Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119434 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Aghnia Okta Hafisah
"Hubungan diplomasi antara Kompeni dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk Kesultanan Buton, menghasilkan sejumlah surat Melayu klasik. Salah satu surat hasil hubungan diplomasi Kompeni dengan Kesultanan Buton pada akhir abad ke-18 adalah Surat Kompeni kepada Sultan Azimuddin. Naskah Surat Kompeni kepada Sultan Azimuddin telah dijadikan mikrofilm dan didokumentasikan secara digital. Teks surat terdiri dari 13 halaman dan ditulis dengan aksara jawi sehingga perlu dibuat edisi teks. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode edisi kritis. Dalam Surat Kompeni kepada Sultan Azimuddin dibahas berbagai topik yang mencakup pelanggaran kontrak, utang, perdagangan gelap, pembayaran ganti rugi, dan pegawai Kompeni. Topik-topik tersebut diuraikan dalam penelitian ini.

Diplomatic relationship between VOC and various kingdoms in Nusantara, including Buton Sultanate, leaves many classical Malay letters. One of the results of Buton Sultanate and VOC's diplomatic relationship at the end of 18th century is Surat Kompeni kepada Sultan Azimuddin. The Surat Kompeni kepada Sultan Azimuddin manuscript has been made as microfilm and documented digitally. The text is 13 pages long and written by jawi letters so transliteration needs to be done. Critical edition method is used on transliteration process. In Surat Kompeni kepada Sultan Azimuddin several topics are discussed, i.e. contract violation, debt, illegal trade, compensatory payment, and VOC's personnel. Those topics are being elaborated on this study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Maura Pane
"Artikel ini mengkaji bagaimana pemilihan kata pada perubahan slogan merek dapat mempromosikan vaksinasi COVID-19 pada kampanye “Brands Gegen Corona”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan didukung oleh teori dari Janich (2010) serta teori yang ada pada penelitian Bhatia (2019) dan Emodi (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi vaksinasi COVID-19 pada kampanye dipengaruhi oleh pemilihan kata yang mempunyai daya tarik emosional (emotional positioning). Dengan menggunakan strategi ini, iklan lebih menarik perhatian dan meninggalkan kesan yang lebih diingat. Dalam penelitian juga ditemukan bahwa gaya bahasa yang digunakan pada iklan yaitu hiperbola, rima, perbandingan, imperatif, aliterasi, geminatio, wordplay, neologisme, paralelisme, dan tautologi. Hiperbola dan imperatif merupakan gaya bahasa yang paling sering digunakan pada kampanye ini. 

This article examines how choice of word in changing brand slogans can promote COVID-19 vaccination in the “Brands Gegen Corona” campaign. This research was conducted using a qualitative method and supported by theory from Janich (2010) as well as existing theories in Bhatia's research (2019) and Emodi (2011). The results of the study shows that the promotion of COVID-19 vaccination in campaigns is influenced by the choice of words that have emotional appeal (emotional positioning). By using this strategy, ads attract more attention and leave a more memorable impression. This research also found that the language styles used in these advertisements were hyperbole, rhyme, comparison, imperative, alliteration, gemination, wordplay, neologism, parallelism, and tautology. Hyperbole and imperative are the language styles most often used in this campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gallop, Annabel Teh
Jakarta: Yayasan Lontar, 1991
745.619 GAL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Usaha Mulia, 1991
651.7 LAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Mawar Gempita, 1997
383.122 LAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Diksi Mulia, 1995
383.122 LAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Diksi Insan Mulia, 1991
383.122 LAM a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Mawar Gempita, 1999
383.122 LAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mu`jizah
"Surat Melayu beriluminasi dipakai sebagai alat komunikasi untuk diplomasi oleh raja di Nusantara sejak tahun 1615, di antaranya oleh Raja Iskandar Muda, Aceh, kepada Raja James I di Inggris. Persuratan ini terus dipakai dan berkembang di beberapa kerajaan di Nusantara yang memiliki tradisi tulis, yakni Aceh, Riau, Lingga, Johor-Pahang, Trengganu, Palembang, Madura, Surabaya, Batavia, Bogor, Banten, Bima, Pontianak, Mempawah, Banjarmasin, Gorontalo, Buton, dan Tanete. Ada sekitar 125 surat beriluminasi yang saat ini tersimpan di berbagai lembaga, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Surat-surat ini belum banyak diteliti, padahal kekayaan visual sangat tinggi sebab digambar dengan tinta emas dan warna-warna menarik dalam beragam motif. Isinya tidak kalah penting; berbagai masalah disampaikan, seperti ucapan tahun baru, ucapan duka, perdagangan, dan tentang kekuasaan di beberapa kerajaan. Informasi ini penting untuk mcrekonstruksi berbagai peristiwa pada abad yang silam, seperti budaya, ekonomi, sejarah, dan estetika. Selain itu, fisik dan format surat memperlihatkan bahwa surat ini ditulis di atas kertas khusus dengan pola-pola tertentu. Pemakaian bahasanya juga memperlihatkan kekuasaan para pengirimnya, yakni Raja Nusantara dan Pemerintah Hindia-Belanda. Dari iluminasi yang digambar, terlihat bahwa motif-motif dibuat dengan pola_pola khusus sehingga menampilkan kekhasan surat dari Pemerintah Hindia-Belanda dan surat dari Raja-Raja Nusantara. Raja Najamuddin dari Palembang, misalnya, menghias surat-suratnya dengan motif tertentu, seperti pucuk rebung emas dan pada kepada surat dihias dengan gaya kaligrafi berbentuk hati. Surat Banten yang bergaya kertas dinding (wallpaper) juga mempunyai kekhasan, yakni dengan motif tebaran tangkai-tangkai bunga popi. Gaya iluminasi seperti ini hampir sama dengan hiasan surat dari Banjarmasin. Namun, surat dari Banjarmasin sebagian besar bermotif bunga cengkih. Gaya khas surat dari Madura adalah dengan motif bola api dan mahkota. Hiasan dalam surat-surat ini berukuran besar dengan warna-warna yang cerah. Lain dengan surat Raja Nusantara, surat Pemerintah Hindia-Belanda juga mempunyai kekhasan. Surat-surat ini dihias dengan gambar topi, belah ketupat, ros, lili, dan mahkota.Motif-motif yang menghias iluminasi ternyata hukan hanya hiasan, melainkan juga bermakna. Hiasan-hiasan itu merupakan simbol bermakna dan melalui kajian semiotik Pierce dengan proses semiosisnya, makna-makna yang tersemhunyi itu dapat terungkap. Bunga ros misalnya adalah simbol dari kesempurnaan, bunga bermakna raja, dan topi simbol dari pemimpin. Dari Motif-motif itu terlihat bahwa simbol-simbol yang dipakai berkaitan dengan kekuasaan, seperti raja dan pelindung. Dalam surat para penguasa di Nusantara simbolnya juga bernuansa kekuasaan, seperti mahkota simbol penguasa alam. Bola api bermakna kekuasaan dan legitimasi, dan pohon delima simbol dari pelindung atau raja. Simbol-simbol kekuasaan dalam surat Raja Nusantara didukung oleh simbol-simbol lain yang juga hukan hanya bermakna pada kekuasaan raja, tetapi pada penguasa tertinggi, yakni Tuhan. Keterkaitan kekuasaan pada penguasa tertinggi, Tuhan, dalam masyarakat Nusantara adalah wajar sebab dalam masyarakat ini dikenal konsep raja adalah khalit"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
D1830
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>