Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Hendra Wijaya
"Indonesia memerlukan suatu strategi nasional untuk memenangkan persaingan dalam integrasi pasar modal ASEAN. Stuudi ini melakukan analisa regresi dan perbandingan dengan negara-negara ASEAN lain untuk memetakan daya saing pasar modal Indonesia dan memberikan saran tentang strategi yang tepat untuk bersaing. Hasil uji regresi menyimpulkan bahwa perkembangan pasar modal Indonesia dipengaruhi oleh kualitas tata kelola pemerintahan, besarnya tabungan masyarakat dan investasi asing. Strategi yang tepat bagi Indonesia adalah memastikan bahwa industri pasar modal tetap kompetitif untuk menumbuhkan kekuatan inovasi. Perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan adalah menyangkut peraturan, perbaikan sumber daya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, dan program-program pendidikan pasar modal.

Indonesia needs a national strategy to win the competition in the integrated ASEAN stock markets. This study conducts regression analyses and comparative study to map out the competitiveness of Indonesia?s stock market and make suggestions on the proper strategy. Regression results show that Indonesia stock market development is influenced by the quality of government, level of savings and FDI. The proper strategy is to make sure that Indonesia?s stock market remains highly competitive to push for more innovative capacity. Improvements are needed in regulatory area, resources to enhance capacity and capability, and stock market educational programs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T27383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibagariang, Balugu Gomo
"Tesis ini membahas tentang pengujian efisiensi bentuk lemah pada pasar modal Indonesia. Pengujian dilaksanakan dengan metode run test terhadap data harian return IHSG pada periode 2008-2013. Pengujian jugadilakukan terhadap return saham-saham yang selalu tergabung dalam LQ45 selama tahun periode penelitian sebagai eviden terhadap pengujian IHSG. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan pemodelan ARIMA terhadap data return IHSG yang dilanjutkan dengan pemodelan terhadap return saham sebagai eviden terhadap hasil pemodelan IHSG. Hasil yang diperoleh dari uji run adalah bahwa return IHSG adalah merupakan data yang acak. Sementara hasil yang diperoleh dari pemodelan ARIMA adalah bahwa return IHSG masih dapat dimodelkan.

This thesis discusses about testing of market efficiency in Indonesian Stocks Exchange. Testing performed using run test and ARIMA modeling. Run test used for testing of daily return data of market indices (IHSG) during 2008-2013 period. Testing also performed on return of every stock that always include in LQ45 indices during periode of the study as evidence to IHSG testing. ARIMA modeling use to forecast daily return of IHSG indices and daily return of every stock that always included in LQ45 during periode of the study as evidence of IHSG modeling. The result of run test shows that return of IHSG is random. But the result of ARIMA modeling shows that IHSG return still has a model that can predict its value."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juanito Gunawan
"Tesis ini membahas keberadaan Dogs of the Dow pada bursa saham Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode terminal value, Jensen?s alpha, Sharpe ratio, Treynor ratio, information ratio dan batting ratio. Penulis menemukan bahwa Dogs of the Dow mengalahkan performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sebagai benchmark pasar, pada periode 2006 s/d 2011. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa portofolio dogs yang dibentuk dari sampel IHSG memiliki performa yang paling baik dibandingkan dogs yang diambil dari indeks BISNIS-27 dan LQ-45. Penelitian ini berkontibusi terhadap literatur behavorial finance dengan memberikan bukti nyata keberadaan anomali pasar.

This thesis studies the existence of Dogs of the Dow in Indonesia stock market. This research uses terminal value method, Jensen's Alpha, Sharpe ratio, Treynor ratio, information ratio dan batting ratio. I find that Dogs of the Dow outperform Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), as market benchmark, for period 2006 to 2011. Further analysis indicates that dogs portfolio chosen from IHSG has better performance than dogs portfolio chosen from BISNIS-27 and LQ45 index. This study contributes to behavorial finance literature by giving empirical evidence of market anomaly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Agus Santika
"Tesis ini membahas tentang anomali pasar Sell-in-May effect, yaitu tingkat return rata-rata enam bulan dari pasar saham untuk periode November-April yang lebih besar daripada periode Mei-Oktober. Dari hasil penelitian dengan periode pengamatan hingga 20 tahun ke belakang (1994-2014), ditemukan adanya anomali tersebut pada IHSG dan tiga belas perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45. Selain itu juga diketahui bahwa tiga bulan dari periode November-April konsisten berada pada peringkat enam teratas yang memberikan tingkat return bulanan rata-rata tertinggi sementara tiga bulan dari periode Mei?Oktober konsisten berada pada tiga peringkat terbawah.
Strategi yang dapat dilakukan investor untuk memanfaatkan anomali tersebut adalah dengan membeli saham dari tiga belas perusahaan tersebut atau dengan membentuk portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan mempunyai β tertimbang sebesar satu yang aktivitas transaksinya sesuai dengan strategi "sell in May and go away". Selain itu, investor juga harus memperhatikan tingkat perubahan dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan tingkat suku bunga Bank Indonesia karena kedua hal tersebut akan mempunyai pengaruh pada performa IHSG di bulan-bulan mendatang.

The focus of this study is to learn about seasonal anomalies, mainly Sell- in-May effect which states that the holding period return of six months on stock investment from the period of November-April will give higher return compared to the one from the May?October period. This study, using observation period of up to 20 years backwards (1994-2014), finds that such anomaly exists on the Indonesian stock market. It also exists on the thirteen out of forty five companies included in the LQ45 index. Another finding is that the three months from the November-April period consistently find themselves on the top six ranking of the best performer on the average monthly return. Also that there are three months from the May-October period that consistently giving out the least average monthly return.
Investment strategy that can be exercised for investors is to invest on the thirteen companies which have significant SiM coefficient or to build their own portfolio which should have a weighted β of one and carry out the transactions according to the saying "sell in May and go away". Also that it is important for investors to take into consideration the changes on the level of IDR/USD exchange rate and BI rate as both of them have significant effect on the performance of IHSG for the upcoming months.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Sukmana
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan struktur modal peer firm terhadap kebijakan keuangan struktur modal perusahaan dengan 61 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2007-2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berdesain eksplanatif. Kebijakan struktur modal perusahaan diproksikan dengan leverage, net equity issuance, dan net debt issuance, sedangkan kebijakan struktur modal peer firm menggunakan proksi rata-rata dari ketiga proksi tersebut yang diinstrumentasikan dengan equity shock. Pengujian statistik menggunakan OLS dan 2SLS. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kebijkakan struktur modal peer firm terhadap kebijakan struktur modal perusahaan.

The purpose of this research is to analyze the effect of peer firm's capital structure policy on firm's capital structure policy of 61 manufacture companies sample that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2007-2013. This research is an explanatory quantitative research. Firm's capital structure policy is proxied by leverage, net equity issuance and net debt issuance, meanwhile peer firm's capital structure is proxied by the average outcome of those three proxies instrumented by equity shock. Statistical test used OLS and 2SLS. This research found that there is a significant effect of peer firm's capital structure policy on firm's capital structure policy."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S58278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Puspa Pradhini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengamati trend pergerakan harga saham pada Bulan Ramadhan, pada saham gabungan (IHSG), maupun harga saham pada sektoral. Penelitian ini menggunakan data pada rentang peridoe 2008 – 2018 berbasis harian, Data bersumber dari database Eikon Pusat Data Ekonomi dan Bisnis (PDEB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan pola pergerakan harga saham antara Bulan Ramadhan dan di luar Bulan Ramadhan, maka dilakukan Uji Beda Non-Parametrik Mann-Whitney, di mana hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara pergerakan harga saham pada Bulan Ramadhan dan di luar Bulan Ramadhan, sebagaimana ditunjukkan dalam bahwa nilai p-value di atas nilai alpha 5%. Pada Bulan Ramadhan peningkatan harga saham tidak sebesar di luar Bulan Ramadhan dari selisih rata-rata harga saham, walaupun di saat bersamaan, pada dasarnya perdagangan pada Bulan Ramadhan lebih dinamis, sebagaimana ditunjukkan oleh varians yang lebih besar. Untuk menganilisis trend pergerakan saham, maka digunakan ARCH GARCH Model, di mana dari seluruh sektor yang dianalisis, hanya sektor healthcare yang secara signifikan mengalami peningkatan harga saham pada setiap Bulan Ramadhan sepanjang rentang periode 2008 hingga 2018. Jika ditinjau lebih dalam lagi, Kalbe Farma merupakan perusahaan yang konsisten (kecuali pada periode 2018) memiliki peningkatan harga saham, sebagaimana ditunjukkan pada nilai p-value di bawah 5%, nilai koefisien ARCH sebesar 0.996, dan koefisien GARCH sebesar 0.128. Jika dianalisis lebih dalam, maka nampak bahwa return IHSG pada Bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya cenderung tidak berbeda secara signifikan, bahkan terjadi penurunan pada rentang periode 2008 – 2018, bahkan cenderung lebih rendah. Pada Bulan Ramadhan, rata-rata pertumbuhan return IHSG adalah -0.04%, sedangkan pada periode lainnya, rata-rata pertumbuhannya adalah 0.07%. Namun demikian, hasilnya akan menjadi berbeda jika analisisnya dilakukan per sektor industri. Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sektor healthcare adalah satu-satunya industri yang mengalami peningkatan return pada Bulan Ramadhan. Sepanjang 2008 hingga 2018, peningkatan return sektor healthcare adalah 3.21%, sedangkan pada periode lainnya, peningkatan return sahamnya adalah 0.41%. Peningkatan return pada sektor healthcare ini pada dasarnya didorong oleh ekspektasi positif investor terhadap kinerja industri healthcare, yang di mana kinerja yang dimaksudkan adalah kinerja penjualan. Pada Bulan Ramadhan, peningkatan penjualan industri healthcare lebih didorong oleh peningkatan penjualan produk nutrisi (suplemen) dan obat resep. Oleh karena itu, temuan pada penelitian ini dapat menjadi pertimbangan strategis bagi investor untuk mendapatkan return yang lebih tingi dari investasi portofolio mereka.

This research aims to analyze trend of stock volatility during Ramadhan, both on the composite index (IHSG) and sectoral price index. This research employs data ranging from 2008 – 2018 accessed from Eikon – Centre of Economic and Business Data Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia. In order to analyze whether or not price volatility might differ between Ramadhan and other periods, this research employs Non-Parametric Mann Whitney Test, where the result shows that there is not significant difference of stock price volatility between Ramadhan and other periods, as shown by p-values above error level by 5%. During Ramadhan, the increase in stock price is not as high as those in other periods, even at the same time, trade during Ramadhan tends to be more dynamic (higher variance). In order to analyze trend of stock price during Ramadhan, this research employs ARCH GARCH Model, where healthcare sector is the only that experience significant increase in stock price during Ramadhan along 2008 – 2018. The ARCH coefficient is 0.996, while the GARCH coefficient is 0.128. If analyzed deeper, IHSG return during Ramadhan is not significantly different from other months along 2008 – 2018, even lower. During Ramadhan, the average growth of IHSG return is -0.04%, while during other periods, the average growth is 0.07%. Nevertheless, the result appears to be different when analyzed using sectoral industry return. According to data processing of the research, it is found that healthcare sector is the only one that is increasing during Ramadhan. Along 2008 – 2018, the increase in return of healthcare sector is 3.21%, while in other periods, it is only increasing by 0.41%. The increase in return of healthcare sector has been mainly driven by the increase in positive expectation of investor due to higher sales performance of firms in healthcare industry. The main sales increase focuses on nutrition product and prescription medication. Therefore, this finding can be a strategic consideration for investor to gain more return upon their portfolio investment."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Utami
"ABSTRAK
Bank Kustodian adalah salah satu lembaga penunjang yang terdapat di dalam Struktur Pasar Modal di Indonesia Tesis ini menjabarkan peranan bank kustodian XYZ dalam perkembangan pasar modal di Indonesia Fungsi utama bank kustodian yaitu memberikan jasa penitipan surat berharga termasuk di dalamnya adalah reksadana Secara tidak langsung perkembangan yang terjadi pada reksadana akan memberikan dampak kepada aset yang dikelola oleh bank kustodian Tesis ini membahas mengenai korelasi dan hubungan kausalitas antara perkembangan produk reksadana dengan Asset Under Custody yang terdapat di bank kustodian XYZ Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara Nilai Aktiva Bersih suatu reksadana dengan Asset Under Custody di bank kustodian XYZ sangat lemah dan tidak signifikan serta tidak terdapat hubungan kausalitas.

ABSTRACT
Custodian bank is one of institutions in the structure of capital market in Indonesia This thesis describes the role of the custodian bank XYZ in the development of capital market in Indonesia The main function of the custodian bank is to provide securities custody services including the mutual funds Indirectly the developments in the mutual fund products will give its effect to the assets under custody This thesis analyze the correlation and causality relationship between the development of mutual fund products with assets under custody managed by custodian bank XYZ The results showed that the correlation between the Net Asset Value of mutual fund products with Asset Under Custody in custodian bank XYZ is very weak and not significant The result also showed that there is no causal relationship between those variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahid Ramadian
"Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) merupakan lembaga yang didirikan dengan tujuan untuk menjadi lembaga arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa di bidang pasar modal. Selama ini tidak ada kejelasan dalam penyelesaian sengketa perdata di bidang pasar modal. Oleh karena itu, BAPMI diharapkan dapat menjalankan peran yang vital sebagai jalan keluar atas masalah tersebut. Sampai saat ini, belum ada satu pun kasus yang diselesaikan melalui BAPMI, tetapi di sisi lain pasar modal Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat. Untuk memahami masalah ini, perlu diketahui bagaimana sifat dan sengketa pasar modal itu sendiri. Selain itu, perlu diketahui pula bagaimana BAPMI menyelesaikan sengketa pasar modal tersebut dan hal-hal apa saja yang dapat diterapkan untuk penyempurnaan penyelesaian sengketa pasar modal melalui BAPMI dengan tujuan agar masyarakat pasar modal memilih BAPMI sebagai forum penyelesaian sengketa yang mereka miliki. Dalam menyelesaikan sengketa, BAPMI telah menetapkan persyaratan khusus dalam menyeleksi sengketa apa sajakah yang dapat diselesaikan olehnya sebagaimana yang termuat dalam Peraturan dan Acara BAPMI, yaitu sengketa perdata yang berkenaan dengan kegiatan di bidang pasar modal serta adanya perjanjian penyelesaian sengketa yang dibuat oleh para pihak, baik melalui forum arbitrase, mediasi, maupun pendapat mengikat. Di samping, itu, Peraturan dan Acara BAPMI juga mengatur secara rinci proses penyelesaian sengketa dalam ketiga forum tersebut serta upaya-upaya dalam menegakkannya. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk membumikan BAPMI sebagai lembaga arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa di bidang pasar modal yang membutuhkan kerjasama dari semua elemen pasar modal. Pada akhirnya, perlu dipertimbangkan penerapan hal-hal baru yang dapat menyempurnakan penyelesaian sengketa pasar modal di Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iding Pardi
"Pasar modal khususnya Bursa Efek merupakan industri yang rawan terhadap risiko sistemik dan crash yang dapat berdampak luas dan mengancam industri secara keseluruhan. Untuk itulah diperlukan berbagai perangkat atau prosedur untuk mencegah terjadinya risiko tersebut. Dana Jaminan Transaksi Bursa atau kadang disebut juga Dana Kliring merupakan salah satu sumber keuangan dalam rangka mencegah risiko sistemik. Di pasar modal Indonesia, dana ini dikumpulkan sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi. Karena dana ini sudah terkumpul cukup besar, berbagai kalangan terutama Perusahaan Efek melalui Asosisasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) meminta agar tidak lagi dikenakan pungutan Dana Jaminan, karena dana ini telah dianggap cukup. Bapepam selaku pengawas pasar modal telah menugaskan KPEI selaku pengelola Dana Jaminan dan APEI untuk inendiskusikan hal tersebut. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap kecukupan Dana Jaminan saat ini sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan.
Lembaga internasional BIS dan IOSCO telah memberikan rekomendasi terkait pengelolaan Dana Jaminan, termasuk di dalamnya adalah pengukuran kecukupannya. Beberapa rekomendasinya antara lain bahwa kecukupan Dana Jaminan diukur dengan menggunakan stress testing. Stress resting harus mencakup periode paling ekstrim yang pernah dialami oleh pasar. Stress testing juga harus mempertimbangkan kemungkinan kegagalan (default) beberapa partisipan pada saat yang bersamaan. Berbagai rekomendasi tersebut dijadikan dasar dalam pemodelan untuk mengukur kecukupan Dana Jaminan.
Dengan pertimbangan bahwa pengukuran kecukupan Dana Jaminan melibatkan banyak faktor risiko dan dengan mempertimbangkan periode ekstrim yang pernah Saialami, maka dalam penelitian ini digunakan stress testing dengan teknik multifactor dan scenario analysis dengan inontecarlo simulation, Simulasi akan dibangkitkan dari pola dan paramctcr distribusi faktor-faktor risiko dari periode ekstrim yang dipilih. Secara garis besar langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi:
- Identifikasi faktor-faktor risiko.
- Mengembangkan model perhitungan dengan memasukkan variabel-variabel risiko. - - - Menentukan jenis dan parameter distribusi dari faktor-faktor risiko dengan mengacu pada periode ekstrim.
- Menganalisis model dengan melakukan simulasi dan stress analysis.
Dalam rangka memberikan keleluasaan dalam pengambilan kebijakan, dalam penelitian ini digunakan dua alternatifstress analysis, yaitu :
1. Stress testing yang hanya didasarkan pada pola dan parameter distribusi periode yang ekstrim.
2. Stress resting yang ditentukan dengan melakukan stressed atas faktor-faktor pendorong risiko yang didasarkan pada pola dan parameter distribusi periode ekstrim.
Alternatif perhitungan pertama lebih moderat dan menghasilkan angka kebutuhan Dana Jaminan Transaksi Bursa sebesar 405 miliar rupiah. Sedangkan altematif kedua lebih konservatif dan menghasilkan angka kebutuhan Dana Jaminan Transaksi Bursa sekitar 1,487 triliun rupiah.

As a main part of capital market, stock exchange is obviously vulnerable to crash and systemic risk which could widely affect and threaten the industry as a whole. For that reason, it is necessary to set up various tools or procedures to prevent such risk. Stock Exchange Guarantee Fund or sometimes is called Clearing Fund is one of procedures to prevent such risks. In Indonesian capital market, this fund is collected as a certain percentage amount of stock brokerage companies trading value. Currently, there is an initiative to stop collecting the fund due to its total amount. This initiative to Bapepam comes from the Indonesia Securities Company (APED). In the point of view APED the current total amount of the fund is huge enough to cover the risk. Bapepam, as capital market supervisor has already asked KPEI to study the issue. Therefore, measuring the adequacy of guarantee fund becomes an urgent matter in order to formulate appropriate policy base on scientific reason.
International organizations such as BIS and IOSCO have published recommendations concerning guarantee fund management, including the assessment of the adequacy of fund. The recommendations indicate the using of stress testing techniques to assess the adequacy of fund. Stress testing should include the most volatile periods that have been experienced by the markets for which KPEI as CCP provides its services. Stress testing should also evaluate the potential of defaults by two or more participants (particularly related group members or affiliates). Therefore the modeling for assessing the adequacy of guarantee fund takes into account the recommendation published by them. The recommendation is used in this paper in modeling for assessing the adequacy of guarantee fund.
Not only the measurement of guarantee fund adequacy involves many risk factors but also time period factor that include the extreme periods that have been experienced by the markets. Therefore the study in this paper chooses to use stress testing, multifactor analysis, and scenario analysis with Monte Carlo simulation as methods or techniques to determine the adequacy of guarantee fund. The simulation data will be generated through distribution pattern and parameter from extreme period selected. Basically the steps in this study cover :
- Identifying risk factors.
- Develop calculation Model by applying the risk factors which have been identified.
- Define the distribution type and parameter of risk factors referring to extreme period.
- Analysis the model by simulation and stressing the risk factors.
In order to give alternatives for rule making rule process, this study uses two alternatives of stress analysis:
1. Stress testing which is only based on pattern and parameter of distribution of extreme period.
2. Stress testing which is not only based on pattern and parameter of distribution of extreme period, but also based on stressing of risk factors simultaneously.
The first alternative is more moderate and come up with the adequacy of fund only at amount of 405 billions rupiah, whereas the second alternative is much more conservative. The second method comes up with a quite large amount of fund needed that is 1,487 billions rupiah.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haensri Jemmy
"Tesis ini membahas gejala overreaction di Bursa Efek Indonesia secara khusus terhadap 38 saham sektor industri dasar dan kimia selama periode 2006-2011. Metode yang digunakan adalah metode komparatif antara portofolio winner dan loser. Periode penelitian dibagi menjadi 2, yaitu 6 bulan dan 12 bulan.
Penelitian ini menemukan beberapa gejala overreaction, baik pada observasi 6 bulan maupun 12 bulan, namun secara statistik tidak signifikan. Selain itu juga ditemukan bahwa gejala overreaction bersifat asimetris, yaitu lebih terlihat pada salah satu portofolio.
Hasil penelitian menunjukkan Bursa Efek Indonesia efisien dalam bentuk lemah, sehingga penerapan strategi kontrarian diperkirakan akan merugikan untuk diterapkan pada segmen pasar ini.

The purpose of this study is to examine the indication of overreaction in Indonesian Stock Exchange with case study Basic Industry and Chemical sector during 2006-2011. Methods employed in this thesis is comparative method which comparing between winner and loser portfolios. Time horizons in this research were separated into two periods, 6 and 12 months.
As result, the research found that overreaction indications were evidence, but no significance statistically. The research also found that overreaction is asymmetrical, which seems more often appear in the loser portfolios.
This result may support that Indonesian Stock Market is efficient in weak form, thus contrarian investing strategy would consider as not profitable to implement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>