Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirenden, Bernadus Herdi
"Jaminan mutu atas keakuratan alat ukur di bidang kesehatan merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan pada masa ini. Salah satu alat yang perlu dikalibrasi adalah infusion pump analyser. Alat ini berfungsi menguji pompa infus yang bekerja pada aliran rendah, yang digunakan di rumah sakit apakah masih layak pakai atau tidak. Sebagai peralatan uji, infusion pump analyser harus terkalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil pengujiannya. Pada penelitian ini akan dikembangan sistem kalibrasi yang beroperasi pada laju aliran rendah. Sistem terdiri dari aktuator linear yang menggerakan siringe dari gelas kaca. Aktuator linear terdiri dari ulir bola, linear guide way, rangkaian roda gigi yang terhubung ke motor d.c. Kecepatan motor d.c. dikendalikan oleh FPGA dengan menggunakan metode pulse width modulation. FPGA juga digunakan untuk membaca keluaran rotary encoder yang terhubung ke poros roda gigi untuk memantau kecepatan aktuator. Untuk mengkarakterisasi sistem, pertama osilator FPGA dikalibrasi terhadap universal counter untuk menvalidasi pengukuran waktunya. Kemudian aktuator dikalibrasi menggunakan kaliper untuk menverifikasi pergerakan linearnya. Dalam proses ini diamati efek dinamis dari faktor kalibrasi enkoder, yang membawa kepada penentuan kecepatan intrinsik dari sistem. Dengan menggunakan kecepatan intrinsik dan faktor alat, maka volume dan laju alir yang dibangkitkan oleh sistem dapat ditentukan. Selanjutnya sistem diuji secara gravimetri berdasarkan ISO/FDIS 8655-1, dan didapatkan hasil ketidakpastian pengukuran yang tidak memenuhi syarat. Setelah melakukan penyelidikan lanjut dengan simulasi pada perhitungan pengukuran, didapatkan bahwa kapasistas silinder perlu diperbesar agar ketidakpastian pengukuran yang dibutuhkan dapat dicapai.

Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results. In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Andreas
"Bilik ionisasi tipe pensil atau bilik pensil adalah alat ukur dosis radiasi pada pesawat CT Scan. Bilik ionisasi tersebut penting untuk selalu ada dalam kondisi terkalibrasi, dengan tujuan dosis radiasi pesawat CT Scan dapat diketahui dengan pasti. Dilakukan pengujian kalibrasi terhadap 2 bilik ionisasi tipe pensil pada fasilitas Laboratorium Dosimetri Standar Sekunder (SSDL) BATAN, Jakarta. Pelat kolimator berbahan Pb dibuat sebagai sarana kalibrasi bilik ionisasi tipe pensil tersebut. Bacaan dari kerma di udara bilik ionisasi tipe pensil acuan dan bacaan dari bilik ionisasi tipe pensil lapangan digunakan sebagai perbandingan untuk mendapatkan faktor kalibrasi, yang kemudian akan dikoreksi. Pengujian metode kalibrasi bilik pensil dilakukan dengan berdasarkan acuan IAEA, TRS #457. Hasilnya, didapat faktor kalibrasi dari bilik pensil lapangan, juga diketahui bacaan bilik pensil acuan lebih baik dari pada bacaan bilik pensil lapangan. Bilik pensil lapangan mengalami over bacaan dari volume efektifnya.

Pencil ionization chamber or pencil chamber is equipment used as a measurement tool for measure radiation dose on Computed Tomography. Pencil ionization chamber is important to be on calibrated condition. At Secondary Standard Diagnostic Laboratory (SSDL) BATAN, Jakarta, 2 Pencil ionization chamber was tasted to be calibrate. Collimator plate made from Timbel used for calibration tool, the plate used to calibrate pencil ionization chamber. The reading of KERMA on air pencil ionization chamber reference and the reading of pencil ionization chamber field were compared to achieve calibration factor and later will be corrected. Study of this calibration method was plan and research base on IAEA, TRS #457. The result, corrected factor for ionization chamber field was made, also known the reading of pencil ionization chamber reference are better than field. Pencil ionization field had over reading from his effective volume standard."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dan Dustriarto Dalame
"Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kalibrasi pressure transducer merk Firstrate FST800 buatan China guna mengetahui karakteristik dan mendapatkan konstanta kalibrasi serta membuktikan nilai keakurasian dan konsistensi output pressure transducer dengan rentang 4-20 mA dengan membandingkan alat ukur tekanan dengan alat ukur lainnya secara empirik. Adanya dugaan bahwa hasil pengukuran tekanan oleh pressure gauge yang kurang akurat sehingga menjadi salah satu faktor penyebab keingintahuan terhadap pengukuran dengan menggunakan pressure transducer. Adanya ketidakpercayaan terhadap produk China terutama untuk alat ukur dan tidak ada standard yang tercantum dalam spesifikasi juga menjadi pertimbangan dalam memilih alat ukur yang diuji. Kalibrasi ini menggunakan alat ukur pembanding sebagai pengukur tekanan yang dimasukkan ke pressure transducer yaitu dengan rentang tekanan yang diberikan antara 0 barg sampai 5 barg dengan memakai pressure gauge merk Schuh EN837-1 SS250 buatan Jerman dan merk Migishita buatan Jepang yang memiliki nilai akurasi 1.6% FS dan sudah memiliki standard JIS untuk Bourdon tube Migishita dan standard DIN untuk Bourdon tube Schuh EN837-1 SS250 sehingga dapat dipercaya sebagai alat ukur pembanding. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengulangan data, menaikkan dan menurunkan tekanan sehingga dapat diketahui nilai ketidakpastian pressure transducer tersebut yang meliputi level of consistency, level of convidence, histeresis, non linierity, dan non repeatability.

This research conducted to calibrate pressure transducer Firstrate FST800 made in China to determine the characteristics and gain calibration constants and prove the value of accuracy and consistency of pressure transducer output range 4-20 mA by comparing pressure measurement device with each other empirically. Allegations that the result of the less accurate pressure gauge so that it becomes one of the factors causing the curiosity of measurements using a pressure transducer. Their distrust of China products especially for measuring and no standards set forth in the specification is also a consideration in choosing a measuring instrument tested. This calibration uses as a benchmark measuring instrument that is inserted into a pressure gauge pressure transducer is supplied with a pressure range between 0 barg to 5 barg pressure gauge using Schuh EN837-1 SS250 made in Germany and Migishita made in Japan which has a value of 1.6% FS accuracy and already has standards for Bourdon tube Migishita JIS and DIN standards for Schuh EN837-1 SS250 Bourdon tube so that it can be trusted as a measure of comparison. This research was conducted by the method of repetition of data, raising and lowering the pressure so that it can be seen that the value of the uncertainty of pressure transducer which includes the level of consistency, level of convidence, hysteresis, non linierity, and non-repeatability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rahmantiyo
"Latar Belakang: Lansia rentan terhadap penyakit gigi dan mulut maupun sistemik. Sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai laju alir saliva (LAS) dan profil Candida sp pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Binaan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Tujuan: mengetahui profil saliva dan Candida sp pada lansia di PSTW. Metode: Dilakukan pengukuran LAS dengan dan tanpa stimulasi pada subjek lansia. Kemudian sampel saliva tanpa stimulasi dikultur menggunakan media CHROMagarTM yang selanjutnya dilakukan identifikasi dan perhitungan koloni Candida sp. Hasil: Subjek yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 279 orang, yaitu 107 laki-laki, dan 172 perempuan. Sejumlah 160 subjek tidak memiliki penyakit sistemik, sedangkan subjek dengan 1, 2 dan ≥3 penyakit sistemik masing-masing adalah 70, 18 dan 31 subjek. Terdapat 226 subjek yang memiliki LAS normal dan 53 subjek hiposalivasi; 225 subjek memiliki LAS terstimulasi normal dan 74 subjek hiposalivasi.  Dari 48 sampel saliva ditemukan C. albicans, C. tropicalis, C. krusei, dan C. glabrata dengan 153, 84, 72, dan 100 koloni. Kesimpulan: Subjek penelitian ini didominasi oleh perempuan, kebanyakan subjek tidak memiliki penyakit sistemik dan tidak mengalami hiposalivasi. Candida albicans merupakan spesies yang paling sering ditemukan pada penelitian ini.

Background: Elderly is susceptible to systemic and oral disease. Until to now, there has been no research that discuss salivary flow rate (SFR) and Candida sp profiles in elderly at Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Binaan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Objective: To determine the profiles of saliva and Candida sp in elderlies of PSTW. Methods: Stimulated and unstimulated SFR were measured. Then, unstimulated saliva samples were cultured using CHROMagarTM kit and the Candida colonies were counted and identified. Results: There were 279 elderly subjects composed of 107 males and 172 females. There were 160 subjects without systemic disease whereas subjects with 1, 2 and ≥3 systemic diseases were 70, 18, and 31 subjects respectively. There were 226 subjects with normal SFR and 53 hyposalivation subjects. Subjects with normal and hyposalivation in stimulated SFR were 53 and 74 subjects respectively. The saliva culture resulted with 153, 84, 72, and 100 colonies of C. albicans, C. tropicalis, C. krusei and C. glabrata. Conclusion:In this study, female subjects were dominant. Most subjects were without systemic disease and with normal SFR. Candida albicans was the most common species found in this study.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adwiyadinul Haq
"Model Heston merupakan salah satu model yang sangat populer untuk menghitung harga opsi. Namun, keakuratan model tersebut sangat bergantung pada parameter model yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan model parameter sama pentingnya dengan model itu sendiri. Salah satu cara untuk menemukan parameter model Heston terbaik adalah dengan cara meminimumkan fungsi eror antara hara opsi model dengan harga opsi yang berlaku di pasar. Cara seperti ini disebut kalibrasi. Implementasi kalibrasi model Heston dengan algoritma differential evolution (DE) dapat dilakukan dengan enam langkah. Langkah pertama, yaitu menentukan data harga opsi yang digunakan. Langkah-langkah selanjutnya yaitu menentukan metode perhitungan model Heston, fungsi eror, variasi dan parameter kontrol DE, serta kondisi terminasinya. Langkah terakhir, DE diimplementasikan untuk mendapatkan parameter model. Hasil simulasi lima puluh kali kalibrasi pada data harga opsi artifisial menunjukan DE telah cukup baik dalam mengkalibrasi empat dari lima jenis data harga opsi yang digunakan. Lebih jauh lagi, kalibrasi menggunakan lima puluh data harga opsi saham Apple Inc juga memberikan hasil yang cukup baik.

The Heston Model is one of the most popular model for option pricing. Yet, its accuracy is highly depend on choosing model parameters. Thus, choosing model parameters is important as the model itself. One way to choose the best model parameters is minimizing eror function between the model price and the market price. Such a way is called calibration. Calibrating Heston model with differential evolution (DE) algorithm can be implemented in six steps. First, decide the option price data used for calibration. Then, choose a method for evaluating option price by Heston Model, error function for calibration, variation and control parameter for DE, Also terminating condition of the algorithm. The last, Implement DE to get pameters of the model. The result of fifty times calibration with DE was good enough in four of five artifisial data used. Moreover, calibration using fifty option price of The Apple Inc data also show a good result.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S59226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cica Yulinar
"Dalam kalibrasi keluaran berkas elektron linear accelerator (LINAC) medis mengikuti protokol TRS-398 IAEA atau AAPM TG-51. Pada tahun 2020, muncul penelitian tentang modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron, didapatkan hasil bahwa modifikasi kalibrasi tersebut memiliki ketidakpastian yang lebih rendah daripada protokol AAPM TG-51. Kemudian, sebagai pembanding telah dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron berdasarkan TRS-398 dan memberikan hasil yang masih di bawah toleransi yang diperbolehkan. Pada penelitian ini akan dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi dan dibandingkan dengan protokol AAPM TG-51 dan TRS-398. Kalibrasi berkas elektron dilakukan pada energi 6, 8, 10, 12, dan 15 MeV dari Linear Accelerator Elekta Synergy Platform dan Versa HD. Bacaan muatan akan dihitung oleh kamar ionisasi PTW 30013, IBA CC13, and Exradin A11. Dosis di kedalaman referensi dihitung dengan tiga metode, sesuai dengan AAPM TG 51, TRS 398, dan menggunakan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron. Dosis di kedalaman maksimum dinyatakan dalam dosis per monitor unit (cGy/MU). Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TRS-398 adalah 1,004. Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TG-51 adalah 1,009. Hasil tersebut di bawah batas toleransi (±2%) berdasarkan IAEA TRS-398.

The electron beam output calibration follows the IAEA TRS-398 or AAPM TG-51 protocols. Muir proposed electron beam dosimetry modification and provided a lower deviation than AAPM TG-51. The modified calibration was applied based on TRS-398 and obtained results still below the permissible tolerance. This study aimed to compare the absolute calibration output based on IAEA TRS-398, AAPM TG-51, and modified calibration. Beam calibration at energies of 6, 8, 10, 12, and 15 MeV were carried out with Synergy Platform and Versa HD linear accelerator. Charge reading measurement is obtained using ionization chamber PTW30013, IBACC13, and ExradinA11. Electron beam dosimetry follows the AAPM TG-51, TRS-398, and modified calibration were performed to measure the dose at the maximum depth and expressed in dose/monitor unit (cGy/MU). The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TRS-398 is 1,004. The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TG-51 is 1,009. The results are below the tolerance limit (±2%) based on IAEA TRS-398. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prosedur kalibrasi secara otomatis diterapkan untuk mengkalibrasi koefisien-koefisien keluaran , yang mana dibuat untuk menguraikan hubungan antara curah hujan dan limpasan di daerah pengaliran sungai Cimanuk di station pengukuran Cimanuk-Bojongloa, Kabupaten Garut. Parameter-parameter model koefisien keluaran ditentukan dengan prosedur kalibrasi secara otomatis. Periode perhitungan untuk kalibrasi dari Januari 1996 sampai desember 1997. Hasil dari kalibrasi cukup memuaskan, yaitu dimana nilai SN adalah 0,741. Prosedur kalibrasi secara otomatis model tangki bekerja secara efisien dan dapat digunakan dalam praktek."
507 JPS 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Irianto P.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA259
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ericska Kariman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Subchansyah
"Pada tugas akhir ini ini penulis melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi pada Unit Rontgen Shimadzu ED150L yang ada di Lab, Rontgen Jurusan Radiodianostik dan Radiotherapy Poltekes Jakarta II. Permasalahannya adalah kualitas gambar yang bcrbeda tajam ketika suatu objek disinar-x dengan faktor penyinaran yang sama (kV dan mAs sama tetapi dengan variasi mA dan s berbeda). Langkah pertama adalah penulis menjabarkan unit rontgen itu sendiri secara umum dan sistem kalibrasinya. Kemudian secara khusus menjabarkan unit rontgen Shimadzu ED150L meliputi cara kerja dan penjelasan schematic diagramnya. Kemudian penulis melakukan kalibrasi terhadap parameter-parameternya, meliputi nilai kVp, mA dan s. Hasil kalibrasi dianalisa untuk diketahui nilai error calibration unit. Hasil analisa didapatkan nilai error pada beberapa parameter melebihi batas toleransi yang diizinkan. Kemudian denyan menganalisa schematic diagram, penulis melakukan error adjustment sampai didapatkan nilai yang dikehendaki. Setelah dilakukan error adjustment, penulis melakukan kalibrasi ulang dan data kembali dianalisa, Hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik kalibrasi. Hasil akhir sebagai laporan kalibrasinya disampaikan ke pemakai untuk dijadikan panduan pemakaian terbaru pada unit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>