Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Puisi sebagai karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspek, antara lain dikaji dari teori bahasa, contohnya dikaji dengan teori analisis wancana. tulisan ini membahas wancana pada puisi "tadarusku untuk-Mu" karya Sus S. Harjono..."
MET 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
E. Zaenal Arifin
"ABSTRAK
Wacana (discourse) yang merupakan tataran paling besar dalam hierarki kebahasaan--termasuk hierarki bahasa Sunda--bukanlah merupakan timbunan kalimat secara acak, melainkan merupakan satuan bahasa di atas kalimat, baik lisan maupun tulisan, yang tersusun secara berkesinambungan dan membentuk kepaduan (Halliday 1) dan Hasan (1976(1979:1} dan 1985(1989:10)); Stubbs 1983;15 ;Kridalaksana 1978:36; Moeliono et al. 1988:34; Bright 1992:356; Kartomihardjo 1992:1).
Di dunia linguistik Baratr analisis wacana mulai berkembang sejak diperkenalkannya makalah yang berjudul Discourse Analysis oleh Harris pada tahun 1952 (Bright 1992:357; Oetomo 1992:6 Marcellino 1992:1). Dalam makalahnya, Harris mulai mencari kaidah bahasa yang menjelaskan, 'bagaimana' kalimat dalam suatu teks dihubungkan oleh semacam tata bahasa yang diperluas, seperti pengacuan anaforis dan kataforis, substitusi, elipsis, hubungan konjungtif, serta hubungan leksikal (Malmkjaer 1991:100; Oetomo 1992:6). Di Indonesia analisis terhadap tataran paling besar dalam hierarki kebahasaan itu baru benar-benar berkembang pada tahun 1970-an (Kridalaksana 1978:34; Oetomo 1992:1)
Analisis wacana (discourse analysis) adalah analasis bahasa dalam penggunaan (the analysis of language in use) (Brown dan Yule 1987:1). Sejalan dengan itu, Halliday dan Hasan (1979:236 dan 1989:10) mengatakan bahwa analisis wacana, yang disebutnya analisis teks, adalah analisis bahasa dalam pemakaian yang merupakan unit semantis, dan bukan unit struktural atau gramatikal seperti klausa atau kalimat
Menurut Grice (1975:45----6), dalam komunikasi verbal, baik yang monolog maupun yang dialog, salah satu syarat panting yang harus diperhatikan adalah kesinambungan proposisi yang diajukan. Kesinambungan itu kadang-kadang mempunyai manifestasi fonetis yang ekeplisit, tetapi kadang-kadang juga hanya terwujudkan dalam suatu implikatur yang sifatnya tidak langsung atau hanya tersirat (cf. Dardjowidjojo 1988:93). Teori Grice tentang conversational implicature secara mendasar berasal dari prinsip umum percakapan, yang disebut cooperative principle.
"
Lengkap +
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Kusuma Lestari
"Skripsi ini berisi tentang analisis kohesi gramatikal dan leksikal dalam stand up comedy Pandji Pragiwaksono pada acara Stand Up Nite episode ke-3. Analisis mengacu kepada teori Halliday dan Hassan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kohesi gramatikal berupa referensi,substitusi, elipsis, dan konjungsi serta kohesi leksikal berupa reiterasi dan kolokasi muncul dalam wacana stand up comedy Pandji. Kohesi gramatikal yang cenderung digunakan dalam pembentukan keutuhan wacana ini adalah referensi persona endofora gua yang mengacu kepada penutur, sedangkan kohesi leksikal yang cenderung digunakan adalah repetisi. Kohesi umumnya bersifat tekstual. Penelitian juga menunjukkan bahwa kohesi dalam wacana lisan stand up comedy berbeda dengan kohesi dalam wacana tulis. Letak perbedaannya terlihat pada konjungsi memiliki lebih dari satu fungsi saat dilisankan.

The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different.;The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Mariati S.
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
400 JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Satuan bahasa yang lengkap bukanlah kata atau kalimat sebagaimana dianggap beberapa kalangan dewasa ini, melainkan wacana. Keutuhan wacana dibentuk oleh kalimat-yang merupakan komponen konstruksi wacana-yang saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang mendahuluinya atau dengan kalimat-kalimat yang mengikutinya. Pertautan antar kalimat dalam membentuk keutuhan wacana direalisasikan oleh alat kohesi yang terdiri dari kohesi leksikal dan kohesi gramatikaI.
Penelitian ini menggunakan konsep kohesi yang dipaparkan oleh Halliday dan Hasan Serta Harimurli Kridalaksana. Alat-alat kohesi yang terdapat dalam konsep Halliday dan Hasan meliputi, pengacuan, penggantian, pelesapan, konjungsi, dan kohesi leksikal yang lerdiri dari repetisi, sinonim, antonim, dan superordinat. Harimurti Kridalaksana menggolongkan alat kohesi menjadi sebelas yang meiliputi, pengacuan, pelesapan, paralelisme, konjungsi, repetisi, kolokasi, kosok bali, antonim, hiponim, ekuivalensi Ieksikal, dan penutup/pembuka wacana. Dengan menerapkan kedua konsep tersebut diharapkan tujuan penulisan, yakni untuk mengetahui bagaimana alat-alat kohesi membentuk keutuhan wacana jurnalistik dan wacana fiksi serta alat kohesi apa yang paling dominan dalam memadukan kedua wacana tersebut, dapat tercapai
Hasil dari penerapan kedua konsep tersebut terhadap keempat data yang diteliti memperlihatkan bahwa alat kohesi yang paling dominan dalam membentuk keutuhan wacana adalah repetisi. Dominannya alat kohesi tersebut dimungkinkan karena di dalam data banyak terdapat bentuk-bentuk pengulangan kata atau frase yang dianggap penting, selain itu juga agar tidak terjadi ambiguitas. Selain menjadi wujud realitas pembentuk keutuhan wacana, alat-alat kohesi pun turut membentuk kekhasan ciri wacana jurnalistik dan wacana fiksi."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Kamila Qadri
"Teks eksplanasi merupakan bacaan yang menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa yang berkaitan dengan sosial, budaya, atau alam. Teks eksplanasi menunjukkan hubungan sebab-akibat atau urutan waktu. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui konjungsi sebagai alat kohesi gramatikal serta repetisi dan kolokasi sebagai wujud kohesi leksikal. Penelitian mengenai kohesi gramatikal dan leksikal dilakukan melalui teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa. Berdasarkan capaian pembelajaran kurikulum merdeka, pelajaran tentang teks eksplanasi diajarkan kepada siswa SMP. Berkaitan dengan hal tersebut, data yang digunakan adalah teks eksplanasi yang dihasilkan oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah. Berdasarkan uraian tersebut, perumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimana kohesi gramatikal yang diperlihatkan melalui konjungsi dalam teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah? dan 2) bagaimana kohesi leksikal yang diperlihatkan melalui repetisi dan kolokasi dalam teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII di SMP Assyairiyah Attahiriyah? Penelitian mengenai penggunaan konjungsi ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipan. Berdasarkan teknik pengumpulan data tersebut, dihasilkan tulisan teks eksplanasi yang di dalamnya terdapat penggunaan konjungsi dan bentuk repetisi serta kolokasi. Hasil penelitian terhadap konjungsi, repetisi, dan kolokasi menunjukkan kohesi dalam teks eksplanasi yang dihasilkan siswa dengan menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Explanatory text is reading that explains the process of social, cultural or natural events. Explanatory text shows causality or time sequences. This can be seen through conjunctions as a means of grammatical cohesion and repetition and collocation as a form of lexical cohesion. This research was carried out through explanatory texts written by students. Based on the learning outcomes of the independent curriculum, explanatory texts are taught to junior high school students. In this regard, the data used is explanatory text written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School. Based on this description, the problem formulation is 1) how is grammatical cohesion shown through conjunctions in explanatory texts written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School? and 2) how is lexical cohesion demonstrated through repetition and collocation in explanatory texts written by class VIII students at Assyairiyah Attahiriyah Middle School? Research regarding the use of conjunctions was carried out using participant observation data collection techniques. Based on these data collection techniques, explanatory text is produced which includes the use of conjunctions, repetition, and collocation. The results of research on conjunctions, repetitions and collocations show cohesion in the explanatory texts produced by students by explaining cause-and-effect."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Natama Paramatatya
"Skripsi ini membahas tentang kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang terdapat dalam laman www.twitter.com berbahasa Rusia pada olahraga hoki periode tahun 2011 dan 2012. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang paling dominan dan berpengaruh dalam media tersebut. Analisis dilakukan pada 81 kicauan dari segi kohesi gramatikal dan kohesi leksikalnya, dan hasil yang diperoleh adalah dari 81 kicauan terdapat alat kohesi elipsis nomina dan kata umum yang memiliki persentase tertinggi. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kohesi gramatikal dan kohesi leksikal memiliki peran penting dalam unsur kepaduan suatu teks media online olahraga hoki berbahasa Rusia.

This thesis discusses about the grammatical cohesion and lexical cohesion contained from the website www.twitter.com on hockey in Russian language from the period of 2011 and 2012. The purpose of this research is to find the effect and to identify the most dominant element from grammatical cohesion and lexical cohesion from the online media Twitter. Analyses were conducted on 81 tweets for grammatical and lexical cohesions, and the results show that nominal ellipsis and general word have the highest percentage. This study suggests that the grammatical cohesion and lexical cohesion have an important role in the cohesion of a text element of online media for hockey in Russian language."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42914
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Rusman Prayitno
"Skripsi ini membahas masalah kohesi gramatikal khususnya referensi dalam cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan jenis-jenis referensi yang terdapat dalam cerpen Wardah Hani, alat-alat referensi apa saja yang digunakan dalam cerpen tersebut, dan kemanakah alat referensi tersebut harus diacukan. Data penelitian ini adalah cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran terdapat pemakaian referensi, baik berupa referensi persona, referensi demonstrativa, dan referensi perbandingan.

This research study the problem of grammatical cohesion, specially reference in Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece. Intention of this research is to lay open and explain reference type which there are in Wardah Hani short story, reference appliance any kind of which is used in the short story, and where is the reference appliance have to be interbreeded. This research data is Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece. This research is a research qualitative with descriptive design. Result of this research conclude that in Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece there are usage of reference, good in the form of personal reference, demonstrative reference, and comparative reference."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manuputty, Stephannie Anastasha
"Wacana yang memenuhi syarat ialah wacana yang masing-masing unsur pembentuknya memiliki kaitan makna satu sama lain. Kaitan semantis itu, atau yang disebut kohesi, ditandai oleh unsur-unsur formal, baik itu unsur leksikal maupun unsur gramatikal. Oleh sebab itu Halliday dan Hasan, ahli linguistik yang menulis buku Cohesion in English, membagi kohesi menjadi dua macam, yaitu kohesi leksikal dan kohesi gramatikal. Kohesi yang dibahas dalam skripsi ini ialah kohesi gramatikal, khususnya jenis substitusi, dalam bahasa Perancis. Sejauh ini teori mengenai kohesi gramatikal, khususnya jenis substitusi, hanya mengenai bahasa Inggris.
Tiga masalah yang diangkat dalam skripsi ini ialah apakah ada konsep substitusi dalam bahasa Perancis? Jika ada, apa saja yang menjadi alat substitusi dalam bahasa Perancis? Bentukan apa saja yang dapat disubstitusi?
Ketiga masalah tersebut dijawab dengan melakukan penelitian atas teks-teks yang terdapat dalam dua novel dan enam majalah berbahasa Perancis. Penelitian didasarkan pada teori kohesi dari Halliday dan Hasan, dan konsep Krenn.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis hubungan leksikogramatikal yang terdapat di dalam kalimat-kalimat yang mengandung gejala substitusi, serta sistem perujukan tekstual maupun non tekstual."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S15544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>