Ditemukan 76949 dokumen yang sesuai dengan query
JIP 35(2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JIP 35 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sidi Gazalba
Jakarta: Bulan Bintang, 1973
297.67 SID m (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Delmarrich Bilga Ayu Permatasari
"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap pemaknaan atas gerakan perlawanan atau resistensi tokoh-tokoh perempuan dalam novel Garis Perempuan karya Sanie B. Kuncoro. Tokoh Ranting, Gendhing, Tawangsri, dan Zhang Mey merupakan perempuan dewasa yang hidup di tengah arus modernitas namun memiliki akar budaya yang tidak dapat dilepaskan dari hukum patriarki yang kental. Dibesarkan dengan latar budaya yang berbeda-beda, keempat tokoh tersebut memiliki cara-cara tersendiri dalam meraih kesejahteraan, kebebasan pribadi, dan keadilan sosial yang secara keseluruhan diwujudkan dalam upaya pemaknaan terhadap virginitas. Dengan menggunakan konsep kritik sastra feminis dapat disimpulkan bahwa virginitas adalah sesuatu yang bersifat cair yang digunakan oleh perempuan sebagai bentuk penghargaan atas tubuhnya. Dengan mengapresiasi virginitasnya seorang perempuan telah berkuasa terhadap kepemilikan tubuhnya yang dalam budaya dan hukum patriarki kuasa perempuan atas kepemilikan tubuhnya seringkali tidak diindahkan."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ranti Eka Pratiwi
"Jurnal ini membahas pemikiran modern wanita Korea yang ditampakkan melalui tokoh ibu dan anak perempuannya bernama Chi-hon dalam novel berjudul Eommareul Butakhae karya Kyung Sook Shin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran wanita Korea masa kini dalam menjalankan peranannya yang sudah tidak dibatasi lagi oleh prinsip Konfusianisme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan pemikiran wanita di Korea dari pola pemikiran yang tradisional dan terpaku pada aturan Konfusianisme ke arah yang lebih modern yang dipengaruhi oleh pendidikan yang diperoleh serta perkembangan sosial yang dinamis dari masa ke masa. Tokoh ibu yang tumbuh di masa transisi perubahan sosial dari masa premodern menuju postmodern memilih untuk berkorban menutupi segala kekurangannya dari anak-anaknya agar mereka dapat hidup lebih baik daripada ibunya. Tokoh Chi-hon yang tumbuh di masa modern, telah sepenuhnya memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan modern, bahkan dia telah memilih jalan hidupnya sendiri secara independen tanpa ada aturan tradisi yang mengikatnya.
This journal is discussing about modern thought of Korean women for her life which is shown in Eommareul Butakhae novel by Kyung Sook Shin. In this novel, the researcher focus on two characters: a mother and herdaughter named Chi-hon. The purpose of this research is to know modern woman's perspective in her society roles. This research is qualitative descriptive. From this research, the researcher found that Korean women's thought change has happened depend by her education and social dynamic become more modern without influence from Confucianism rule. The mother who grew up at transition decade between premodern and postmodern, choose to hide her lack from her children so that her children can have better life than hers. Meanwhile Chi-hon who grew up at modern decade has been having modern thought and more open minded, moreover she choose her own way independenly without influence from any tradition rules."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
"Urban sufism merupakan sebuah fenomena sosial yang ditandai dengan meningkatnya gairah masyarakat urban terhadap praktik-praktik sufisme, seperti dzikir secara berjamaah, istighatsah, diskusi ilmiah mengenai sufisme, dan sebagainya. Masyarakat urban, sebagai masyarakat modern yang secara langsung merasakan proses modernisasi secara cepat, tentunya merasakan apa yang diistilahkan sebagai absurditas di mana manusia merasa terasing dalam dunianya sendiri. Mereka meyakini bahwa urban sufisme dapat dijadikan sebagai jalan untuk melawan absurditas tersebut dan menemukan kembali aspek humanitas yang sudah terkikis oleh modernitas. Urban sufisme menawarkan ketenangan hati atau ketentraman jiwa bagi masyarakat urabn yang setiap hari disibukkan dengan urusan pekerjaan dan bosan dengan kebisingan hiruk-pikuk keramaian kota. Ketertarikan mereka terhadap sufisme dilatarbelakangi oleh motif-motif yang berbeda, sehingga menimbulkan kecenderungan yang berbeda pula dalam mengikuti trend urban sufisme yang sedang marak belakangan ini. Secara umum, urban sufisme terbagi dalam dua kategori, yaitu tasawuf mali dan tasawuf falsafi. Dalam konteks ke-Indonesia-an, urban sufisme dapat dipetakan menjadi tiga tipologi, yaitu tasawuf sunni, tasawuf falsafi dan tasawuf salafi. Perbedaan dalam aspek epistemologi atau rancang bangun pemikiran keagamaan menimbulkan perbedaan orientasi dalam gerakan-gerakan sufisme. Ada yang memilih jalan konvensional melalui jalan tarekat yang disebut sebagai sufisme konvensional dan ada pula yang menempuh jalur non-tarekat atau disebut dengan urban sufisme. perbedaan antara urban sufisme dan sufisme konvensional terletak pada tiga hal: (1) geneologi dan mekanisme penetapan mursyid (2) mekanisme keanggotaan (bai'at atau sumpah setiap kepada mursyid (3) praktik dan tata cara dzikir. Dalam praktik dzikir, baik urban sufisme maupun sufisme konvensional mempunyai kesamaan persepsi. Artinya, dalam dzikir harus terpenuhi lima unsur, yaitu (1) kontinuitas (2) kesadaran (3) keikhlasan (4) kebersihan niat (5) tidak bertentangan dengan ritual ibadah."
JTW 1:1 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Annisa Seffiliya
"Skripsi ini membahas pentingnya jati diri dalam arsitektur di Indonesia. Jati diri dikaji melalui penelusuran terhadap sejarah Indonesia dan perkembangan arsitektur pada masanya. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap arsitek tentang bagaimana menunjukkan jati diri dalam rancangan masa kini. Tulisan ini adalah tulisan deskriptif.
Tujuan tulisan ini adalah mengetahui tentang jati diri dalam arsitektur di Indonesia dan menelusuri pemikiran arsitek Indonesia untuk menunjukkan jati diri dalam rancangan mereka. Kajian skripsi ini menghasilkan suatu penjabaran mengenai keadaan jati diri arsitektur di Indonesia dan keadaan arsitek dalam upaya menunjukkannya dalam rancangan mereka.
This thesis discusses the importance of identity in architecture in Indonesia. Identity is discovered through a search of Indonesian history and the development of the architecture of its time. Further, in this thesis are the observations of the architects on how to show identity in contemporary design. This thesis is a descriptive writing. The purpose of this thesis is to know about identity in architecture in Indonesia and to acknowledge the thoughts of Indonesian architects on showing identity in their designs. The study of this thesis is to produce a discovering of the state of architectural identity in Indonesia and of the architects in their effort to show identity in their contemporary designs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52280
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Graves-Brown, P.M.
London : Routledge, 2000
306 MAT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Budhy Munawar-Rachman
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
297.67 BUD i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Suadi Putro
Jakarta: Paramadina, 1998
297.67 SUA m (2);297.67 SUA m (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library