Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Himpunan Polimer Indonesia (HPI), 2005
MPI 1:2 (1998)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Polimer Etil Silikat (Si(OC2H5)4(1-x)(OH)2x)n merupakan salah satu contoh senyawa polimer anorganik dengan basis ikatan (-Si-O-Si-)n. Senyawa ini pada umumnya dipakai sebagai bahan baku dalam keramik maju (advanced ceramic) yaitu sebagai precursor SiO2 yang berukuran nano dan bentuk amorf. Polimer Etil Silikat dibuat melalui proses hidrolisis parsial dari senyawa Tetra Etil Orto Silikat (TEOS)/(Si(OC2H5)4) dengan bantuan katalisator HCI 0,01 M. Sebagai monomer adalah hasil hidrolisis (hidrolisat) yang kemudian membentuk polimer secara poli-adisi ataupun poli-kondensasi.
Hasil analisis dengan alat Gas Chromatography dan Mass Spectrometer (GC-MS), menunjukkan bahwa monomer/hidrolisat yang dominan adalah Si(OC2H5)2(OH)2 dan Si(OC2H5)(OH3). Dalam hal ini terjadi sedikit hidrolisis sempurna polimer etil silikat membentuk gelatin. Mekanisme reaksi yang mengontrol adalah reaksi hidrolisis TEOS. Dengan menggunakan perbandingan mol pereaksi (mol TEOS/mol H20) = 1/1,50 dan tanpa menggunakan pelarut bersama selama polimerisasi diperoleh senyawa polimer rantai lurus dengan berat molekul (BM) 297, senyawa polimer rantai silang dengan BM 445 dan senyawa, polimer rantai siklis dengan BM495. Dalam penelitian ini diperoleh waktu optimum 120 menit, dengan konversi reaksi hidrolisis 95,1%."
MPI 2:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung : Himpunan Polimer Indonesia (HPI), 2007,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemintalan membran serat berongga dari bahan polisulfon dengan variasi aliran larutan polimer saat pemintalan membran telah dilakukan, untuk mempelajari pengaruhnya terhadap sifat membran yang dihasilkan. Komposisi larutan polimer yang diamati adalah sebagai berikut : 18 % polisulfon : 18% Polivinilpirolidon : dan 64% Dimetilasetamida. Pemintalan dilakukan secara proses kering dan basah, di mana air dipakai sebagai larutan koagulan tengah pada suhu kamar. Polivinilpirolidon yang dipakai sebagai aditif adalah PVP yang berberat molekul 10.000. Kecepatan aliran larutan polimer yang diamati adalah 2,5 ml/menit, 5 ml/menit dan 7,5 ml/menit, sedangkan kecepatan aliran larutan koagulan tengah tetap 2,5 ml/menit dan kecepatan alat penggulungan serat membran yang dihasilkan tetap 10 putaran/menit (1000 cm/menit).
Viskositas larutan polimer yang akan dipintal diukur sebelum proses pemintalan dilakukan dengan peralatan Viskometer Brooksfield. Membran serat berongga yang diperoleh dites fluks dan rejeksinya terhadap larutan dekstran.
Hasil percobaan memperlihatkan bahwa, kecepatan aliran larutan polimer dapat mempengaruhi fluks membran yang dihasilkan, di mana membran yang diperoleh pada kecepatan aliran polimer yang lebih tinggi cenderung menurunkan harga fluks, tetapi sedikit menaikkan koefisien rejeksi. Pengamatan dengan loupe berskala memperlihatkan bahwa membran yang dipintal dengan kecepatan aliran polimer yang lebih tinggi memberikan diameter dan ketebalan yang lebih besar disbanding dengan yang lainnya.
Kecapatan laju alir larutan polimer dapat mempengaruhi molecular weight cut-off membran di mana membran yang dipintal dengan kecepatan laju alir polimer yang tinggi memberikan molecular weight cut-off yang rendah."
MPI 2:2 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Patterson, Gary
"The prehistory of polymer science helps to provide key insights into current issues and historical problems. The story will be divided into an ancient period ( from Greek times to the creation of the molecular consensus), a nascent period (from Dalton to Kekule to van’t Hoff) and a period of paradigm formation and controversy (from Staudinger to Mark to Carothers). The prehistory concludes with an account of the epochal 1935 Discussion of the Faraday Society on “polymerization”. "
Heidelberg : Springer, 2012
e20405783
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Istilah degradasi polimer digunakan untuk menyatakan perubahan fisik akibat reaksi kimia yang mencakup pemutusan ikatan dalam tulang punggung dari makromolekul. Dalam polimer linier, reaksi kimia menyebabkan turunnya berat molekul atau pemendekan panjang rantai.
Perubahan sifat fisik tentunya tidak hanya disebabkan oleh pemutusan rantai tulang punggung polimer saja, tetapi dapat pula disebabkan oleh reaksi kimia yang berlangsung pada gugus samping.
Namun demikian, reaksi pada gugus samping tak berpengaruh besar terhadap sifat fisik material dibandingkan dengan reaksi pada tulang punggung.
Perubahan sifat fisik dapat pula menyertai pembentukan ikatan kimia baru lewat ikatan silang antar partikel makromolekul. Pembentukan ikatan silang adalah kebalikan dari degradasi polimer karena disertai dengan bertambahnya ukuran molekul pada konversi lebih tinggi."
MPI 3:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini melaporkan hasil studi blend biner yang mengandung setidaknya satu kopolimer random sebagai salah satu komponen, khususnya yang mengandung segmen cylohexyl maleimide termasuk poly (styrene-co-N-cyclohexylmaleimide) yang disintesa melalui reaksi polimerisasi yang dikontrol dengan N-Oxyl. Sistem blend type (A/B) (C/B) dipelajari dan dianalisa dalam kerangka model interaksi biner (binary interaction model). Dari data pencampuran yang didapatkan pada studi ini dan dengan menggunakan parameter-parameter interaksi biner yang telah dipubllikasi di literature, parameter-parameter interaksi biner baru yang berhubungan dengan sistem blend yang diselidiki dapat ditentukan, dan pada gilirannya, dengan menggunakan model interaksi biner, akan dapat digunakan untuk meramalkan sifat-sifat blend lain yang sama sekali baru. Parameter-parameter interaksi biner baru yang dihitung pada studi kali ini ternyata dapat menerangkan beberapa sistem blend yang dilaporkan di sini."
MPI 3:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Srinova Zuliana
"Keberadaan logam kromium di lingkungan dapat memberikan dampak negatif, terutama dalam bentuk ion kromat [Cr(VI)] yang bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada kulit manusia. Ion imprinted polymer adalah material yang digunakan untuk menyerap ion kromat secara selektif. Pada studi ini dilakukan sintesis kromium-ion imprinted polymer menggunakan monomer 4-vinil piridin dan stirena dengan variasi pengikat silang etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) dan metilen bis akrilamida (MBA) dan 2,2’– azobis isobutyronitrile (AIBN) sebagai inisiator.
Proses polimerisasi pada studi ini menggunakan metode presipitasi dengan pendekatan kopolimerisasi rantai lurus. Langkah pertama pada studi ini yaitu melakukan preparasi kopolimer liniear dari 4-vinil piridin dan stirena. Langkah kedua, yaitu melakukan preparasi ion imprinted polymer dan non imprinted polymer sebagai pengontrol dimana digunakan ammonium dikromat dan metanol yang masing-masing berfungsi sebagai template dan pelarut. Proses pelepasan menggunakan HNO3 4 M terhadap hasil sintesis Cr2O7-IIP dilakukan untuk mengelusi ion Cr2O72-, sehingga didapatkan rongga spesifik (template) yang berfungsi sebagai situs pengenalan.
Studi adsorpsi pada penelitian ini meliputi pengaruh volume, pH, konsentrasi dan waktu kontak yang diamati. Selanjutnya ditentukan isoterm adsorpsinya yang dilihat dari pengaruh konsentrasi. Pada studi ini digunakan FTIR, AAS dan SEM-EDX untuk karakterisasi. Berdasarkan hasil karakterisasi menggunakan FTIR tidak ditemukan gugus vinil C=C hal ini menandakan bahwa proses polimerisasi telah berhasil. Untuk studi adsorpsi menggunakan AAS didapatkan hasil serapan dan kapasitas retensi maksimum yang lebih tinggi untuk ion imprinted polymer dibandingkan dengan non imprinted polymer dengan persen adsorpsi sebesar 26,15%untuk IIP dengan crosslinker EGDMA dan 57,59% dengan crosslinker MBA, sedangkan untuk NIP sebesar 16,81% dengan crosslinker EGDMA dan 15,36% dengan crosslinker MBA. Selanjutnya, dari karakterisasi menggunakan SEM-EDX dapat dilihat bahwa IIP sebelum leached mengandung komponen Cr yang lebih banyak dibandingkan dengan IIP setelah leached.

The presence of metal chromium in the environment can has some negative impacts, especially in form of chromate [Cr (VI)] ion which is carcinogenic and can cause severe health problem. Ion imprinted polymer is a material that used to measure the concentration of chromium in purpose to studying the selective absorption chromate ion. In this study the synthesis of chromium-ion imprinted polymer is using 4-vinyl pyridine monomer and styrene with a variety of crosslinking of ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) and methylene bis acrylamide (MBA) and 2,2'- azobis isobutyronitrile (AIBN) as an initiator.
Polymerization process in this study was using the method of precipitation with a straight chain copolymerization approach. The first step that we did in this study was prepare the linear copolymer of 4-vinyl pyridine and styrene. The next step that we do was prepare the ion imprinted polymer and non imprinted polymer as a controller which used ammonium dichromate and methanol, each of which serves as a template and a solvent. Leaching process using 4 M HNO3 performed on the results of the synthesis of Cr2O7-IIP conducted to elute ions Cr2O72-, so we get a specific cavity that serves as a recognition site.
Adsorption studies of this research include the influence of the volume, pH, concentration and contact time were observed. Furthermore, the adsorption isotherm determined viewed from the influence of the concentration. In this study FTIR, AAS and SEM-EDX are used for characterization. Based on the results of characterization using FTIR not found vinyl group C = C. It indicates that the polymerization process has succeeded. The results of adsorption studies using AAS have maximum retention capacity higher for ion imprinted polymer compared with non imprinted polymer with the percent adsorption of 26.15% for IIP with EGDMA and 57.59% with MBA, while for NIP 16.81% with EGDMA and 15.36% with MBA. Furthermore, the result characterization using SEM-EDX seen that IIP before leached contains higher Cr than the IIP after leached.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1980
547.2 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anton J. Hartomo
Yogyakarta: Andi, 1996
547.707 2 ANT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>