Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Konsepsi pendidikan nasional yang berakar dari kebudayaan bangsa Indonesia, seperti tertuang dalam UUD'45, diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkualitas, serta mampu membangun dirinya sendiri dan masyarakat sekelilingnya. Untuk itu penyelenggaraan pendidikan nasional harus mampu meningkatkan pengetahuan siswa didik berdasarkan kaidah dan rambu-rambu seperti tertuang dalam undang-undang."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke . Indonesia memiliki berpuluh ribu kilometer panjang pantai di mana di sepanjang pantai inilah dan di muara sungai yang melengkapinya....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Mangroves are halophyte plants, they exist in conditions of high salinity,extreme tides, strong winds, high temperature, muddy and anaerobic soils. This extreme conditions enable mangroves to yield secondary metabolites as chemical defense for their lives..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ILO Jakarta, 2009
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghofir
"ABSTRAK
Suatu penelitlan pendahuluan tentang kondisi habitat dan perilaku Primata dari jenis Owa (Hylobates moloch) telah dilakukan di Cagar Alam Gunung Halirnun, Jawa Barat. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan rnakan owa, pengambilan data vegetasi dengan metoda kuadrat, pengamatan jenis tegakan dan bagian tegakan yang dimakan oleh owa, penggunaan strata hutan untuk berbagai kegiatan owa, dan analisis komposisi tegakan hutan dalam penggunaannya sebagal habitat.
Dari hasil penelitian ini, ternyata bahwa komposisi dan keanekaan jenis tegakan penyusun komunitas hutan primer dan hutan sekunder tidak sama, baik untuk tegakan tingkat pohon maupun tingkat tiang. Kegiatan makan di strata hutan ada kaitannya dengan jenis dan jumlah tegakan yang menjadi pakarnya, namun kekerapan penggunaan stratum tertentu dipengaruhi oleh adanya variasi diurnal. Perbedaan ketinggian setiap stratum serta kerapatan tajuk antar tegakan, menyebabkan terjadinya penggunaan berbagai kegiatan yang berbeda. Berdasarkan besarnya nilal penting Ki Afrika (Maesopsis erninii) untuk tingkat pohon, jenis eksotik ini diduga mampu menjadi pakan utama bagi Owa di hutan sekunder.
Berdasarkan fakta melimpahnya pakan yang tersedia di hutan primer dan sekunder Cagar Alan Gunung Halimun, kedua tipe hutan tersebut diduga mampu untuk mendukung kelangasungan hidup owa.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Amerika Seriitat telah menjadi pemeran utama dalam
industri kayu. Kondisi tersebut telah menjadi beban bagi
pemerintah Amerika Serikat oleh karena meningkatanya
tekanan dari para ahii di bidang lingkungan, yang lebih
mendukung dilaksanakannya reboisasi dibandingkan
deboisasi. Pergeseran peran dari pengekspor kayu
utama menjadi pengimpor kayu, telah menyebabkan
pasar nasional Amerika Serikat mengalami kerugian,
seperti meningkatnya harga produk kayu. Konflik antara
Amerika Serikat dengan Kanada berkaitan dengan
praduk kayu telah menarik banyak perhatian dari para
stakeholder, dan telah membuat Pemerintahan Bush
meresmikan saatu kebijakan perkayuan yang di
dalamnya diatur mengenai pembaukaan hutan kembaii
dan program hutan sehat. Artikel ini mencoba menbahas
mengenai situasi seputar kebijakan Amerika Serikat
mengenai praduksi kayu.
"
Jurnal Hukum Internasional: Indonesian Journal of International Law, Vol. 4 No. 4 Juli 2007 : 763-781, 2007
JHII-4-4-Jul2007-763
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erline Fitridiah Pitaloka
"Daerah Aliran Sungai Citarum ditetapkan sebagai DAS prioritas oleh Kementrian Lingkugan Hidup dan Kehutanan, yang berdasarkan kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan kebijakan pembangunan wilayah perlu diberikan prioritas dalam penanganannya. Kurangnya koordinasi antar sektor dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia tercermin dalam kasus pengelolaan DAS Citarum. Tujuan dari riset ini adalah menganalisis pola interaksi para pihak, perencanaan dan realisasi anggaran; penutupan hutan; dan pola interaksi para pihak yang berkelanjutan. Metode riset yang digunakan adalah analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), analisis sosial kelembagaan menggunakan Actor Network Theory (ANT), dan analisis deskriptif. Hasil riset menunjukkan bahwa pola interaksi membentuk jaringan aktor yang lemah dengan nilai Betweenness Centrality 7,02%; perencanaan dan realisasi anggaran belum optimal; penutupan hutan pada tahun 2019 sebesar 24,51% yang artinya belum mencapai syarat keberlanjutan DAS. Kesimpulan riset ini adalah Gubernur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Perum Perhutani sebagai aktor kunci perlu menyediakan wadah untuk menyatukan gagasan dan anggaran dari semua pihak, guna menambah hubungan antar aktor sehingga sentralitas pada jaringan menjadi kuat dan kebutuhan dana dapat tercukupi. Pola interaksi para pihak dalam pengelolaan penutupan hutan yang berkelanjutan mendukung penambahan penutupan hutan yang meningkatkan daya tampung dan daya dukung DAS, melindungi keanekaragaman hayati, dan mendukung keberlanjutan hulu DAS Citarum.

The Citarum Watershed is designated as a priority watershed by the Ministry of Environment and Forestry, based on environmental, social, economic and regional development policies that need to be given priority of the management. The lack of coordination between sectors in environmental management in Indonesia is reflected in the case of Citarum Watershed Management. The purpose of this research is to analyze the pattern of stakeholder interaction; planning and budget realization; forest coverage; and the sustainable pattern of stakeholder interaction. The research method used are spatial analysis using Geographic Information Systems (GIS), institutional social analysis using Actor Network Theory (ANT), and descriptive analysis. The results showed that the pattern of stakeholder formed a weak actor network with a value of 7.02% Betweenness Centrality; budget planning and realization is not yet optimal; forest coverage in 2019 was 24.51%, which means that the sustainale of the watershed has not been achieved. The conclusion of this study is the Governor, Ministry of Environment and Forestry, Perum Perhutani as key actors who need to provides a platform for bringing together ideas and budgets from all stakeholders, increase the relationship between actors so that centrality in the network becomes strong and funding needs can be fulfilled. The sustainable pattern of stakeholder interaction in forest coverage supports increasing forest coverage that increases the carrying capacity of the watershed, protects biodiversity, and supports sustainability of the upper Citarum Watershed."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisya Isnaayu Khairunisa
"Kebakaran hutan dan lahan, baik disengaja maupun tidak, sering terjadi di Provinsi Riau, Indonesia, terutama saat musim kemarau. Riau memiliki lahan gambut seluas sekitar 4.811.865 ha. Pada akhir 2023, terdapat 163 hotspot kebakaran di Riau, dengan Kabupaten Indragiri Hulu memiliki hotspot terbanyak, yakni 69 titik, terutama di Kecamatan Rengat Barat, Rengat, dan Kuala Cenaku. Selain kondisi fisik lahan gambut, aktivitas manusia seperti kepadatan permukiman dan kerapatan parit juga berperan sebagai penyebab utama kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode Kernel Density Estimation (KDE) dan overlay serta super-imposed untuk mengolah distribusi hotspot, dengan tujuan mengetahui hubungan distribusi spasial potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan dengan faktor kedalaman lahan gambut, kepadatan permukiman, dan kerapatan parit berdasarkan wilayah administrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi potensi bahaya kebakaran cenderung mengelompok di area tertentu, seperti Kelurahan Sekip Hilir (Kecamatan Rengat), Kelurahan Sungai Dawu (Kecamatan Rengat Barat), dan Kelurahan Rawa Asri (Kecamatan Kuala Cenaku). Distribusi spasial potensi bahaya kebakaran memiliki hubungan signifikan dengan kedalaman lahan gambut dan kerapatan parit. Kepadatan permukiman yang dekat dengan jaringan jalan cenderung berpotensi rendah terhadap kebakaran, sementara kerapatan parit yang lebih dekat justru berpotensi lebih tinggi karena parit berfungsi sebagai drainase air gambut yang tidak terkendali.

Forest and land fires in Indonesia's Riau Province are common, particularly during the dry season. Riau's peatlands span about 4,811,865 hectares. By the end of 2023, the province had 163 hotspots, with Indragiri Hulu Regency having the highest number at 69. The numerous hotspots and extensive peatlands in Indragiri Hulu, especially in West Rengat, Rengat, and Kuala Cenaku sub-districts, make these areas particularly vulnerable to fires. Human activities, such as settlement density and drainage density, also contribute significantly to fire occurrences. This study uses Kernel Density Estimation (KDE) and overlay methods to analyze the spatial distribution of fire hazards, focusing on peatland depth, settlement density, and drainage density across administrative areas. The results indicate that fire hazards tend to cluster in specific areas: Sekip Hilir Village (Rengat Sub-district), Sungai Dawu Village (West Rengat Sub-district), and Rawa Asri Village (Kuala Cenaku Sub-district). The spatial distribution of fire hazards is significantly related to peatland depth and drainage density. Areas with high settlement density and close proximity to road networks tend to have lower fire potential. Conversely, areas with higher drainage density have increased fire potential due to uncontrolled peat water drainage systems."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arifin
"ABSTRAK
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pengelolaan sumber daya hutan
berlangsung dengan pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi sebagai
kerangka utama. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di dalam atau sekitar hutan
memanfaatkan berbagai sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
sehari-hari. Persinggungan antara kedua hal tersebut memicu sebuah pertanyaan terkait
bagaimana praktik mata pencaharian lokal berlangsung di Kampung Sangar pada saat
itu. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, skripsi ini menunjukkan
bahwa berbagai bentuk pengelolaan hutan di sekitar Kampung Sangar berdampak
signifikan terhadap mata pencaharian lokal baik yang bersumber secara langsung dari
ekosistem hutan maupun yang tidak. Lebih jauh, mata pencaharian lokal di Kampung
Sangar secara dominan dipengaruhi oleh berbagai faktor determinasi eksternal seperti
kebijakan negara, perubahan lingkungan ekologi, dan permintaan terhadap produk
hasil hutan dari masyarakat sekitar

ABSTRACT
During the New Order of President Soeharto the management of forest resources
occurred with national development and economic growth as main framework.
Meanwhile, the people who lives in and around the forest utilize various forest
resources for their daily living needs. The interface between those statement above
comes out with question on how the practices of local livelihood exist in Kampung
Sangar in the meantime. Through qualitative method within ethnographic approach,
this thesis shows that various forms of forest resource management around Kampung
Sangar has significant impact to the local livelihood whether those are obtained directly
from the forest ecosystem or not. Moreover, The local livelihood in Kampung Sangar
dominantly influenced by various external determination factors such as state policies,
agro-ecological changes, and demand to forest products from the people around."
2016
S64912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>