Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Koeshardo KS
"Peranan tanah dalam kegiatan pembangunan makin banyak dibutuhkan, sehingga nilainya semakin meningkat. Pelaksanaan administrasi pertanahan dan manajemen pelayanan, terutama pengurusan sertifikat hak tanah sering membawa permasalahan yang kompleks, antara lain praktek pelayanannya pada Kantor Pertanahan BPN kurang tertib dan kurang memuaskan masyarakat.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini, ialah bagaimana pengerahan sumber daya organisasi dan manajemen pelayanan Kantor Pertanahan BPN, sehingga menyebabkan masyarakat kurang puas. Atas dasar tersebut, penelitian ini mengkaji mengenai efektivitas organisasi Kantor Pertanahan BPN dalam melaksanakan tugas pelayanan penerbitan sertifikat hak tanah kepada masyarakat. Fokus perhatiannya ialah mengkaji hubungan antara faktor iklim organisasi, teknologi organisasi dan pelaksanaan pengendalian tugas dengan efektivitas organisasi Kantor Pertanahan BPN dalam melaksanakan tugas pelayanan penerbitan sertifikat hak tanah.
Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa faktor-faktor iklim kerja organisasi, teknologi organisasi dan pelaksanaan pengendalian tugas, masing-masing terbukti terdapat hubungan yang signifikan terhadap efektivitas tugas pelayanan pada Kantor Pertanahan.
Temuan yang lain, terdapat penilaian yang berbeda antara pandangan pihak intern (pegawai Kantor Pertanahan) dengan pihak klien. Karena Kantor Pertanahan BPN terbukti efektif dalam tugas pelayanan, sedangkan dari sudut pandang pihak klien, pada umumnya menilai bahwa Kantor Pertanahan BPN dalam melaksanakan tugas pelayanan masih kurang efektif.
Kesimpulan dari analisis data menunjukkan bahwa faktor sumber daya organisasi pada umumnya termasuk dalam katagori baik dan berpengaruh positif terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pelayanan sertifikat tanah. Namun terdapat indikasi lain, terutama menyangkut faktor teknologi, kondisinya dalam katagori kurang baik. Penggunaan alat-alat mekanis secara kuantitas maupun kualitas masih terbatas, pengetahuan dan keterampilan kerja pegawai kualitasnya lemah, koordinasi dalam pelaksanaan prosedur pelayanan masih kurang konsisten. Pendidikan dan latihan pegawai, kesempatannya masih terbatas. Akibatnya kurang menunjang upaya meningkatkan prestasi kerja, dan tingkat profesionalitas petugas dalam tugas pelayanan masih lemah.
Atas dasar temuan tersebut, disarankan agar pada faktor iklim kerja lebih ditingkatkan program pendidikan dan latihan pegawai secara terencana, guna mendukung pengembangan prestasi kerja dan kualitas profesional pegawai. Faktor teknologi organisasi, agar ditingkatkan penyediaan dan penggunaan alat mekaniknya. Aspek prosedur kerja, agar dilakukan penyempurnaan perangkat lunaknya, dan pelaksanaan koordinasi dalam penanganan pelayanan lebih disinkronkan menurut urutan dan ketentuan tata kerjanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Komarsyah Djuardi
"Tujuan studi ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan suatu fenomena sosial yakni efektivitas organisasi BKKBN Wil-Ko Jakarta. Sebagai basis pengukuran, penelitian ini mempergunakan metode CVA, suatu metode pengukuran komprehensif yang dikembangkan oleh Quinn dan Rorhbaugh. Dalam mengukur efektivitas organisasi, penggunaan metode CVA lebih menguntungkan dari metode lainnya, karena mampu menjelaskan nilai-nilai sentral konstruk efektivitas organisasi secara eksplisit.
Dalam mengungkapkan konsep teoritis penelitian ini terutama mempergunakan data persepsi responden (data subyektif), disamping data obyektif yang dipergunakan untuk mendukung (validasi) hasil data subyektif. Dan sebelum analisis data disajikan, terlebih dahulu dilakukan uji reliabilitas dan validitas instrumen dengan mempergunakan sejumlah teknik statistik.
Hasil uji reliabilitas dan validitas instrumen memperlihatkan bahwa instrumen persepsi responden (data subyektif) mengenai 8 kriteria efektivitas ternyata memperoleh tingkat reliabilitas dan validitas internal yang akseptabel, walaupun hanya pada taraf minimal.
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa profil BKKBN Wil-Ko secara keseluruhan menunjukkan 6 dari 8 kriteria mempunyai tingkat efektivas tinggi. Profil masing- masing BKKBN Wil-Ko agak bervariasi, namun semua BKKBN Wit-Ko ternyata termasuk dalam tahapan siklus elaborasi struktur. Diketahui pula kriteria fleksibilitas dan PSDM diberi perhatiarn sama oleh semua BKKBN Wil-Ko. Dan tidak ada perbedaan persepsi antara responden dari Unit Kerja yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soenyoto Rais
"Pelaksanaan tugas pengawasan dewasa ini merupakan harapan masyarakat Indonesia yang pada saat ini sedang melaksanakan pembangunan dalam rangka peningkatan pendapatan negara sebagai usaha untuk kesejahteraan masyarakat seperti yang tertuang didalam GBHN dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kalau kita meninjau sejarah pengawasan di negara kita sejak dimulainya pelaksanaan pembangunan yang dikenal dengan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) maka sejak itu pula kita mulai melaksanakan dasar-dasar manajemen dalam Administrasi Negara yaitu adanya siklus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan kernbali ke perencanaan. Dalam siklus manajemen itu, perencanaan harus merupakan batasan-batasan bagi pelaksanaan, selanjutnya pelaksanaan perlu diawasi agar sesuai dengan rencana, akhirnya hasil pengawasan merupakan masukan untuk perencanaan selanjutnya. Dengan demikian, ketiga unsur manajemen tersebut merupakan satu kesatuan dan sama pentingnya untuk melakukan pengawasan.
Oleh karena itu, mulai Repelita II dan III pelaksanaan tugas pengawasan secara bertahap telah dikembangkan dengan diadakannya penugasan secara bertahap, khususnya kepada Wakil Presiden untuk menangani pengawasan. Secara kronologis tugas pengawasan itu dituangkan dalam berbagai peraturan yaitu dimulai dari Keputusan Presiden No. 31 tahun 1974 sebagai pengganti Keputusan Presiden No. 15 tahun 1966 yang telah mengharuskan adanya Inspektorat Jenderal pada setiap departemen. Kemudian dikeluarkan lagi keputusan Presiden No. 25 tahun 1974 yang membentuk Irjenbang. Dan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977 tentang Pembentukan Operasi Tertib dipusat dan di daerah.
Kemudian oleh pemerintah diangkatlah seorang menteri yaitu, Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan III, dan Keputusan Presiden No. 20 tahun 1984 yang membentuk Tim Koordinasi Pengendalian dan Pengawasan Proyek Pembangunan di Daerah, serta demikian juga dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 29-30 tahun 1984 tentang pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada periode kabinet Pembangunan IV pengawasan diharapkan lebih ditingkatkan lagi, karena bertambahnya dana dalam Repelita IV dan makin tumbuhnya kehidupan Konstitusional demokratis serta pengembangan stabilitas yang sehat dan dinamis bagi terwujudnya pembangunan tahun-tahun berikutnya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paryono
"This research is based on appearance of various change, generally in the society and specially in college. Faculty Social Science and Politics University Indonesia ( FISIP-UI) represent one of the faculty which under UI BRIAN ( Legal Body Public of Ownership) is not quit of these problems. To stay at emulation which progressively tighten, FISIP-UI is not only claimed to be able to give best service but it is also claimed to make a change up better continually. Some expert suggest in order can live in emulation era which progressively tighten require to master learning organization. In this bearing, Senge (1994:21) told that organization learning is organization which continually develop its ability to create better future. Later; than transform become organization learning. Senge, 1994 and Senge, et, al 1996 6) said organization must having five discipline, those are Personal Mastery, Mental Model, Shared Vision, Team Learning, System Thinking. This research is done to answer two questions of research, that is : First, How far the Non Academic Staff of organization either State servant or Non State Servant doing the learning organization in FISIP-UI ? Second; What obstacles influence the Non Academic either State servant or Non State Servant on learning organization in FISIP-UI
This research represents descriptive research, using the quantitative and qualitative data. The population is non academic staff whether having state servant status or non state servant. According to the ability of researcher, this research is not include the staffs ruder non regular programs, but concentrate to the staffs of Dean/ faculty, which are the servants who are recruited by and get the salary from the faculty. This Research is done during the month of January, 2004 up to April month. 2004. The amount of population is 131 consists of 71 people of state servant and 60 of non state servant. Research use the sensus methods; therefore all of population is taken as sample of this research; using questionnaires as the tools in collecting quantitative data. From 71 of questionnaires we have distributed to all of non academic staff, we could gather 65 back only. Later, than for non state servant, from 60 questionnaires we have distributed, 57 peoples gave back and the rest, 3 did not give back them. For qualitative data, is done by the un structured interview method to 8 respondent which is assumed having competence or representative to non academic staff of FISIP-UT. After gathering quantitative data later; than processed them using computer by SPSS 10.00 program. Test appliance used the tables of frequency and cross tabulation.
Based on analysis and data interpretation, obtained the result that just a few part of whether the state servant and non state servant of non academic staff is having high grade of learning. The factors of mastering the organization learning are : habit of waiting the order from superior staff or manager, self satisfaction sense, surrender with situation, poor of ability to accurate and investigate. Later; than the less of superior or manager support , in getting news ideas which appear bottom-up ; and also less opportunity to do wrongness in order have ability to develop and run new ideas. Formulation of mission and vision which is not be on down warded and socialized better. Besides, the non academic staff of FISIP-UI is also still less to attend the dialogue, discussion, seminar, meeting etc."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayetno
"ABSTRAK
Intensitas perubahan yang semakin cepat dari waktu ke waktu telah menyebabkan pola tindakan terencana, yang disusun dengan asumsi bahwa struktur dasar konteks organisasi akan relatif stabil dalam rentang waktu agak lama, menjadi tidak relevan lagi. Dinamika kehidupan organisasi masa depan sangat ditentukan oleh kecepatan inovasi, kualitas sumberdaya insani, layanan serta keunggulan-keunggulan baru.
Kesemuanya itu sangat terkait dengan kemauan dan kemampuan organisasi untuk secara terns menerus belajar.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medita Ervianti
"Kecacatan merupakan salah satu indikator beban penyakit kusta. Risiko kecacatan akibat kusta tidak hanya terjadi pada kasus baru kusta, tetapi juga selama pengobatan dan setelah selesai pengobatan. Metode pengamatan berperan untuk mengendalikan tingkat cacat pada penderita yang telah selesai pengobatan. Metode pengamatan pasif diterapkan di Indonesia sejak tahun 1982. Pada tahun 2009, metode pengamatan semi aktif diterapkan di Kabupaten Pasuruan. Belum diketahui metode pengamatan yang lebih efektif biaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya antara metode pengamatan pasif dan metode pengamatan semi aktif setelah selesai pengobatan kusta dalam pengendalian tingkat cacat. Efektivitas dan biaya pada masing-masing metode dihitung dan dilihat berapa rasio efektivitas biaya dalam pengendalian tingkat cacat. Hubungan faktor-faktor seperti umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, tingkat ekonomi, tipe kusta, riwayat reaksi, pencegahan cacat, perawatan diri dengan pengendalian tingkat cacat serta faktor apa yang paling dominan juga diteliti. Desain penelitian adalah cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan metode pengamatan semi aktif lebih efektif biaya dibandingkan dengan metode pengamatan pasif. Berdasarkan hasil analisis bivariat, terdapat hubungan antara pencegahan cacat dan perawatan diri dengan pengendalian tingkat cacat. Sedangkan hasil multivariat menyatakan perawatan diri sebagai faktor yang mempengaruhi.

Disability is one of indicator of the leprosy burden. The risk of disability due to leprosy, not only in new cases of leprosy, but also during treatment and after release from treatment. Surveillance is one of method to control level of disability in patients who had completed treatment. Passive surveillance implemented in Indonesia since 1982. In 2009, the semi-active surveillance applied in Pasuruan. Not yet known which surveillance is more cost-effective.
This study aims to analyze the cost-effectiveness of the passive and semi-active surveillance after release from leprosy treatment in controlling the level of disability. The effectiveness and cost of each method was calculated and seen the cost-effectiveness ratio to the control of the level of disability. Relationship of factors such as age, education level, knowledge level, economic level, type of leprosy, history of reactions, defect prevention, self-care by controlling the level of disability and what is the most dominant factor is also studied. The study design was cross-sectional.
The results showed semi active surveillance more cost-effective than passive surveillance. Based on the results of the bivariate analysis, there is a relationship between defect prevention and self-care by controlling the level of disability. While the results of the multivariate declared self-care as a affected factor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Solichien
"Ischialgia merupakan gejala dari penyakit yang menyerang saraf Ischiadicus dan banyak dijumpai di poliklinik Saraf RS Duren Sawit. Penyakit ini tidaklah fatal akan tetapi cukup memberikan penderitaan bagi yang menderitanya. Rasa sakit di bokong yang menjalar ke tungkai merupakan ciri khas penyakit ini,dan sering menimbulkan gangguan untuk aktivitas sehari-hari. Penatalaksanaan penyakit ini,umumnya hanya berupa pengobatan konservatif dengan pemberian anti inflamasi, sambil menunggu regerasi saraf yang teriritasi.
Kerugian ekonomis yang ditimbulkan oleh penyakit ini sangatlah besar, belum lagi jika dilihat dari tidak dapatnya penderita bekerja akibat sakitnya. Apalagi jika dinilai penderitaan yang diakibatkan penyakit ini sangat mengganggu dan cukup lama. Untuk itu diperlukan terobosan baru bagi penatalaksanaan penyakit ini. Operasi memang dapat menyembuhkan penyakit ini akan tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, belum lagi resiko komplikasi operasi dan kemungkinan relaps. Blok Saraf adalah upaya lain yang selain murah, mudah dilaksanakan dan secara cepat dapat menghilangkan nyeri yang diakibatkan penyakit ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Poliklinik Saraf RS Duren Sawit ini dimana penderita diberi tindakan blok saraf, selain diberi obat konservatif dibandingkan dengan pemberian obat saja ternyata tindakan blok saraf terbukti lebih cost effective untuk menyembuhkan penyakit ini. Dengan keberhasilan tindakan blok saraf untuk kasus Ischialgia,kedepan, dapat juga untuk dilakukan percobaan untuk kasus nyeri bagi penyakit lain.

Cost Effectiveness Analysis Symptomatic Treatment of Ischialgia Patient in Policlinic Neurology Duren Sawit Hospital, 2004Ischialgia, symptom of disease that affect Ishciadicus nerves is found in many of ,. the patient in Policlinic Neurology Duren Sawit Hospital. This disease is not categorized as a deadly one although it can give severe pain to the patient. The throbbing sensation start from, the buttock goes down to the leg is the specific character of this disease which often impair patient daily. Medical treatment is generally done by giving an anti inflammatory drug while waiting for the irritated nerves to regenerate themselves.
Economic loss caused by this diseases is substantial as the patients are usually unable to do their activity due to severe pain for a quite long period of time. The new breakthrough medical treatment for these diseases is done through surgery, though the expense will not be small and the risk of complication as well as disease relapse makes this option not being preferred. Blocking the peripheral nerve is another option that has been considered as easier, cheaper and quicker in eliminating the back pain sensation.
The result of this experimental study which compare the treatment of Nerve Block plus drugs with drugs treatment only have proven that The Nerve Block treatment is more cost effective than conventional treatment. With this successful finding, it is recommended to perform Nerve Blocking treatment to other cases of ischialgia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>