Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Indonesian government issued various regulations and policies of market liberalization and provide the widest opportunities both local and foreign investors to trade. Stock market liberalization should improve market efficiency is similar to the stocks markets of developed countries. Intensive research conducted by Fama and French succeeded in explaining the performance of stocks in developed countries with three factors model approach. This study tried to model the stocks markets in Indonesia and the added factor of foreign ownership in considered by some to dominate price movements. This study used a sample of 269 firms from 2008 to 2011 period. The study uses panel data regression. The results showed the market factor, size and book-to-market has a positive effect on returns while foreign ownership factors do not affect significantly."
MB 11:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Coal is the largest fossil energy sources and according to the basic scenario of primary energy supply mix in 2015 consisted of coal 33%, folowed by gas (30%), petroleum (20%), and renewable energy (17%). Indonesia has a lot of potential in the natural resources of coal mining, so many investors conduct investment activities in the coal mining sector, one way is with a Stock Price Index which represented the market influence on stock returns of coal mining companies. Determination of the sample in this study using a non probability sampling with a purposive sampling technique, companies that meet the criteria are companies that have made the public stock offering before the year 2008. Data were analyzed using multiple regression methods. The study results showed that coal prices do not provide a significant positive effect on stock returns of coal mining companies. Composite Stock Price Index provide significant and positive influence of coal mining companies. Simultaneously two independent variables (coal prices and stock price index) have a significant influence on the dependent variable ( stock returns coal mining companies). The results are consistent with the theory of leading indicators, traditional stock valuation theory and the theory of Wealth Effect."
MB 11:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Jasmine
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bulan Ramadhan sebagai salah satu momentum keagamaan terhadap risiko, tingkat pengembalian, likuiditas, dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Roll rsquo;s Measure, risiko dan tingkat pengembalian diukur menggunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH , dan IHSG diukur menggunakan angka indeks sederhana atau simple agregative method berdasarkan perubahan harga setiap harinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ramadhan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel-variabel penelitian di Bursa Efek Indonesia yang berarti bahwa bulan Ramadhan tidak berpengaruh terhadap pasar saham di Indonesia.

This research aims to analyze the influence of Ramadan as one of religious momentum in terms of risk, rate of return, liquidity, and composite stock price index CSPI in Indonesia stock exchange in the period of 2013 2017. The liquidity in this study is measured with Roll rsquo s Measure, while the risk and rate of return are measured using Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH , and the CSPI is measured using simple index number or simple aggregative method based on the daily price change. The result of this research designates that Ramadan does not have any significant influence on the research variables in Indonesia Stock Exchange which indicates that Ramadan does not affect the stock market in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Adi Sampurno
"Tesis ini membahas pengaruh peristiwa politik dalam negeri terhadap abnormal return indeks-indeks sektoral di BEI pada tahun 2014. Peristiwa politik yang diambil adalah quick count pemilihan legislatif, real count pemilihan legislatif, quick count pemilihan presiden, dan real count pemilihan presiden.
Penelitian ini bertujuan ingin melihat bagaimana reaksi sektor-sektor saham akibat peristiwa politik tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan event study dan pengujian hipotesis dengan menggunakan Wilcoxon Sign Rank test.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak semua sektor saham bereaksi signifikan pada saat event window. Perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa hanya ditemukan pada sektor agriculture disaat peristiwa real count pileg dan mining disaat peristiwa realcount pilpres sedangkan di sektor lainnya tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayadeyaka Raditya Riseanggara
"Tesis ini menganalisa pengaruh perubahan regulasi fraksi harga saham dan jumlah lot saham terhadap pola return intraday, volatilitas return, dan volume transaksi saham di Bursa Efek Indonesia. Bipotesis awal diharapkan dengan adanya perubahan regulasi tersebut dapat meningkatkan volume transaksi dan menurunkan risiko volatilitas return saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan intraday yang dilakukan dengan interval waktu 15 menit terhadap seratus sampel data saham periode 1 Oktober 2013 - 28 Maret 2014, rata-rata volume transaksi meningkat dari 1.205.184 menjadi 1.269.715.
Hasil uji statistik t-paired dengan tingkat kepercayaan 95% menyimpulkan bahwa perubahan fraksi harga saham dan jumlah lot saham berpengaruh signifikan terhadap rata-rata volume transaksi di Bursa Efek Indonesia. Basil pengamatan pada periode yang sama menunjukkan penurunan volatilitas return dari 0.0005% menjadi 0.0004%. Namun hasil uji statistik t-paired dengan tingkat kepercayaan 95% menyimpulkan bahwa perubahan fraksi harga saham dan jumlah lot saham tidak berpengaruh signifikan terhadap rata-rata volatilitas return di Bursa Efek Indonesia. Pola return intraday tidak mengalami perubahan dengan adanya regulasi fraksi harga saham dan jumlah lot saham yang baru, dimana rata-rata return intraday tertinggi pada akhir periode perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

This research analyzes the effect of regulatory changes and the fraction of the stock price of the stock and also lot size to patterns intraday returns, volatility return, and volume of stock transactions in Jakarta Stock Exchange. Expected with the initial hypothesis that regulatory changes could increase the volume of transactions and lowering the risk of stock return volatility in the Jakarta Stock Exchange. Based on observations made with the intraday 15-minute time interval of the one hundred shares data samples period October 1, 2013- 28 March 2014, the average transaction volume increased from 1,205,184 into 1,269,715.
Results of paired t-test statistic with 95% confidence level conclude that the change in the fraction of the stock price and stock lot size significantly influence the average transaction volume in the Jakarta Stock Exchange. Observations during the same period showed a decrease in return volatility from 0.0005% to 0.0004%. However, the results of paired t-test with a statistical confidence level of 95 % concluded that the change in the fraction of the stock price and stock lot size does not significantly influence the average return volatility in the Jakarta Stock Exchange. lntraday return pattern does not change with the regulations fractions stock price and lot size, where the highest average intraday return happened at the end of the trading period in Jakarta Stock Exchange
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Ulhaq
"Penelitian ini mengkaji pengaruh hari raya keagamaan khususnya Idul Fitri, Waisak, dan Natal di pasar modal Indonesia, Malaysia dan Thailand. Untuk uji ketahanan, libur tahun baru juga diuji. Jangka waktu dalam penelitian ini dimulai dari tahun 2008 setelah terjadinya krisis keuangan global hingga tahun 2018. Objek penelitian ini dibagi menjadi tujuh hari sebelum hari libur dan tujuh hari setelah hari libur. Metode analisis yang digunakan meliputi statistik deskriptif, model ARMA, model ARCH, dan model GARCH. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara holiday terhadap return indeks harga saham di Indonesia dan Thailand selama periode penelitian, berbeda dengan indeks harga saham di Malaysia dimana tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap holiday effect.

This study examines the influence of religious holidays, especially Eid al-Fitr, Vesak, and Christmas on the Indonesian, Malaysian and Thai capital markets. For endurance tests, New Year's holidays were also tested. The time period in this study starts from 2008 after the global financial crisis until 2018. The object of this research is divided into seven days before holidays and seven days after holidays. The analytical methods used include descriptive statistics, ARMA models, ARCH models, and GARCH models. The result of this research is that there is a significant effect between holiday on stock price index returns in Indonesia and Thailand during the study period, in contrast to the stock price index in Malaysia where there is no significant effect on the holiday effect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"this study examines the relationship between financial information and the value of companies in the banking sector in Indonesia. The purpose of this study is twofold, to suggest a panel data analysis in overcome the shortcoming in cross-sectional or time series data in accounting researches as well as to contribute to the discussion of the impacts of financial indicators on stock prices...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Susanti Toha
"Salah satu analisis fundamental yang sering digunakan untuk menilai harga saham adalah analisis PER. PER dapat dihitung dengan membagi harga saham pada suatu saat dengan laba perlembar saham (earning per share IEPS) suatu periode tertentu. PER mencerminkan seberapa besar investor bersedia membayar harga suatu saham dibandingkan dengan labanya. Analisis ini sering digunakan karena kesederhanaannya yaitu mudah menghitungnya karena informasi mengenai harga dan laba mudah diperoleh.
variabel deviden payout ratio, return on equity dan risiko perusahaan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi PER, dimana variabel risiko perusahaaan diwakili oleh standard deviasi tingkat pertumbuhan EPS, standard deviasi return dan beta, penulis ingin mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap PER. Untuk proxy resiko akan dilihat variabel manakah dari ketiga proxi resiko tersebut yang lebih mewakili faktor risiko di Bursa Efek Jakarta. Disamping itu juga penulis mencoba untuk menilai kewajaran harga saham perusahaan-perusahaan go publik di BEJ berdasarkan analisis PER dan ingin mengetahui apakah saham-saham yang dinyatakan undervalued berdasarkan analisis PER dapat memberikan return yang lebih tinggi daripada saham-saham yang dinyatakan overvalued.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda berdasarkan Dividend Discount Model. Periode observasi dimulai tahun 1994 sampai dengan tahun 1996 dengan mengambil sampel perusahaan go publik yang telah terdaftar di BEJ dan memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Perusahaan akan dimasukkan sebagai sampel jika : perusahaan membagikan deviden selama periode pengamatan, laba dan ROE perusahaan tidak negatif selama periode pengamatan dan perusahaan tidak mengeluarkan ekuiti baru.
Kriteria yang terakhir adalah bahwa saham perusahaan minimal telah tercatat di BEJ selama 4 tahun sebelum periode pengamatan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata PER tahun 1994 - 1996 adalah 11.85 - 12 kali, dengan standard deviasi 6.55 - 6.72. Secara keseluruhan dari tahun 1994 - 1996 korelasi antara PER dan ROE tidak sesuai dengan ekspektasi. Bahkan korelasi keduanya adalah negatif dan signifikan, yang berarti berlawanan dengan yang diharapkan. Sedangkan korelasi PER dengan variabel babas lainnya tidak signifikan.
Hasil pooling regression menunjukkan bahwa ROE dan risiko yang diwakili oleh standard deviasi return adalah signifikan dan berpengaruh negatif terhadap PER dengan kesalahan duga (a) 5%, sedangkan beta adalah signifikan dan berpengaruh positif terhadap PER dengan kesalahan duga 10%. Hasil regresi juga menunjukkan bahwa rata-rata PER pada tahun 1995 adalah signifikan dan lebih rendah dari rata-rata PER pada tahun 1994. Sedangkan rata-rata PER pada tahun 1996 adalah lebih tinggi dari rata-rata PER tahun 1994, namun perbedaannya tidak signifikan.
Secara keseluruhan untuk ketiga tahun pengamatan F-statistik menunjukkan hasil yang signifikan. Sedangkan Adjusted R Square untuk ketiga model dalam tahun pengamatan 1994, 1995 dan 1996 mampu menjelaskan variabilitas PER 9.25% - 18.3% oleh pengaruh-pengaruh variabel bebasnya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa lebih dari 81.7% - 90.75% variabilitas PER dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel-variabel tersebut. Regresi pertahun (annual regression) yang dilakukan juga memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dari hasil pooling regression.
Untuk menilai kewajaran harga saham penulis menggunakan dua pendekatan. Metode pertama adalah dengan membandingkan besamya rasio PER/ROE. Metode kedua membandingkan PER aktual dengan PER prediksi yang diperoleh dari hasil regresi. Untuk pengamatan 1994, hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa rata-rata return kelompok saham yang dinyatakan undervalue adalah tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok saham yang dinyatakan overvalue. Hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi semula dimana diharapkan saham yang dinyatakan dalam kelompok undervalue akan memberikan rata-rata return yang lebih tinggi dari saham yang dinyatakan overvalu. Namun pengamatan 1995 pada kedua metode yang digunakan menunjukkan bahwa rata-rata return kelompok saham yang dinyatakan undervalue adalah lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok saham yang dinyatakan overvalue.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedua metode yang digunakan tidak memberikan hasil yang konsisten dan tahun ke tahun. Ternyata kelompok saham yang dinyatakan undervalue tidak selalu memberikan return lebih tinggi dari kelompok saham yang dinyatakan overvalue. Ketidak konsistenan tersebut nampaknya dikarenakan investor di BET melakukan investasi dalam saham tidak hanya melihat faktor-faktor fundamental saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktorfaktor nonfundamental seperti rumor-rumor yang beredar di pasar modal, kondisi politik dan lain-lain. Disamping itu juga mungkin dikarenakan adanya factor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham di BET yang tidak dimasukkan dalam model yang digunakan dalam analisis ini. Sehingga harga saham tidak hanya mencerminkan variabel-variabel yang termasuk dalam model saja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verra Damayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel makro ekonomi yaitu variabel Pendapatan Domestik Bruto (PDB), suku bunga SBI dan nilai tukar Rupiah terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Penggunaan variabel PDB didasarkan pada pertimbangan variabel ini digunakan untuk mengukur besarnya transaksi yang terjadi dalam perekonomian atau untuk mengukur tingkat pendapatan dengan memperhitungkan transfer dan transaksi dari asset keuangan serta barang-barang. Penggunaan suku bunga SBI didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk mengukur rate of return dari asset sebagai alternatif portofolio dapat digunakan suku bunga jangka pendek, selain itu penggunaan SBI juga didasarkan pertimbangan bahwa SBI merupakan indikator yang digunakan untuk mempengaruhi kebijakan moneter yang langsung berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan penggunaan variabel nilai tukar didasarkan pada pertimbangan bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia di mata internasional.
Data yang digunakan dalam kajian empiris ini merupakan data time series dan cross section bulanan periode 2000:01 sampai dengan 2004:12 atau 60 pengamatan yang diperoleh dari berbagai sumber penerbitan. Untuk menganalisis data cross section dan time series digunakan alat analisis pooled data dengan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR).
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa variabel PDB, SBI dan REER berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Jika dilihat secara sektoral, pengaruh tersebut berbeda-beda tergantung dari kondisi sektoral masing-masing saham. Indeks harga saham yang paling terpengaruh dengan adanya perubahan variabel makro ekonomi adalah indeks harga saham pertambangan sedangkan yang paling kecil dipengaruhi adalah indeks harga saham properti.
Upaya menjaga indeks harga saham agar tetap stabil tentunya sangat tergantung dari upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan variabel-variabel makro ekonomi agar tidak menurun dari kondisi sebelumnya. Dengan dernikian, kondisi pasar modal di Indonesia diharapkan dapat berkembang dimasa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriana Syarifa Septari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate social responsibility terhadap crash risk saham pada perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara crash risk yang dihadapi oleh perusahaan di negara berkembang dan di negara maju. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan data tahun 2009 – 2013 dan menggunakan model regresi panel Fixed Effect. Aktivitas corporate social responsibility diduga tidak memiliki pengaruh terhadap crash risk. Namun demikian, penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan antara crash risk yang dihadapi perusahaan di negara maju dan negara berkembang, dengan crash risk yang lebih tinggi dihadapi oleh perusahaan di negara maju.
This study aims to analyze the effect of corporate social responsibility on stock price crash risk for companies operating in Asia Pacific Region. Furthermore, this study aims to observe whether there is a difference between crash risk which are faced by companies in developing countries and those in developed countries. The study is conducted using data from 2009 – 2013 and the model being used is panel fixed effect regression. The result indicates that corporate social responsibility does not affect crash risk. However, we find evidence that there is a difference between crash risk in developed and developing countries, in which higher crash risk is found in developed countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>