehingga mereka melakukan seleksi ruang untuk menampilkan atau menyembunyikan orientasi seksualnya, baik pada ruang publik ataupun pada ruang privat. Ruang publik yang berstruktur heteronormativitas rendah cenderung dipersepsikan sebagai ruang belakang bagi kaum gay. Sementara ruang privat dengan homonormativitas yang dianggap berlebihan justru menjadi ruang depan dimana kaum gay tidak menampilkan orientasi seksualnya.
Sexuality and space is one topic among humanistic geography study that focus in lived experiences and sexual identity negotiation in a society based divisions of sex, gender, and sexualities. Homosexual performativites are founded in Indonesian Local Culture. While heteronormativity is become important factors even in the middle of urban life including Jakarta. Gay existence among Jakarta heterogenous society let gay people penetrate public and private space to express their identity. This writing aims knowing the identity of gay space. Data collecting is done through indepth interview with 8 key informants. Collected data is categorized based on the interaction space. Processed data is analyzed using production of space theory together with social contemporary theories like queer theory, structuration theory and dramaturgy. Production of gay space is marked by sexual identity revelation in their daily space where they perceive their daily place as a space where they hide or show their sexual orientation which can be a public or a private space. Public space with high heteronormativity tend to be perceived as a back space. While private space with excessive homonormativity can be perceived as a front space where gay people doesn’t show their sexual orientation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65196
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
New York: Routledge, 1996
305.3 GEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: Routledge , 1996
370.19 ANT
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Delamont, Sara
London: NY : Routledge, 2014
370.193 DEL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nani Grace Berliana
"Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa saat pintu terbuka bagi perempuan untuk memasuki semua sektor publik, saat itu pula perempuan merasakan ketidakadilan jender dalam sistem dan struktur organisasi serta lingkungan kerja sektor publik terutama sektor publik yang maskulin. Demikian pula pada penelitian yang menganalisis perempuan yang bekerja di bidang konstruksi. Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan mengalami hambatan-hambatan yang mempengaruhi mereka dalam memilih bidang ilmu serta bekerja di bidang konstruksi.
Memiliki bidang keahlian tertentu terutama untuk menunjang kerja dan karir dapat dimulai saat seseorang memasuki bidang ilmu yang akan ditekuni di Perguruan Tinggi. Ketertarikan terhadap konstruksi bangunan dan profesi konstruksi yang dinamis mendasari keinginan sebagian perempuan dalam penelitian ini untuk memilih Fakultas Teknik jurusan Sipil sebagai kelanjutan dari pendidikan mereka. Namun, pada dasamya perempuan sulit untuk menentukan sendiri masa depannya. Dalam menentukan pilihannya suka atau tidak suka, perempuan selalu dipengaruhi lingkungannya. Lebih tidak menyenangkan, bila budaya yang bias jender mempengaruhi lingkungan tempat perempuan tinggal. Perempuan yang pilihannya tidak disenangi lingkungannya lebih merasakan hambatan-hambatan budaya tersebut dibandingkan dengan perempuan yang pilihannya didukung lingkungannya.
Dalam dunia kerja konstruksi, perempuan mengalami ketidakadilan jender yang menghambat kerja mereka. Dalam sistem kerja, dan struktur organisasi bidang konstruksi yang dipengaruhi budaya rekayasa memberi dampak pada ketidakadilan jender melalui kebijakan-kebijakan perusahaan. Pertama, ketidakadilan dalam penempatan kerja; ke-dua ketidakadilan dalam peningkatan karir; ke-tiga ketidakadilan dalam kesempatan memimpin proyek. Tentu saja ketidakadilan jender tersebut sangat terkait satu sama lain."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T917
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library