Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
M. Mufti Mubarok
Surabaya: Java Pustaka Media Utama, 2005
306.959 8 MUF d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuga Kalani Rizal
"Kerusakan akibat bencana alam seringkali menjadi pemicu bagi solidaritas masyarakat melalui upaya bantuan di dalam komunitas. Altruisme dan empati merupakan faktor yang terkait dengan respons individu terhadap bencana alam dan upaya rekonstruksi yang diperlukan untuk memulihkan komunitas yang terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran altruisme dan empati dalam pemberian pertolongan bencana alam. Diasumsikan bahwa adanya altruisme dan empati secara positif dengan kontribusi bantuan selama bencana alam. Penelitian dilakukan dengan desain korelasional pada 327 partisipan yang direkrut melalui metode convenience sampling. Altruisme diukur melalui Self-Report Altruism Scale, sedangkan empati diukur melalui Toronto Empathy Questionnaire. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut dan bantuan selama bencana alam. Meskipun tidak ada alasan tunggal yang menjelaskan fenomena ini secara tegas, literatur menyajikan berbagai teori yang memberikan pemahaman terhadap hasil yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara altruisme serta empati dengan bantuan selama bencana alam.

The devastation that comes with natural disasters brings people together through the help within the community. Altruism and empathy are variables found to be related to how individuals who respond to natural disasters and the rebuilding needed to fix the damaged community. The current study attempts to investigate the role of altruism and empathy in natural disaster helping. Altruism and empathy are hypothesized to positively correlate with providing help during natural disasters. A correlational study was conducted on a convenience sample of 327 participants. Altruism was measured from Self-Report Altruism Scale, while empathy was measured using Toronto Empathy Questionnaire. In this study, it was found that these variables do have a positive correlation with natural disaster helping. There is no clear one reason why this is true, however, many theories through various literatures provides an insight on the results indicates the positive and significant correlation with both altruism and empathy with natural disaster helping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdan Shadiqi
"ABSTRAK
Demonstrasi, protes, tanda tangan petisi, aksi anarkis, dan aksi terorisme
merupakan contoh aksi kolektif. Terdapat dua bentuk aksi kolektif, yakni aksi
damai (normatif) dan kekerasan (tidak-normatif). Intensi aksi kolektif solidaritas
merupakan fokus kajian pada penelitian terkait dengan solidaritas Muslim
Indonesia pada konflik Palestina-Israel. Penelitian ini berusaha untuk menggali
apa saja faktor yang melandasi sekumpulan orang ingin melakukan aksi kolektif
solidaritas bentuk normatif atau tidak-normatif pada konteks konflik Palestina-
Israel. Melalui studi survei korelasional, penelitian ini menganalisis data yang
berasal dari 460 mahasiswa Muslim Indonesia. Data diperoleh dengan survei
online dan paper-and-pencil menggunakan 8 alat ukur yang valid dan reliabel
terdiri dari skala intensi aksi kolektif solidaritas bentuk normatif, intensi aksi
kolektif solidaritas bentuk tidak-normatif, identitas sosial politik, efikasi
kelompok, emosi berbasis kelompok yang terdiri dari emosi marah, merendahkan, bangga, dan berani. Kami menggunakan uji confirmatory factor analysis (CFA), regresi, dan uji pemodelan atau structural equation modeling (SEM) untuk analisis statistik melalui Lisrel pada pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur dan semua hipotesis. Hasil temuan penelitian ini adalah identitas sosial politik merupakan sentral dari prediktor aksi kolektif solidaritas bentuk normatif ataupun tidak-normatif. Pada aksi kolektif normatif dipengaruhi secara positif oleh identitas sosial politik, emosi marah berbasis kelompok dan efikasi. Sementara itu, pada aksi kolektif tidak-normatif diprediksi secara positif oleh identitas sosial politik dan secara negatif oleh efikasi kelompok. Temuan ini erat kaitannya dengan konteks penelitian yang terkait dengan isu keadilan, kekerasan suci, dan keagamaan.

ABSTRACT
Demonstration, protest, signing the petition, anarchist acts, and terrorism are the examples of the collective action. There are two forms of such action, the peaceful acts (normative) or violence acts (non-normative). This study examined the intention to conduct solidarity collective action among Indonesian Moslems in the context of Palestinian-Israeli conflict. The factors underlying this intention of people to take a solidarity collective action with normative or non-normative forms in the context of Palestinian-Israel conflict were being investigated. Through a correlational survey study, this study analyzed the predictors of intention to conduct solidarity collection action in 460 Indonesian Moslems students. The data was gathered by online survey and paper-and-pencil methods by using 8 measurements: intention of conducting solidarity normative collective action, intention of solidarity non-normative collection action, social political identity, group-efficacy, group-based emotion scale which consist of anger, contempt, pride, and brave. We administered the confirmatory factor analysis (CFA), regression, and structural equation modelling (SEM) in the series of statistical analysis with Lisrel to test the validity and reliability of measurements and to test all our hypotheses. We found that socio-political identity to be a central predictor of intention for conducting solidarity collective action (normative and non-normative). Specifically, intention of solidarity normative collective action is predicted positively by socio-political identity, group-based anger, and group
efficacy. Meanwhile, the intention of conducting solidarity non-normative
collective action is predicted positively by socio-political identity and negatively by group efficacy. This finding is closely related to the context of studies with justice, sacred violence, and religion as the issues."
2017
T47988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Indira Yasmine
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya model pemasaran bertingkat ganda (Multi Level Marketing) pada era 90-an. Model pemasaran ini sering disebut “bisnis manusia”, karena cara kerja bisnis ini layaknya pohon keluarga, yang mengutamakan kebersamaan. Masalah yang diangkat adalah kemunculan bisnis ini dalam masyarakat yang semakin modern dan mengagungkan rasionalitas, efektivitas dan efisiensi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bentuk solidaritas diantara jaringan distributor Amway (Sebagai organisasi MLM terbesar di dunia)dan bagaimana mekanisme yang digunakan untuk membentuk solidaritas itu tersebut. Melalui penelitian survei yang dilakukan terhadap 30 orang responden dan 3 informan, ditemukan bahwa bentuk solidaritas dalam jaringan distributor Amway cenderung solidaritas mekanik. Hal ini ditandai oleh tingginya skor pada 6 variabel interaksi ritual sebagai mekanisme pembentuk solidaritas. Artinya dalam jaringan distributor Amway kepadatan fisik cenderung tinggi, kesamaan fokus perhatian cenderung tinggi, emosi bersama cenderung kuat, keberadaan dan arti simbol cenderung tinggi, respon terhadap pelanggaran simbol cenderung lunak dan sikap terhadap non anggota cenderung tidak percaya Temuan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian, yaitu bentuk keterikatan dalam jaringan distributor Amway cenderung mekanik terbukti keberlakuannya Adapun mekanisme yang membentuk solidaritas mekanik ini adalah interaksi ritual. Interaksi ritual ini merupakan “baterai” sosial bagi para distributor yang memberi mereka semangat dan perasaan terlibat dalam bisnis ini. Interaksi ritual yang kuat khususnya terasa dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan para distributor. Walau dibangun dengan solidaritas mekanik, kegiatan pemasaran ini tetaplah sebuah kegiatan bisnis yang menjadikan keuntungan material sebagai tujuan utama Hal yang menarik di sini adalah tujuan tersebut dicapai dengan cara-cara solidaritas mekanik yang lebih menekankan pada keterlibatan emosional sehingga mempengaruhi para distributor secara tidak sadar dan non utilitarian. Temuan ini sedikitnya memberi masukan bahwa organisasi tidak selalu harus berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Penelitian ini menunjukkan pada era yang cenderung berbentuk solidaritas organik, solidaritas mekanik tetap dapat berperan dalam meningkatkan efektivitas organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S6870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Eskak
"Solidarity is an important matter for the Indonesian nation with its diversity. This study reveals the values of solidarity embedded in the motifs of Indonesian batik motifs. This study aims at enriching knowledge about Indonesian batik and raising awareness about the importance of national solidarity. This descriptive qualitative research has found 29 batik motifs that conserve noble values of solidarity, such as Kotak Nan Rancak, Sekar Jagad, Kaledo, Kuda Kupang, and Tambal Ukir. The values of solidarity embedded in the batik motifs are among others diversity, helping each other, togetherness, tolerance, acculturation, harmony, unity, brotherhood, and harmony in community life. Understanding and actualization of these values will strengthen the existence of the Republic of Indonesia."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelestarian budaya lokal dalam rangka menjaga kesetiakawanan sosial. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan telaah dokumen. sumber data lima orang terdiri dari ketua karang taruna, ketua dan anggota paguyuban karawitan, ketua tim penggerakan PKK, dan kepala urusan pembangunan. data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif model miles dan hubermann. Hasil penelitian menunjukka bahwa strategi dalam melestarikan budaya lokal antara lain dengan upaya generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. generasi muda mempelajari budaya bukan hanya sekedar mengenal tetapi juga mempraktekan nilai-nilai yang ada didalam kehidupan sehari-hari. masyarakat menyelenggarakan pertunjukan budaya lokal antardusun dengan tujuan untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dikalangan generasi muda. para pemuda berpatisipasi dalam berbagai pertunjukan dengan mengikuti lomba menari tarian daerah, berpartisipasi mementaskan budaya tradisional pada acara perayaan ulang tahun kemerdekaan, mengadakan pementasan ketjoprak dengan nilai perjuangan dan mengikuti kirab budaya. barbagai kegiatan tersebut bertujuan agar generasi penerus memiliki kecintaan pada budaya lokal sehingg tidak musnah dan tetap bertahan. oleh karena itu, diharapkan agar nilai kesetiakawanan sosial dan budaya lokal menjadi salah satu materin pembelajaran bagi siswa dan dimasukkan dalam kurikulum pelajaran disekolah, rekomendasi ditujukan kepada kementerian sosial melalui direktorat kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial agara meningkatkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan da menanamnkan rasa kesetiakawanan sosial , dengan upaya melestarikan budaya lokal yang memang sudah dimiliki dan diwariskan oleh para leluhur sehingga tetap bertahan dan mejadi warisan budaya yang tinggi nilainya"
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Masyarakt Bali memiliki banyak budaya yang khas, perlu diperkenalkan kepada daerah lain sebagai bahan pengetahuan untuk lebih banyak mengenal kebudayaan Indonesia."
902 JPSNT 21(1-2) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dian Pradana
"Film yang berjudul Tilik merupakan film karya Ravacana Films bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo. Film ini ditulis oleh Bagus Sumartono yang terinspirasi oleh keadaan sosial yang terjadi dalam masyarakat pedesaan kota Bantul provinsi Yogyakarta. Film Tilik menceritakan seorang kembang desa yaitu tokoh Dian yang disukai banyak lelaki, namun terdapat ibu-ibu menggunjing membicarakan Dian dalam perjalanan menjenguk “tilik” menuju rumah sakit kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan jenis solidaritas sosial yang digambarkan dalam film Tilik. Tujuan mengidentifikasi jenis solidaritas sosial dalam masyarakat dianggap penting untuk mengetahui karakter kelompok masyarakat jawa dalam film Tilik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika oleh Roland Barthes dan teori solidaritas Emile Durkheim. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah adanya karakteristik solidaritas sosial yang dominan terhadap karakter yang diperankan oleh ibu-ibu Jawa dalam film Tilik. Dialog dan adegan dalam film Tilik merepresentasikan karakteristik jenis solidaritas sosial mekanik yang memiliki indikator seperti; masyarakat yang bersatu, belum adanya pembagian kerja yang ketat, memiliki kesadaran kolektif terhadap nilai dan norma, kepercayaan serta perasaan kelompok bersifat memaksa, dan kehidupan sederhana. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan film Tilik menggambarkan karakteristik masyarakat jawa pedesaan yang memiliki keunikan tersendiri berbeda halnya dengan masyarkat perkotaan.

The film entitled Tilik is a film by Ravacana Films in collaboration with the DIY Cultural Service, directed by Wahyu Agung Prasetyo. This film was written by Bagus Sumartono who was inspired by the social conditions that occurred in rural communities in the city of Bantul, Yogyakarta province. The film Tilik tells the story of a beautiful girl he is Dian who is liked by many men, but there are women who gossip about Dian on their way to visit “Tilik” to the city hospital. The purpose of this study is to explain the type of social solidarity depicted in the film Tilik. The purpose of identifying the type of social solidarity in society is considered important to know the character of Javanese community groups in the film of Tilik. This research used a descriptive qualitative method with semiotic analysis by Roland Barthes and Emile Durkheim's solidarity theory. The results obtained from this study are the dominant characteristics of social solidarity to the characters played by Javanese mothers in the film Tilik. Dialogue and scenes infilm Tilik's represent the characteristics of the type of mechanical social solidarity which has indicators such as; a united society, the absence of a strict division of labor, a collective awareness of values and norms, coercive group beliefs and feelings, and a simple life. Based on the results of this study, the researchers concluded that the film Tilik depicts the characteristics of the rural Javanese community which have their own uniqueness, which is different from the urban community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>