Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dewi Sayriyani
"Pada era globalisasi, berbagai informasi dapat masuk dengan cepat dan mudah, baik yang bersifat positif maupun negatif. Setiap individu harus memiliki kemampuan untuk menyaring semua informasi yang diterimanya sehingga tidak terbawa kepada hal-hal yang negative melainkan menuju kepada kemajuan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis, yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan semua alasan serta bukti yang tepat untuk menghasilkan keputusan dan tindakan yang tepat pula.
Seorang yang kritis, tidak akan mudah terbawa arus informasi yang diperolehnya. Ia akan memikirkan segala kemungkinan serta untung rugi dari perubahan tersebut bagi dirinya. Berpikir kritis merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan pada semua orang. Banyak psikolog pendidikan berpendapat bahwa keterampilan ini dapat dan harus dikembangkan di sekolah. Bahkan, akan lebih baik jika kemampuan ini dikembangkan sedini mungkin. Untuk itu Depdiknas di dalam kurikulum 2004 menetapkan kemampuan berpikir kritis sebagai salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan prasekolah.
Penulisan ini dimaksudkan untuk melihat peran pendekatan pembelajaran anak usia 4 - 6 tahun yang diterapkan dalam kurikulum 2004 terhadap perkembangan kemampuan berpikir kritis anak. Metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur, dimana penulis akan menganalisis pendekatan pembelajaran kurikulum 2004 dan mengaitkannya dengan aspek-aspek dari berpikir kritis serta karakteristik kemampuan kognitif anak usia 4 - 6 tahun. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa pendekatan pembelajaran yang disarankan Depdiknas sangat berperan dalam keberhasilan sekolah untuk mendidik anak-anak menjadi manusia kritis. Namun demikian, dari analisa tersebut didapatkan informasi bahwa tidak cukup hanya dengan pelaksanaan pendekatan pembelajaran saja tetapi dibutuhkan juga guru yang kompeten, yaitu guru- guru yang memiliki kemampuan untuk berpikir kritis. Oleh karena itu, akan sangat baik jika dibuat suatu modul pelatihan berpikir kritis bagi guru-guru yang mengajar anak-anak TK."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Putra; Ni Wayan Suniasih
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 dalam mata kuliah Microteaching melalui kaji tindak pembelajaran (lesson study) mahasiswa semester VI PGSD Den-pasar. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VIPGSD Denpasar sebanyak 43 orang yang ter-diri dari 5 orang laki-laki dan 38 orang perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan ke-las (PTK) yang dirancang dalam dua siklus tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan pencatatan dokumen. Instrumen penelitian berupa rubrik penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan merancang pembelajaran, dan lem-bar observasi digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan melaksanakan pembelajaran. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan mahasiswa merancang pembelajaran adalah 68 pada siklus I menjadi 78,51 pada siklus II), dan skor rata-rata melaksanakan pembelajaran adalah 69,04 pada siklus I menjadi 78,1 pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan kaji tindak pembelajaran (lesson study) dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran pada mata kuliah Microteaching mahasiswa semester VI PGSD Denpasar."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2015
370 JPP 48 (1-3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"This study aims to analyze of elementary school teacher to develop creative thinking skills in teaching science. The research was conducted at grade 5 of 11 elementary schools in the city of Bandung during the 2010-2011 school year. Research subjects were 5 certified teachers through portfolio program, 5 certified teachers through training program, and 5 uncertified teachers. Data collection include analyzing lesson plans, observing learning processes, recording the process of learning through videograph and conducting evaluation tests. Data were analyzed based on the characteristics of creative thinking; which were fluency, flexibility, originality and elaborateness. Result revealed that elementary school teacher had drawn up plans to develop creative thinking skills in their lesson plans, but still could not implemented them in learning activities in classroom. It was concluded that development of creative thinking skills in science teaching had not been executed effectively. It suggested that teachers should be encourage to carry out the learning process that is able to develop creative thinking skills. "
JPUT 11:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Biology courses in senior high chool can play an important role in the effort to improve the student critical thinking skill. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Redhana
"Pengembangan Tes Keterampilan Berpikir Kreatif. Penelitian ini bertujuan mengem-bangkan tes keterampilan berpikir bebas konten yang dapat digunakan untuk mengukur keteram-pilan berpikir siswa. Untuk mengembangkan tes tersebut, penelitian dan pengembangan model Borg dan Gall dilakukan. Tahap pengembangan pada penelitian ini sampai pada tahap uji coba terbatas. Hasil-hasil studi pustaka menunjukkan bahwa indikator atau skala keterampilan berpikir kreatif yang digunakan untuk menyusun tes keterampilan berpikir kreatif meliputi kelancaran, keaslian, dan keluwesan. Hasil-hasil studi lapangan menemukan bahwa beberapa guru tidak mengetahui jika terdapat tes yang dapat mengukur kemampuan berpikir kreatif seseorang dan guru belum pernah membuat tes keterampilan berpikir kreatif. Tes keterampilan berpikir kreatif yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri atas 18 butir soal. Uji coba terbatas tes menghasilkan satu butir soal direvisi, butir soal sisanya dapat dipakai. Reliabilitas tes sangat tinggi, yaitu dengan nilai r sebesar 0,880."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2015
370 JPP 48 (1-3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Widiasih Raharjanti
"Permintaan layanan psikiatri forensik di Indonesia terus meningkat. Namun, psikiater di Indonesia merasa kurang kompeten dan kurang percaya diri dalam melakukan analisis psikomedikolegal dan melaporkan hasil pemeriksaannya, karena ketiadaan pedoman dan metode pendidikan yang belum seragam. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen Kemampuan Berpikir Analisis Psikomedikolegal (KBAP) dan mengembangkan modul pengajaran yang sahih dan mampu laksana. Penelitian menggunakan desain exploratory sequential mixed method. Pada tahap 1, dilakukan penelusuran kepustakaan dan penilaian kebutuhan dari pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi komponen KBAP, dilanjutkan dengan teknik delphi melibatkan pakar psikiatri, hukum, dan bidang lain yang relevan. Hasilnya diadaptasi menjadi instrumen penilaian KBAP beserta panduan penilaiannya. Pada tahap 2, dilakukan studi potong lintang terhadap psikiater Indonesia untuk mengetahui skor KBAP dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Pada tahap 3, dilakukan pengembangan dan uji coba Modul KBAP. Penelitian tahap 1 menghasilkan 60 butir KBAP yang dibagi empat tahap: persiapan, pemeriksaan, penulisan laporan, serta persiapan dan pemberian keterangan di pengadilan. Instrumen penilaian, berupa rubrik yang dilengkapi panduan pengisian, memiliki validitas isi dan reliabilitas antarpenilai yang baik. Median skor KBAP dari 165 subjek sebesar 37 (rentang nilai 5 sampai 89). Tidak didapatkan faktor yang berhubungan dengan skor KBAP. Modul KBAP yang dikembangkan pada tahap 3, berdasarkan temuan dari tahap 1 dan 2, berlangsung secara daring selama 6 minggu, terdiri atas kegiatan pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan secara asinkronus dan sinkronus. Modul KBAP secara keseluruhan dinilai mampu laksana dan sahih. Selain itu, peserta menunjukkan hasil yang baik dalam evaluasi hasil pembelajaran modul. Secara keseluruhan, penelitian ini dirancang untuk dapat menjawab kebutuhan dalam peningkatan keterampilan psikiatri forensik Indonesia dengan memberikan pedoman konkret dan modul pengajaran yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut baik dalam aspek pendidikan, penelitian, maupun pelayanan.

Requests for forensic psychiatry assessments have consistently increased. However, Indonesian psychiatrists still view themselves as incompetent, and thus, unconfident in conducting psychomedicolegal analysis and reporting the results, which may stem from a lack of concrete guidelines and uniform teaching methods throughout the country. Furthermore, psychomedicolegal analysis as a form of clinical reasoning can be influenced by cognitive and emotional factors. Thus, this study aims to identify components of psychomedicolegal analysis competency and to develop its educational module. This study used an exploratory sequential mixed method design. In Part 1 of the study, literature review and needs analysis from stakeholders were conducted to identify components of psychomedicolegal analysis, which were then refined through Delphi technique involving experts from psychiatry, law, and other relevant fields. The components are adapted into a scoring instrument and its user manual. In Part 2, a cross-sectional study was conducted among Indonesian psychiatrists to estimate the level of psychomedicolegal analysis of competence and related factors. In Part 3, a module for psychomedicolegal analysis was developed and tested. Part 1 of this study resulted in 60 items of psychomedicolegal analysis competency, divided into 4 domains: preparation, assessment, report writing, and giving expert testimony. The scoring instrument was designed as a rubric and complemented by a manual containing item explanations and operational definitions. The instrument has acceptable content validity and inter-rater reliability. In Part 2, a sample of 165 psychiatrists had a median psychomedicolegal analysis score of 37 (range 5 to 89). No factors are significantly associated with it. In Part 3, the psychomedicolegal analysis module, formulated from the findings of Part 1 and 2, was conducted as an online course for 6 weeks, consisting of asynchronous and synchronous activities. The module was considered feasible and valid. Also the participants showed good results in evaluation of the module. Overall, the psychomedicolegal analysis scoring instrument and the resulting module were able to answer the need for skill development in Indonesian forensic psychiatry by providing concrete guidelines and teaching methods that have the potential to be further developed as educational innovation, research, and services."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>