Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112010 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartono Budi Santoso
"Microgrid (Jaringan Listrik Mikro/JLM) adalah system pembangkit terdistribusi menggunakan beberapa sumber energi sebagai sumber energi listrik, antara lain, dari sumber energi terbarukan, sehingga ramah lingkungan. JLM dapat bekerja terhubung dengan grid ataupun bekerja secara terpisah dari grid/isolated. Stabilitas sistem JLM memberikan reliabilitas, kualitas daya dan efesiensi daya listrik yang lebih baik. Pada JLM yang menggunakan sumber energi surya maka ada satu kondisi dimana pada saat kondisi islanding (tidak terhubung pada jaringan utilitas/PLN) dan pembangkit tidak mendapatkan pasokan energi surya, seperti pada saat malam hari, maka hanya menggunakan baterai sebagai sumber energinya. Hal ini menimbulkan permasalahan lain yaitu bagaimana melakukan pengaturan operasi baterai dari masing-masing pembangkit, dengan tetap dapat menjaga kontinuitas penyaluran daya ke beban sehingga setiap pembangkit tetap mampu menyalurkan daya tanpa harus dilakukan pemutusan beban karena kekurangan pasokan energi dari baterai atau jika dilakukan pemutusan beban maka dipastikan paling minimal. Dengan pola pengaturan operasi yang dilakukan pada saat pembangkit beroperasi menggunakan baterai, disetiap akhir siklus operasinya, selain seluruh beban dapat dipasok daya,juga tercapai kondisi level baterai maksimum.
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas maka dibuat metode pembagian daya antar inverter pada aplikasi manajemen energi di JLM-PV yang mengatur operasi penggunaan baterai cadangan di setiap pembangkit terdistribusi agar dapat menjaga kontinuitas pasokan daya atau minimalisasi besaran beban yang harus diputus, dengan menggunakan zero one integer programing. Pada setiap pembangkit guna memenuhi kebutuhan daya dari beban dengan mekanisme pengaturan pembagian penyaluran daya lisrik (power sharing) antar pembangkit serta melakukan pemanfaatan sumber energi yang berasal dari radiasi matahari secara maksimal, berdasarkan data perkiraan beban dan perkiraan radiasi.
Dari hasil penelitian menunjukan penerapan mekanisme optimasi pemutusan beban menggunakan zero-one integer programming pada permasalahan diatas dapat meningkatkan IPD (indek penyaluran daya) dari 86,65% menjadi 95,75% pada simulasi 5 pembangkit dengan metode pembagian daya berdasarkan mode operasi kesamaan daya inverter. Sementara berdasarkan mode operasi kesamaan level baterai penerapan optimasi pemutusan beban meningkatkan IPD dari 95,86% menjadi 99,20%.

Microgrid is a distributed generation system using multiple energy sources, such as, renewable energy sources, that making it environmentally friendly. Microgrid is able to work connected to grid (on grid) or disconnected to grid (off grid/isolated). Microgrid system provides better reliability, power quality and power efficiency. On solar energy microgrid,during the islanding condition and no solar radiation, at night, it only use the battery as a source of energy. This condition raises another problem of how to manage battery operation of each generation to maintain the continuity of the power distribution to each load so that each generation is still able to distribute power without load shadding due to insufficient of energy supply from the battery or if load shedding is done, it must be done at the most minimum. By performing operation management of the generation when supplied using the battery, the entire load can be supplied with power and the battery reached the maximum level, at the end of every operation cycle.
To solve the aforementioned problem, the inverter power sharing method is developed in energy management application on PV-microgrid, which will manage the usage of back-up battery operation on each distributed generation in order to maintain the continuity of power distribution or to minimize the amount of load shedding, by using the zero one integer programming. To meet the load power requirements with generated power and to maximizing the use of solar radiation energy, each generation, using power sharing control mechanism based on data of load prediction and forecasting of solar radiation.
The result of the research shown that implementation of the load shedding optimization mechanism using zero-one integer programming on the aforementioned problem, can increase the PDI (Power Distribution Index) from 86,65% to 95,75% at 5 generation simulation, with power sharing method based on Equal Inverter Output Power Operation Mode. Meanwhile, power sharing method based on Equal Battery Level Operation Mode, the implementation of load shedding optimization increases PDI from 95,86% to 99,20%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1994
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zhafira Putri
"Sistem kelistrikan ALZ terdiri dari 10 sistem tenaga listrik yang memiliki peranan penting dalam menyuplai pasokan listrik. Kondisi saat ini menunjukkan total permintaan beban puncak malam pada Agustus tahun 2022 mencapai 79.253 MW dengan pasokan daya yang didominasi oleh penggunaan unit pembangkit termal. Pengunaan unit pembangkit termal memicu persoalan biaya pengoperasian yang relatif tinggi dikarenakan harga bahan bakar yang kian meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pengoptimalan operasi sistem dengan cara pengalokasian daya aktif yang dibangkitkan oleh masing-masing unit pembangkit agar mendapatkan biaya pembangkitan yang minimum serta mendapatkan rugi-rugi yang optimal dengan tetap memenuhi keseimbangan beban. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi pada skema pertahanan islanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan aliran daya sistem ALZ saat skema pertahanan Islanding tahap 1 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar sebesar Rp74,274,228.14/jam atau sebesar 37,58% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Serta, skema pertahanan islanding tahap 2 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar Rp.67,200,225.75/jam atau sebesar 45.15% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero).

The ALZ electricity system consists of 10 power systems that are essential in supplying electricity. Current conditions show that the total demand for peak night loads in August 2022 reached 79,253 MW, with power supply dominated by the use of thermal generation units. The use of thermal generating units raises the issue of relatively high operating costs due to increasing fuel prices. Therefore, it is necessary to optimize system operation by allocating the active power generated by each generating unit to obtain minimum generation costs and obtain optimal losses while still reaching the load balance. In this study, optimization was carried out on the islanding defense scheme. The results showed that optimizing the power flow of the ALZ system when the islanding defense scheme stage 1 can reduce fuel costs by Rp74,274,228.14/hour or by 37,58%, and the islanding defense scheme stage 2 can reduce fuel costs by Rp.67,200,225.75/hour or 45.15% of the pattern of operations carried out by PT PLN (Persero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwinugroho Putro Utomo
"Microgrid dituntut untuk dapat mendeteksi kondisi islanding dalam waktu yang cepat untuk dapat mencegah memburuknya gangguan. Dan salah satu metode deteksinya yaitu deteksi pasif yang dapat mendeteksi secara cepat dan sistemnya sederhana tapi mengorbankan akurasi deteksinya. Sehingga digunakan machine learning pada metode pasif untuk meningkatkan akurasi deteksinya. Metode deteksi yang diajukan ini membaca sinyal tegangan yang kemudian diolah dengan Variational Mode Decomposition (VMD) untuk menjadi fitur masukkan machine learning Long Short Term Memory (LSTM) yang digunakan untuk mendeteksi keadaan Islanding. Simulasi metode deteksi ini yang dilakukan pada model microgrid PV-baterai menghasilkan deteksi dengan akurasi sebesar 97.6% dengan waktu deteksi sekitar 0.04 detik

Microgrid is required to be able to detect islanding conditions as fast as possible to prevent worsening the situation. And one of the detection methods is passive detection which can detect quickly and simple but have low detection accuracy and a non-detection zone (NDZ). Hence, machine learning is used in the passive method to improve the detection accuracy and remove NDZ. The proposed detection method reads grid voltage signal which is then processed with Variational Mode Decomposition (VMD) to become an input feature for Long Short-Term Memory (LSTM) machine learning which is used to detect the Islanding state. The simulation of this detection method on the PV-battery microgrid model resulted in detection with an accuracy of 97.6%, a detection time about 0.04 seconds and almost zero NDZ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Asisi Nova Kurniawan
"ABSTRAK
Perkembangan infrastruktur di daerah yang dilalui oleh jaringan pipa sering kali berdampak pada jalur jaringan pipa yang lebih dulu dibangun. Penurunan pipa yang sedang beroperasi merupakan pekerjaan yang memiliki dampak keuntungan dalam hal biaya. Jaringan pipa bisa ditambah kedalaman di dalam tanah ketika dalam kondisi operasional sehingga produksi tidak berhenti denga biaya relatif murah bila dibandingkan dengan mengubah rute jaringan pipa atau relokasi akibat perkembangan infrastuktur. Dengan menggunakan API 1117 dan metode elemen hingga, desain profil yang optimum dan transisinya halus dapat diperoleh dan verifikasi kondisi pipa setelah Penurunan dilaksanakan dapat diketahui memanfaatkan elemen PSI pada perangkat lunak Abaqus.

ABSTRACT
The development of infrastructure in the regions through the pipeline route often affected the pipeline which built previously. Lowering pipe in operation is a job that has an impact in terms of cost advantage. The depth of pipeline can be expanded to the ground during the operating conditions so that production does not shutting down so relatively inexpensive when compared to reroute the pipeline or relocation due to the development of infrastructure. By using API 1117 and the finite element method, the optimum profile design and a smooth transition can be obtained and verification of pipeline conditions after lowering can be done by implementing PSI element in Abaqus software."
2017
T48471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alusi Freeta Ratu Mondru
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang business coaching yang dilakukan penulis selaku
coach terhadap Saelia Craft, sebuah UKM yang memproduksi handmade fashion
accessories berupa tas dan dompet dengan bahan utama anyaman bambu. Tujuan
penelitian ini adalah meningkatkan kinerja bisnis UKM dengan fokus pada
pengembangan kondisi internalnya. Strategi yang diajukan dalam business
coaching ini adalah melakukan pelatihan SDM, menetapan harga jual ideal, dan
menambahan saluran pemasaran menggunakan media sosial. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah analisis data kualitatif. Pada akhir periode
business coaching, belum semua strategi terlaksana dengan baik, akan tetapi
Saelia Craft telah berhasil menjual produk dengan harga baru yang ditetapkan

ABSTRACT
This thesis is about business coaching conducted by the author towards Saelia
Craft, an SME that produces handmade fashion accessories such as handbags and
wallets with woven bamboo as main material. The purpose of this study is to
improve the SME?s business performance by focusing on enhancing its internal
condition. Strategies proposed in this business coaching are conducting human
resources training, setting the ideal selling price, and adding new marketing
channels using social media. Method used in this thesis is qualitative data analysis.
At the end of business coaching, not all strategies implemented well, but Saelia
Craft has been successfully selling its product with the new selling price"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghany Heryana
"Riset kendaraan listrik terus berkembang seiring dengan menurunnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya sumber energi yang bebas dari polusi atau green energy. Menurunnya cadangan sumber daya fosil di Indonesia menjadi salah satu alasan utama. Saat ini Indonesia bukan lagi menjadi anggota OPEC karena kecilnya cadangan dan produksi minyak serta gas bumi. Jika hal ini tidak diantisipasi maka ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar akan semakin besar. Kendaraan bermotor merupakan salah satu pengguna energi fosil terbesar dan penyumbang polusi. Kebutuhan penggunaan kendaraan tidak dapat dihindari, oleh sebab itu diperlukan solusi kendaraan yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan listrik merupakan solusi yang sangat tepat terkait hal tersebut. Tujuan untuk menurunkan emisi dengan menggunakan kendaraan listrik dapat tercapai, namun untuk mendapatkan efisiensi energi yang baik diperlukan perancangan dan perencanaan daya yang tepat. Jika tidak, alih-alih mendapatkan efisiensi yang baik, yang didapatkan justru penggunaan listrik yang boros. Penentuan kapasitas motor listrik dan baterai umumnya didasarkan pada pengalaman empiris periset lain atau produsen kendaraan listrik yang telah terlebih dahulu memulai. Resiko dari cara ini adalah adanya kelebihan daya, kekurangan daya, atau tidak sinkronnya kapasitas daya motor dengan baterai. Hal ini diketahui setelah kendaraan diuji coba. Riset dimulai dengan kajian secara teoritis untuk mendapatkan model matematis penggunaan daya. Sedangkan eksperimen kendaraan listrik ini dimulai dengan konversi kendaraan ICE menjadi kendaraan listrik murni. Kendaraan yang dimaksud adalah bis listrik. Penggerak utama kendaraan diganti dengan motor listrik. Konsekuensinya, penggerak lain seperti power steering, compressed air, dan air conditioner harus diberi motor tersendiri (multi motor). Sumber daya didapat dari baterai dengan tegangan dan kapasitas arus jam tertentu. Baterai dan beban-beban diintegrasi hingga kebutuhan minimum agar bis dapat berfungsi terpenuhi. Dari hasil pengujian dan pengambilan data, dengan kapasitas motor utama 115 kW dan tegangan 384 VDC, bis mengkonsumsi 1.02 kWh untuk jarak 1 km. Kebutuhan daya motor utama tergantung kepada jarak tempuh, beban, dan kecepatan. Sedangkan power steering, compressed air, dan air conditioner tegantung kepada waktu. Algoritma perancangan dan perencanaan daya kendaraan listrik berhasil mengurangi fase trial and error dan eksperimen serta dapat digunakan untuk perencanaan kendaraan listrik selanjutnya.

Electric vehicle research continues to grow along with the decline in fossil fuel reserves and increasing awareness about the importance of energy sources that are free from pollution or green energy. Indonesia's decline in fossil resource reserves is one of the main reasons. Currently, Indonesia is no longer a member of OPEC because of the small reserves and production of oil and gas. Indonesia's dependence on imported fuel will be even greater if this is not anticipated. Motor vehicles are one of the most significant users of fossil energy and a contributor to pollution. The need for vehicle use cannot be avoided. Therefore, vehicle solutions that are more energy-efficient and environmentally friendly are needed. Electric vehicles are the perfect solution for this. The goal of reducing emissions by using electric vehicles can be achieved, but getting good energy efficiency requires proper power design and planning. If not, what you get is wasteful use of electricity instead of getting good efficiency. The determination of the capacity of electric motors and batteries is generally based on the practical experience of other researchers or electric vehicle manufacturers who have already started. The risk of this method is the presence of excess power, lack of power, or not synchronizing the motor power capacity with the battery. It is known after the vehicle is tested. The research begins with a theoretical study to obtain a mathematical power usage model. Meanwhile, the electric vehicle experiment started with converting ICE vehicles into pure electric ones. The vehicle in question is an electric bus. An electric motor replaces the main drive of the vehicle. Consequently, other drivers, such as power steering, compressed air, and air conditioner, must be given their motor (multi-motor). The power source is obtained from a battery with a specific voltage and current capacity. Batteries and loads are integrated until the minimum requirements for the bus to function are met. From the results of testing and data collection, with the main motor capacity of 115 kW and a voltage of 384 VDC, the bus consumes 1.02 kWh for a distance of 1 km. Main motor power requirements depend on the distance traveled, load, and speed. Meanwhile, power steering, compressed air, and air conditioner depending on time. The design and power planning algorithm of electric vehicles has succeeded in reducing the trial and error and experimental phases and can be used for further planning of electric vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julio Levi
"Banyak komponen tenaga listrik yang sedang beroperasi, seperti transformator dan circuit breaker, telah mengalami penuaan. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada sistem transmisi tenaga listrik. Penuaan pada komponen ini meningkatkan aging failure rate yang juga berimplikasi pada meningkatnya probabilitas power outage serta kerugian biaya. Pemeliharaan pada komponen tua dapat menjadi tidak layak untuk dilakukan karena masalah finansial, sehingga penggantian komponen dapat lebih pantas untuk dilakukan.
Dalam penelitian ini, keputusan penggantian diambil dengan membandingkan jumlah investasi dan kerugian dari gangguan penyaluran tenaga listrik. Biaya kerugian diperoleh dengan mengevaluasi reliabilitas dari sistem tenaga listrik berdasarkan pada probabilitas dan frekuensi power outage. Setiap komponen tenaga listrik pada sistem direpresentasikan dengan Markov state model, dimana karakteristik aging state setiap tipe komponen diperoleh dari hasil evaluasi data condition monitoring.
Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, didapatkan bahwa penggantian terhadap komponen-komponen tenaga listrik, seperti transformer, harus dilakukan ketika memasuki umur 46 tahun, dan hal ini sesuai dengan umur operasional standar, yaitu sekitar 40 tahun.

Many existing operating electric power equipment, including transformers and circuit breakers, have aged which may result interruption into electric power transmission. Aging equipment has increasing aging failure rate which also implicates to the rising number of system unavailability and its interruption cost. Since aging equipment tends to be impractical for maintenance due to economical constraint, a replacement is needed.
In this study, a replacement decision was made by comparing the interruption and investment cost. The interruption cost was obtained by evaluating the power system reliability based on outage probability and frequency. In order to perform this reliability evaluation, each equipment in the system was represented into Markov state model, where the aging state characteristic was obtained based on condition monitoring data assessment.
As based on the data given in this study, it was found that electric equipment, such as transformers, needs replacement at the age of 46 years which complies to the standard operational period of 40 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S70078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Pariaman
"ABSTRAK
Ketersediaan sistem pembangkit tenaga listrik dipengaruhi oleh keandalan suku cadang dan manajemen pemeliharaan yang berdampak pada maintainability. RCM Reliability Centered Maintenance , RBM Risk Based Maintenance , dan CBM Condition Based Maintenance atau gabungan RCM dan RBM, atau RCM dan CBM telah diterapkan pada pembangkit tenaga listrik. Setiap teknik pemeliharaan menghasilkan maintenance work packages. Implementasi RCM, RBM dan CBM secara terintegrasi akan menghasilkan maintenance work packages yang akan meningkatkan ketersediaan pembangkit listrik lebih signifikan dibandingkan penggunaan masing-masing teknik pemeliharaan atau gabungan dua teknik pemeliharaan. Penelitian ini mengintegrasikan teknik pemeliharaan berbasis keandalan, risiko dan kondisi yang disebut Teknik Pemeliharaan Terintegrasi TPT . Tahapan TPT sebagai berikut: menentukan pohon fungsi, rekaman data kerusakan, FMEA Failure Mode Effect Analysis , FTA Fault Tree Analysis , risk analysis, yang kemudian menghasilkan MPI Maintenance Prioritization Index , FDT Failure Defense Task , integrated maintenance program yang dilakukan condition monitoring assessment, analisis keandalan maintainability dan hasil. Dalam penelitian ini dikembangkan model matematis, dan dilakukan simulasi untuk menganalisis ketersediaan yang dihasilkan teknik pemeliharaan. Tingkat ketersediaan RCM, RBM, CBM dan TPT sebagai berikut 81,56 , 81,02 , 84,92 , dan 90,07 . Penerapan TPT pada PLTU objek penelitian telah menghasilkan peningkatan ketersediaan dari 76,95 2008 ndash; 2012 atau 81,84 2010 ndash; 2012 menjadi 92,59 2013 ndash; Mei 2015 .

ABSTRACT
Availability of thermal power plant is influenced by the reliability of spare parts and maintenance management that affect maintainability. RCM Reliability Centered Maintenance , RBM Risk Based Maintenance , and CBM Condition Based Maintenance or combined RCM and RBM or RCM and CBM have been applied in thermal power. Each maintenance technique will generate each maintenance work packages. Implementation of RCM, RBM and CBM maintenance techniques in an integrated manner will result in maintenance work packages that will increase the availability of power plants more significantly than the use of each maintenance technique or a combination of two maintenance techniques. This research integrates maintenance techniques based on reliability, risks and conditions, called Integrated Maintenance Techniques TPT , which consists of 10 steps determining function tree, operation records, FMEA Failure Mode Effect Analysis , FTA Fault Tree Analysis , risk analysis, which then produce MPI Maintenance Prioritization Index , FDT Failure Defense Task , integrated maintenance program conducted by condition monitoring assessment, reliability maintainability analysis and results. This research developed a mathematical model, and then performed a simulation to analyze the availability produced by each maintenance technique. Availability of RCM, RBM, CBM and TPT is as follows 81.56 , 81.02 , 84.92 , and 90.07 . The implementation of TPT in thermal power plant of research object has resulted in an increase of thermal power plant availability from 76.95 2008 2012 or 81.84 2010 2012 to 92.59 2013 May 2015 ."
2017
D2357
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Malawat
"Latar belakang penelitian ini adalah munculnya beberapa isu global terkait dengan kendaraan bermotor. Isu tersebut antara lain isu keselamatan, isu lingkungan hidup, dan isu konservasi energi. Isu keselamatan lebih menyoroti pada angka tabrakan dan fatalitas yang cukup tinggi. Sehingga perlu dicari jalan untuk menurunkan angka tersebut. Sementara itu, isu lingkungan hidup dan isu konservasi energi lebih menyoroti pencarian energi baru, terbarukan yang pada akhirnya mengerucut pada energi listrik. Di sisi lain, perhatian Pemerintah Republik Indonesia (RI) ditujukan pada penggunaan angkutan Bus Rapid Transit (BRT) di wilayah perkotaan. Berdasarkan isu global dan perhatian Pemerintah maka dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan penyerap energi tumbukan (PET) dan optimasi pemicu rusak untuk meningkatkan keselamatan tabrakan pada bus listrik.
Metode penelitian pengembangan ini adalah analisis eksperimen menggunakan uji jatuh, analisis teori menggunakan mekanisme lipat dasar, serta analisis numerik menggunakan metode elemen hingga dan aplikasi Pam Crash sebagai alat bantu. Sementara itu, untuk optimasi menggunakan Response Surface Method (RSM). Eksperimen uji jatuh menggunakan menara tinggi 6 m dengan tinggi jatuh 1,5 m dan beban jatuh 80 kg (1.175 J). Alat ukur berupa load cell berkapsitas 88,9 kN dan kamera berkecepatan tinggi 960 fps.
Hasil penelitian ini terkait, posisi pemicu rusak pada komponen PET (k-PET) yang memiliki gaya puncak yang rendah dan penyerapan energi yang tinggi terletak paling dekat dari arah datang gaya tumbukan yaitu 10 mm pada baja selongsong bujur sangkar dengan tebal dinding 0,6 mm serta desain struktur PET (s-PET) pada bus listrik dengan konfigurasi 2 (dua) k-PET pada cross member paling depan di mana nilai gaya puncak 4.900,53 kN mengurangi 11,4% dari 5.529,86 kN dan penyerapan energi 1.193.328 J. Desain s-PET memiliki kemampuan menyerap energi 48.497 J hanya 4% dari 1,26 MJ dan memenuhi standar UN ECE R29 di mana harus memiliki kemampuan menyerap energi ≥ 44.100 J.

The background of this research is the arising of several global issues related to motor vehicles. These issues were including safety issues, environmental issues, and energy conservation issues. Safety issues more highlight on the high number of accidents and fatalities. We need to find a way to reduce those number. Meanwhile, environmental issues and energy conservation issues further highlight the search for new or renewable energy which ultimately converges on electrical energy. On the other hand, the attention of the Government of the Republic of Indonesia (RI) was aimed at the use of Bus Rapid Transit (BRT) in urban areas. Based on global issues and the attention of the Government, the research was conducted with the aim of impact energy absorbers (IEA) developing and crush initiators optimization to improve the crashworthiness on electric buses.
The method for research development are the experimental analysis using drop test, theoretical analysis using basic folding mechanism, and numerical analysis using finite element method and also Pam Crash software as a tools. Meanwhile, for optimization using Response Surface Method (RSM). The drop test using a tower with 3 m high, effective drop height of 1,5 m and drop load of 80 kg or 1.175 J. The measuring instrument is an 88.9 kN load cell and a 960 fps high speed camera.
The results of this study related the position of the crush initiators in component of IEA (c-IEA) which had a low peak force and high energy absorption located close to the initial of the impact force which was 10 mm on a steel square tube with 0.6 mm wall thickness and structure of IEA (s-IEA) on an electric bus with a configuration of 2 (two) c-IEA on the front cross member where the value of the peak force is 4.900,53 kN reducing 11,4% from 5.529,86 kN and energy absorption is 1.193.328 J. The s-IEA had the ability to absorb 48.497 J only 4% of 1,26 MJ and comply to the UN ECE R29 where it had the ability to absorb the energy ≥ 44.100 J.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2649
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>