Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Firstrianisa Gustiawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggunaan ungkapan serapah pemeran laki-laki dan
perempuan dalam acara Pesbukers. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk
dan struktur relasi dalam ungkapan serapah yang digunakan pemeran acara
Pesbukers yang dikaitkan dengan stereotipe gender di masyarakat mengenai cara
berbahasa laki-laki dan perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori ungkapan serapah, teori analogi, dan teori gender.
ABSTRACT
This research discusses the use of cursing expressions by actor and actreeses in
Pesbukers. The purpose of this research is to explain the relation of forms and
structure in cursing expressions which are used by actors and actreeses of
Pesbukers related with gender stereotype in society regarding men and women’s
way of speaking. This research uses cursing expression’s theory, analogy theory,
and gender theory."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Elia Susanto
"Latar belakang: Umpan balik adalah media yang dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Definisi umpan balik kini diperluas dengan memberikan kritik serta saran kepada pembelajar. Di dunia pendidikan kedokteran, pemberian umpan balik sangatlah penting untuk memastikan dokter-dokter masa depan ini memiliki kompetensi klinis yang mumpuni serta memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Beberapa penelitian terbaru mengemukakan bahwa persepsi dosen dengan mahasiswa terkait umpan balik masih belum mendapatkan titik temu. Hal ini berpotensi menghambat proses pembelajaran dan peningkatan performa mahasiswa.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian potong lintang yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan menggunakan Google Form kepada mahasiswa tahap klinik serta dosen dari departemen-departemen klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kuesioner terdiri atas 22 pernyataan dan dinilai dengan menggunakan skala Likert satu sampai lima, dengan satu menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju dan lima menunjukkan bahwa responden sangat setuju. Hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan SPSS. Hasil kuesioner diolah dengan uji normalitas, uji deskriptif, dan uji nonparametrik dua kelompok independen Mann-Whitney.
Hasil: Kuesioner diisi oleh 123 orang mahasiswa klinik (Profesi I dan Profesi II) dan 69 orang dosen dari departemen klinik. Hasil analisis responden kuesioner antara dosen klinik dengan mahasiswa klinik tentang kepentingan pemberian umpan balik konstruktif, metode pemberian umpan balik konstruktif, serta tantangan pemberian umpan balik konstruktif memiliki nilai p<0,05.
Kesimpulan: Persepsi antara dosen klinik dengan mahasiswa klinik tentang kepentingan pemberian umpan balik konstruktif, metode pemberian umpan balik konstruktif, serta tantangan pemberian umpan balik konstruktif berbeda

Background: Feedback is a medium which can be used to improve the quality of learning. The definition of feedback gets broadened to giving critiques and advice as well. It is more important than ever for medical students to be given feedback by their teachers so that these students can improve their clinical competencies and give the best healthcare in the future. Recent research states that the perception between the faculty staff and the students regarding constructive feedback are different. This condition might affect the learning process of the students.
Methods: This is cross-sectional research that used a questionnaire and distributed by using Google Forms to clinical years students and clinical department faculty staff in Faculty of Medicine Universitas Indonesia. It is made of 22 statements. The questionnaire used Likert scale of one to five. The responses are processed by using SPSS. The responses then tested with normality test, descriptive test, and nonparametric test, Mann-Whitney
Results: The questionnaire’s respondents are 123 students and 69 faculty staff. After the data got analyzed, the p value of the three components is below 0,05
Conclusion: The perception between the clinical medicine faculty staff and clinical medicine students regarding importance of feedback, methods of providing feedback, and barriers of providing constructive feedback are different
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Ramadhan Ardhiana
"Latar belakang: Feedback atau umpan balik menjadi komponen penting dalam komunikasi. Saat ini, pemberian umpan balik sudah dilakukan oleh banyak tenaga pengajar di Indonesia termasuk dosen kedokteran. Namun, penelitian tentang persepsi dosen dan mahasiswa pada mahasiswa kedokteran tentang umpan-balik di Indonesia belum ditemukan. Penelitian ini dilakukan untuk menilai persepsi dosen dan mahasiswa preklinik terhadap pentingnya pemberian umpan-balik dan praktik pemberian umpan-balik pada situasi pembelajaran preklinik.
Metode: Penelitian ini menggunakan kuesioner yang menilai persepsi mahasiswa dan dosen terkait pemberian umpan balik konstruktif. Kuesioner tersebut terbagi ke dalam 3 topik pembahasan: peran penting pemberian umpan balik; metode pemberian umpan balik; hambatan pemberian umpan balik. Dua ratus mahasiswa preklinik dan 90 dosen preklinik menjadi partisipan pada penelitian ini. Respons dari kedua kelompok dibandingkan dengan uji Mann-Whitney untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan bermakna.
Hasil: Persepsi kelompok mahasiswa dan dosen memiliki perbedaan bermakna untuk hampir keseluruhan butir pernyataan. Artinya, Terdapat perbedaan bermakna antara persepsi mahasiswa dan persepsi dosen terkait pemberian umpan balik untuk ketiga topik pembahasan.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan dosen terkait pemberian umpan balik konstruktif dalam proses pembalajaran."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waldhauer, Fred D.
New York: John Wiley & Sons, 1982
621.381 5 WAL f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phillips, Charles L.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1988
629.831 2 PHI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Astria
"Tugas akhir ini mengenai penyempurnaan proses performance feedback pada operator produksi PT A dalam menyampaikan kemajuan pencapaian target efektifitas produksi. penelitian ini dilakukan dalam rangka mewujudkan bentuk organisasi yang efektif dan efisien. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, dimana peneliti menggambarkan pila yan terjadi selama ini dengan melihat kekurangan yang ada berdasarkan teori yang digunakan.

This final project is about improving the performance feedback process for PT A production operators in conveying the progress of achieving production effectiveness targets. this research was conducted in order to realize an effective and efficient form of organization. this research is a qualitative research with a descriptive design, where the researcher describes the principles that have occurred so far by looking at the deficiencies based on the theory used."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T38232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istie Widyastuti
"ABSTRAK
Indonesia memiliki sangat banyak PTEBT yang bersumber dari keanekaragaman budaya rakyatnya, namun pada faktanya Indonesia tidak dapat berbuat banyak untuk melindungi PTEBT-nya pada saat pihak asing menggunakan tanpa ijin, diantaranya lagu daerah Maluku yang berjudul Rasa Sayange, Reog Ponorogo, dan Tari Pendet yang digunakan Malaysia untuk mempromosikan pariwisatanya, motif bunga (fleur) milik masyarakat Bali yang diklaim menjadi milik PT. Karya Tangan Indah yang mengalihkan hak-haknya kepada John Hardy Limited, dan ukiran Jepara yang diklaim milik PT. Harrison & Gil-Java. Indonesia telah menjadi anggota beberapa organisasi internasional dan meratifikasi konvensi-konvensi intenasional yang berkaitan dengan perlindungan PTEBT, namun demikian hingga saat ini Indonesia belum memiliki sistem perlindungan yang tepat untuk mencegah dan menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Indonesia hanya mengatur mengenai perlindungan PTEBT dalam Undang-Undang Hak Cipta (UUHC). Sekalipun UUHC telah beberapa kali diubah namun pengaturan mengenai hal tersebut tetap saja sangat minim. Lebih jauh lagi, meskipun Pasal 10 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Pemerintah harus membuat peraturan pelaksana undang-undang dan membentuk instansi terkait sebagai suatu perwakilan untuk memberikan ijin kepada pihak asing yang ingin menggunakan PTEBT milik Indonesia, serta Peraturan Pemeritah yang mengaturnya, namun hingga saat ini belum terealisasikan. Permasalahan yang dibicarakan dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya pencegahan penggunaan secara melawan hukum PTEBT milik Indonesia oleh pihak asing terutama yang terjadi di luar Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tentang perlindungan hukum terhadap PTEBT milik Indonesia dan menganalisa penanganan terhadap penyalahgunaan PTEBT milik Indonesia oleh pihak asing, terutama yang terjadi di luar Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan perbandingan, yaitu membandingkan mengenai perlindungan PTEBT yang ada di India, Australia, dan Filipina yang telah memiliki peraturan yang berhasil menyelesaikan beberapa kasus mengenai pelanggaran PTEBT untuk dapat dijadikan bahan bagi Indonesia untuk membentuk suatu pengaturan khusus tentang PTEBT. Berdasarkan penelitian ini, Penulis berpendapat bahwa Indonesia perlu memiliki peraturan perundang-undangan sui generis yang mengatur tentang PTEBT secara lebih fokus dan terinci, termasuk mekanisme pemberian ijin penggunaan, instansi pemerintah yang khusus menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan PTEBT, dan mekanisme penyelesaian sengketa yang terjadi.

ABSTRACT
Indonesia have so many TK and TCEs derived from cultural diversity of its people, but in fact Indonesia cannot do much to protect its TK and TCEs when foreign party use them without permission. Some of those violation cases such as when Malaysia used the folk song titled ?Rasa Sayange? from Maluku, the folk performance ?Reog? from Ponorogo, and the folk dance ?Pendet? from Bali which are use to promote its tourism; the flower pattern (fleur) belongs to Balinese which claimed to be owned by PT. Karya Tangan Indahwhich transferred its rights to John Hardy Limited; and, the Jepara carvings that claimed by PT. Harrison & Gil-Java. Indonesia has been a member of several international organizations and ratifying International Conventions to the protection TK and TCEs. However, until now Indonesia has not had proper protection system to prevent and resolve the violations occured. Indonesia merely produces the regulation of TK and TCEs protection under Copyright Act. Although Copyright Act has been amended several times but the regulation relating the subject is still very minimal and unsatisfactory. Furthermore, although Article 10 of Act No. 19 year 2002 regarding Copyright states that the Government should establish related regulations and law enforcement agencies as a representative to give permission for other foreign party who want to use TK and TCEs owned by Indonesia, and Government regulations that govern it, which until now has not been materialized. The problem discussed in this study is how to handle TK and TCEs abuse which owned by Indonesia and done by foreigners, especially with the cases which emerge outside of Indonesia. The purpose of this research is to know about legal protection of TK and TCEs belongs to Indonesia and analyze the handling of TK and TCEs abuse belongs to Indonesia by foreigners, mainly TK and TCEs abuse that occurred outside of Indonesia. this research uses the comparative approach, which is comparing the TK and TCEs protection that exist in India, Australia, and the Philippines, who have been successfully completed several regulations regarding infringements cases of TK and TCEs to be used as material for Indonesia to establish a special regulation concerning TK and TCEs. Based on the research result, the author argue that Indonesia needs to have more focused and detailed sui generis laws and regulations governing TK and TCEs, including the mechanism of granting licenses of TK and TCEs, the government agency that specialized in handling everything related to TK and TCEs, and dispute resolution mechanism."
2013
T32670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwita Oktaria
"[ABSTRAK
Latar Belakang: Umpan balik memiliki peran penting pada proses pembelajaran
seseorang. Konsep mengenai perilaku mencari umpan balik telah banyak diteliti
tetapi masih terdapat gambaran yang belum lengkap mengenai berbagai aspek
terkait perilaku mencari umpan balik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi perilaku mencari umpan balik mahasiswa kedokteran di Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) secara mendalam.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui FGD (focus group
discussion) dengan mahasiswa FK Unila Angkatan 2012, 2013 dan 2014.
Triangulasi data dilakukan melalui FGD dengan staf pengajar, wawancara dengan
ketua tim Medical Education Unit dan studi dokumen yang dilakukan selama
bulan April sampai dengan Mei 2015. Hasil FGD dan wawancara dituliskan
dalam bentuk transkrip verbatim lalu dilakukan analisis tematik dan koding.
Selanjutnya dilakukan reduksi dan penyajian data.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa dan staf
pengajar mengenai umpan balik masih belum tepat. Motivasi mahasiswa untuk
mencari umpan balik disebabkan oleh keinginan untuk mendapatkan informasi
yang berguna bagi dirinya dan mengontrol kesan orang lain. Faktor penghambat
tersering mahasiswa dalam mencari umpan balik kepada staf pengajar adalah rasa
segan dan takut untuk mendapatkan komentar negatif mengenai dirinya.
Mahasiswa akan mencari umpan balik kepada orang yang memiliki hubungan
kedekatan dan kredibilitas yang baik dalam konteks lingkungan yang privat.
Kesimpulan: Belum adanya pemahaman yang sama mengenai pengertian umpan
balik menyebabkan proses pencarian dan pemberian umpan balik di FK Unila
belum berjalan secara efektif. Sistem pendidikan kedokteran yang hirarkis, faktor
budaya dan kesibukan staf pengajar merupakan beberapa faktor penghambat.
Institusi perlu membuat suatu kebijakan yang bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran dan menciptakan atmosfer bagi mahasiswa dan staf pengajar akan arti
penting umpan balik.

ABSTRACT
Background: Feedback has many important roles in an individual learning
process. The concept of feedback-seeking behaviour has been widely studied but
there is still lack of information on the aspects related to it. This study is aimed to
explore feedback-seeking behaviour of undergraduate medical students at Faculty
of Medicine University of Lampung.
Method: This study used qualitative research methods with phenomenological
approach. Data was collected through focus group discussion (FGD) with students
in Faculty of Medicine University of Lampung class of 2012, 2013 and 2014.
Similar method was used with faculty members to triangulate the data, and also an
in-depth interview with the head of Medical Education Unit and document
analysis. The result of FGD and interview were transcribed verbatim, analysed
thematically and coded, to reduce and present the data.
Result: The results obtained in this study indicate that the understanding of
students and lecturers of feedback is still incorrect. Students are motivated to seek
feedback because they want useful information and have the desire to control the
impressions of others. One of the biggest factors that inhibit students to seek
feedback from the lecturer is their fear in getting negative comments. Students
will look for feedback from people who have close relationships with them and
good credibility in the context of a private environment.
Conclusion: The absence of a common understanding of the meaning of feedback
causes the feedback-seeking and feedback-giving process on FK Unila not run
effectively. Hierarchical system of medical education, cultural factors and
lecturers? busy schedule are some factors that hinder feedback-seeking process.
Institutions need to make a policy to raise awareness and create an atmosphere for
students and faculty members on the importance of feedback, Background: Feedback has many important roles in an individual learning
process. The concept of feedback-seeking behaviour has been widely studied but
there is still lack of information on the aspects related to it. This study is aimed to
explore feedback-seeking behaviour of undergraduate medical students at Faculty
of Medicine University of Lampung.
Method: This study used qualitative research methods with phenomenological
approach. Data was collected through focus group discussion (FGD) with students
in Faculty of Medicine University of Lampung class of 2012, 2013 and 2014.
Similar method was used with faculty members to triangulate the data, and also an
in-depth interview with the head of Medical Education Unit and document
analysis. The result of FGD and interview were transcribed verbatim, analysed
thematically and coded, to reduce and present the data.
Result: The results obtained in this study indicate that the understanding of
students and lecturers of feedback is still incorrect. Students are motivated to seek
feedback because they want useful information and have the desire to control the
impressions of others. One of the biggest factors that inhibit students to seek
feedback from the lecturer is their fear in getting negative comments. Students
will look for feedback from people who have close relationships with them and
good credibility in the context of a private environment.
Conclusion: The absence of a common understanding of the meaning of feedback
causes the feedback-seeking and feedback-giving process on FK Unila not run
effectively. Hierarchical system of medical education, cultural factors and
lecturers’ busy schedule are some factors that hinder feedback-seeking process.
Institutions need to make a policy to raise awareness and create an atmosphere for
students and faculty members on the importance of feedback]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>