Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
B. Bintoro K. Pardewo
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S36466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Vivianto
"ABSTRAK
Industri kayu lapis merupakan primadonanya produk kehutanan dalam perolehan devisa negara dan merupakan komoditi penyumbang ekspor terbesar dari ekspor pengolahan kayu Indonesia. Tetapi peranan industri tersebut dari tahun ke tahun mengalami penurunan terbukti di tengah badai krisis nasional akhir-akhir ini, industri kayu lapis yang merupakan resource based industry tidak mampu berjaya di tengah badai moneter yang menekan kuat nilai tukar rupiah terhadap US dollar. Industri ini semakin sulit berkembang, devisa ekspor kayu lapis terus merosot. Begitu juga dengan nilai ekspornya yakni sejak tahun 1993 sebesar US $ 4,22 milyar menurun menjadi US $2,07 milyar di tahun 1998.
Merosotnya ekspor kayu lapis ini, disebabkan oleh beberapa hal antara lain semakin ketatnya persaingan industri kayu lapis dunia, munculnya pesaing-pesaing baru yang selama ini merupakan pasar ekspor bagi produk kayu lapis Indonesia, fenomena ini disebabkan karena dibukanya ekspor kayu log ke negara tersebut. Penurunan nilai tukar mata uang domestik di sejumlah negara Asia Timur, juga mengakibatkan berkurangnya kegiatan di sektor konstruksi yang menjadi penyerap utama produk kayu lapis. Oleh karena untuk meningkatkan atau mempertahankan pangsa pasar kayu di pasar global, diperlukan strategi yang handal untuk mempertahankan daya saing komoditi kayu lapis Indonesia di pasar global.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang patut dipertimbangkan dalam membuat strategi peningkatan daya saing kayu lapis, sedangkan alternatif strateginya direncanakan untuk mendapatkan perolehan devisa, keterkaitan pihak pemerintah, non pemerintah dan dunia usaha industri kayu lapis.
Penentuan strategi dirancang dengan menggunakan dua pendekatan analisis sistem yaitu, RCA dan ISP untuk mengetahui posisi komoditi kayu lapis Indonesia di pasar global dan kedua memakai Teknik proses hirarki analitik digunakan untuk memudahkan permodelan prioritas permasalahan dan mengetahui alternatif strategi peningkatan daya saing kayu lapis yang sebelumnya melakukan identifikasi faktor-faktor penting yang meliputi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).
Dalam proses hirarki analitik faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sesuai urutan prioritasnya adalah kondisi faktor (kemampuan SDA, permodalan, Jaringan distribusi, sumber daya IPTEK, sarana dan prasarana), kondisi permintaan (permintaan ekspor, pangsa pasar dunia, pangsa pasar dalam negeri, permintaan dalam negeri), industri terkait dan pendukung (kekuatan pemasok bahan baku, kekuatan pemasok bahan penolong), strategi, struktur dan persainga (persaingan industri, struktur industri, informasi pasar, promosi ekspor dan kualitas produk), kesempatan dan peluang (era perdagangan babas, blok perdagangan, kurs mata uang).
Sedangkan aktor yang berperan menurut urutan prioritasnya adalah pemerintah, lembaga keuangan/perbankan, industri, industri pemasok, asosiasi, negara tujuan ekspor dan negara pesaing. Dengan tujuannya peningkatan daya saing, perolehan devisa, pertumbuhan dan perluasan pasar dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Untuk afternatif strateginya yang merupakan pokok dan acuan untuk meningkatkan daya saing kayu lapis Indonesia di pasar global menurut urutan prioritasnya adalah penciptaan iklim yang kondusif, peningkatan stabilitas bahan baku dalam negeri dan yang terakhir peningkatan penguasaan teknologi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upik Wira Marlin Djalins
"Karena sumbangan industri kayu lapis yang cukup besar pada penerimaan devisa ekspor non-migas, guncangan yang dihadapi industri ini akan cukup mempengaruhi kestabilan penerimaan devisa Indonesia. Dengan adanya kampanye penggunaan ekolabel atas produk kayu, Indonesia perlu bersikap pro-aktif untuk menjaga agar penerimaan devisanya tidak terganggu akibat isu ini, dan pada saat yang bersamaan juga perlu menjaga kelestarian hutan tropisnya yang amat berharga itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan penerapan ekolabel untuk industri kayu lapis Indonesia. Secara lebih spesifik adalah untuk membuktikan bahwa karakteristik pasar kayu lapis Indonesia sebenarnya memberikan celah untuk usaha ekolabel, dan bahwa eko-label tidak berpengaruh negatif terhadap penerimaan dari kayu lapis. Metodologi yang digunakan adalah metode analisis data secara kualitatif, dan analisis pasar di 8 negara tujuan ekspor Indonesia secara kualitatif, dengan memanfaatkan metode pangkatdua terkecil dua tahap dan data pooling. Negara yang dijadikan obyek penelitian terdiri dari negara yang sensitif terhadap isu lingkungan dan yang tidak. Penulis mengaplikasikan dua skenario, yaitu skenario pemasaran tanpa ekolabel dan skenario pemasaran dengan ekolabel. Hasil penelitian menunjukkan elastisitas permintaan terhadap harga untuk keseluruhan 8 negara tujuan ekspor pada saat ekolabel belum dilaksanakan bersifat inelastik. Sementara elastisitas permintaan terhadap harga ketika ekolabel telah dilaksanakan, dan pada saat diferensiasi pasar diaplikasikan secara tegas, bersifat enelastik baik pada pasar yang sensitif terhadap isu lingkungan dan yang tidak. Pada skenario setelah pelaksanaan ekolabel, elastisitas permintaan terhadap pendapatan bersifat inelastik pada pasar yang sensitif, dan bersifat elastik pada pasar yang tidak sensitif. Pada periode penelitian, ternyata terjadi pergeseran konsentrasi pasar tujuan ekspor, dari pasar-pasar yang sensitif-yaitu Eropa dan Amerika Serikat - ke pasar-pasar yang tidak sensitif yaitu Jepang dan Korea. Hal ini terjadi ketika harga yang diterima dari pasar yang sensitif jauh lebih baik dari harga yang diterima dari pasar yang tidak sensitif. Anomali ini diduga terjadi karena sistem tata niaga kayu lapis. Inti dari usaha ekolabel adalah pembeberan mutu produk dan transparan informasi agar konsumen dapat memutuskan pembelian dengan informasi selengkap mungkin. Tujuan ekolabel tidak akan tercapai jika niaga kayu lapis masih tetap dilaksanakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Directory of the plywood industry in Indonesia" ini dipersembahkan oleh Asosiasi Panel Kayu Indonesia. Buku ini merupakan sebuah buku direktori industri-industri kayu di Indonesia."
Jakarta: Manggala Wanabhakti, 1986
R 694.834 ASO d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fenton, Robert
Pasir Panjang, Singapore : Institute of Southeast Asian Studies, 1996
674.834 FEN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marsetiayu Ningsih
"ABSTRAK
Viskositas memiliki hubungan dengan kekuatan rekat suatu kayu lapis, dimana nilai viskositas dipengaruhi oleh besarnya jumlah campuran tepung, resin dan hardener. Didalam proses pencampuran lem, mesin yang yang digunakan yaitu mesin mixer. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh waktu pencampuran dan jumlah tepung terhadap nilai viskositas, jumlah cacat dan kekuatan tarik dari kayu lapis. Metode yang digunakan yaitu pengambilan data primer di industri untuk digunakan sebagai referensi dilakukannya design of experiments. Dari hasil percobaan waktu pencampuran secara umum mampu meningkatkan nilai kekuatan tarik geser sampai nilai optimum 1,86 N/mm2 dengan komposisi waktu pengadukan 15 menit dan tepung sebanyak 10 Kg,sedangkan variabel jumlah tepung memiliki kecenderungan membuat nilai tarik geser menjadi turun.

ABSTRACT
Viscosity is related to the adhesive strength of a plywood, where the viscosity value is influenced by the large amount of the mixture of flour, resin and hardener. In the glue mixing process, the machine used is a mixer machine. This study discussed the effect of mixing time and the amount of flour on the viscosity value, the number of defects and the shear tensile strength of the plywood. The method used is the primary data retrieval in the industry to be used as a reference for the design of experiments. From experiment result of mixing time in general able to increase value of shear tensile strength until optimum value 1,86 N / mm2 with the composition time of mixing 15 minutes and flour as much as 10 kg, while variable of flour amount have tendency to make tensile value of shear to be down.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Adhi Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan kebijakan legalitas kayu yang diperdagangkan di negara tujuan utama terhadap ekspor kayu olahan primer Indonesia. Penerapan kebijakan ini bersifat hambatan perdagangan lingkungan yang diduga menurunkan kuantitas ekspor kayu olahan primer. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis ekonometrika dengan data panel untuk ekspor kayu gergajian, kayu lapis dan pulp ke beberapa negara tujuan ekspor utama selama periode 1995 sampai dengan 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan hambatan perdagangan lingkungan di negara tujuan ekspor terbukti menurunkan ekspor kayu gergajian, kayu lapis dan pulp Indonesia.

This study aims to determine the impact of the traded timber legality policy on the major destination countries for Indonesian primary processed wood exports. This timber legality policy (environmental trade barriers) is presumed decreasing the quantity of primary processed wood export. The analytical method used in this research is the econometric analysis model with panel data export of sawn timber, plywood and pulp into a few major export destinations during the period 1995 to 2013. The results of this study find out that the implementation of the environmental trade barriers in export destination countries decrease exports sawnwood, plywood and pulp of Indonesia during the period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>