Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ridwan Bohari
"Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang mempunyai peranan sangat panting di Sulawesi Selatan terutama Kabupaten Gowa dan Kotamadya Makassar. Sebagai daerah aliran sungai yang mempunyai potensi sumberdaya alam, DAS Jeneberang memberikan manfaat dalam pembangunan pertanian, perikanan, industri, pertambangan, sumber air bersih, sumber energi, sumber hara dan menyediakan lahan yang baik untuk pencarian nafkah dan permukiman bagi penduduk. Namun demikian pemanfaatan lahan di DAS Jeneberang cenderung menurunkan kuaIitas DAS akibat erosi dan kerusakan tanah. Meningkatnya laju erosi dan kerusakan tanah tersebut terutama disebabkan oleh penduduk yangmemanfaatkan lahan secara berlebihan tanpa memperhatikan prinsip konservasi tanah dan mengolah Iahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menetapkan faktor penyebab menurunnya kualitas DAS Jeneberang.
2. Menetapkan pola pemanfaatan lahan yang meningkatkan kualitas DAS Jeneberang
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan metode eksposfakto. Penelitian dilakukan di DAS Jeneberang Sulawesi Selatan. Satuan analisis yang digunakan adalah kelas kemampuan lahan.

Jeneberang Watershed has important roles in South Sulawesi, especially for Gowa Municipality and Makassar City. As watershed that has natural resource potential, Jeneberang Watershed gives benehts for the development of agriculture, tisheries, industry, mining, clean water resource, energy resources, nutrient resources, space for income eaming, and for settlement. However, the utilization of land in Jeneberang Watershed degrades the quality of watershed as consequences of erosion and land damage. The increasing of erosion and land damage caused by the over utilization of land without pay attention to the land conservation principle and the use of land which does not fit with the population?s capability.
The purposes of research:
1. To determine the causing factor of the decreasing of Jeneberang Watershed quality.
2. To determine the land utilization pattem to improve the quality of the Jeneberang Watershed.
This research is a descriptive analysis with expostfacto method. The location in Jeneberang Watershed is in South Sulawesi. The unit analysis is the land capability."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Chandra
"Daerah Aliran Ci Leungsi Hulu memiliki kondisi geologi dan topografi yang beragam. Disamping itu, terjadi peningkatan lahan terbangun yang dapat memberikan dampak terhadap keseimbangan unit respon hidrologi URH Penelitian ini fokus pada pemodelan hidrologi dengan model SWAT untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap perubahan limpasan dan memprediksi perubahan limpasan yang akan terjadi tahun 2020 dan 2030 Prediksi perubahan penggunaan tanah dibuat dengan memproyeksikan perubahan penggunaan tanah historis tahun 1989 2014 yang diperoleh dari citra Landsat Hasil penelitian menunjukan bahwa keberagaman kondisi URH mempengaruhi karakteristik limpasan di setiap sub DAS Hasil uji akurasi dan kalibrasi model adalah memuaskan dengan nilai NS sebesar 0 61 Perubahan penggunaan tanah terutama lahan terbangun URHD meningkat sebesar 12 5 pada tahun 2020 dan 36 5 pada tahun 2030 terhadap luas URHD pada tahun 2014 menyebabkan terjadi peningkatan terhadap rata ndash rata limpasan bulanan limpasan maksimum dan limpasan minimum pada tahun 2020 dan 2030 di seluruh sub DA Ci Leungsi Hulu

Ci Leungsi Hulu watershed has a varied geological and topographical condition Apart from that there is increased build up area affects the Hydrology Response Unit URH This study focuses on the hydrological modelling made by SWAT to find the effects of land use changes to the surface runoff changes and to predict how it will change in 2020 and 2030 The landuse change prediction is made by projected the land use change in 1989 ndash 2014 which obtained from Landsat This study shows that variations of HRU conditions affect the characteristics of the surface runoff in every subwatershed The result of accuracy and calibration test satisfies the NS minimum which has the mark of 0 61 The changes of land use particularly build up area URHD increased of 12 5 in 2020 and 36 5 in 2030 to URHD in 2014 caused an increased to the average maximum and minimum surface runoff of the subwatersheds of Ci Leungsu Hulu watershed;"
Universitas Indonesia, 2014
S58107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ericko Lubyanka Priyono
"Tujuh Bukit merupakan wilayah yang memiliki deposit porphyry Cu-Au-Mo dengan kadar mineralisasi Cu dan Au tinggi yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Deposit porphyry memiliki beberapa tipe alterasi dan litologi yang memiliki konten magnetik tinggi dan berkorelasi dengan adanya mineralisasi Cu dan Au. Adanya hubungan antara konten magnetik dengan alterasi, litologi, dan mineralisasi pada deposit porphyry, menyebabkan pentingnya pengukuran geofisika yang mampu mengukur sifat fisis dari konten magnetik pada batuan deposit porphyry. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran suseptibilitas magnetik batuan menggunakan instrumen magnetic susceptibility meter Terraplus KT-10. Hasil pengukuran suseptibilitas magnetik batuan selanjutnya dikorelasikan dengan data alterasi, litologi, dan mineralisasi. Korelasi dilakukan menggunakan strip log dan analisis statistika berupa box plot dan violin plot. Selanjutnya, dilakukan pemodelan tiga dimensi suseptibilitas magnetik dengan menggunakan metode interpolasi Radial Basis Function pada software Leapfrog Geo dan metode Kriging pada software Oasis Montaj untuk melihat persebaran suseptibilitas magnetik di sekitar titik penelitian. Hasil korelasi dan pemodelan tiga dimensi suseptibilitas magnetik menunjukan bahwa alterasi argillic, intermediate argillic, litologi old tonalite dan litologi precursor diorite memberikan respon nilai suseptibilitas magnetik yang tinggi dan berkorelasi dengan mineralisasi chalcopyrite, bornite, covellite, enargite, dan chalcocite.

Tujuh Bukit is an area that has Cu-Au-Mo porphyry deposits with high levels of Cu and Au mineralization located in Banyuwangi, East Java. Porphyry deposits have several types of alteration and lithology that have high magnetic content and correlate with the presence of Cu and Au mineralization. The relationship between magnetic content with alteration, lithology, and mineralization in porphyry deposits, causes the importance of geophysical measurements that are able to measure the physical properties of magnetic content in porphyry deposit rocks. In this study, the magnetic susceptibility of rocks was measured using the Terraplus KT-10 magnetic susceptibility meter instrument. The results of rock magnetic susceptibility measurements were then correlated with alteration, lithology and mineralization data. The correlation was carried out using strip logs and statistical analysis in the form of box plots and violin plots. Furthermore, three-dimensional modeling of magnetic susceptibility was carried out using the Radial Basis Function interpolation method in Leapfrog Geo software and the Kriging method in Oasis Montaj software to see the distribution of magnetic susceptibility around the research point. The results of correlation and three dimensional modeling of magnetic susceptibility show that argillic alteration, intermediate argillic, old tonalite lithology and diorite precursor lithology give a high magnetic susceptibility value response and correlate with chalcopyrite, bornite, covellite, enargite, and chalcocite mineralization."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simaremare, Marshelino
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah rawan tanah longsor di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan metode Spatial Multicriteria Evaluations (SMCE). Sebanyak 100 data inventaris kejadian bencana tanah longsor digunakan dalam penelitian yang berlangsung selama tahun 2018 – 2020. Data ini dibagi menjadi dua bagian yaitu 60 titik digunakan untuk pengolahan dalam menentukan peta rawan longsor dan 40 titik digunakan untuk validasi peta rawan longsor. Untuk menghasilkan peta rawan longsor, digunakan 12 parameter yang memiliki pengaruh terhadap terjadinya longsor yakni kemiringan lereng, arah hadap lereng (aspek), ketinggian (elevasi), bentuk lereng, formasi, jarak dari patahan, jarak dari sungai, topographic wetness index (TWI), stream power index (SPI), sediment transport index (STI), penggunaan lahan, dan jarak dari jalan. Selanjutnya masing-masing peta parameter dianalisis menggunakan metode SMCE melalui pendekatan analytical hierarchy process (AHP). Hasil pembuatan peta kerawanan longsor dibagi menjadi 5 kelas yang terdiri dari kelas sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Penentuan validasi peta kerawanan yang telah dibuat dilakukan dengan menggunakan metode kurva receiver operating characteristic (ROC). Nilai area under curve (AUC) pada kurva ROC hasil penelitian ini menunjukkan nilai akurasi  83,33 %. Berdasarkan nilai tersebut, maka model peta yang dihasilkan dapat digolongkan memiliki akurasi yang tinggi. Peta daerah rawan longsor yang dibuat dapat berguna sebagai upaya mitigasi bencana di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

This study aims to determine landslide susceptibility areas in Dairi Regency, North Sumatra Province using the Spatial Multicriteria Evaluations (SMCE) method. A total of 100 pieces of inventory data for landslide events were used in the research that took place during 2018 – 2020. This data was divided into two parts, 60 points were used for processing in determining landslide susceptibility map and 40 points were used for validation of landslide susceptibility map. To produce a landslide susceptibility map, 12 parameters are used that influence the occurrence of landslides, including  slope gradient, slope aspect, elevation, curvature, lithology, distance from faults, distance from rivers, topographic wetness index (TWI), stream power index (SPI), sediment transport index (STI), land use, and distance from roads. Furthermore, each parameter map was analyzed using the SMCE method through the analytical hierarchy process (AHP) approach. The result of making landslide susceptibility map is divided into 5 classes consisting of very low, low, medium, high, and very high classes. Determination of the validation of the susceptibility map that has been made is done using the receiver operating characteristic (ROC) curve method. The area under curve (AUC) value on the ROC curve shows an accuracy value of 83.33%. Based on these values, the resulting map model can be classified as having high accuracy. The map of landslide susceptibility areas that is made is expected to be useful as a disaster mitigation effort in Dairi Regency, North Sumatra Province.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Prihatini
"Daerah Aliran Sungai Serayu dengan luas 418.168 hektar ineinpunyai curah hujan rata-rata tahunan > 2000 mm, kemiringan lereng rata-rata > 15% dan sebagian besar jenis tanahnya latosol yang agak peka terbadap erosi. Dengan keadaan demikian maka DAS tersebut merupakan daerah yang memungkinkan untuk terjadinya erosi. DAS Serayu terbagi menjadi 9 Sub DAS, dua diantaranya adalah Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajuin. Kedua Sub DAS tersebut merupakan daerah tangkapan waduk Tajum (Sub DAS Tajum) dan waduk Gajah Ming (Sub DAS Sapi).
Dengan adanya erosi di kedua Sub DAS tersebut akan mengakibatkan dangkalnya waduk Tajuin dan waduk Gajah Ming. Sehubungan dengan dasar pemikiran di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erosi yang terjadi di Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajuin dan kemungkinan meluasnya erosi di kedua Sub DAS tersebut. Adapun masalah yang dibahas adalah: dimana saja terjadi erosi di Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajum dan kemana kemungkinan meluasnya erosi di kedua Sub DAS tersebut'?
Yang dimaksud dengan meluasnya erosi dalam penelitian ini adalah bertarnbahnya luas daeràh yang tererosi dan juga munculnya daerah baru yang tererosi.
Dalam menentakan kemungkinan meluasnya erosi selain kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan penggunaan tanah yang sama dengan daerah yang tererosi digunakan juga variabel kerapatan tanaman.
Hipotésa dari permasalah di atas adalah pada daerah dengan kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan penggunaan tanah yang sama dengan kondisi daerah yang tererosi tetapi mempunyai kerapatan tanaman berbeda (lebih rapat) maka pada daerah tersebut mempunyai kemungkinan untuk meluasnya erosi."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fierdini Hapsari Lil Nastiti
"ABSTRAK
Obat-obat antimikroba ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit penyakit infeksi. Namun belakangan ini, para pakar dan dokter menemukan bahwa efektivitas antimikroba tidak sekuat dahulu. Frekuensi pemakaian antimikroba yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan ketentuan yang sesuai atau tidak rasional dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya dapat terjadi resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan
kerasionalan penggunaan antimikroba pada pasien balita di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Pengambilan data secara retrospektif pada Juli ? Desember 2010 melalui pengambilan data sekunder. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode random sampling. Populasi sampel penelitian adalah 293 pasien balita. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan antimikroba terbanyak adalah kotrimoksazol (43,33%), jenis penyakit yang banyak diderita pasien adalah ISPA
(88,05%), Pola peresepan antimikroba terbanyak adalah satu jenis antimikroba dalam satu resep, yaitu peresepan kotrimoksazol (43,68%), dosis antimikroba yang memenuhi kategori rasional sebesar 97,95% dan kategori tidak rasional sebesar 2,05%, indikasi antimikroba yang menunjukkan kategori rasional sebanyak 80%, tidak rasional sebanyak 5% dan tidak dapat dipastikan sebanyak 15%, lama penggunaan antimikroba yang termasuk kategori rasional sejumlah
86%, kategori tidak rasional sejumlah 10,67% dan tidak dapat dipastikan sejumlah 3,33%

ABSTRACT
Antimicrobial medications intended to prevent and treat infectious diseases. But lately, experts and doctors found that the effectiveness of antibiotics is not as strong as before. A high frequency of antibiotic usage but not matched by corresponding provisions or irrational it may cause negative impacts, one of which resistance can occur. This study aims to determine patterns of prescribing and the rationality of antibiotic use in patients under five in sub-district health centers Jatinegara. Retrospective data collection in July-December 2010 through secondary data collection. Sampling studies using random sampling method. Population study sample was 293 patients toddlers. The results showed the use of most antibiotics is cotrimoxazole (43.33%), type of disease that affects many patient is ISPA (88.05%), the highest antibiotic prescribing patterns is one type of antibiotic in one prescription, namely prescribing cotrimoxazole (43.68% ), doses
of antibiotics that meet the category of 97.95% rational and irrational categories by 2.05%, an indication of antibiotic that showed as much as 80% category of rational, irrational as much as 5% and can not be ascertained as much as 15%, length of antibiotic use category 86% rational number, irrational number of categories of 10,67% and can not be ascertained a number of 3,33%"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1667
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"INTISARI Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu307.x +X dengan X adalah Ag203 dan PVA (polyvinil alcohol) dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan komposit tambahan Ag203 sekitar 13 %, sedangkan massa PVA adalah 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Cuplikan superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet. Pengukuran suseptibilitas dilakukan dengan mengukur suseptibilitas ACnya Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag203 ke dalam cuplikan akan mengurangi kekuatan gandengan butiran superkonduktor dan mempengaruhi suhu kritis dari bahan superkonduktor beberapa kelvin. Hasil yang serupa diperoleh pada superkonduktor komposit dengan PVA. Kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit Ag lebih besar dibandingkan dengan kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit PVA."
JURFIN 1:3 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2CuO7-x +X adalah 10% Ag2O3 dan 10 % PVA dan diukur suseptibilitasnya. superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Pengukuran suseptibilitasnya dilakukan dengan mengukur suseptibilitasnya AC-nya hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag2O3 ke dalam cuplikan lebih jelas mempengaruhi liku suseptibilitasnya imajer dari pada liku suseptibilitas realnya "
JURFIN 2:6 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rico Martin
"Fenomena transfer spin pada sistem lapisan magnetik dapat dipahami sebagai interaksi antara normal metal dengan lapisan feromagnetik terdekatnya yang dipengaruhi oleh suseptibilitas magnetik normal metal. Sebagian besar kajian eksperimen terhadap fenomena transfer spin menggunakan logam berat seperti Paladium dan Platina yang memiliki interaksi Coulomb yang cukup besar, sementara itu teori yang ada saat ini mengasumsikan memakai logam ringan, yang mengabaikan interaksi Coulomb tersebut. Pada penelitian ini, kami bertujuan untuk mempelajari secara teoretis pengaruh dari interaksi Coulomb terhadap suseptibilitas magnetik kompleks. Kami memakai model satu pita energi dengan menggunakan perhitungan Density Functional Theory (DFT), model Hubbard dan model Tight-binding. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk logam berat, sifat material didominasi oleh orbital-d, dan suseptibilitas magnetik kompleks mengalami penguatan akibat adanya interaksi Coulomb. Pada logam transisi seperti Pd dan Pt, kulit terluar memiliki orbital-orbital d dan orbital s yang dapat berinteraksi. Kami melakukan kalkulasi pendekatan dua pita energi dengan menggunakan model Anderson, Density Functional Theory, interpolasi Wannier, dan intepolasi pita energi. Dari hasil DFT kami mengamati adanya hibridisasi orbital-s dengan orbital-d. Hasil perhitungan teoretis menujukkan bahwa untuk elektron pita konduksi dari orbital-s, besaran Stoner proporsional terhadap kuadrat dari parameter hibridisasi serta berkebalikan dengan kuadrat dari selisih energi elektron orbital-s terhadap energi dari elektron orbital-d. Hasil perhitungan juga menujukkan bahwa untuk sistem fermion berat, nilai suseptibilitas magnetik ditentukan oleh nilai massa efektif elektron. Hasil perhitungan kami menunjukkan bahwa model dua pita energi mampu memodelkan suseptibilitas magnetik dengan akurat.

Spin transfer torque in a magnetic multilayer system can be viewed as interaction between a normal metal and adjacent ferromagnetic layer. The magnetic susceptibility of normal metal plays essential role in characterizes the interaction. Most experimental studies on this subject utilize heavy metals, such as Palladium (Pd) and Platinum (Pt), that possess large Coulomb interaction, while a recent theory assume a light metal as normal metal, which neglect the Coulomb interaction. In this research, we aim to theoretically investigate the effect of Coulomb interaction to the complex magnetic susceptibility of Pd and Pt. We calculate a single-band susceptibility for Pd and Pt by applying Density Functional Theory (DFT), tight-binding model, and Hubbard model. For single-band susceptibility,  our final results show that the d-orbitals dominate the band structure with large repulsive interaction that enhances the magnetic susceptibility. To extend our study, we calculate the more complex approaches. Transition metals Pd and Pt outer shell d-orbitals and s-orbital can interact. We calculate the double-band model using the Aderson model, Density Functional Theory, Wannier interpolation, and band fitting. From the DFT calculation, we observe s-d hybridization for Pd and Pt. Our theoretical results show that for conduction electron, the Stoner term is proportional to the square of the hybridization parameter and the inverse of the square of the energy difference between the s and d-electron. We also obtain that for the heavy fermionic system, the magnetic susceptibility value strongly determined by the effective mass of the electron. Our results show that dual-band model is sufficient to model the magnetic susceptibility accurately. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>