Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52686 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kezia Stevanie Tanfriana
"Teori metafora konseptual menganggap bahwa proses pemikiran manusia bersifat metaforis, sehingga metafora dapat ditemukan dalam tulisan/percakapan sehari-hari. Dalam sains, metafora adalah alat penting untuk memahami konsep abstrak karena dipahami melalui konsep lain yang lebih konkrit. Sistem imun dan penyakit sebagai salah satu topik pembelajaran dalam sains biologi juga mengandung metafora. Selain itu, pengetahuan sains kini disampaikan tidak hanya melalui buku ajar, tetapi juga lewat artikel daring. Karena metafora dalam bahasa dapat bervariasi tergantung konteks penggunaannya pada genre atau register yang berbeda, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan relasi metafora konseptual dalam wacana sistem imun pada register dan genre yang berbeda dengan cara membandingkan metafora konseptual dalam buku ajar dan artikel ilmiah populer berdasarkan konteks situasi wacana. Data buku ajar menggunakan 8 buku ajar Biologi kelas XI kurikulum nasional 2013 revisi. Artikel ilmiah populer menggunakan 100 artikel yang dipublikasikan di HaloDoc, Alodokter, dan KlikDokter. Penelitian ini akan menggunakan kerangka Analisis Metafora Kritis 'Critical Metaphor Analysis (CMA)’ yang terdiri dari tahap identifikasi, interpretasi, dan eksplanasi. Identifikasi metafora dilakukan dengan metode linguistik korpus dan MIPVU. Interpretasi metafora menggunakan Teori Metafora Konseptual. Eksplanasi metafora menjelaskan hubungan fungsional antara konteks situasi dengan metafora konseptual. Penelitian ini menemukan adanya penggunaan 16 ranah sumber yang dipakai untuk menjelaskan sistem imun dan penyakit, dengan 12 ranah sumber ditemukan pada kedua korpus, tiga ranah sumber hanya pada artikel ilmiah populer, dan satu ranah sumber hanya pada buku ajar. Persamaan ranah sumber dipengaruhi oleh persamaan topik dan koherensi metafora. Perbedaan ranah sumber dipengaruhi oleh kebudayaan dan pengetahuan pembaca awam. Perbedaan dan penambahan aspek dari ranah sumber tertentu serta pergeseran dan perluasan ranah target seperti manusia dan obat yang ditemukan pada artikel ilmiah populer disesuaikan dengan tujuan wacana, yakni untuk menarik dan mempertahankan perhatian pembaca. Selain itu, banyaknya penggunaan metafora orientasi dan ukuran dalam artikel ilmiah populer dipengaruhi oleh tujuan iklan dan promosi barang atau jasa. Pergeseran dari hubungan sistem imun dengan penyakit menjadi hubungan manusia dengan penyakit ditemukan juga pada berbagai wacana publik dalam konteks medis, politik, dan sosial. Dengan demikian, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan metafora dipengaruhi oleh genre dan register wacananya.

Conceptual metaphor theory assumes that human thought processes are metaphorical, so metaphors can be found in everyday texts/conversations. In science, metaphors are an important tool to understand abstract concepts because they are understood through more concrete concepts. The immune system and disease as one of the learning topics in biological science also contain metaphors. In addition, scientific knowledge is now conveyed not only through textbooks but also through online articles. As metaphors in language can vary according to their context in different genres or registers, this study aims to explain the relation of conceptual metaphors in immune system discourse in different registers and genres by comparing conceptual metaphors in textbooks and popular science articles based on the situational context of the discourse. The textbook data consist of 8 Biology textbooks for grade XI of the revised 2013 national curriculum. Popular science articles consist of 100 articles published on HaloDoc, Alodokter, and KlikDokter. This study will use the Critical Metaphor Analysis (CMA) framework, which consists of identification, interpretation, and explanation stages. The identification of metaphors uses corpus linguistics and MIPVU methods. Metaphor interpretation uses Conceptual Metaphor Theory. The metaphorical explanation explains the functional relationship between the situational context and the conceptual metaphor. This study finds that there are 16 source domains used to explain the immune system and disease, with 12 source domains in both corpus, three source domains in popular scientific articles, and one source domain in textbooks. The similarity of the source domains is influenced by the topic similarity and the metaphorical coherence. Differences in the source domain in popular scientific articles are influenced by the culture and knowledge of the non-expert readers. The differences and additions of highlighted aspects of the specific source domain, as well as the shift and expansion of the target domain like humans, and drugs in popular scientific articles, are adapted according to the purpose of popular scientific articles, namely to attract and retain the attention of the readers. In addition, the use of orientational and size metaphors in popular scientific articles is influenced by the purpose of advertising and promoting goods or services. The shift from the relationship of the immune system and disease to the relationship of humans and disease is also found in various public discourses in medical, political, and social contexts. Thus, this study finds that the use of metaphor is influenced by the genre and register of discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando C.
"This paper reports on the results of a study conducted with a view to finding out the pragmatic forces behind the choice of a language or a language variety over another, and, additionally. to getting insights into factors that influence code choice. The underlying assumption is that a language or a language var ieey can be seen as a metaphor, which conveys a certain pragmatic meaning, depending on who speaks to whom, where, when, about what, how and why.
Data for the study was drawn from tape recordings of 1udruk. an east Javanese folk theater, which differs from many other forms of drama in that dialogs are not set and memorized and that therefore players have to invent, make up or "recite" their lines without preparation. The rationale for choosing ludruk dialogs as the topic of the study is that, being impromptu, they very much resemble natural, everyday conversations and thus their rules of speaking can be expected to very much reflect those in natural, everyday discourse, if not exactly the same.
While Indonesian, the national language of Indonesia. is also used in ludruk performances -- a recent phenomenon and especially in television performances for audience nationwide - the traditional language of ludruk is Javanese. specifically the eastern dialect of this language. Madurese. the language of the ethnic group on the island of Madura and much or the eastern part of last Java Province. is sometimes user) in a performance, but?"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"The teacher profesionalism and accountability must be oriented to increase output quality. School supervising is part of the effort to increase student output and school quality. This research was aimed to elaborate: (1) the school's supervisor intensity in increasing elementary schoolteachers' quality; (2) the quality of teachers at elementary school; and (3) the condition of elementary school supervisory management in Bau-Bau City. Data were analyzed descriptively. Result showed that the school's supervising were done regularly once or twice a month in the forms of evaluation and counseling. Teachers' mastery of the teaching skills were good. Mastery of classroom skills is the result of interaction of various factors, and one of these factors is the effectiveness of school supervision. Management factors that influence the regulatory policy of the school classroom teachers quality is generally considered adequate, except for the availability of financial resources which considered inadequate."
JPUT 12:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aderhold, Egon
Berlin: Henschelverlag, 1963
GER 400 ADE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McAfee, Barbara
San-Francisco: Berrett-Koehler, 2011
808.5 MCA f (1);808.5 MCA f (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: British Council, 2005
371.9 PRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Rivalina
"Tujuan penelitian ini adalah mengelaborasipemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) gunameningkatkan proses belajar peserta didik. Pemanfaatan TIKdalam pembelajaran akan memotivasi guru melaksanakansecara bertahap kegiatan pembelajaran yang berpusat padapeserta didik. Masalah yang dibahas di dalam penelitian iniadalah tentang bagaimana pergeseran kegiatan pembelajarandari yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat padapeserta didik melalui pemanfaatan TIK. Perkembangan TIKmemengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasukkegiatan pembelajaran di kelas. Sekalipun demikian, belumsemua sekolah dan guru memanfaatkan TIK dalammembelajarkan peserta didiknya. Kegiatan pembelajaranmasih cenderung berfokus atau berpusat pada guru di kelas.Penelitian ini mengkaji kecenderungan guru memulaipemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dan pada saatyang bersamaan juga cenderung menerapkan modelpembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Penelitianini menerapkan metode penelitian kepustakaan yangmengeksplorasi berbagai isu yang berkaitan denganpemanfaatan TIK dalam pembelajaran (melalui berbagai hasilpenelitian dan pengembangan, jurnal ilmiah, prosidingpertemuan ilmiah, dan publikasi lainnya yang relevan) gunamenerapkan model pembelajaran yang berfokus pada pesertadidik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatanTIK dalam pembelajaran menstimulasi guru secara bertahapuntuk menerapkan model pembelajaran yang berpusat padapeserta didik."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2020
371 TEKNODIK 24:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Itabiliana
"Calam penelitian oleh Suradijono, S.H. (1998), terhadap sejumlah siswa Sekolah Menengah Obiijm di Jakarta, mengidentifikasi 16 strategi, yaitu : sadar-tahu, evaluasi teks, baca-ulang, pengulangan, tanya-apa, pengartian, tanya-informasi, evaluasi pengetahuan, senjang-masalah, tanya-hipotesa, pengetahuan-baru, verifikasi, parafrase, penyircpulan, elaborasi, dan antisipasi. Perbedaan antara keenambelas strategi belajar ini dapat ditinjau dari peitiahaman bacaannya.
Menurut Perfetti (1989), pemahaman bacaan dibedakan menjadi dua, yaitu mencapai arti teks dan mencapai interpretasi teks. Berdasarkan p^hkiran Perfetti tersebut, Suradijono, S .H. (1999), mengemukakan bahwa strategi-strategi yang terrnasuk dalam mencapai arti teks adalah sadar-tahu, tanya-apa, baca-ulang, pengulangan, evaliaasi teks, pengartian, dan tanya-informasi. Di sini, siswa hanya terfokus pada simbol-sirtibol dalam teks dan kurang inferensial atau dengan kata lain, siswa kurang berusaha mengaitkan apa yang dibacanya dengan apa yang ada di luar teks, yaitu pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki. Sedangkan strategi elaborasi, penyimpulan dan antisipasi pemahaitiannya telah mencapai interpretasi teks yang sifatnya lebih luas, tidak hanya terbatas pada simbol-simbol dalam teks dan lebih inferensial. Dalam hal ini, usaha lebih besar dilakukan siswa untuk mengikutsertakan pengetahuan terdahulunya dalam menginterpretasi apa yang dibacanya dalam teks.
Strategistrategi belajar yang lain, tanya-hipotesa, verifikasi, senjangmasalah, pengetahuan-baru, evaluasi pengetahuan dan parafrase digolongkan ke dalam strategi peralihan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam dua kelortpok strategi belajar di atas. Dari penjelasan di atas, nanpak bahwa strategi belajar yang memiliki pemahaman interpretasi teks atau paling tidak strategi peralihan besar perannya untuk keberhasilan pendidikan siswa. Karena itu, alangkah baiknya jika penggunaan strategi-strategi belajar tersebut lebih dominan dibanding strategi yang hanya memiliki pemahaman arti teks. Strategi belajar ini harus diajarkan, bukan bawaan dan tidak bisa ditunggu sairpai siswa dengan sendirinya merrperoleh strategi tersebut karena akan memakan waktu lama sedangkan strategi belajar akan lebih banyak meraberikan keuntungan bagi siswa jika digunakan sedini mungkin dalam jenjang pendidikannya.
Ketika siswa duduk di kelas 6 Sekolah Dasar tarrpaknya merupakan waktu yang paling tepat untuk siswa menerima pengajaran strategi belajar ini karena pada saat ini siswa telah menpunyai kemairpuan raembaca yang balk dan kemampuan raengolah inforrtiasi yang lebih jauh daripada siswa dari kelas-kelas di bawahnya. Selain itu, siswa sebentar lagi akan menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dunana siswa akan berhadapan dengan pelajaran yang lebih banyak dan korpleks lagi. Untuk itu, perlu dicari suatu cara yang dapat mertibantu mengernbangkan strategi belajar siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Reciprocal teaching merupakan metode yang paling mungkin untuk diberikan kepada siswa kelas 6 SD karena metode ini memang disusun untuk siswa grade 1 (Moore, 1991) yang range usianya hairpir sama dengan usia siswa kelas 6 SD.
Penelitian ini bertujuan melihat seberapa jauh pelatihan dengan modul yang disusun peneliti berdasarkan metode reciprocal teaching dapat membantu siswa kelas 6 SD untuk mengernbangkan strategi belajar. Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, teoritis dan praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya, terutama penelitian mengenai penggunaan metode-metode lain dalam pengembangan strategi belajar. Sedangkan dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat roemberikan sumbangan dalam dunia pendidikan, khususnya sumbangan metode pengajaran yang dapat menbantu siswa kelas 6 SD mengernbangkan strategi belajamya. Sebelum penerapan metode reciprocal teaching dalam pelatihan yang berlangsung sebanyak 8 kali sesi pelatihan, akan dilakukan pretest terhadap subyek dengan menggunakan tehnik think-aloud agar dapat diketahui bagaimana strategi belajar subyek sebelum mendapat metode reciprocal teaching. Tehnik yang sama akan dipakai untuk posttest setelah subyek mendapat metode reciprocal teaching.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dengan modul metode reciprocal teaching telah membantu subyek mengernbangkan strategi belajamya dari dcminansi strategi belajar dengan pemahaman arti teks ke arah doninansi strategi belajar peralihan dan strategi belajar dengan pemahaman interpretasi teks, kecuali strategi antisipasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putriana Kristanti
"Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan suatu bangsa. Pendidikan dalam perguruan
tinggi diberikan kepada mahasiswa melalui sistem
belajar-mengajar. Dalam jangka waktu tertentu sistem
belajar-mengajar yang diselenggarakan perlu dievaluasi
untuk mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam
lingkungan internal maupun eksternal. Evaluasi akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensinya. Faktor
terpenting dalam sistem belajar-mengajar yang akan
mempengaruhi efektifitas dan efisiensi adalah pengajaran
dosen. Pernbahasan dan penulisan karya akhir ini
difokuskan pada evaluasi terhadap pengajaran dosen.
Tujuan dan kegunaan penelitian ini mengevaluasi
pengajaran dosen, mencari upaya perbaikan, serta
melakukan manajeinen audit terhadap salah satu program
fakultas. Penelitian dilakukan dengan inenggunakan metode
penelitian yaitu studi kasus, studi pustaka dan penerapan
teknik manajemen audit dalaìu mengumpulkan fakta.
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana (FE
UKDW) berkedudukan di Yogyakarta menjadi obyek penelitian
ini. Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa kualitas
pengaj aran dosen FE UKDW cukup bagus. Tujuan pendidikan
cukup jelas, sehingga tidak sulit untuk mencapainya.
Juntlah dosen yang dimiliki sudah iuencukupi, hanya
khususnya untuk bidang Akuntansi masih perlu ditarnbah
sebagai persiapan pernbukaan Jurusan Akuntansi yang segera
akan dilakukan. Persyaratan dalam penerimaan dosen,
evaluasi rutin, program pendidikan dan pelatihan
mengajar, serta program studi lanjut yang diselenggarakan
senantiasa akan meningkatkan kualitas dosen.
Saran terpenting yang perlu diberikan kepada FE UKDW
adalah meningkatkan penghargaan kepada dosen yang
berprestasi, serta berupaya meningkatkan status f akultas.
Penghargaan yang tinggi terhadap dosen akan memudahkan
fakultas dalam mencari dan memiliki dosen yang
berkualitas tinggi. Peningkatkan status fakultas akan
meriingkatkan keunggulan FE UKDW dibandingkan dengan FE
perguruan tinggi lain. Hal ini akan memudahkan dalam
Inencari dan merniliki kualitas mahasiswa yang bagus pula.
Kualitas dosen dan mahasiswa yang bagus akan memperinudah
peningkatan efektifitas dan efisiensi sistern belajar
inenciaiar FE UKDW."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>