Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Vest, Charles M.
New York: John Wiley & Sons, 1979
774 VES h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indrias Heru Prasetyo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhermanto
"Aplikasi interferometri SAR pada data satelit masih sangat terbatas, karena belum dimungkinkan menempatkan dua sensor SAR (radar) pada satu satelit. Kendala teknis ini muncul akibat keterbatasan penyediaan sumber daya untuk mengoperasikan dua sensor secara simultan. Akihatnya implementasi interferometri terbatas pada interferometri dengan pengulangan orbit (repeat-orbit interferometric). Sementara interferometri pada data airborne SAR relatif lebih luas karena dapat dilakukan interferometri along-track maupun accros-track.
Implementasi interferometri SAR pada data airborne maupun spaceborne menuntut pemahaman tentang gelombang radar dan interaksinya. Interaksi gelombang radar utamanya terhadap objek harus dicermati untuk mencari korelasi antara beda fasa yang disebabkan oleh beda jarak objek dan beda fasa akibat sebab lain. Karena beda fasa yang diperoleh, sangat dipengaruhi oleh derau akibat berbagai faktor.
Kemampuan memisahkan beda fasa akibat hambur balik objek dari kontribusi beda fasa yang disebabkan oleh sifat-sifat fisis target dan geometri objek merupakan sasaran antara guna rnemperkecil pengaruh diskontinuitas fasa dan bahkan inkonsistensi rasa. Namun disadari pemisahan demikian tidak akan efektif apabila sifat-sifat fisis objek berubah untuk kedua pengamatan atau periode pengumpulan datanya tidak cukup dekat.
Menyadari sangat beragamnya penyumbang kesalahan fasa pada data SAR menyebabkan persyaratan interferometri menjadi ketat terutama yang terkait dengan orbit, sistem satelit, rasio sinyal/derau hingga pada kondisi atmosfer dan topografi objek. Batasan demikian dimaksudkan untuk memperkecil pengaruh diskontinuitas dan inkonsistensi beda fasa yang disebabkan : orbit satelit (dekorelasi temporal. dekorelasi geometris (baseline), range migration), sistem satelit (sudut jatuh, resolusi spasial), polarisasi, speckle, kondisi atmosfer dan topografi.
Upaya memperkecil sebagian kesalahan tersebut adalah melalui registrasi presisi citra SAR kompleks sehingga nilai koherensi atau visibilitas fringe yang dihasilkan menjadi baik. Menyadari peran registrasi dalam memperbaiki koherensi, maka implementasinya dilakukan melalui dua tahap, yaitu dengan registrasi dalam orde ukuran pixel dan registrasi dalam orde sub-pixel.
Evaluasi kualitas hasil registrasi citra kompleks dilakukan melalui uji koherensi, Dimana bila nilai koherensi (y) pasangan citra SAR kompleks < 0.6, maka interferometri SAR tidak layak dilanjutkan, karena dengan visibilitas fringe yang rendah sangat sukar untuk mengidentifikasi kontinuitas fringe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koherensi yang dapat dicapai hanya 0,522726, dan sedikit membaik setelah dilakukan registrasi presisi menjadi 0.523706.
Citra interferogram yang merupakan hasil kali kompleks konjugate antara pasangan citra SAR kompleks memberi fringe yang tersusun dalam modulus 2a. Untuk mendapatkan citra beda fasa kontinu (absolut) keseluruh permukaan citra dikenakan unwrapping fasa dua dimensi dengan metoda "branch cuts". Dalam hal ini, citra beda fasa absolut yang merupakan rekonstruksi tinggi objek sangat peka terhadap derau fasa.
Utilitas unwrapping fasa yang dikerjakan pada modul Matlab belum menerapkan teknik identifikasi residu, sehingga software tidak dapat mentolerir derau Fasa yang muncul pada alur integrasi fasa. Akibatnya diskontinuitas dan inkonsistensi fasa yang hanyak terdapat pada citra interferogram menyebabkan terjadinya perambatan kesalahan pada proses intergrasi. Hal ini terlihat dari hasil rekonstruksi objek yang menyimpang dari harapati, sehingga citra elevasi digital sebagai luaran proses tidak mencerminkan topografi objek yang sesungguhnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raffel, Markus
Berlin: Springer, 1998
620.106 4 RAF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Hasanah
"Speckle Interferometry method capable for determining both the vibration amplitude and phase shifting So that double exposure for the vibration analysis applying speckle pattern interferometry is reported. Its method is recorded on a negative film using double-exposure; two object states which are peak and valley of the object vibration are recorded. The film with double exposure is then illuminated with coherent light, and each pair produces of speckle becomes the slits of Young's experiment With using Liquid Crystal as phase modulator (switching pulse), so that switching pulse should be synchronized to the peak or valley of the object vibration. The vibration object using Ceramic Vibrator (PZT) were put on the tuning fork surface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Wadjdi Machmud
"A computerized interference pattern analysis has been developed for analyzing an interference pattern produced by the Tolansky interferometric arrangement. The purpose of the analysis is to obtain informations about the thickness of thin films deposited on smooth non-planar substrate. An approximation scheme employing the combination of Taylor expansion and Binomial theorem up to the third order has been developed along with the computer program which is shown to produce better result than the previous second order approximation. A simple prototype interferometer has been built for the measurement and the application of the analysis scheme. A discussion is given on the experimental and calculational aspects which are related to the accuracy of determination of the film thickness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mandu Chairani
"Ruang Lingkup dan Metodologi Penelitian:
PT. X adalah cabang dari perusahaan multinasional yang memproduksi sepatu basket, sepatu bola, sepatu multifungsi dan sepatu anak-anak. Pemakaian mesin alat kerja dan mekanisme dalam industri dapat menimbulkan kebisingan di tempat kerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui intensitas bising lingkungan tempat kerja, prevalensi dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising.
Metoda penelitian berupa studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 180 tenaga kerja yang terpajan bising lebih dari 85 dB. Mereka telah bekerja kurang lebih 5 tahun dan berumur antara 21 - 40 tahun. Data penelitian didapat dari medical check up, kuesioner, wawancara dan observasi ke tempat kerja.
Hasil Penelitian dan Kesimpulan:
Intensitas bising lingkungan tempat kerja di atas 85 dB ditemukan di bagian sewing, assembling, outsole, power house, rubber, phylon, EVA, mesin penghancur, PU, 1P dan CPED. Kasus gangguan pendengaran akibat bising pada tenaga keija yang terpajan bising di atas 85 dB sebesar 11,7%. Faktor-faktor seperti umur, masa keija, pengetahuan, sikap, perilaku dan jenis ruangan tidak berhubungan dengan gangguan pendengaran akibat bising (p > 0,05). Sedangkan faktor-faktor seperti intensitas bising (p = 0,016) dan tempat tinggal (p = 0,039) berhubungan dengan gangguan pendengaran akibat bising.
Secara statistik terbukti odd ratio intensitas bising sebesar 4,654, artinya risiko terjadinya gangguan pendengaran akibat bising pada intensitas bising yang tinggi (94 - 108 dB) adalah 4,654 kali lebih besar dibanding dengan intensitas bising yang lebih rendah (85 - 93 dB) dan odd ratio tempat tinggal sebesar 3,454, artinya risiko terjadinya gangguan pendengaran akibat bising di mess karyawan adalah 3,454 kali lebih besar dibanding dengan di luar mess.

Prevalence And Analysis The Factors That Related With Noise Induced Hearing Loss Among The Workers That Noise Exposured Louder Than 85 Db In X Shoes Factory, Banten, 2003Scope and Methodology
PT. X is a branch of multinational that produce basketball shoes, soccer shoes, multifunction shoes and baby shoes. Using work equipment and mechanism in industry cause noise exposure in workplace. This case study done with goal to know what areas and number of worker who exposed to the noise level louder than 85 dB in workplace, also the prevalence and the factors that related with noise induced hearing loss.
The research method is a cross sectional study. Sample consist 180 workers who exposed to noise louder than 85 dB. They had been worked about 5 years and their ages varied from 21 to 40 years old. Data were collected from medical check up results, questioners, interview and observation of the working condition.
Result and Conclusions:
The noise level louder than 85 dB in workplace found at sewing, assembling, outsole, power house, rubber, phylon, EVA, smashed machine, PU, IP and CPED. Noise induced hearing loss case among worker with noise exposured louder than 85 dB is 11,7%. The factors such as age, time work, knowledge, attitude, manner and the kind of room were not related with noise induced hearing loss (p > 0,05). But some factors such as noise level (p = 0,016) and type of residence (p = 0,039) were related with noise induced hearing loss.
Statistically proven that odd ratio of noise level is 4,654, it means the likelyhood of risk noise induced hearing loss for exposure to higher noise level (94 - 108 dB) is 4,654 compared to low noise level (85 - 93 dB) and odd ratio of type of residence is 3,454, it means the likelyhood of risk noise induced hearing loss in boarding house is 3,454 compared to beside boarding house."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>