Ditemukan 167307 dokumen yang sesuai dengan query
Mega Ayu Permatasari
"Tari topeng Korea adalah salah satu bentuk teater klasik yang diperkirakan mulai berkembang sejak periode Joseon. Tari topeng pada umumnya bertemakan kritik sosial. Oleh karena itu, jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk menemukan kritik sosial yang ada dalam drama tari topeng Korea, cara kritik tersebut disampaikan dan tujuannya sebagai suara penyampaian kritik oleh masyarakat. Drama tari topeng yang akan dianalisis adalah drama tari topeng Kasan Ogwangdae dan Pongsan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan close reading.
Penelitian ini dapat disimpulkan, terdapat tiga kritik sosial utama yang ada dalam drama tari topeng Korea yaitu rahib yang ingkar, keangkuhan kaum bangsawan, serta hubungan cinta segitiga antara suami, istri, dan wanita simpanan yang ditemukan berdasarkan dialog-dialog yang ada dalam cerita dan bentuk topeng yang digunakan. Tujuan penyampaian kritik sosial ini sebagai pembuktian akan kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu dan peringatan agar hal yang sama tidak akan terjadi.
Korean mask dance is one of classic theater which is developed since Joseon’s period. Generally, Korean mask dance have social critical theme. The reason why this journal was written with the purpose to find the social critical in Korean mask dance drama, in the critical way could be extended by and the purpose as the voice to extend the critic by the society. Korean mask dance drama would be analyzed is mask dance drama of Kasan Ogwangdae and Pongsan. This research will be use sociology literature approachment. The research methodology were used are qualitative methodology and close reading. This research had three main social critical conclusions in Korean mask dance drama which is about reluctant monk, the vain of nobleman, and the love triangle between husband, wife, and the mistress lady were found in the dialogues inside the story and the mask’s shape were used. The purpose is to tell the social critical as a proves of mistaken were happened in the past and became the order to warn the society not do something the same in the past."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nadira Fitria
"
ABSTRAKArtikel ini membahas kritik sosial dalam drama L rsquo; le des esclaves karya Pierre de Marivaux. Persoalan tersebut tidak dapat dilepaskan dari situasi sosial yang terjadi di Prancis pada saat drama diciptakan, yaitu abad ke-18. Marivaux merupakan salah satu dramawan Prancis yang terkenal pada saat itu. Ia banyak menulis drama dengan bertemakan cinta dan masalah sosial. Marivaux sering menggunakan tokoh ma tre-valet majikan-pelayan sebagai tokoh utama yang menjalankan cerita dalam dramanya, begitu juga dalam drama L rsquo; le des esclaves. Melalui tokoh tersebut, Marivaux menyampaikan kritiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan penggambaran kritik sosial dalam drama tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan dengan pendekatan struktural dan sosiologis. Hasil analisis menunjukkan kritik Marivaux terhadap kaum aristokrat Prancis pada abad ke-18 yang tidak mengindahkan masyarakat golongan bawah, khususnya para budak yang bekerja untuk mereka.
ABSTRACTThis article discusses social criticism in L 39 le des esclaves, drama written by Pierre de Marivaux. This issue can not be separated from the social situation in France during the creation of the drama in 18th century. Marivaux was one of the most famous French playwrights at the time. He wrote many dramas with the theme of love and social problems. Marivaux often uses the ma tre valet master servant character as the main character who runs the story in his drama, including in L 39 le des esclaves. Marivaux expressed his criticism through the characters. The purpose of this study is to describe the depiction of social criticism in the drama. This research uses qualitative method and literature study technique with structural and sociological approach. The results of analysis shows Marivaux criticism against the French aristocrats of the 18th century who disregarded the lower classes, especially the slaves who worked for them."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Olivia Rosali
"
ABSTRAKArtikel ini membahas kritik sosial dalam drama La M re Coupable karya Beaumarchais. Drama ini merupakan seri terakhir dari trilogi Figaro. Kedua seri sebelumnya selalu menimbulkan permasalahan seperti pelarangan pentas La M re Coupable ditulis pada tahun 1792. Karya-karya Beaumarchais selalu mendapatkan kritikan dari para bangsawan tetapi menarik simpati rakyat kecil. Beaumarchais menggunakan tokoh utama pada tiap karya untuk menyampaikan kritik tajamnya. Kritik sosial dalam drama ini akan dipaparkan dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan struktural dan sosiologis. Hasilnya secara keseluruhan kritik sosial muncul di setiap lapisan pemaknaan dan erat kaitannya dengan konteks sejarah saat drama tersebut muncul pertama kalinya.
ABSTRACTThis article discusses social criticism in La M re Coupable drama by Beaumarchais. This drama is the last series of the Figaro trilogy. The two previous series always cause problems such as the ban stage. La M re Coupable was written in 1792. The works of Beaumarchais always get criticism from the nobles but attract the sympathy of the little people. Beaumarchais used the main character of each work to express his sharp criticism. Social criticism in this drama will be presented and analyzed using a structural and sociological approach. The overall result of social criticism appears in every meaningful layer and is closely related to the historical context when the drama first appeared."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yi, Tu-Hyon
Seoul: Jimoondang, 1997
KOR 306.519 Yit k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Cho, Dong Il
Seoul Ewha Womans University Press 2005
793.31 Cho k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Cho, Dong Il
Seoul, Korea : Ewha Womans University Press, 2005
793.31 CHO k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rooslain Wiharyanti
"Telaah terhadap dua naskah drama Jawa modern karya Bambang Widoyo Sp. yaitu Rol dan Leng yang diterbitkan dalam kumpulan naskah drama berjudul Gapit (diterbitkan pada tahun 1998 oleh Yayasan Bentang Budaya dibantu oleh Taman Budaya Surakarta dan The Ford Foundation). Tujuannya adalah untuk menemukan kritik-kritik sosial yang terdapat dalam Rol dan Leng. Pembahasan dibatasi menjadi suatu pemahaman terhadap tema drama Jawa Rol dan Leng berdasarkan sosiologi sastra. Tema dianalisis dengan suatu pendekatan intrinsik. Teori-teori yang dipergunakan yaitu teori drama Waluyo, Atar Semi, Luxemburg dan Oemarjati yang mengatakan bahwa drama adalah teks yang didominasi oleh dialog-dialog yang berisi tentang konflik-konflik manusia. Dasar dari drama adalah action dan acting karena pada dasarnya drama dibuat dengan tujuan untuk dipentaskan.
Analisis tema mempergunakan teori Bakdi Soemanto yang mengatakan terra sebagai pemikiran yang meliputi ide-ide dan emosi yang ditunjukkan oleh kata-kata dari semua karakter dan keseluruhan arti dari lakon atau drama itu sendiri. Selain itu juga teori Waluyo yang menggolongkan drama Rol dan Leng sebagai sosio drama yang beraliran realisme sosial. Teorinya juga dipergunakan dalam rekonstruksi alur. Proses analisis tema adalah sebagai berikut: 1) pemaparan tokoh; 2) pemaparan konflik antar tokoh; 3) rekonstruksi alur berdasarkan konflik yang terjadi; 4) penentuan tema berdasarkan puncak konflik. Setelah melalui tahapan tersebut diperoleh tema Rol yaitu penembakan buron tanpa jalur hukum, sedangkan tema Leng yaitu industrialisasi yang menekan rakyat kecil.
Hasil analisis tema tersebut kemudian dijadikan bahan untuk menentukan kritik-kritik sosial yang terdapat dalam Rol dan Leng. Penentuan tersebut berdasarkan pendekatan sosiologi sastra dengan menggunakan teori Damono yang mengatakan karya sastra mencerminkan persoalan sosial dan jika pengarangnya peka dapat memunculkan kritik-kritik sosial. Selain itu juga dipergunakan teori Wellek & Waren yang membatasi pembahasan sosiologi sastra ini dalam klasifikasi sosiologi karya sastra yang secara khusus mengenai tujuan dan amanat yang terdapat dalam suatu karya. Serta teori Ian Watt dalam Damono yang memberikan batasan pembahasan hanya dalam konteks sosial pengarang. Dalam tahapan ini, ditemukan kritik sosial dalam Rol yang secara umum tentang penembakan misterius Mau Petrus dan dalam Leng secara umum tentang industrialisasi pedesaan. Kritik-kritik sosial tersebut disampaikan secara langsung oleh Bambang Widoyo Sp. dalam dialog tokoh-tokohnya, melalui konflik yang terjadi, dan melalui tema."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11658
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Haryunany
"Satu hal yang menarik dari drama All My Sons dan Death of a Salesman karya Arthur Miller adalah bahwa kedua drama itu saling melengkapi dalam menyampaikan sebuah kritik so_sial. Kritik sosial terhadap masyarakat Amerika pada masa setelah Perang Dunia kedua tersebut, menyoroti kehidupan dunia usaha. Kritik berupa kesalahan persepsi dari tokoh utama yang menjadikan kesuksesan materi sebagai tolok ukur bagi kesuksesan seseorang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan bahwa berbagai peristiwa sosial yang terjadi dalam drama tersebut mencerminkan sebagian dari keadaan sosial masyarakat Amerika yang sesungguhnya. Keadaan masyarakat sesudah Perang Dunia kedua yang ditandai dengan dominasi bidang industri dan perdagangan dalam perekonomian negara, membentuk masyarakat yang materialistis dan korisumtif. Mereka memiliki persepsi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan dapat diraih dengan kekayaan materi. Kritik Miller disampaikannya dengan menceritakan bahwa semua persepsi yang dimiliki tokah utama dalam drama tersebut pada akhirnya terbukti salah. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis yang berdasar pada teori sosiologis karya sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, seperti klasifikasi yang dibuat oleh We11ek dan Warren, saya berusaha menelaah apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan apa yang menjadi tujuannya. Dari hasil telaah tersebut, saya sampai pada kesimpulan bahwa peristiwa sosial yang tersirat dalam kedua drama tersebut merupakan cerminan dari sebagian kehidupan masyarakat Amerika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13979
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nuzulul Rachmadien
"Skripsi ini membahas kritik sosial yang terdapat pada film Wadjda. Film tersebut merupakan film yang disutradarai oleh Haifaa al Mansour, menceritakan seorang anak perempuan dari Arab Saudi bernama Wadjda, berusia 10 tahun yang ingin memiliki sepeda sendiri agar bisa balapan dengan teman laki-lakinya yang bernama Abdullah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan objektif. Penelitian dimulai dengan memaparkan fakta-fakta yang terdapat pada cerita, kemudian dianalisis. Pendekatan objektif yang dimaksud adalah penelitian ini berfokus pada analisis unsur-unsur intrinsik cerita yang terdapat pada film. Unsur-unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tema, alur, latar, tokoh dan amanat. Unsur-unsur intrinsik tersebut digunakan untuk melihat adanya pesan yang ingin disampaikan melalui cerita dalam film Wadjda. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kritik sosial terhadap pemerintah, masyarakat, sistem keluarga dan sistem sekolah pada film Wadjda. Hal itu merupakan sebuah representasi dari kebudayaan Arab Saudi saat ini yang disampaikan melalui film.
This undergraduate thesis discusses the social criticism contained in the film Wadjda. The film directed by Haifaa al Mansour, which tells of a girl from Saudi Arabia named Wadjda, 10 years old who want to have her own bike in order to race with her male friend named Abdullah. The method used in this research is descriptive analytical with an objective approach. The study begins by describing the facts contained in the story, and then analyzed. Objective approach in question is the study focuses on the analysis of the intrinsic elements contained in the story of the film. Intrinsic elements are analyzed include the theme, plot, setting, character and moral value. Intrinsic elements are used to seeing the message to be conveyed through the story in the film Wadjda. The study found that there is a social critique of the government, the civil society, the family system and the school system on the film Wadjda. It is a representation of the current Saudi Arabian culture conveyed through the film.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66032
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
PATRA 14 (1-4) 2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library