Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adimas Kusumo Priyanto
"Struktur perkerasan jalan yang digunakan di Indonesia umumnya menggunakan struktur perkerasan lentur atau menggunakan bahan beton aspal. Kualitas campuran aspal beton sangat tergantung kepada proses pembuatan, kualitas, dan komposisi campuran aspal panas. Kemampuan dan kualitas campuran aspal dapat ditingkatkan melalui penambahan aditif ke dalam aspal. Salah satu bahan aditif pada aspal modifikasi adalah karet yang terkandung dalam serbuk ban bekas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik campuran aspal panas modifikasi dibandingkan dengan campuran aspal murni melalui uji Indirect Tensile Strength Test dan Marshall Test.
Gradasi agregat menggunakan gradasi agregat senjang (gap graded). Pencampuran material antara agregat dengan bitumen aspal modifikasi dilakukan pada temperatur 150°C dan pemadatan dilakukan pada temperatur 120°C. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan bitumen aspal modifikasi pada campuran menghasilkan kemampuan menahan beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran dengan bitumen aspal murni pada campuran dengan persentase kadar aspal 6,5% dilihat dari nilai Modulus Resilien hasil pengujian Indirect Tensile Strength dan Stabilitas hasil pengujian Marshall.

Pavement structure used in Indonesia mostly use flexible pavement sturcure. The quality of asphalt concrete highly depends on the manufacturing process, quality, and composition of hotmix asphalt. Ability and quality of asphalt mixtures can be improved by the addition of additives to the asphalt. One of additives can be used in modified asphalt is scrapped rubber tire. This study was performed to analize the characteristics of modified hotmix asphalt compared with purely hotmix asphalt through Indirect Tensile Strength Test and Marshall Test.
Gap gradation aggregate is used. The mixing process between aggregates and modified asphalt bituminous was carried out at 150°C and the compaction is done at 120°C degree. The results showed the use of modified asphalt bituminous in the asphalt hot mixture produce ability to hold higher loads compare to purely hotmix asphalt mixtures the percentage of 6,5%, proven from the value of Resilient Modulus. of Indirect Tensile Strength Test and Stability the result of Marshall Test.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ersal Gusdian
"Campuran aspal panas (Hot Mix Asphalt) merupakan salah satu jenis lapis perkerasan yang banyak digunakan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik campuran aspal dengan metode pengujian UTM dan Marshall . Untuk pembuatan sampel penelitian dilkukan variasi berupa penggunaan aspal murni dan aspal yang dicampur dengan karet ban. Sedangkan gradasi agregat yang digunakan yaitu jenis gradasi senjang. Untuk pengujian UTM dilakukan variasi waktu suhu pemanasan sampel pengujian. Suhu pengujian yang digunakan yaitu 50 oC (pemanasan di oven selama 1 hari dan 3 hari).

Hot Mix Asphalt is a type of pavement layer that is widely used in Indonesia. This research was conducted to examine the characteristics of asphalt mixtures using the UTM and Marshall Testing Methods. For making samples, variations were made in the form of using pure asphalt and asphalt mixed with tire rubber. Meanwhile, the aggregate gradation used is a gap gradation type. For UTM testing, time variations in the heating temperature of the test sample are carried out. The test temperature used was 50 oC (heating in the oven for 1 day and 3 days)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Desfri Abdilah
"Perlindungan struktur perkerasan pada lapis permukaan dapat dilakukan menggunakan lapisan campuran non-struktural seperti Lataston HRS. Lapisan ini bertujuan untuk mendapatkan lapisan permukaan atau antar lapisan perkerasan jalan yang mampu meningkatkan kapasitas beban dan berperan sebagai lapisan impermeable. HRS diyakini menciptakan fleksibilitas dan durabilitas yang tinggi, ditambah dengan spesifikasi agregat bergradasi senjang menciptakan rongga antar agregat lebih besar sehingga kuantitas penyerapan aspal lebih banyak. Peningkatan kualitas dan kinerja HRS dapat dicapai dengan menggunakan Asbuton Retona Asbuton-R dan penambahan serbuk karet ban bekas Crumb Rubber. Melalui pengujian skala laboratorium, crumb rubber CR sebesar 0,48; 0,96; 1,44; dan 1,92 akan ditambahkan pada Kadar Aspal Optimum KAO hasil variasi kadar asbuton-R 6,5; 7; 7,25; 7,5; dan 8.
Uji Marshall standard dilakukan untuk mendapatkan KAO dan uji Marshall Immersion dilakukan agar diketahui Indeks Kekuatan Sisa IKS untuk kemudian diuji oleh alat UMATTA pada uji Indirect Tensile Strength ITS. Hasil menunjukkan bahwa penambahan CR pada campuran HRS-WC modifikasi mampu mengimbangi nilai Modulus Resilien Mr campuran tanpa penambahan CR 0 dengan penurunan hanya rata-rata 6,95 pada suhu 25 oC. Capaian Mr terbesar untuk kondisi kering terjadi ketika 0 CR yaitu 2847 MPa dan kondisi setelah perendaman sebesar 3161 MPa pada penambahan kadar CR 0,48, sehingga campuran HRS-WC modifikasi mampu memberikan perlindungan struktur perkerasan tidak hanya pada durabilitas melainkan juga diperoleh perkuatan bending.

The protection of pavement structures on the surface layer can be done using nonstructural asphalt mixture layer such as Hot Rolled Sheet HRS. The layer aims to obtain a surface layer or interlayer on the pavement of highway, which able to increase the carrying capacity as an impermeable layer. HRS perceived creating high flexibility and durability with additional cavities in aggregate asphalt mixture in large quantities to absorb the enormous amount of asphalt without bleeding. The Improvement of HRS quality and performance achieved through the usage of Asbuton Retona Asbuton R and extra crumb rubber CR. Through laboratory tests, 0,48, 0,96, 1,44, and 1,92 of CR were added into Optimum Asphalt Content from the variation of Asbuton R content by 6,5, 7, 7,25, 7,5 and 8.
Standard Marshall and Marshall Immersion tests were performed to obtain Optimum Asphalt Content for later to be tested using Indirect Tensile Strength by UMATTA. The results indicated that the addition of CR into the modified HRS WC mixture was able to equalize the value of Resilient Modulus Mr mixture without the addition of CR 0 with an average minimum reduction of 6.95 at 25 oC. The greatest Mr for dry condition is 2847 MPa occurs when 0 of CR and immersion condition is 3161 MPa for the addition of 0.48 CR content, so the modified HRS WC mixture was able to provide pavement structure protection, not only to the durability but also obtained the bending strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Hidayat
"Aspal sebagai perekat dalam beton aspal hotmix memiliki salah satu sifat, yaitu modulus ulet. Modulus ulet atau ketahanan terhadap deformasi elastis sangat penting agar permukaan trotoar tidak mudah pecah atau retak. Ini bisa terjadi karena jalan menerima beban lalu lintas dan perubahan suhu permukaan selama masa layanan.
Dari penelitian ini, telah menunjukkan bahwa penambahan nano crum rubber dapat meningkatkan modulus tangguh dari aspal hotmix yang diharapkan dapat mengatasi masalah beban lalu lintas yang telah terjadi di Indonesia. Uji pengaruh suhu terhadap nilai modulus ulet telah dilakukan pada variasi suhu 25, 35 dan 45 derajat Celcius.
Tes dilakukan menggunakan metode Tarik Tidak Langsung. Tes ini dilakukan dengan tes UMATTA peralatan yang menggunakan teori rasio Poisson, yaitu beban diberikan secara vertikal, menyebabkan uji sampel untuk meregangkan secara horizontal. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan nano karet remah ke campuran aspal dengan pencampuran kering dapat meningkatkan kinerja panas mencampur beton aspal pada suhu yang lebih tinggi (35 dan 45 derajat Celcius).

Asphalt as an adhesive in hotmix asphalt concrete has one of the properties, namely ductile modulus. Ductile modulus or resistance to elastic deformation is very important so that the pavement surface is not easily broken or cracked. This can happen because the road receives a traffic load and changes in surface temperature during the service period.
From this research, it has been shown that the addition of nano crum rubber can improve resilient modulus of hotmix asphalt which is expected to overcome the problem of traffic loads that have occurred in Indonesia. Test the influence of temperature on the value of the ductile modulus has been carried out at 25, 35 and 45 degrees Celsius temperature variations. The test is done using the Indirect Pull method.
This test is carried out with the UMATTA test equipment which uses Poisson ratio theory, ie the load is given vertically, causing test sample to stretch horizontally. These results indicate that the addition of nano crumb rubber to asphalt mixture with dry mixing can improve the heat performance of mixing asphalt concrete at higher temperatures (35 and 45 degrees Celsius).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanul Halim
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja laboratorium campuran beraspal Asphalt Concrete Wearing Course AC-WC menggunakan bahan tambah serbuk ban bekas crumb rubber sebanyak 5, 10, dan 15. Hasil analisa Marshall menunjukkan peningkatan Kadar Aspal Optimum seiring dengan bertambahnya crumb rubber. Nilai stabilitas Marshall terbesar pada penambahan 5 crumb rubber yaitu 1287 kg. Pengujian perendaman Marshall menunjukkan bahwa Indeks Kekuatan Sisa IKS terbesar yaitu 93,91. Hasil pengujian Modulus Resilien menggunakan UMATTA menunjukkan nilai Modulus Resilien terbesar pada penambahan 5 crumb rubber yaitu 2656 MPa pada suhu 25°C, dan nilai Modulus Resiliennya mengalami penurunan sebesar 21,01 akibat perendaman.

The aim of this research is to investigate the performance of lab mix Asphalt Concrete Wearing Course AC WC using 5, 10, and 15 crumb rubber as additional material. The result of Marshall analysis showed that optimum asphalt level was increasing along with the increasing of crumb rubber. The highest Marshall stability value of 1287 kg was found on 5 additional crumb rubber. Marshall immersion value showed that the highest residual strength index was 93,91. The results of Resilient Modulus testing using UMATTA showed that the highest Resilient Modulus on 5 additional crumb rubber was 2656 MPa on 25°C temperature, and its Resilient Modulus value was decreasing up to 21,01 because of the immersion. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imaduddin
"Struktur perkerasan jalan di Indonesia banyak ditemukan mengalami kerusakan seperti kerusakan alur, deformasi permanen dan bleeding sebelum mencapai umur rencana yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan karena aspal sebagai bahan dalam campuran panas tidak memiliki kriteria sifat fisik yang baik, antara lain titik lembek dan Indeks Penetrasi yang rendah serta elastisitas dan ketahanan yang rendah terhadap deformasi saat menerima repetisi beban lalulintas pada suhu tinggi. Salah satu bahan polimer yang umum digunakan sebagai aditif pada aspal modifikasi adalah karet (bahan elastomer) yang terkandung dalam serbuk ban bekas. Tujuan penambahan aditif serbuk ban bekas adalah untuk meningkatkan titik lembek, Indeks Penetrasi, serta nilai G*/sin δ dan high failure temperature dengan alat Dynamic Shear Rheometer. Persentase serbuk ban bekas (5, 10, 15% dari berta aspal optimum), suhu pencampuran (155, 177, 200°C) dan ukuran gradasi (diameter maks #40 dan #50) serbuk ban bekas divariasikan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil yang optimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk ban bekas terhadap aspal murni dapat meningkatkan titik lembek, Indeks Penetrasi dan memiliki nilai high failure temperature yang tinggi. Nilai high failure temperature maksimum didapatkan pada suhu pencampuran sebesar 155°C. Sedangkan kadar serbuk ban bekas 10% dan ukuran diameter serbuk ban bekas maksimum #50 menjadi hasil optimum dari penelitian ini dilihat dari beberapa pengujian sifat fisik aspal dan pengamatan mikroskopis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM).

Pavement structure in Indonesia are often found having a damage such a damage t°the flow, permanent deformation, and bleeding before reaching its design life. This mainly caused by asphalt as binder in hot mix asphalt doesn't meet criteria of physical properties, such as softening point and low Penetration Index as well as elasticity and low resistance due t°deformation when experiencing traffic load at high pavement temperature. One of polymeric materials commonly used as an additive in modified asphalt is rubber (elastomeric) contained in scrap tire rubber. The purpose of adding the scrap tire rubber as an additive is t°increase the softening point, Penetration Index, value of G*/sin δ and high failure temperature with Dynamic Shear Rheometer (DSR). Scrap tire rubber's percentage (5, 10, 15% by weight of asphalt), mixing temperature (155, 177, 200°C) and gradation size (max diameter #40 and #50) are varied in this study t°obtain the optimum results.
The results showed that the addition of scrap tire rubber on pure asphalt can increase the softening point, PI, and has a high value of G*/sin δ and failure temperature. The maximum failure temperature is obtained at the mixing temperature of 155°C. While the percentage 10% scrap tire rubber by weight of asphalt and maximum diameter size of #50 results an optimum condition from this study, extend form some physical properties of asphalt testing and microscopic observation using Scanning Electron Microscopy (SEM).
"
2013
S52488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Fajriansyah
"Daur ulang campuran aspal sebagai bahan campuran aspal dapat dilakukan untuk meminimalisasi limbah serta menekan biaya pembangunan atau perawatan jalan. Serbuk karet ban bekas crumb rubber juga digunakan sebagai bahan tambah pada campuran panas aspal agregat karena ketersediaannya yang melimpah. Aspal Buton Retona blend 55 digunakan sebagai pengikat dengan variasi kadar aspal 0, 0.5, 1, 1.5, 2, dan 4, serta ditambahkan serbuk karet ban bekas dengan variasi kadar 0 dan 1. Campuran aspal didominasi oleh aspal daur ulang dengan nilai maksimum yang mungkin untuk memenuhi standar HRS-WC, dimana kadar maksimum yang memungkinkan adalah 77 RAP. Penambahan oli bekas dalam campuran berguna sebagai pelunak fisik untuk meningkatkan angka penetrasi aspal lama, Kinerja dari variasi campuran aspal ditentukan dengan uji Marshall test dan Marshall immersion test. Sedangkan nilai modulus resilien campuran panas aspal ditentukan dengan uji resilien modulus dengan alat UMATTA pada temperatur yang bervariasi untuk mengetahui perilaku benda uji terhadap beban kejut. Dari uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa penambahan Asbuton Retona dan crumb rubber pada kadar tertentu mampu memperbaiki stabilitas dan resilien modulus campuran aspal daur ulang.

The reclaimed asphalt pavement RAP on the content of old aggregate asphalt mixture that has been used, can be utilized by adding asphalt content and aggregates that have been lost due to fatigue or aging process. In addition to reducing the amount of waste, this recycling process can save on road maintenance costs. In this study, to improve the performance of aggregate asphalt from the recycling result has been used rubber powder crumb rubber tires used. Types of asphalt used in this study are natural asphalt of Buton island which has undergone asphalt refining process, called Retona blend 55. Crumb rubber with different content, 0.5, 1, 1.5, 2 and 4 are added on aggregate and then mixed with asphalt through a hot mixture process. Variation of crumb rubber that used in this study is 0 and 1 addition into RAP mixture, while the additon of waste engine oil is determined by penetration test. The resilient modulus of hot asphalt mixture has been tested by resilient modulus using UMATTA with varying temperatures. This study has shown that the addition of crumb rubber can increase the stability and the resilient modulus of the reclaimed asphalt mixture. Keywords hot mix asphalt, reclaimed asphalt pavement, crumb rubber, resilient modulus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syaebani
"Penelitian ini menggunakan metode teknologi campuran beraspal hangat yang memungkinkan pengurangan temperatur pada campuran aspal. Penggunaan BNA-R sebagai bahan tambah pada campuran hangat diharapkan sebagaimana dapat mengurangi dampak buruk lingkungan yang dihasilkan dari metode hotmix, serta lebih ramah lingkungan. Proses pencampuran aspal dengan BNA-R yaitu dengan menggunakan alat pengaduk modifikasi dengan kecepatan maksimum 3000 rpm. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Material Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, dan Laboratorium BBPJN IV, Cikampek-Karawang, Jawa Barat. Kadar BNA-R yang digunakan yaitu 10%, 15%, 20%, dan 25%. Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% untuk mendapatkan kadar aspal optimum dan digunakan sebagai acuan awal dalam job mix penelitian ini. Lalu dilakukan analisis dengan metode deskriptif analitis, yaitu dengan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara nilai ITS dengan MR yaitu dengan persamaan ?MR (MPa) = 0,010 ITS ^1,236?, dengan R² = 0,837. Selain itu terdapat pola hubungan antara nilai ITS dengan kadar BNA-R dimana pertambahan BNA-R akan meningkatkan nilai ITS. Pola tersebut dinyatakan dalam persamaan ?y = 3306x² - 1049x + 836.2?. Sedangkan, pola hubungan antara Modulus Resilien dengan kadar BNA-R dinyatakan dalam persamaan ?y = 20900x² - 5658x + 9138?.

This research used warm-mix asphalt technology which allows a reduction in the temperature of the asphalt mix. The used of BNA-R additive as material added to enhance performance of the asphalt with penetration 60/70 mixture of bitumen and the warm-mix asphalt are expected to reduce the bad effects of hot-mix method, also more environmentally-friendly. Mixing process of asphalt modified was used modification mixer with max. 3000 rpm. This research was conducted at the Laboratory of Substances and Materials Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Indonesia, and Laboratory BBPJN IV, Cikampek-Karawang,West Java. The BNA-R content that have been used are 10%, 15%, 20%, and 25%. This research used a variation of asphalt content; 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, and 7%, to obtain the optimum aspalt content. Researcher must find the optimum asphalt content first before starting to mix the modification of the asphalt.. Then analyzed with descriptive analytical method; the regression and correlation analysis.The result of this research show the strength relation between ITS value and Resilient Modulus with equation ?MR (MPa) = 0,010 ITS ^1,236?, dengan R² = 0,727. In order that, there is a relation either between ITS value and BNA-R content that made in equation ?y = 3306x² - 1049x + 836.2?. And then, there is a relation too between Resilient Modulus and BNA-R content which ?y = 20900x² - 5658x + 9138?."
2015
S60253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Renhard Halomoan
"Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui kinerja mekanis dari Aspal Retona Refine Buton Asphalt , Agregat, dan campuran beraspal Asphalt Concrete Wearing Course AC ndash; WC yang menggunakan bahan modifikasi Crumb Rubber sebanyak 1,9 ; 3,3 ; dan 4,7 dari berat total agregat dan menggantikan gradasi agregat halus saja. Dari semua komposisi modifikasi didapatkan Kadar Aspal Optimum KAO dengan metode Marshall. Pengujian Marshall juga menggunakan metode Immersion untuk mengetahui Indeks Kekuatan Sisa IKS.
Dalam penelitian ini juga mencari Modulus Resilien yang didapatkan dari hasil uji UMATTA Universal Material Testing Apparatus . Hasil terbesar Modulus Resilien didapat dari campuran 0 Crumb Rubber atau tanpa campuran dengan nilai 2805 MPa dengan suhu 250C dan nilai penurunan terbesar akibat Immersion adalah pada komposisi Crumb Rubber 1,9 di suhu 250C dengan penurunan sebesar 32,30.

This research is intended to be able to know the mechanical performance of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC asphalt Retona Fixed Buton Asphalt , Aggregate and Asphalt Concrete Wearing Course AC WC with 1.9x Crumb Rubber modification 3.3 and 4.7 of the total aggregate weight and fine aggregate gradation. From the all modified composition of Asphalt Optimum KAO with Marshall method. Marshall tests also use Immersion method to find out the Time Strength Index IKS.
The research also look for Resilient Modulus generated from the test results of UMATTA Universal Material Test Equipment . The highest yield of Resilient Modulus was obtained from a mixture of 0 Crumb Rubber or without mixture with a value of 2805 MPa with a temperature of 250C and the highest value due to Immersion was at 1.9 Crumb Rubber composition at a temperature of 250C with a decrease of 32.30.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Clarino
"Pengembangan sistem transportasi yang dewasa ini sedang sering diteliti ialah pengembangan material Warm Mix Asphalt dan Hot Mix Asphalt. Hot Mix Asphalt telah menjadi perkerasan jalan yang dapat diandalkan sejak lama akibat daya tahan, kekuatan, dan biayanya yang rendah. Penggunaan Aspal Buton atau yang dikenal dengan Asbuton berjenis Lawele Granular Asphalt, juga dapat menghindari penipisan sumber daya alam aspal minyak yang terdapat di dunia dan juga menekan biaya perkerasan. Penemuan mengatakan bahwa Asbuton (Lawele Granular Asphalt) dapat secara signifikan meningkatkan sifat anti rutting (deformasi permanen akibat consolidasi menerus) pada temperature yang tinggi. Penggunaan Nano-Silica dalam campuran aspal ditemukan dapat mengurangi sejumlah deformasi yang terjadi pada aspal. Aspal modifikasi yang digunakan merupakan campuran dari aspal minyak, bitumen LGA, dan oli bekas sebagai pelunak pengganti dengan harga yang relative lebih murah untuk meningkatkan penetrasi. Variasi kadar aspal modifikasi nano silika sebesar 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, dan 10%. Kinerja campuran aspal ditentukan dengan uji Marshall dan Marshall Immersion untuk menentukan kadar Nano Silika terbaik. Nilai Modulus Resilient diperoleh dengan melakukan uji Indirect Tensile Strength (ITS) dengan menggunakan sampel ANSi 0% dan ANSi 7.5%. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh temperatur terhadap modulus resilient campuran panas aspal modifikasi dengan additive yaitu nano silika dan oli bekas.

The development of a transportation system that is currently being researched is the development of Warm Mix Asphalt and Hot Mix Asphalt materials. Hot Mix Asphalt has been a reliable pavement for a long time due to its durability, strength and low cost. The use of Buton Asphalt, also known as Lawele Granular Asphalt Asbuton, can also avoid the depletion of petroleum asphalt natural resources found in the world and also reduce pavement costs. The findings suggest that Asbuton (Lawele Granular Asphalt) can significantly improve its anti-rutting properties (permanent deformation due to continuous consolidation) at high temperatures. The use of Nano-Silica in asphalt mixtures was found to reduce the amount of deformation that occurs in asphalt. The modified asphalt used is a mixture of oil asphalt, LGA bitumen, and used oil as a substitute softener with a relatively cheaper price to increase penetration. Variations in the content of nano silica modified asphalt are 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, and 10%. The performance of the asphalt mixture was determined by Marshall and Marshall Immersion tests to determine the best Nano Silica content. Resilient Modulus value was obtained by performing the Indirect Tensile Strength (ITS) test using 0% ANSi and 7.5% ANSi samples. With this research, it is expected to know the effect of temperature on the resilient modulus of hot mixture modified asphalt with additives, namely nano silica and Waste Engine Oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>