Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arimbi Nuurlatifa Yogasara
"Manusia hidup berdampingan sejak lahir hingga akhir hayatnya. Hal tersebut menandakan bahwa manusia sebagai makhluk individual harus menjalin hubungan dengan sesamanya, berada di antara orang-orang, dan bersama individu lainnya. Dengan adanya interaksi antar individu, mereka akan menemukan rekan atau pendamping untuk melengkapi eksistensi satu dan lainnya.
Proses dimana manusia saling berinteraksi telah menjadi salah satu bidang yang menjadi sorotan. Pun, telah dipelajari sebagai riset sosial dan sering diperbincangkan dalam artikel-artikel jurnal. Tahapan-tahapan teoritis dalam membangun hubungan dan alasan yang memungkinkan hal tersebut terjadi telah ditetapkan oleh peneliti terdahulu untuk mempelajari bagaimana manusia sebagai mahluk sosial.
Karya tulis ini akan membahas bagaimana pesona atau penampilan fisik seseorang berpengaruh besar dalam membangun hubungan terhadap orang lainnya. Oleh karena itu, penulis telah melakukan riset terlebih dahulu melalui tulisan-tulisan yang menyangkut topik utama karya tulis ini dari media yang berbeda-beda.

People live amongst other people from their birth until their decease. This means that as an individual being, they need to establish relationships with other people, among people, and live with individuals. And in between it, people interact, and will eventually acquire a partner, or companion to aid their existence.
The process in which people interact with one another have been an admired area and studied by a lot of social researchers and have been a talk in a lot of journal articles. Theoretical steps in building relationships and what makes it possible have been established by former researchers to study the human being as a communicative being.
This paper will be discussing how the power of beauty or physical attractiveness affects human being in building interpersonal relationships with one another. And for that, the writer did research around scholarly journals, articles, graphs, blog posts, and also magazine articles around the topic of the power of physical attraction in interpersonal relationship for this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Idayu Kristina
"Penyusunan strategi komunikasi politik yang sesuai setelah seorang pemimpin terpilih sangat dibutuhkan guna mendapat dukungan masyarakat atas program-program politik yang telah dirancang tokoh tersebut. Saat tokoh politik berhasil mendapat pemaknaan citra yang positif di benak konstituennya, diharapkan program-programnya akan mendapat dukungan penuh.
Penelitian ini menggali pemaknaan masyarakat terhadap proses Image Management yang telah dilakukan oleh Jokowi melalui peran Political Public Relations ?PPR- yang menggunakan pendekatan digital dalam penyampaian strategi penyampaian komunikasi politik Jokowi, yaitu pada tahap pasca (?to govern? phase) Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Perumusan pemaknaan masyarakat terhadap gaya-gaya baru kegiatan PPR di era new media menjadi sentral tulisan ini.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan in-depth interview terhadap beberapa informan. Melalui wawancara mendalam, penelitian ini diharapkan dapat memotret pemaknaan sepenggal masyarakat DKI terhadap penggunaan new media dalam pembentukkan citra politik Jokowi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya perspektif akan pemaknaan masyarakat pada proses image management tokoh politik yang menggunakan peranan Political Public Relations berbasis digital atau dikenal dengan istilah Digital Political Public Relations ?DPPR- yang dewasa ini sudah mulai diperhatikan untuk pembentukan image.

The right political communication strategy is based on the citizen?s characteristics ir really important to consider to. The assumption is the program from politician must be run well if public have the good perspective on them.
This research studies about reception of DKI?s citizen toward image management Jokowi whose created with his Political Public Relations by using digital approachment as their political communication strategy for Jokowi, pasca (?to givern? phase) Jakarta Local Governor Election 2012. The formula of DKI?s citizen reception while seeing their government using the new media is a key research of this.
Indepth interviews with the informant were conducted, and it is helped to analyse how far the using of new media gave the interpretation among DKI?s citizen to see the success of image management?s Jokowi.
The result of this research give more perspectives about PPR who using the digital approachment or called digital political public relations ?DPPR- whose used for political image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elissa Treziavananda
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses hubungan romantis di Indonesia dapat terbentuk, bersamaan dengan respon atau reaksi yang berkembang selama seseorang menggunakan Tinder.Tinder merupakan salah satu media alternatif untuk mendefinisikan inisiasi dalam komunikasi romantis/percintaan untuk menemukan pasangan. Wawancara mendalam kepada dua informan telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana aplikasi kencan online dapat memulai komunikasi dalam hubungan romantis/percintaan, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Teori Penetrasi Sosial. Teori ini menjadi kerangka dasar dan menentukan perkembangan dalam hubungan interpersonal; dengan pertukaran perilaku diantara dua orang yang ingin mengembangkan hubungan. Berbagai aspek perilaku telah dianalisis berdasarkan perbedaan jenis kelamin informan. Studi ini menemukan bahwa hubungan komunikasi romantis/percintaan itu dibedakan antara informan laki-laki dan perempuan; dan hal ini dipengaruhi oleh preferensi pribadi setiap individu.Kata Kunci; Tinder, Hubungan Komunikasi Romantis, Percintaan, Situs Kencan Online.

ABSTRACT
This paper aim to define the process of how romantic relationship is formed in Indonesia, along with the response or reaction that occurs throughout the process of using Tinder. Tinder is an alternative medium to define the romantic communication romance initiation on finding a partner.In depth interviews towards two informants were conducted to examine how the online dating application could initiate a romantic relationship communication, which then being analyzed with Social Penetration theory. This theory served as a base model to provide the basic framework and define the development in interpersonal relationships by the behavior interchange between two people who willing to develop a relationship. Various aspect of behaviors were analyzed based on gender differences of the informants. This study resulted in different romantic relationship romance communication outcome that has occurred between the male and female informants that is affected by each individual rsquo s personal preference. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agus M. Hardjana
Yogyakarta: Kanisius, 2003
302 Har k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devito, Joseph A.
New York: Pearson Education, 2004
302.2 Dev i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laver, Murray
Oxford]: Oxford University Press, 1975
302.2 LAV c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy N. Hidayat
Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI , 2011
302.5 DED s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Rosa
"ABSTRAK
Low-income communities (MBR) is a housing assistance program target by some regulations that have been enacted. whereas the limjit values assigned revenue MBR itself has not been supported with wsupporting data. MBR is the people who have limited purchasing power, need government assistance to get a decent home. GK (poverty line per capita/ month) issued by Central Bureau of Statistic (BPS) and KHL (decent living needs one single per month) issued by the Ministry of Manpower, the figure is describes the minimal conditions for decent living, and MBR (low-income people) the third figure is describes the minimal conditions for a decent life. GK for a family (4 members of the family) each province generally have a value below and KHL."
Bandung : Research Institute for Human Settlements , 2017
363 JHS 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Nuringsih
"Abstrak
Komitmen perilaku hijau direalisasikan melalui serangkaian kegiatan di Raudhatul Athfal
Toufiqurrahman. Masalah mitra terkait aspek sosial budaya dan kehidupan masyarakat.
Perbedaan pengetahuan, pendidikan, pengalaman atau gaya hidup berpengaruh pada
kemampuan atau kepedulian orang tua dalam membimbing siswa pada aktivitas ramah
lingkungan sehingga berdampak pada proses edukasi. Sekolah menghadapi keterbatasan dalam
penyelenggaraan program selanjutnya sehingga untuk memastikan efektivitas diperlukan
pengulangan. Tujuan kegiatan adalah mendampingi guru dalam memperkenalkan dan
mengevaluasi aktivitas ramah lingkungan. Guru dilibatkan supaya mampu membuat solusi
untuk meningkatkan kesadaran siswa dan orang tua. Hasil kegiatan menunjukkan adanya
perubahan perilaku pada menggunakan bak pilah sampah, menjaga kebersihan sungai, dan
memanfaatkan barang bekas untuk prakarya. Sebaliknya, perilaku hemat energi dan bimbingan
orang tua cenderung menurun. Perilaku lainnya relatif sama dengan observasi sebelumnya. Partisipasi POMG akan mendukung keberlanjutan dan sebagai mekanisasi menumbuhkan
perilaku prolingkungan bagi siswa taman kanak-kanak"
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meerada Saryati Aryani
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui proses pendampingan Guswil DKI dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui kredit mikro, serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi oleh Guswil DKI dalam proses pendampingan tersebut. Fenomena ini diambil karena persentase masyarakat miskin semakin bertambah dan salah satu usaha yang telah dilaksanakan oleh masyarakat miskin untuk keluar dari belitan kemiskinan adalah keterlibatannya dalam dunia kerja. Menurut sebagian besar masyarakat menyebutkan kredit sebagai prioritas kebutuhan, karena selama ini masyarakat miskin selalu mengalami diskriminasi dalam hal kredit, dan Guswil DKI sudah menjawab permasalahan ini dengan memberikan kredit mikro dengan model pendampingan.
Penelitian untuk melihat proses pendampingan ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan studi dokumentasi, pengamatan langsung dan wawancara mendalam terhadap informan yang dipilih secara purposive. Sasaran yang diteliti adalah kelompok AI Alam dan Dahlia yang berlokasi di Cilincing serta kelompok Mugi Sukses yang berlokasi di Manggarai. Seluruh penelitian membutuhkan waktu selama 7 bulan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam memberikan pendampingan, Guswil DKI berpedoman pada tahapan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Bina Swadaya yaitu kegiatan penumbuhan kelompok, kegiatan penguatan kelompok dan terakhir mengakses kelompok dengan lembaga keuangan mikro.
Dalam tahap penumbuhan kelompok menunjukkan kegiatan pendamping mulai dari sosialisasi kegiatan pendampingan terhadap lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, masyarakat dan kelompok-kelompok yang ada di wilayah tersebut. Sehingga pendamping memperoleh data jumlah masyarakat yang akan menjadi sasaran penumbuhan kelompok. Berdasarkan data tersebut, pendamping melakukan sosialisasi kembali terhadap masyarakat melalui pertemuan-pertemuan sehingga calon anggota kelompok tertarik untuk membentuk kelompok yang akan memperoleh pendampingan dari Guswil DKI.
Setelah kelompok terbentuk, pendamping memberikan penguatan kepada kelompok, berpedoman pada 5 Bidang Hasil Pokok yang telah ditetapkan oleh Dina Swadaya yaitu meliputi bidang keorganisasiannya, administrasi, permodalan, usaha produktif dan bidang jaringan. Dan berdasarkan hasil penelitian, pendamping sudah dapat melaksanakan peran dan ketrampilannya namun masih belum menyeluruh.
Dan proses pendampingan yang terakhir namun bukan kegiatan terminasi adalah kegiatan mengakses kelompok dengan lembaga keuangan mikro. Berdasarkan hasil penelitian, Guswil DKl akan mengakses kelompok yang dinilai sudah masuk klasifikasi B atau A, hanya dengan Bina Masyarakat Mandiri (BMM). Pada tahap ini pendamping masih melakukan pendampingan terhadap kelompok-kelompok, namun frekuensi kehadirannya sudah berkurang. Sehingga terlihat bahwa sebenarnya kelompok masih belum dapat mandiri seutuhnya karena masih ada ketergantungan terhadap pendamping.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, bahwa dalam melaksanakan kegiatan pendampingan ada beberapa kendala-kendala yang berasal dari dalam diri si pendamping seperti keterbatasan tenaga dan waktu, keterbatasan pengetahuan tentang masyarakat serta tidak adanya terminasi yang ditetapkan oleh Bina Swadaya. Selain itu, ada juga kendala yang berasal dari luar diri pendamping seperti anggota kelompok yang tidak rutin hadir dalam pertemuan, anggota tidak tepat waktu memberikan angsuran dan aparat pemerintah yang kurang mendukung. Namun pendampinganpun dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar karena didukung oleh ketrampilan- ketrampilan pendamping berkomunikasi dengan orang lain sehingga pendamping memperoleh dukungan sepenuhnya, serta kemauan dan pendamping untuk selalu mau belajar guna menambah wawasan dan pengetahuannya. Selain itu, faktor kesediaan dari anggota kelompok untuk mau bekerja sama dengan pendamping, jaringan kerjasama yang sudah terbentuk, dukungan dari keluarga dan masyarakat serta turunnya kredit yang tepat waktu merupakan dukungan dari luar yang juga memegang peranan penting dalam pelakanaan pendampingan.
Berdasarkan temuan lapangan ini, maka direkomendasikan kepada Guswil DKI dan Bina Swadaya untuk meningkatkan kualitas pendampingan dengan melakukan evaluasi tidak hanya dan aspek ekonominya saja melainkan juga dari aspek sosial dari masyarakat. Hal ini penting, karena cukup sulit membedakan pendampingan untuk pemberdayaan dengan pendampingan untuk pemperdayaan. Pemberdayaan akan menghasilkan masyarakat yang mandiri, dan mampu berkembang sesuai dengan daya kreatif dan kebijakannya, sedangkan pemperdayaan akan menghasilkan masyarakat yang tidak mandiri, tergantung nasibnya pada orang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>