Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Monica Mahardhika Pratiwi
"Aktivitas perikanan tangkap laut di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di kawasan Pantai Depok mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberlanjutan aset mata pencaharian dan strategi mata pencaharian nelayan di Pantai Depok tahun 2020 menggunakan Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan (SLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan jarak tempat tinggal nelayan dari pantai Depok yaitu kurang dari 500 meter dan lebih dari 500 meter. Berdasarkan perhitungan rentang skala, mata pencaharian nelayan yang tinggal kurang dari meter dari Pantai Depok termasuk kurang berkelanjutan, sedangkan aset nelayan yang tinggal di lebih dari 500 meter dari Pantai Depok termasuk berkelanjutan. Strategi mata pencaharian yang dilakukan adalah migrasi dan diversifikasi mata pencaharian.

Marine fisheries activities on the southern coast of Special Region of Yogyakarta province, especially in the Depok Beach area, has gradually developed. This research aims to analyze the livelihood sustainability level and livelihood strategy of small-scale fishermen at Depok Beach in 2020 based on Sustainable Livelihood Approach (SLA). The methods used in this research are quantitative descriptive analysis and spatial analysis. Study area divided into two groups based on the distance of fishers’ house from Depok Beach, i.e. less than 500 meters and more than 500 meters from the Depok Beach. Based on the calculation of the scale range, livelihood of fishermen in living in less than meters from Depok Beach considered less sustainable, while assets of fishers living in more than 500 meters from Depok Beach are sustainable. The livelihood strategies are diversification and migration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geseng Putrajaya
"Hasil penelitian penulis dan study beberapa literatur yang menjadi pedoman untuk mengungkap modal sosial dengan berbagai sudut pandang dan beberapa aspek yang melatar-belakanginya serta manfaat bahkan sisi negatif modal sosial, kemudian dikaitkan dengan kebijakan publik serta dampaknya terhadap pembangunan, merupakan pokokpokok buah fikiran yang secara detail penulis ungkapkan dalam tesis ini. Walaupun disanasini masih banyak terdapat belum paripurnanya buah fikiran, khususnya mengenai teknik mengukur modal sosial, sejatinya hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi kalangan ilmuwan/peneliti/akademisi dan perguruan tinggi untuk melakukan kajian lebih mendalam serta melakukan keberanian penetrasi hingga ditemukannya suatu cara bagaimana teknik mengukur modal sosial yang tepat, efisien dan efektif serta disepakati bersama guna kepentingan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah dengan melakukan sampling questioner dan wawancara terstruktur secara tertulis kepada warga masyarakat, kemudian dilakukan input data dengan menggunakan program stata8, yang hasilnya dalam bentuk tabel atau diagram kemudian dilakukan analisis. Pendekatan kualitatif yang dilakukan yakni menekankan pada observasi di lapangan dan datanya dianalisa dengan cara non-statistik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: Observasi, Indepth Interview, FGD, dan PRA. Penulisan karya ilmiah ini setidaknya memberikan deskripsi logis dan faktual tentang persoalan yang terjadi di masyarakat nelayan pulau lancang Kelurahan Pulau Pari Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Provinsi DKI Jakarta, semoga.

Results of research and study some of the literature author a guide to uncover the social capital with various viewpoints and some aspects of the Linked his back and benefit even the negative side of social capital, then related to public policy and its impact on development, is the fruit of mind of the main points that in detail the authors expressed in this thesis. Although here and there are still lots of fruit paripurnanya not mind, especially on techniques to measure social capital, in truth it was a challenge for scientists / researchers / academics and universities to conduct more in-depth studies and to the courage of penetration until the discovery of a technique to measure how social capital proper, efficient and effective and mutually agreed to the interests of science in the future.
Writing of this manuscript, using quantitative and qualitative research methods, quantitative approach is to do with sampling questionnaire and structured interview in writing to community members, and then conducted using the data input stata8 program, which results in the form of tables or diagrams as analysis. Conducted a qualitative approach that focuses on field observation and data was analyzed by non-statistical way. Data collection techniques are: observation, indepth interviews, FGD (Focus Group Discussion) and PRA (Participatory Rapid Appraisal). Writing of this manuscript, at least provides a logical and factual description of the problems that occurred in the fishing communities of the lancang island, Pari Island Village Thousand Islands District South Jakarta Province, hopefully."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27950
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pantai , wilayah yang terletak antara daratan dan lautan , sangat dinamis karena dipengaruhi oleh daratan dan laut. Indonesia dengan panjang garis pantai sekitar 80.570 km, memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan, dimana pada wilayah tersebut ada sekitar 60 % (140 juta penduduk) dan 80 % dari kegiatan industri ada di pesisir , karena akses transportasinya lebih mudah ke pusat perdagangan dunia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"After completion of the shore protection works, the structural and the sand fill components are susceptible to damaga. Therefore, continuing monitoring needs to be prpgrammed comprehensively...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kampung Wuring Kelurahan Wolomarang Kabupaten Sika merupakan suatu desa nelayan di Sika serta sekaligus sebagai desa nelayan tradisional yang memegang peranan penting dalam kemajuan ekonomi di Sika. Keberadaan kampung nelayan ini tidak diketahui secara pasti angka tahunnya, dan berdasarkan oral tradition yang hidup dalam masyarakat disebut bahwa
keberadaannya terkait dengan sistem perdagangan nusantara yang dilakukan oleh para pedagang Bugis dari Makassar Sulawesi Selatan pada pertengahan abad ke-18. Entahlah sejak kapan Suku Bajo ini mendiami kawasan ini. Beberapa orang bercerita bahwa asal-usul suku Bajo
dari Sulawesi yang semuanya adalah pelaut-pelaut ulung yang sulit jika hidup atau tinggal di gunung. Mereka bisa dikatakan telah menjadikan laut sebagai “nyawa” mereka. Mereka seolah menyatu dengan laut."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dawud Shibghotulloh
"Nelayan merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang bermukim di pesisir pantai. Di negara dengan salah satu garis pantai terpanjang di dunia ini, nelayan seharusnya memiliki kesejahteraan yang baik dan gaya hidup yang sehat. Namun kenyataanya sebagian besar nelayan tradisional di Indonesia belum merasakannya. Mereka masih melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan cara yang kurang efisien, karena mereka hanya mengikuti pola kerja yang telah dilakukan oleh para pendahulunya. Jauh dari sentuhan kemajuan teknologi yang berdampak pada tingginya biaya operasional dan pemeliharaan saat mencari ikan. Batasan dari penelitian ini adalah menghitung rata-rata biaya energi dari penerangan kapal, hingga penggunaan sumber energi dengan menggunakan metode simulasi software HOMER Pro. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan konsumsi energi yang dihasilkan oleh kapal listrik (e-Boat) 12 GT dan kapal nelayan konvensional 12 GT. Teknologi penerangan merkuri pada perahu nelayan konvensional dibandingkan dengan lampu perahu listrik LED dengan tingkat pencahayaan yang sama, konsumsi energi 75% lebih rendah, dan perbedaan Levelized Cost of Energy (LCoE) hanya 2% lebih tinggi. Namun, energi yang diperoleh lebih hemat, bersih, dan ada pola baru yang lebih efektif.

Fishermen are one of the livelihoods that many Indonesians who live on the coast. In a country with one of the longest coastlines in the world, fishermen are should have good welfare and a healthy lifestyle. However, in fact, most of the traditional fishermen in Indonesia have not felt it. They still carry out fishing activities in a less efficient manner, because they only follow the work patterns that have been done by their predecessors. Far from being touched by technological advances that have an impact on high operational and maintenance costs when fishing. The limitation of this research is to calculate the average cost of energy from ship lighting to the use of energy sources using the HOMER Pro software simulation method. The purpose of this study is to compare the energy consumption produced by electric boat (e-Boat) 12 GT and conventional fishing boat 12 GT. The mercury lighting technology in conventional fishing boat is compared to LED electric boat lights with the same lighting level, 75% lower energy consumption, and only 2% higher Levelized Cost of Energy (LCoE) difference. However, the energy obtained is more efficient, cleaner, and there are new patterns that are more effective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifal
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai modernisasi dan ekonomi masyarakat nelayan, yang menempatkan ruang spasial di Kampung Gusung Distrik Ujung Tanah Kotamadya Ujung Pandang. Masa temporal yang diambil adalah antara tahun 1954 sampai 1998, dengan pertimbangan bahwa pada masa itu terjadi perkembangan ekonomi nelayan akibat adanya modernisasi. Secara umum, nelayan dipandang sebagai kelompok masyarakat yang miskin dan termarjinalkan. Dari segi ekonomi, masyarakat nelayan sebagian besar belum berorientasi pasar profil oriented yang digolongkan masih bersifat subsiten. Namun, gejala seperti ini tidak nampak pada masyarakat nelayan di Kampung Gusung, kehidupan nelayan lebih menujukkan ekonomi yang komersial. Atas kerjasama para local enterpreneurs dengan investor asal Jepang melalui perusahan perikanan PT. Sendid dan PT. Bonecom, hasil tangkapan nelayan berupa udang dan telur ikan terbang mengalami surplus, lalu sebagian besar di ekspor ke Jepang. Pada era ini, hampir semua masyarakat nelayan yang terlibat dalam usaha tersebut memiliki beberapa buah ldquo;ringgit emas rdquo; yang dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, emas dilambangkan kesuksesan. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai kehidupan ekonomi masyarakat nelayan Kampung Gusung. Sebelum adanya modernisasi, kehidupan nelayan telah menujukkan ekonomi yang komersial dengan wilayah pemasaran dan perdagangan ke Surabaya, Jakarta, Manado, Ambon, Lombok. Setelah adanya modernisasi, wilayah pemasaran lebih luas lagi, sampai ke Jepang. Dengan adanya etos kerja dan budaya gotong royong assiajingeng yang diaktualisasikan dalam hubungan Punggawa-Sawi menjadikan masyarakat nelayan Kampung Gusung lebih maju dibandingkan sebagian besar nelayan yang ada di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the modernization and economy of fishermen community. The spatial research area was located in Kampung Gusung Ujung Tanah District Ujung Pandang City. Temporal period taken was between 1954 to 1998, with the consideration that there was economic development of fishermen at that time due to the modernization. In general, fishermen are viewed as a poor and marginalized community. From an economic point of view, the fishermen community is largely not market oriented profit oriented yet, which is still classified as subsistence. However, this phenomenon did not appear to the fishermen community in Kampung Gusung, the fishermen rsquo s life showed more toward the commercial economy. On the cooperation of local enterpreneurs with investors from Japan through fishery companies such as PT. Sendid and PT. Bonecom, the catch of fishermen in the form of shrimp and flying fish eggs had surplus, then most of them were exported to Japan. In this era, almost all fishermen communities involved in the business had some gold ringgit , which in the Bugis Makassar society tradition, gold symbolizes success. This study provides an overview of the economic life of the fishermen of Kampung Gusung. Prior to modernization, fishermen 39 s life had shown a commercial economy with marketing and trade areas to Surabaya, Jakarta, Manado, Ambon, and Lombok. After the modernization, the marketing area was wider, reaching to Japan. The work ethic and gotong royong culture assiajingeng , which was actualized in Punggawa Sawi relationship, made the fishermen community of Kampung Gusung more advanced than most fishermen in Indonesia."
2017
T48867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>