Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mesiyarti
"ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang dialek Betawi Ora di Jabodetabek. Penelitian ini
bertujuan untuk menemukan daerah sebar dan daerah pakai dialek Betawi Ora yang
masih digunakan hingga saat ini. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa
daerah sebar dan daerah pakai dialek Betawi Ora bergeser ke arah Timur dan
Tenggara wilayah Jabodetabek. Berdasarkan pemakaian kosakata penutur dialek
Betawi Ora saat ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu penutur dialek Betawi Ora
yang masih digunakan secara definitif, penutur dialek Betawi Ora yang masih
menggunakan kosakata khas dialek, dan penutur dialek Betawi Ora yang sudah tidak
lagi menggunakan kosakata khas dialek. Hasil analisis berkas isoglos dan dan
pemakaian kosakata dialek dalam kalimat menunjang pembuktian yang
menunjukkan bahwa dialek Betawi Ora di Jabodetabek tidak punah tetapi
mengalami pergeseran karena faktor luar bahasa.

ABSTRACT
This research analyzes Betawi Ora dialect in Jabodetabek. This aim of this research
is to have dialect mapping of Betawi Ora dialect which is still used today by using
language contact and language use theory. The result of this research shows that
Betawi Ora dialect area is shifted to the East and Southeast of the Jabodetabek.
Based on the using of dialect, the speakers of Betawi Ora there are three speechs
which are the speakers of dialect that is still used Betawi Ora definitively, the
speakers who still use the typical dialect vocabularies of Betawi Ora, and the
speakers who are no longer using the typical dialect vocabularies. The dialect
mapping and dialect using analysis show that the dialect Betawi Ora in Jabodetabek
is not extinct but shifted due to factors outside of language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Fathira
"ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang variasi bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu yang berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan bahasa pada bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu. Hasil penelitian ini adalah bahasa di Kabupaten Rokan Hulu adalah satu bahasa, yaitu bahasa Melayu Riau, dengan dua dialek. Dua dialek tersebut adalah dialek Melayu Riau Rokan Hulu dan dialek Melayu Riau Mandailing. Dari dialek Melayu Riau Rokan Hulu tersebut, terdapat empat perbedaan wicara yaitu Melayu Riau Rokan Hulu, Melayu Riau Kepulauan, Melayu Riau Minangkabau, dan Melayu Riau Kampar. Penemuan pola sebar berian A, B, C, dan D menunjang pembuktian yang menunjukkan adanya perbedaan dialek dan wicara akibat adanya sentuh bahasa antara bahasa Melayu Riau Rokan Hulu dengan bahasa Mandailing, Melayu Riau Kepulauan, Minangkabau, dan Melayu Kampar.

ABSTRACT
The research analyzes language variation of Malay language of Rokan Hulu Regency which is close by North Sumatra and West Sumatra Province The aim of this research is to have a language mapping of Malay language in Rokan Hulu Regency by using language contact theory. The result of this research shows that there is one language with two dialects which are Rokan Hulu Malay-Riau and Mandailing Malay-Riau dialect. From the Rokan Hulu Malay-Riau dialect there are four speechs which are Rokan Hulu Malay-Riau, Kepulauan Malay-Riau, Minangkabau Malay-Riau, and Kampar Malay-Riau speech. The A, B, C, and D patterns of language mapping prove that there is language contact of Rokan Hulu Malay-Riau language with Mandailing, Malay-Riau Kepulauan, Minangkabau, and Malay-Kampar language."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr Sri Yuniasih Rahayu
"Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan yang berlokasi di kecamatan Ciledug. Tujuannya adalah memaparkan dialek Betawi Ora, melacak lokasi dialek tersebut, serta menampilkan kosa katanya. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode pupuan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di daerah ini ditemukan dua puluh enam buah kosa kata yang khas. Lokasi pemakaian dialek tersebut meliputi kampung (13--16, 19--20, 22--26). Bahasa yang dipakai di daerah ini hanya merupakan satu dialek, yang termasuk salah satu subdialek pinggiran. Di kalangan anak mudanya lebih suka memakai bahasa Jakarta atau bahkan bahasa Indonesia, karena mereka merasa malu memakai dialek tersebut, yang dianggapnya bahasa kampung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Hartanto Effendy
"Penelitian ini membahas strategi alternatif berupa pentargetan program-program bantuan pendidikan yang telah dijalankan oleh pemerintah diantaranya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Siswa Miskin (BKM). Dilakukan analisis klaster untuk memetakan 497 kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik pendidikan dasarnya. Pembentukan klaster menggunakan k-means clustering pada 8 variabel yaitu APS SD, APS SMP, Angka Melek Huruf, Lama Sekolah rata-rata, Jumlah Sarana SD, Jumlah Sarana SMP, Jumlah Guru SD dan Jumlah Guru SMP. Hasilnya terbentuk 5 klaster dengan kesamaan karakteristik, yang kemudian disusun strategi bantuan pendidikan yang sesuai untuk masing-masing klaster. Perhitungan Data Indeks Pendidikan juga dilakukan sebagai validasi hasil klaster. Hasil Indeks Pendidikan sejalan dengan asumsi hasil klaster yaitu mengarah pada klaster-4 sebagai klaster terbaik, dilanjutkan oleh klaster-3, klaster-1, klaster-2 dan terakhir klaster-5.

This study focus on formulating alternative strategy to optimize the targeting of educational aid such as School Operational Aid (BOS) and Poor Student Aid (BSM). Cluster analysis is conducted to map all regencies in Indonesia based on its basic education characteristics. Clustering is done by k-means clustering using 8 variables, which is elementary and junior high school enrollment rate, illiteracy, average years of schooling, number of building facility and number of teachers. The results are formed 5 clusters with the same characteristics, which is then used to set a strategy and priority for educational aid in each cluster. Education Indexing is also done to validate the cluster results. The Education Index results are consistent with cluster results, with cluster-4 as the best, then followed by cluster-3, cluster-1, cluster-2 and cluster-5.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Santoso
"Penelitian ini berisi tentang identifikasi adanya bahasa Jawa dialek Ngapak pada variasi bahasa di Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran bahasa Jawa dialek Ngapak yang ada di Kabupaten Pekalongan serta mengidentifikasi variasi bahasa Jawa dialek Ngapak yang ada di Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah metode pupuan lapangan dengan menggunakan 236 daftar tanyaan yang terdiri dari 200 kosakata dasar Morish Swadesh; 10 kosakata acuan, sapaan, dan kata ganti; dan 25 kosakata sistem kekerabatan. Titik pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 19; dan setiap kecamatan diwakili oleh satu orang informan. Data hasil wawancara divisualisasikan ke dalam peta lambang. Kemudian, peta tersebut diolah menjadi peta berkas isoglos dan dihitung dalam dialektometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggapan adanya dialek Ngapak di Kabupaten Pekalongan terbukti kurang tepat. Tidak ada perbedaan dialek yang ditemukan, tetapi perbedaan wicaralah yang ditemukan pada variasi bahasa di Kabupaten Pekalongan. Adanya variasi fonologis berupa kontras variasi bunyi /o/ dengan /a/ dan /ˀ/ dengan /k/ dan variasi leksikal berupa penyerapan kosakata dari dialek Banyumasan merupakan pengaruh dari dialek Ngapak yang menyebabkan adanya perbedaan wicara pada variasi bahasa di Kabupaten Pekalongan.

This study contains an identification of Javanese Ngapak dialect in the language variation in Pekalongan District. The purpose of this study is to determine the distribution of Javanese Ngapak dialect in Pekalongan District and to identify Javanese Ngapak dialect in Pekalongan District. The method used for data collection in this study is field survey method, using 236 questionnaires consisting of 200 basic vocabulary of Morish Swadesh; 10 reference vocabulary, greetings, and pronouns; and 25 kinship system vocabularies. The observation points in this study were all 19 sub-districts in Pekalongan District, and each sub-district was represented by one informant. Data from the interviews were visualized into a symbol map. Then, the map was processed into an isogloss file map and calculated in dialectometry. The results show that the presumption of Ngapak dialect in Pekalongan District is proved to be inappropriate. No dialect differences are found, but differences in speech exist in language variations in Pekalongan District. The phonological variations in the form of contrasting sound variations / o / with / a / and / ˀ / with / k / and lexical variations in the form of vocabulary absorption from the Banyumasan dialect are the influence of the Ngapak dialect which causes differences in speech in language variation in Pekalongan District."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Luthfi Khairina
"Condet pernah dijadikan sebagai Cagar Budaya Betawi. Akan tetapi, keputusan tersebut telah dicabut oleh pemerintah. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Betawi juga semakin terabaikan. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini akan memperlihatkan persebaran dan variasi bahasa Betawi di wilayah Condet yang terletak di kawasan Jakarta Timur. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di wilayah Condet hanya satu, yaitu bahasa Melayu dialek Jakarta subdialek Pinggiran.

Condet had been granted as a cultural heritage area. But, the status was removed by the government. As the results, Betawi language as a mother tongue in this area has been slightly forgotten. The purpose of this research is to define the spread and variants of Betawi language in this area. Collected and processed data were conducted in qualitative and quantity method. The results of this research prove that the only spoken language in this area is Malay languange of Jakarta dialect and Pingguran subdialect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Triyani
"Indonesia merupakan negara yang kaya dengan bahasa daerah. Banyaknya jumlah bahasa di Indonesia terlihat dari jumlah bahasa yang dikemukakan oleh Badan Pusat Data dan Statistik dan Glottolog. Menurut Badan Pusat Data dan Statistik, bahasa yang ada di Indonesia berjumlah 750 bahasa. Sementara itu, menurut Glottolog, bahasa yang ada di Indonesia berjumlah sebanyak 763 bahasa. Namun, dari banyaknya bahasa yang ada di Indonesia masih belum banyak dilakukan pemetaan bahasa untuk mengetahui berbagai variasi bahasa di setiap daerah seperti di Kotamadya Sukabumi. Oleh karena itu, penelitian mengenai variasi bahasa yang ada di Kotamadya Sukabumi perlu untuk dilakukan. Dalam proses pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode pupuan lapangan, sedangkan dalam proses pengolahan data digunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun dalam penelitian ini, data penelitian diambil dari hasil wawancara kepada tujuh orang informan di setiap kecamatan yang ada di Kotamadya Sukabumi. Data tersebut terdiri atas 200 kosakata Morris Swadesh, 11 kosakata bidang ganti, sapaan, dan acuan, dan 25 kosakata kekerabatan. Kemudian, data tersebut divisualisasikan dengan peta lambing dan diberikan garis isogloss dan isofon guna mengatahui jarak bahasa antartitik penelitian. Garis isogloss tersebut kemudian disatukan dalam berkas isoglos berdasarkan dengan kelompok kosakatanya. Selanjutnya, dilakukan penghitungan dialektometri dan hasil penghitungannya diubah menjadi jaring laba-laba. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Sunda di Kotamadya Sukabumi adalah bahasa Sunda Loma. Tidak ditemukan bahasa lain selain bahasa Sunda di Kotamadya Sukabumi. Selain itu, tidak ditemukan perbedaan penggunaan bahasa Sunda antara laki-laki dan perempuan di Kotamadya Sukabumi.

Indonesia is a country that is rich in regional languages. The large number of languages in Indonesia can be seen from the number of languages stated by the Central Data and Statistics Agency and Glottologist. According to the Central Bureau of Data and Statistics, there are 750 languages in Indonesia. Meanwhile, according to Glottologist, there are 763 languages in Indonesia. However, of the many languages in Indonesia, language mapping has not been carried out to find out the various language variations in each region, such as in the Municipality of Sukabumi. Therefore, research on language variations in Sukabumi Municipality needs to be carried out. In the data collection process, this study used the field training method, while in the data processing used qualitative and quantitative methods. As for this study, the research data was taken from the results of interviews with seven informants in each sub-district in the Municipality of Sukabumi. The data consists of 200 Morris Swadesh vocabularies, 11 vocabularies of pronouns, greetings, and references, and 25 kinship vocabularies. Then, the data is visualized with a symbol map and isogloss and isophone lines are given to determine the language distance between research points. The isogloss lines are then put together in isogloss files according to the vocabulary groups. Next, dialectometric calculations are performed and the calculation results are converted into spider webs. The findings in this study indicate that Sundanese in Sukabumi Municipality is Loma Sundanese. There are no other languages other than Sundanese in Sukabumi Municipality. In addition, there was no difference in the use of Sundanese between men and women in Sukabumi Municipality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Lestari
"Kabupaten Kendal merupakan wilayah yang berbatasan dengan kabupaten-kabupaten yang menggunakan dialek yang berbeda mdash;dialek Semarsuradupati di bagian timur, dialek Pekalongan di bagian barat, dan dialek Wonosobo di bagian selatan. Kabupaten Kendal juga memiliki topografi yang unik, yaitu adanya daerah pegunungan di bagian selatan dan daerah pesisir Laut Jawa di bagian utara. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana situasi kebahasaan di Kabupaten Kendal.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan situasi kebahasaan di Kabupaten Kendal dengan pemetaan bahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pupuan lapangan dengan daftar tanyaan berjumlah 236 kata: 200 kosakata dasar Morish Swadesh, 11 Kosakata kata ganti, sapaan, dan acuan, dan 25 kosakata bidang sistem kekerabatan.
Penelitian ini membuktikan bahwa Kabupaten Kendal merupakan wilayah pakai satu bahasa beda wicara dengan persentase hasil dialektometri mencapai 27. Anggapan masyarakat mengenai dialek Weleri di Kabupaten Kendal tidak sesuai dengan hasil penelitian ini. Akan tetapi, Weleri mempunyai kekhasan ungkapan fatis ra, po, dan si yang memiliki fungsi yang sama dengan kan, ya, dan sih dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ditemukan 15 kata yang tergolong sebagai kosakata khas Kabupaten Kendal.

Kendal is a regency that is bordering with some other regencies having different dialect mdash Semarsuradupati dialect in the east, Pekalongan dialect in the west, and Wonosobo dialect in the south. Kendal has a unique topography, namely the mountainous areas in the south and coastal areas in the northern part of Java Sea. According to these, the formulation of this research is how the languages situation in Kendal is.
The aim of this research is to explain the language situation in Kendal with language mapping. This research is using survey method with questionnaire totaling 236 words 200 basic vocabulary Swadesh Morish, 11 Vocabulary pronouns, greeting, and reference, and 25 vocabulary kinship system.
This research reveal that Kendal is an area of one language different pronounciations with the percentage of dialectometric result reaches 27. Therefore, the public opinion about Weleri dialect in Kendal is not in accordance with the results of this study. However, Weleri does have the peculiarities phatic phrases ra, po, and si that has the same function as lsquo kan, ya, and sih in Bahasa Indonesia. In addition, there are 15 words that are categorized as Kendal typical vocabulary.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerlien Christle Tampilang
"Dalam melakukan pengelolaan sungai di Daerah, Pemerintah Daerah perlu untuk berkoordinasi dengan Daerah lain dan juga Pusat mengingat adanya pertemuan wilayah sungai yang berada dalam kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan hal ini yang bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, antara lain kewenangan pengelolaan sungai di Indonesia, hubungan Pusat dan Daerah dalam pengelolaan sungai, dan kewenangan DKI Jakarta secara khusus dalam pengelolaan sungai. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yang dalam hal ini penulis melakukan studi pustaka dilengkapi dengan wawancara terhadap beberapa narasumber. Hasil dari penelitian bersifat deskriptif-analitis, di mana Penulis menjelaskan kondisi pengelolaan sungai oleh Pemerintah Daerah di Indonesia, secara khusus Pemerintah DKI Jakarta. Penulis mendapati permasalahan dalam hal kesepahaman dan koordinasi yang belum sempurna dalam pelaksanaan pengelolaan sungai. Dari hasil penelitian tersebut, penulis memberikan saran dalam hal kesepahaman wilayah dan kewenangan, perbaikan komunikasi dan koordinasi, serta pelayanan sistem informasi yang lebih optimal demi transparansi hasil kinerja.

In carrying out regional river management, the regional government should coordinate with other regions or the central government in consideration of converged river regions. Therefore, the author felt the need to do a further research which is especially intended to find out some of the followings: the authority of river management in Indonesia, relation between the central government and regional government in river management, and the authority of DKI Jakarta specially in river management. This research exert normative-juridical method which led the author to perform some literature reviews equipped by interviews with the sources. The result of this research is analytical descriptive, in which the author explains the condition of river management conducted by the regional government in Indonesia, specially the regional government of DKI Jakarta. The author finds rudimentary understanding and coordination to be the main problems within the execution of river management. From the result of the research, the author offers some suggestions in terms of understanding the regions and authority, improving communication and coordination, and also optimizing the information-system services in the interest of transparency of performance results."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Sya`ban
"Terdapat banyak hasil penyelidikan tanah lapangan di DKI Jakarta yang tidak terpakai lagi setelah proyek pembangunan selesai. Sebagai bentuk pemanfaatan data hasil penyelidikan tanah di lapangan, pemetaan nilai N SPT serta qc dan FR CPT dilakukan untuk wilayah DKI Jakarta menggunakan data dari Laboratorium Mekanika Tanah, Universitas Indonesia. Pemetaan dilakukan untuk membuat prediksi hasil pengujian SPT maupun CPT sebagai data pembanding untuk penyelidikan tanah selanjutnya. Analisis geostatistik berupa kriging dilakukan untuk proses pemetaan. Sebelum dilakukan proses pemetaan, data hasil SPT dan CPT dikelompokkan berdasarkan kelompok kedalaman. Dengan bantuan aplikasi ArcGIS, hasil pemetaan prediksi nilai N SPT menunjukkan sebaran nilai yang membentuk kontur dari wilayah selatan menuju utara dengan nilai yang semakin meningkat ke arah selatan. Sedangkan pada peta prediksi nilai qc dan FR CPT ditemukan sebaran nilai yang cenderung homogen di setiap kedalaman yang ditinjau. Hasil prediksi nilai qc dan FR CPT juga digunakan untuk memetakan jenis tanah berdasarkan grafik Soil Behavior Type Robertson. Peta prediksi jenis tanah menunjukkan pada kedalaman 0-10 m akan ditemukan jenis tanah lempung (clay) dan campuran lanau-lempung (silt mixtures). Sedangkan pada kedalaman 10-20 m diprediksi akan ditemukan jenis tanah campuran pasir-lanau (sand mixtures).

There are many results of field investigations in DKI Jakarta that are not used anymore after the construction project is completed. As a form of utilizing data from soil investigations in the field, mapping of N SPT values as well as qc and FR CPT was conducted for the DKI Jakarta area using data from the Soil Mechanics Laboratory, University of Indonesia. Mapping is done to offer predictions of SPT and CPT test results as comparative data for further soil investigations. Geostatistical analysis in the form of kriging is carried out for the mapping process. Before the mapping process is carried out, the SPT and CPT result data are grouped by depth groups. With the help of the ArcGIS application, the results of mapping the predicted N SPT values shows the distribution of values that form the contours from the south to the north with increasing values to the south. Whereas on the prediction map, the values of qc and FR CPT were found to be uniformly distributed at each depth observed. In addition, the results of prediction of qc and FR CPT are used to map soil types based on Robertson's Soil Behavior Type Graph. A map of soil type predictions shows that at depths of 0-10 m, clay types and silt mixtures will be found. While at a depth of 10-20 m, it is predicted that sand mixtures will be found."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>