Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zikril Hakim Badri
"Penelitian ini membahas mengenai fenomena terbentuknya aliansi gerakan penduduk asli (Indigenous Movement) dengan gerakan Kiri (Left Movement) yang merupakan dua kelompok utama dalam catatan historis perlawanan gerakan sosial melawan elit-elit oligarki politik dan lembaga-lembaga keuangan internasional yang kerap campur tangan dalam urusan dalam negeri Bolivia. Seiring perjalanan waktu, perlawanan gerakan sosial dan elemen masyarakat mencapai puncaknya dengan terjadinya kasus privatisasi air pada tahun 2000 dan privatisasi gas di Bolivia pada tahun 2003. Dalam kedua peristiwa penting ini aktor-aktor gerakan sosial seperti Evo Morales dan partainya yang berbasis gerakan sosial penduduk asli, Movimiento al Socialismo berperan besar melakukan mobilisasi kolektif, konstruksi politik identitas serta pembingkaian wacana anti Neoliberalisme dan Imperialisme yang berhasil menyatukan perlawanan kolektif dari dua arus besar tradisi gerakan sosial yakni kelompok indigenous maupun kelompok Kiri yang pada masa lalu kerap terpecah-pecah akibat ideologi dan garis perjuangan yang berbeda.
Implikasi teoritis berdasarkan hasil temuan data yang penulis dapatkan menunjukan adanya sumbangan penting penelitian penelitian ini dalam hal keterkaitan teori politik identitas, struktur kesempatan politik gerakan sosial, serta mobilisasi kolektif dan pembingkaian wacana gerakan sosial dengan fenomena nyata terbentuknya aliansi perlawanan bersama gerakan penduduk asli bersama dengan gerakan Kiri. Terbentuknya aliansi kolektif gerakan penduduk asli dengan gerakan Kiri sebagaimana temuan penulis ini terbukti memiliki andil besar dalam membawa perubahan politik baru di Bolivia dengan tumbangnya kekuasaan politik rezim oligarki politik Neoliberal yang telah bertahan cukup lama. Selain itu, aliansi kolektif gerakan penduduk asli dengan gerakan Kiri tersebut juga berkontribusi mengantarkan Evo Morales tidak saja sebagai presiden dari kalangan ras penduduk asli tetapi juga pemimpin yang lahir dari latar belakang kuat perjuangan gerakan sosial untuk pertama kalinya melalui pemilihan umum tahun 2005 di Bolivia.

This research discusses about the phenomenon of the establishment of the alliance between the Native Social Movement (Indigenous Social Movement) and the Left Movement which are two major groups in the historical record of social movement resistance against the rule of oligarchic political elites and international financial institution that often intervenes in Bolivia?s domestic affairs. After a long period of resistance, the social movement resistance in Bolivia reached it?s peak momentum with the occurence of water and gas privatization in the year of 2000 and 2003 respectively. In both of these important events in history of Bolivia, social movement actors such as Evo Morales and his political party based on native social movement, namely Movement Toward Socialism (Moviemiento al Socialismo or MAS) play their major role to mobilize collective struggle of social movements, constructing common political identity and making a framing social movement discourse of anti Neoliberalism and Imperialism which succeeded in uniting collective resistance of the two largest mainstreams of social movements in Bolivia, namely the Native Social Movement and the Left Movement. In the past, both of these movements are often fragmented to each other due to differences of their ideological and platform of struggle.
The Theoritical Implication according to the data find by the author in this research shows the importance of this research and academic contribution in terms of the interrelation between political identity theory, social movement political opportunity structure theory, collective mobilization theory and social movement framing discourse theory with empirical (real) phenomenon of the establishment of collective resistance alliance between Indigenous Movement and the Left Movement against Neoliberal Oligarchic government in Bolivia. This Alliance of social movements proved posessing large contribution in the collapse of Neoliberal oligarchic regime and succeeded to bring Evo Morales not only as the first president from the native people of Bolivia but also a president which have a strong background from social movement through the Bolivian election in 2005."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Mahardika
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas mengenai dinamika salah satu organisasi mahasiswa di Indonesia, yaitu Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia atau CGMI pada kurun 1956 ndash; 1965. Dinamika tersebut diharapkan dapat memberi manfaat untuk menelusuri sejarah pergerakan mahasiswa yang terjadi pada masa transisi Demokrasi liberal hingga akhir Demokrasi Terpimpin. Selain itu, diharapkan dapat mengetahui proses terbentuknya CGMI dan dinamika yang terjadi dengan HMI. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini antara lain menunjukkan bahwa, pada awal didirikannya CGMI didasarkan pada persamaan sikap tiga organisasi lokal mahasiswa, yaitu CMJ, CMB, dan GMIB yang menolak inisiasi dalam perguruan tinggi. Pada tahun 1964, CGMI berafiliasi PKI. Terjadinya peristiwa G30S berakibat dengan dibubarkannya CGMI.

ABSTRACT
This paper discusses the dynamics of one of the student organizations in Indonesia, the Concentration of Indonesian Student Movement or CGMI in the period 1956 1965. The dynamics are expected to provide benefits to trace the history of student movements that occurred during the transition of Liberal democracy until the end of Guided Democracy. In addition, it is expected to know the process of CGMI change, from student local organizations to national level organizations as well as the dynamics that occur with HMI due to ideological differences. The method used in this paper uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results of this study, show that, at the beginning of the establishment of CGMI is based on the similarities of attitudes of three local student organizations, namely CMJ, CMB, and GMIB who refused initiation in universities. In 1964, CGMI was affiliated with PKI. The occurrence of G30S events resulted in the disbandment of CGMI."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Aqil Lestyanto
"Dewasa ini kapitalisme dinilai sebagai suatu bentuk finalitas dari segala konsep kehidupan yang tidak bisa dipisahkan, mulai dari ekonomi, politik, ideologi, dan filsafat. Bentuk itu telah selesai sebagai kebenaran tertutup yang diterima oleh kita, ketika tidak ada lagi alternatif terhadapnya. Pesimisme dari residu krisis kemanusiaan pada abad 20, mengantarkan kita kepada perubahan paradigma kapitalisme postmodern melalui pembentukan Kekaisaran (Empire) yang dipahami sebagai sebuah kondisi global yang mana kedaulatan dan kapital berada di bawah kekuasaan supranasional. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kegagalan dari Gerakan Kiri Baru sebagai subjek perlawanan terhadap kapitalisme postmodern dan perubahan-perubahan yang disebabkan olehnya membawa kita kepada kapitalisme bentuk baru. Teknologi juga menjadi faktor utama, produksi kemudian tidak hanya mengacu pada yang material, tetapi cenderung ke arah immaterial. Pada tahap ini, produksi sudah menjangkau seluruh aspek kehidupan (biopolitik). Kondisi Perang Global (Global State of War) juga menjadi pesimisme di dalam Kekaisaran, sehingga melalui Multitude dapat diajukan sebagai sebuah tawaran mengenai teori subjek yang memuat perlawanan alternatif terhadap biopolitik Empire.

Nowadays, capitalism is seen as a form of finality of all concepts of life that cannot be separated, starting from economics, politics, ideology and philosophy. The form is completed as a closed truth accepted by us, when there is no longer any alternative to it. Pessimism from the residue of the humanitarian crisis in the 20th century, led us to a change in the paradigm of postmodern capitalism through the formation of an Empire which is understood as a global condition where sovereignty and capital are under supranational power. This research aims to show the failure of the New Left Movement as a subject of resistance to postmodern capitalism and the changes caused by it bringing us to a new form of capitalism. Technology is also a major factor, production then does not only refer to the material, but tends towards the immaterial. At this stage, production has reached all aspects of life (biopolitics). The Global State of War has also become pessimistic within the Empire, so that through Multitude it can be proposed as an offer of a subject theory that contains alternative resistance to the biopolitics of the Empire. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Fajar Febrianto
"Melalui studi kasus kepada Gerakan Aliansi Laki-Laki Baru, tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi gerakan laki-laki pro-feminis dalam konstelasi gerakan perempuan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan analisis data sekunder. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa aktivisme laki-laki yang tergabung dalam ALLB mengalami perdebatan karena dianggap berpotensi mendominasi agenda dan pesaing bagi gerakan perempuan. Strategi yang dibangun oleh ALLB, dengan mengalihkan tawaran pendanaan program kepada organisasi perempuan hingga menjadi forum komunikasi organisasi perempuan menunjukkan bentuk ALLB sebagai sistem pendukung. Politik refleksi atas maskulinitas hegemonik dilakukan untuk membangun citra baru laki-laki dan mengubah perilaku dan perspektif laki-laki.

Throughout case study on Aliansi Laki-Laki Baru Movement, the purpose of this study is to analyze pro-feminist movement's position in accordance to women's movement. The qualitative approach is applied through a detailed data collection which is in-depth interviewing and analyzing secondary data. This research shows that men's activism through ALLB is facing a deliberative situation where pro-feminism movement has been potentially seen as a threat to women's movement domination and as opposition of women's organization's funding. Certain strategies through diverting program funding offers to women's organizations until it becomes a communication forum for women's movements indicate ALLB's form as a supporting system. The politics of reflection of hegemonic masculinity is developed to build new images for men and changing men's attitude and perspective. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Rizki Ramadhan
"Penelitian ini mengkaji Aliansi Laki-laki Baru ALB , gerakan pelibatan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini menunjukkan bahwa ALB sebagai gerakan sosial tidak dapat dipahami sebagai entitas yang homogen dan monolitik karena para partisipan gerakan yang terlibat dalam ALB dapat memiliki pemaknaan yang beragam atas kekerasan terhadap perempuan yang menjadi fokus gerakan. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa produksi wacana yang dilakukan oleh ALB mengenai penghapusan kekerasan terhadap perempuan dapat dipahami sebagai tindakan resistensi pada patriarki dan maskulinitas hegemonik yang merupakan kekerasan kultural dan menjadi basis ideologis dari kekerasan terhadap perempuan.

This research examines Aliansi Laki laki Baru ALB as a movement of men's involvement towards the elimination of violence against women in Indonesia. Using ethnographic methods, this research shows that ALB as a social movement can not be understood as a homogeneous and monolithic entity due to the diversity of internalized meaning by movement's participants on violence against women. Furthermore, this research addresses discourse production that was conducted by ALB as an act of resistance to patriarchy and hegemonic masculinity. In this research, I argue that patriarchy and hegemonic masculinity was embodied in cultural violence that functions as ideological basis of violence against women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poeze, Harry A.
Jakarta: KITLV Jakarta, 2009
321.094 POE tt II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harry A. Poeze
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2019
320.5092 HAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Poeze, Harry A.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010
321.094 POE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harry A. Poeze
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2019
320.5092 HAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Reggita Rahmaningtyas
"ABSTRAK
Gerakan Pendidikan di Indonesia terus menerus menunjukan signifikansi dan dampak di masyarakat. Sedikit dari
gerakan pendidikan ini yang berhasil mencapai tujuan dan mempertahankan keberlanjutan gerakan akibat
kurangnya komunikasi strategis yang dilakukan. Dengan mengambil studi kasus Gerakan Indonesia Mengajar,
penelitian ini bermaksud untuk menilai efektifitas komunikasi gerakan ini melalui situs web. Melalui penelitian
ini ditemukan bahwa Gerakan Indonesia Mengajar sudah menggunakan situs web untuk memberi informasi,
mengedukasi, mengajak serta mendapat sumber daya dan publisitas untuk gerakan ini. Dalam hal pesan yang
disampaikan, Gerakan Indonesia Mengajar juga sudah menyampaikan pesan-pesan yang konsisten dan
berkesinambungan dengan visi misi gerakan.

ABSTRACT
Education movement in Indonesia are rapidly increasing their impact and significance in the society. Only few of
them has successfully achieve and sustain their movement due to the lack of strategic communication. By taking
a single case analysis case study on Gerakan Indonesia Mengajar, this research is going to assess the effectivity
of website communication of this movement. It was found that Gerakan Indonesia Mengajar has utilize the website
to inform, educate, and persuade target audience, as well as to raise capital and generate publicity for the
movement. In terms of the messages, Gerakan Indonesia Mengajar also has conveyed various messages that are
consistent and synchronize with its vision and mission."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>