Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Manusia hampir 90% menghabiskan waktunya atau berada dalam ruangan, dan polusi dalam ruang secara konsisten 2 sampai 5 kali lebih besar daripada polusi luar ruangan (EPA, 1989). Efek kesehatan dari kualitas udara dalam ruang yang buruk dapat berupa allergen, karsinogenik, iritan, dan mengganggu sistem respon imun (Hess-Kosa, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsentrasi kontaminan kimia (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2,5, PM10, dan SO2) dan tingkat pajanan parameter fisik (cahaya, suhu, dan kelembaban) kualitas udara dalam ruangan di Pusat Perbelanjaan X Kota Depok, Jawa Barat tahun 2014. Penelitian kuantitatif dan kualitatif ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui pengkajian konsentrasi kontaminan kimia dan tingkat pajanan parameter fisik kualitas udara dalam ruangan serta penelitian kualitatif dilakukan melalui data pendukung keluhan subjektif sick building syndrome dalam wawancara terstruktur. Hasil pengukuran terburuk dari semua parameter yaitu, suhu (29,4oC), kelembaban (69%), cahaya (240 lux), CO (32,5 ppm), CO2 (2345,7 ppm), HCHO (0,05 ppm), NH3 (0,3 ppm), NO2 (2,5 ppm), SO2 (2,4 ppm), PM2,5 (0,646 mg/m3), PM10 (0,654 mg/m3). Kesimpulan dari penelitian ini, beberapa parameter kualitas udara dalam ruangan melampaui Nilai Ambang Batas yang ditetapkan yakni CO, SO2, PM2,5, PM10, suhu, dan kelembaban., Humans almost 90% spend time in their room, and indoor pollution is consistently 2 to 5 times greater than outdoor pollution (EPA, 1989). The health effects of indoor air quality can be poor allergens, carcinogens, irritants, and interfere with the immune response system (Hess-Kosa, 2002). This study aims to describe the concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2.5, PM10, and SO2) and level of exposure to physical parameters (light, temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014. The quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectional approach. Quantitative research conducted by reviewing the concentration of chemical contaminants and exposure levels of physical parameters of indoor air quality as well as qualitative research carried out by the data supporting the subjective complaints of sick building syndrome in a structured interview. Results worst measurement of all parameters, namely, temperature (29,4oC), humidity (69%), light (240 lux), CO (32.5 ppm), CO2 (2345.7 ppm), HCHO (0.05 ppm) , NH 3 (0.3 ppm), NO2 (2.5 ppm), SO2 (2.4 ppm), PM2,5 (0.646 mg / m3), PM10 (0.654 mg / m3). The conclusion of this study, several indoor air quality parameters exceed the Threshold Limit Values set the CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity]"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Sejak biaya energi meningkat di tahun 1970, pembangunan banyak mengalami
modifikasi dengan menurunkan komposisi pertukaran udara luar ke dalam ruangan
sehingga meningkatkan ketergantungan pada ventilasi mekanis. Hal ini dapat
membawa dampak buruk terhadap kualitas udara dalam ruangan dengan
menyebabkan beberapa efek kesehatan, salah satunya sick building syndrome (SBS).
Pusat perbelanjaan adalah salah satu tempat umum yang menggunakan ventilasi
mekanis untuk sirkulasi udaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran konsentrasi kontaminan kimia (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2,5,
PM10, dan SO2) dan tingkat pajanan parameter fisik (cahaya, suhu, dan kelembaban)
kualitas udara dalam ruangan di Pusat Perbelanjaan X Kota Depok, Jawa Barat tahun
2014. Penelitian kuantitaitf dan kualitatif ini bersifat deskriptif observasional dengan
pendekatan cross-sectional. Berdasarkan penelitian didapatkan beberapa parameter
kualitas udara seperti CO, SO2, PM2,5, PM10, suhu, dan kelemba, Since costs of energy increased from the 1970s, the building ventilation systems has
been many modified by lowering the composition of the exchange of outdoor air into
the room thus increasing the dependence on mechanical ventilation. This could have
an adverse impact on indoor air quality by causing some health effects, one of them
is sick building syndrome (SBS). Mall is one of the indoor public places which uses
mechanical ventilation for its air circulation. This study aims to obtain an overview
the concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM2.5,
PM10, and SO2) and the exposure level of physical parameters (illumination,
temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014.
This quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectional
approach. This research resulted in a finding that some of the indoor air quality
parameters such as CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity do not comply
with the standard. Thus, some controls need to be implemented.]"
Universitas Indonesia, 2014
S58348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevan Deby Anbiya Muhammad Sunarno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kualitas Udara di Dalam Ruangan Pusat Perbelanjaan Y, Kota Depok, Tahun 2014 dengan melakukan pengukuran tingkat pajanan parameter fisik dan konsentrasi kontaminan kimia. Desain penelitian bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui pengukuran tingkat pajanan parameter fisik dan konsentrasi kontaminan kimia udara dengan cara grab sampling menggunakan direct reading intrument. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara terstruktur kepada pekerja dengan keluhan subjektif sick building syndrome. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah, parameter kualitas udara di dalam ruangan yang melewati nilai ambang batas adalah lain suhu, kelembaban, CO, SO2, PM2.5, dan PM10.

This study aims to overview the Indoor Air Quality in Shopping Center Y, Depok, 2014 by measuring the physical exposure level and chemical contaminants concentration. The design study is descriptive analysis with cross-sectional approach. Quantitative research conducted by measuring the physical exposure level and chemical contaminant concentrations by grab sampling using direct reading instruments. Qualitative research conducted through structured interviews to workers with sick building syndrome subjective complaints. The results and conclusions of this research is, the indoor air quality parameters that pass the threshold value is temperature, humidity, CO, SO2, PM2.5, and PM10."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Adi Prasetya
"ABSTRAK
Aktivitas pekerja atau penyewa kios pada pusat perbelanjaan Y yang selalu di dalam ruangan dengan beban kerja 8 jam sampai dengan 10 jam. Oleh karena itu, salah satu penentu kesehatan mereka adalah kualitas udara di dalam ruangan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pajanan fisik dan konsentrasi kontaminan kimia lantai mezzanine, lantai 1, dan lantai 3 pada pusat perbelanjaan Y kota Depok, Jawa Barat tahun 2014. Terdapat tingkat pajanan parameter fisik yang melewati nilai ambang batas yaitu suhu, dan kelembaban. Terdapat juga beberapa konsentrasi kontaminan kimia yang melewati nilai ambang batas, yaitu CO, SO2, PM2,5, dan PM10.

ABSTRACT
Activity workers or tenants at a Y shopping center are always in the room with the workload of 8 hours up to 10 hours every day. Therefore, one of the determinants of their health is indoor air quality. This study aims to describe the level of exposure to physical and chemical contaminant concentrations mezzanine floor, first floor, and third floor of the Y shopping center at Depok, West Java in 2014. There is a level of exposure to physical parameters that passed throught the threshold limit value is the temperature, and humidity. There are also several concentrations of chemical contaminants that passed throught the threshold limit value, like CO, SO2, PM2,5, and PM10."
2015
S58062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Putri
"Penelitian ini menggunakan pengukuran tidak langsung yaitu dengan mengukur denyut nadi pada arteri radial di pergelangan tangan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Pengukuran denyut nadi menggunakan metode 10 denyut lalu dikonversikan menjadi satuan energi dan mengklasifikasikannya dalam beban kerja. Denyut nadi yang diukur adalah Denyut Nadi Kerja (DNK) dan Denyut Nadi Istirakat (DNI). Selain itu, Peneliti menggunakan analisis dari hasil Persentase Cardiovascular Strain yang dimiliki oleh PRT, serta melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik dan aktivitas dari PRT.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar energi yang dikeluarkan dan beban kerja yang dialami oleh PRT dalam melakukan aktivitas fisik dari tugas-tugas rumah tangga yang dikerjakannya sehari-hari.
Hasil dari penelitian ini menunjukan sebagian besar pengeluaran energi dan beban kerja yang dialami oleh PRT berada dalam klasifikasi "Sedang", akan tetapi ditemukan 2 dari 31 PRT yang memiliki beban kerja dalam klasifikasi "Berat". Diketahui bahwa selain memiliki tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, 2 pekerja tersebut juga memiliki tugas untuk mengasuh balita.

The research describes energy expenditure and workload of Domestic Workers in Depok Mulya Residence, Depok, West Java. This study uses indirect measurement which is to measure the heart rate on the radial artery in the wrist of Domestic Workers. Pulse measurement using ?10 pulse method? then converted into energy units and classifies into the workload category. In addition, researchers use the analysis of the results of the Cardiovascular Strain Percentage owned by Domestic Workers. Besides, researches interviews use a questionnaire to determine the characteristics and activities of the Domestic Workers.
This purpose of research is to find out how much energy is expended and the workload experienced by domestic workers in physical activity from household in everyday activity.
The results of this study are the energy expenditure levels and workload experienced by domestic workers is classified as "Moderate". However, it was found that 2 of 31 domestic workers have a ?Heavy workload? because of not only having a task to do household, the two workers also have a duty to care for a toddler.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Agung Sanjaya
"Bangunan yang baik, bukanlah bangunan yang sekedar indah, namun juga harus memperhatikan aspek kenyamanan secara termis, visual dan akustik. Dalam hal ini masjid sebagai ruang ibadah juga harus mempertimbangkan aspek kenyamanan tersebut dalam pembangunannya. Pada pengerjaan skripsi kali ini bertujuan untuk melakukan modeling dan simulasi numerik serta menganalisis distribusi udara dan temperatur untuk mengetahui karakteristik visualisasi pada ruangan ibadah menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics), dalam hal ini menggunakan program flovent. Dan objek yang dipilih dalam penelitian ini berlokasi di majid At-tauhid Arief Rahman Hakim UI salemba. Simulasi pada program akan divalidasikan dengan keadaan aktual pada hasil pengukuran.
Dari analisa yang dilakukan dengan menggunakan program CFD dan pengukuran data dilapangan serta kuesioner, disimpulkan bahwa temperatur ruang ibadah tersebut diatas temperatur standar acuan kenyamanan, tetapi secara keseluruhan ruang ibadah tersebut dinilai baik (memberikan sensasi sejuk dan netral) berdasarkan kuesioner yang dilakukan, ini terjadi karena angin yang masuk atau diberikan melalui bukaan-bukaan dan kipas angin yang ada di ruangan tersebut.

The good building, is not only luxurious, but also have to pay attention and most important comfortable aspect by thermal, visual and acoustic in process build-up. In this Case mosque as prayer room have to consider the comfortable aspect in its development. This research studied analysis is using simulation and modeling of numeric analysis air distribution and temperature to get information about of characteristic visualization thermal condition inside the prayer room with CFD (Computational Fluid Dynamics), in this case using FLOVENT. And as a research object chosen the At-Tauhid Arief Rahman Hakim mosque located in UI Salemba to collect for CFD model simulation. This program will be used to modeling and simulate thermal condition inside the prayer room and the result will be compared with the actual research for validation, before being compared with the comfort room standard.
As the result, this research studied of thermal condition inside the prayer room by using program CFD, measurement of field data and questionnaire will be concluded that air temperature at inside the prayer room above thermal comfort reference standard temperature, but as a whole the prayer room assessed goodness (giving neutral and cool sensation) according to questionnaire, because wind which enter or given to ventilation natural and mechanical exist in the prayer room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mei Riayu
"Osteomielitis merupakan infeksi pada tulang, sumsum tulang dan jaringan sekitar yang terjadi karena masuknya mikroorganisme dengan tanda yang khas yaitu nyeri. Pembedahan merupakan salah satu pilihan penatalaksanaan pada osteomielitis dengan nyeri sebagai keluhan utama yang sering dilaporkan. Nyeri yang dialami pada klien dengan osteomielitis setelah pembedahan menjadi semakin berat ketika dilakukan perawatan luka. Asuhan keperawatan manajemen nyeri diterapkan pada Tn. MI berusia 25 tahun dengan latar belakang etnis Betawi yang menjalani debridement dan remove implant dengan riwayat operasi open reduction internal fixation ORIF femur dan tibia dekstra tujuh tahun lalu.
Manajemen nyeri yang diterapkan yaitu dengan mendengarkan musik selama perawatan luka. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale VAS dan monitor tanda nonverbal nyeri. Evaluasi hasil pada hari pertama setelah debridement pada saat dilakukan perawatan luka yaitu VAS 8 dengan wajah ekspresi merintih disertai menggerakkan kaki kiri. Nyeri yang dirasakan TN. MI berkurang secara progresif selama perawatan luka dengan nilai VAS 3 dan ekspresi wajah tenang pada hari keenam setelah operasi. Penulis merekomendasikan terapi musik sebagai pilihan manajemen nyeri nonfarmakologi dengan kolaborasi pemberian analgetik sebelum perawatan luka sehingga tujuan manajemen nyeri dapat tercapai optimal.

Osteomyelitis is an infection of bone, bone marrow and surrounding tissues that occur due to the entry of microorganisms with pain as spesific sign. Surgery is one of the management options in osteomyelitis with pain as the main complaint that often reported. Pain experienced by clients with osteomyelitis after surgery becomes more severe during wound care. Nursing care of pain management applied to Mr. MI , 25 years old with Betawi ethnic background undergoing debridement and remove implants with a history of open reduction internal internal fixation ORIF surgery of the femur and tibia dekstra seven years ago.
Pain management is applied by listening music during wound care. The evaluation was performed using visual analogue scale VAS and nonverbal pain monitor. Evaluation of the results on the first day after debridement during wound care that showed VAS value 8 with a face moaning expression and wiggle his left foot. Music therapy was effective on reducing pain especially during wound care. The pain felt by TN. MI progressively decreased during wound care with VAS value 3 and calm facial expression on the sixth day after surgery. Recommendation music therapy as nonpharmacological pain management option with collaboratve analgesic treatment before wound care will provide optimal results for pain management goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Davin Syauqi Adli Perdana Susanto
"Skripsi ini membahas tentang Kualitas Udara dalam Ruangan (KUDR) di area kerja kantor pusat PT. X, yang ditinjau berdasarkan hasil pengukuran parameter KUDR yang meliputi parameter kimia (NO2, CO, CO2, PM10, TVOC, formaldehida), fisika (suhu, kelembaban, laju pergerakan udara, pencahayaan), dan mikrobiologi (total bakteri dan total kapang), serta dengan mendeskripsikan faktor KUDR yang ada di area kerja (sumber kontaminan, jalur kontaminan, ventilasi dan distribusi udara, pengguna ruangan). Penelitian menggunakan metode mixed-method dengan pendekatan deskriptif observasional. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan syarat KUDR menurut Permenaker 5/2018 dan Permenkes 48/2016, dan dengan menganalisis faktor KUDR yang berperan. Didapatkan rata-rata konsentrasi CO2, TVOC, dan laju pergerakan udara tidak sesuai dengan setidaknya salah satu syarat KUDR. Faktor KUDR yang teridentifikasi dan berpotensi menjadi penyebab kondisi tersebut adalah kondisi ventilasi dan aktivitas pengguna ruangan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur kondisi polusi di luar gedung, performa ventilasi, dan keluhan serta gejala Sick Building Syndrome pada pekerja.

The focus of this study is to give an overview of Indoor Air Quality (IAQ) at PT. X office area. This study were conducted by analyzing the IAQ parameters measurement results which consist of chemical parameters (NO2, CO, CO2, PM10, TVOC, formaldehyde), physical parameters (temperature, humidity, ambient air velocity; illumination), and microbiological parameters (total bacteria and total mold), also by describing IAQ factors present in the work area (contaminant source, pathway, ventilation and air distribution, and occupant). The research used mixed-method with a descriptive and observational approach. Data analysis was carried out by comparing the IAQ measurement results with IAQ requirements according to Permenaker 5/2018 and Permenkes 48/2016, and by analyzing the IAQ factors that potentially play a role. This study revealed that the average CO2, TVOC, and ambient air velocity do not meet IAQ requirements which were potentially caused by poor ventilation and occupant activities. Further study is needed by measuring outdoor pollution, investigating ventilation performance, and collecting occupants’ complaints and Sick Building Syndrome symptoms"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2022
MK-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Dini Fadila
"Reent aims to determine the health risks of workers on the floor. The method of this analysis is semi-quantitative by refers to the AS/NZS 4360:2004 standard and W.T. Fine’s risk tables. The level of risks is obtained from the multiplication of the three aspects – the consequences, likelihood and exposure. The results showed, that in basic risk, there are 14 risks that categorized as very high. In existing risk, there are two risks with high risk that categorized as priority 1 - the PT X’s employee that works by using a computer and when Hygiene Staff wiping the floor. In this study a predictive risk with control recommendations are also provided. Therefore the risks can be reduced to the acceptable category.
Key words: Health risk assessment, AS/NZS 4360:2004, W.T. Fine’s risk tables.
search about general overview of health risk assessment at Office Building PT X in 2015 was done because has been obtained four major hazards potential on the 24th floor.

Penelitian mengenai gambaran umum analisis penilaian risiko kesehatan di Gedung Perkantoran PT X tahun 2015 dilakukan karena didapatkan 4 (empat) potensi bahaya utama pada lantai 24. Penilaian risiko kesehatan ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko kesehatan pada pekerja di lantai tersebut. Metode analisis ini adalah semi kuantitatif dengan mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko W. T. Fine. Besaran risiko didapatkan dari perkalian tiga aspek, yaitu konsekuensi, kemungkinan, dan pajanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada basic risk terdapat 14 risiko yang termasuk dalam level very high. Pada existing risk, terdapat 2 (dua) risiko dengan risiko tinggi yang termasuk dalam level priority 1, yaitu para karyawan PT X yang bekerja dengan menggunakan komputer dan pada saat Staf Kebersihan melakukan pengepelan lantai. Dalam penelitian ini juga diberikan predictive risk dengan rekomendasi pengendalian, sehingga risiko-risiko yang ada dapat diturunkan sampai pada level acceptable."
Universitas Indonesia, 2014
S60225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridl Wicaksono
"Kecelakaan rumah tangga adalah kecelakaan yang terjadi di rumah tangga atau lingkungan rumah tangga pada radius sekitar 500 meter dari rumah korban. Penelitian yang dilakukan pada Perumahan Depok Mulya I Depok, Jawa Barat, tahun 2014, menunjukkan bahwa pada sektor rumah tangga masih terdapat berbagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Melalui teori yang ada diperoleh bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuannya. Dari penelitian didapatkan berbagai variasi pengetahuan masyarakat terkait keselamatan dan kesehatan kerja di rumah tangga. Variasi pengetahuan masyarakat ini dikarenakan paparan sumber informasi yang berbeda-beda. Hal ini pula lah yang menyebabkan timbulnya berbagai variasi terkait pemahaman Masyarakat Depok Mulya I, Depok, Jawa Barat, tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkatan pengetahuan Masyarakat Perumahan Depok Mulya I, Depok, Jawa Barat, terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah tangga. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan deskriptif analitik. Tahapan penelitian ini dimulai dengan menentukan jumlah sampel yang akan diteliti, melakukan proses pengambilan data dengan instrumen berupa kuisioner, hingga proses analisa data dengan menggunakan piranti lunak SPSS 13.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 48% responden memiliki pengetahuan yang baik, dan 52% masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang mengenai aspek K3 di rumah tangga. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,035) dan pekerjaan seseorang (p=0,048) dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai aspek K3 di rumah tangga.

Home accidents is accident which occur in home or its environment with 500 meters radius from victim’s home. This research, which is located in Depok Mulya I Residence, Depok, West Java, 2014, show that the risks of occupational health and safety at home are still high. Obtained through existing theory that a person’s behavior is influence by knowledge. Data from research show that there are still a lot of variations in society’s knowledge level about occupational health and safety at home. Those variations come from different sources of informations which occur around society in Depok Mulya I Residence. This research’s main objective is to find out how is the society’s knowledge level about occupational health and safety at home in Depok Mulya I Residence, Depok, West Java, 2014. The design of study that used in this research is cross sectional, with descriptive-analytic approach. The stages for this research starts from determine the samples, pick up the data by using questionnaire as an instrument, until analyze the data by using SPSS 13.0 for Windows software. The results of this research showed that 48% of respondents have good knowledge, and the others 52% of respondents have less knowledge about HSE aspects in households. There is a significant relationship between education level and citizens job with level of knowledge about HSE aspects in households.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>