Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
TEKNODIK 15:1 (2011)(1-2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JKAP 13(1-2)2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Depdiknas, 2006
344.078 IND u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Agustin
"Karya-karya tulis Widyaiswara dilingkungan kementerian saat ini banyak dipakai dalam e-modul, namun pencantuman namanya tidak ada. e-Modul sebagai suatu karya cipta digital hasil reproduksi dari modul buku, kehadirannya bersinggungan dengan hak moral pencipta aslinya. Berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 tahun 2002 suatu informasi sebagai suatu hasil kreasi intelektual baik aspek subtansi maupun format fiksasinya adalah suatu ciptaan yang dilindungi (protected works) baik hak moral maupun hak ekonomisnya.
Hak ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan dalam upaya perlindungan suatu karya cipta, karena yang tidak kalah pentingnya adalah perolehan pengakuan secara layak atas hasil karya intelektual widyaiswara sebagai penulis modul original oleh orang lain. E-Modul sebagai digital works memiliki karakteristik yaitu mudah digandakan dan untuk penyimpanannya tidak membutuhkan tempat yang besar sehingga sangat rentan terhadap pelanggaran hak cipta. Untuk itu DRM (Digital Right Management) hadir sebagai salah satu solusi perlindungan karya e-modul.
Penelitian ini mengajukan Permasalah: (1) Bagaimana perlindungan karya cipta e-Modul dalam Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta?; (2) Bagaimanakah Perlindungan Hak Moral dalam Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dan ketentuan dibeberapa negara?; (3) Bagaimanakah pengaturan DRM sebagai salah satu solusi perlindungan e-modul dalam Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta? Penelitian ini menggunakan prosedur deskriptif analitis yang dilakukan selama hampir empat bulan dengan metode pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep dan pendekatan perbandingan.
Dengan penelitian tersebut penulis, memberikan simpulan penelitian ini, (1) Multimedia e-modul sebagai karya hasil pengalihwujudan dilindungi sebagai ciptaan tersendiri dengan tidak mengurangi Hak Cipta atas ciptaan aslinya; (2) Seorang Widyaiswara mempunyai hak moral untuk mencantumkan namanya atau nama samarannya kedalam e-modul yang merupakan karya turunan dari modul diklat tulisannya. Kecuali bila yang bersangkutan tidak menghendaki dicantumkan namanya; (3) DRM mempunyai peranan yang sangat penting dalam melindungi emodul sebagai ciptaan digital.

In e-module, but the inclusion of his name does not exist. e-Module as a result of reproduction of digital copyrighted works from book modules, its presence is tangent to the original creator of moral rights. Under the Copyright Act No. 19 of 2002 of an information as a result of both aspects of intellectual creations subtance fiksation format is a creation of protected (protected works) both moral rights and economic rights.
Economic rights is not the only goal in an efforts to protect a copyrighted works, because it is no less important is the acquisition of a proper recognition of results of intellectual work Widyaiswara as the author of the original module by others. E-Module as digital works has a characteristic that is easily duplicated and for storage does not need a big place so it is very vulnerable to copyright infringement. For that DRM (Digital Right Management) is present as one solution to the protection work of the e-module.
This study proposed problems: (1) How to protect copyrighted works of e-module in UUHC 2002? (2) How to protection of moral rights in UUHC 2002? (3) How is the DRM settings as one of the e-module protection solutions in UUHC 2002? This research uses descriptive analytical procedures performed with th Statute approach, the conceptual approach and the comparative approach.
By the author of the study, draws conclusions of this study, (1) Multimedia emodules as protected as works resulting from its own creation by not reducing the Copyright for the original creation, (2) A Widyaiswara has the moral right to put their name or pseudonym into e -module which is a derivative work of writing training modules. Unless the concerned did not want his name attached, (3) DRM has a very important role in protecting the e-module as a digital creation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T29255
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Bertrand, 1872-1970
Yogyakarta: Ikon Teralitera, 2002
100 RUS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
"Tridarma perguruan tinggi menuntut dosen untuk lebih optimal menjalankan tugas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Di sisi lain, wanita di Indonesia dituntut untuk menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak di rumah. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik jika dosen wanita tidak mampu memenuhi kewajibannya di pekerjaan maupun di keluarga. Konflik yang terjadi akan menyebabkan tekanan yang pada akhirnya menimbulkan burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konflik pekerjaan-keluarga terhadap burnout pada dosen wanita. Subjek pada penelitian ini adalah 160 dosen wanita, menikah, dan telah memilikki anak. Data penelitian diungkap dengan skala work family conflict dan skala burnout. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh terhadap burnout di kalangan dosen wanita. Hasil analisis juga menunjukkan ada dua dimensi konflik pekerjaan-keluarga yang berpengaruh terhadap burnout yaitu behaviour-based conflict dan time-based conflict. Implikasi dari studi ini dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai burnout yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bekerja. Pemahaman akan pengaruh lingkungan dan pribadi terhadap burnout memiliki keuntungan bagi lembaga dan dosen.

Indonesian females lecture are expected to perform double roles to do their jobs and to take care of their families. This condition may create conflicts if female lecturers cannot perform their duties as expected by their employers and families. These conflicts then turn into mental pressure and experiences of burnout. The aim of this study is to find out the impacts of work-family conflicts and burnout among female lecturers. The subjects of this study are 160 lecturers who are female, are married, and have children. Research data are generated using family-work conflict scale and burnout scale. The data are analyzed using regression analysis technique. The results of data analysis also show that the conflict between work and family strongly associate with burnout among female lecturers. The result findings also show that there are two dimensions of work-family conflicts which may cause burnout: behavior-based conflict dan time- based conflict. By implication, this study can help expand the understanding of burnout among female lecturers which may lead to the improvement of the quality of their working environments. In this way, better understanding of the impacts of living environments and individual characteristics on burnnouts can benefit the lecturers themselves and the institutions they work at."
Medan: Universitas Sumatera Utara. Faculty of Psychology, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2009
R 371.1 SER
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Suria Darma
"Rencana peruntukan setiap ruang di suatu daerah sudah ditentukan berdasarkan peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Namun demikian, banyak kasus dilaporkan dimana terjadi penyimpangan satu peruntukan ruang dengan peruntukan ruang lainnya sering terjadi. Salah satu penyebab tumpang tindih tersebut adalah sistem informasi peruntukan ruang yang tidak memadai. Secara umum, keadaan sistem informasi keruangan yang ada sekarang (as-is system) pada setiap instansi adalah sebagai berikut: 1) Pihak publik susah melakukan pencarian dan akses terhadap data yang ada pada berbagai instansi, sehingga publik tidak bisa melakukan verifikasi peruntukan ruang suatu wilayah yang berpotensi mengalami tumpang tindih satu sama lain, 2) Masing-masing instansi mengumpulkan data sendiri-sendiri tanpa mengetahui data apa yang sudah ada pada instansi lain (redundant effort on data collection), dan 3) Data yang ada tidak kompatibel sehingga menghambat pertukaran data. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan membangun Sistem Informasi Sinkronisasi Ruang Berbasis Web yang bisa membantu stakeholder melakukan sharing distributed data geospasial (misalnya kawasan hutan lindung, kawasan industri, dan lain-lain). Disamping itu stake holder juga bisa melakukan overlay berbagai peta tematik tersebut untuk mengetahui daerah-daerah yang tumpang tindih. Melalui sistem informasi ini semua stakeholder bisa melakukan verifikasi keruangan setiap saat melalui internet dan melakukan revisi jika ada potensi untuk terjadinya tumpang tindih ruang. Metodologi yang digunakan untuk requirement determination adalah dengan melakukan observasi, studi literatur dan peraturan pemerinthan. Sedangkan untuk logical physical modeling analisis dan desain Sistem Informasi Sinkronisasi Ruang (SINKRON) digunakan Unified Modeling Language (UML) Version 2.0. Dalam mendukung interoperability dari sistem maka digunakan open standar dari Open Geospatial Consortium (OGC) web service. Desain Sistem Informasi Sinkronisasi Ruang (SINKRON) berbasis web map service dengan open standar interoperability dari Open Geospatial Consortium (OGC) web service mampu menyediakan platform bagi sharing distributed data geospasial. Disamping itu, melalui desain sistem yang interoperable, publik bisa melakukan overlay multi layer peta on the fly dari multi sources. Dengan demikian publik tidak perlu melakukan deployment software GIS komersial untuk bisa melakukan analisis keruangan sederhana.

Spatial utilization plan has been established for all regions based on regional spatial planning map (Peta Rencana Tata Ruang Wilayah). Nevertheless, many problems have been reported, where deviation between spatial utilization plan and actual utilization occurred. The reason for this overlap is mainly caused by lack of reliable spatial information system. Existing spatial information systems in Indonesia are characterized by the following conditions: 1) Public has difficulty to search and to access geospatial data distributed among various institutions. As a consequence, people unable to verify potential overlap on spatial utilization in a certain region, 2) Un-organized geospatial data caused redundant effort on data collection, 3 Different geospatial data format prohibiting data sharing among institutions. Development of web based spatial information system is expected to minimize these problems. Observations, literature and regulation analysis were carried out to determine system requirements. Meanwhile, Unified Modeling Language (UML) Version 2.0 was applied for logical and physical modeling. To support interoperability of distributed access mechanism, open standard of Open Geospatial Consortium (OGC) web service was implemented. Distinct features of the systems are: 1) Sharing mechanism of distributed geospatial data using web map service, and 2) Overlay multi map layers on the fly without additional deployment of commercial GIS software."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawziyyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>