Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The objective of this study is to analyze the effect of the interest rate towards the bond price issued by the corporations and the government. The study used the Duration Theory to analyze the data quantitavely. The result indicated that the interest rate influenced the bond price significantly. The average value of price change in government bonds was higher than that in corporation.The price predicted by the Duration Theory in corporation and Government bonds was different from the real bond price in capital market after the interest rate dropped significantly. The difference shown by the Duration Theory, however cannot be used as calculated means to predict the bond price accurately after the change of interest rate."
TEMEN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Zero-Coupon bond adalah salah satu jenis obligasi yang tidak memberikan kupon selama masa berlakunya. Harga kini dari zero-coupon bond sama dengan harga zero-coupon bond pada saat jatuh tempo dikalikan dengan faktor diskon terkait. Faktor diskon dari zero-coupon bond dipengaruhi oleh tingkat bunga, oleh karena itu harga zero-coupon bond juga dipengaruhi oleh tingkat bunga. Pergerakan tingkat bunga selalu berubah-ubah sepanjang waktu, sehingga sulit untuk memprediksi harga zero-coupon bond. Pada tugas akhir ini akan dipelajari model Hull-White satu faktor, yaitu suatu model yang dapat menggambarkan pergerakan tingkat bunga yang bergerak secara stokastik, dan implementasinya dalam mengaproksimasi harga zero-coupon bond. Metode trinomial tree akan diimplementasikan pada model Hull-White dalam mengaproksimasi tingkat bunga. Hasil aproksimasi tingkat bunga model Hull-White digunakan untuk mengaproksimasi harga zero-coupon bond menggunakan data tingkat bunga Bank of England. Hasil implementasi menunjukkan metode trinomial tree cukup baik dalam mengaproksimasi short rate model Hull-White dan dan harga zero-coupon bond."
Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiono
"Penerbitan obligasi subordinasi merupakan alternatif bagi bank untuk memperkuat modal sehingga dapat meningkatkan penyaluran kreditnya kepada nasabah. Ketika bank menerbitkan subordinasi dengan bunga tetap, maka bank akan terpapar risiko suku bunga. Sebagai bentuk manajemen risiko, bank melakukan lindung nilai (hedging) dengan menggunakan instrumen derivatif Interest Rate Swap. Agar pendapatan dari aktivitas hedging dapat dibukukan sebagai penyeimbang dari perubahan fair value obligasi subordinasi, bank dapat melakukan hedge accounting. Untuk memenuhi kualifikasi pembukuan dengan hedge accounting, bank harus dapat memastikan bahwa tingkat efektivitas hedging tetap tinggi. Tingkat efektivitas hedging dapat diuji dengan menggunakan metode dollar offset dan regresi linear. Dari hasil pengujian terlihat metode regresi linear merupakan metode yang paling tepat untuk mengukur efektivitas hedging obligasi dengan menggunakan Interest Rate Swap.

The issuance of subordinated bonds is an alternative for banks to strengthen capital and increase their lending to customers. When bank issuing fixed rate subordinated bonds, banks will be exposed to interest rate risk. As a form of risk management, bank hedge those bonds with derivatives instrument, Interest Rate Swap. The earnings from hedging activies can be recorded as an offset from changes in fair value of subordinated bonds if bank perform hedge accounting. To qualify for hedge accounting, bank must be able to ensure that the level of hedging effectiveness remain high. The level of hedging effectiveness can be tested using the dollar offset method and linear regression. Test result shown that linear regression is the most appropriate method to measure the effectiveness of hedging the bonds with Interest Rate Swap."
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Mahmud
"Tesis ini ditujukan untuk mengetahui dampak penerbitan obligasi pemerintah terhadap tingkat suku bunga dan investasi swasta dalam jangka panjang dan jangka pendek, apakah crowding out, crowding in, atau Ricardian Equivalence. Penelitian menggunakan data Indonesia tahun 2000 s.d. 2008 secara kuartalan dengan metode estimasi Error Correction Model (ECM) prosedur Engle·Granger.
Dalam literatur ilmu ekonomi, dampak ekspansi fiskal pemerintah (dan juga pembiayaannya) dapat dikelompokkan dalam tiga arus utama pemikiran, yaitu: (1) Klasfk: menyatakan bahwa campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat menyebabkan terjadinya Crowding out effiecient yang disebabkan oleh adanya asumsi full employment dan market clearing. Crowding out terjadi salah salunya karena ekspansi fiskal pemerintah rnenyebabkan naiknya tingkat suku bunga yang menekan investasi swasta, (2) Keynes: menyatakan bahwa stimulus fiskal pernerintah dibutubkan dalam perekonomian, karena perekonomian belum berada pada kondisi full employment, sehingga ekspansi fiskal pemerintah dapat memberikan accelerator effect atau crowding in effect bagi investasi swasta, dan (3) Ricardian Equivalence Theorem: menyatakan bahwa ekspansi fiskal pemerintah tidak akan berdampak pada sektor swasta karena swasta secara ra<;ionru menganggap bahwa ekspansi tersebut (yang dibiayai dengan penerbitan obligasi) hanya merupakan pajak yang tertunda dan akan diperhitungan pada saat jatuh tempo obligasi, Hal tersebut menyebabkan sektor swasta yang mcmperoleh imbal basil dari obligasi pemerintah tidak akan mengubah tingkat pengeluarannya (baik konsumsi maupun investasi) untuk mengantisipasi kenaikan pajak di masa yang akan datang.
Estimasi menggunakan dua model persamaan, yaitu persarnaan investasi swasta dan persamaan tingkat suku bunga nominal. Pada kedua model persamaan tersebut, penulis rnemasukkan v&iabei posisi obligasi pemerintah sebagai variabel tidak terikat untuk melihat dampaknya terhadap tingkat suku bunga dan investasi swasta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T20980
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zainuddin H.
"Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang kedudukannya berada di luar kabinet (tidak berada di bawah Presiden). Bentuk kelembagaannya adalah lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistim pembayaran serta mengatur dan mengawasi bank.
Tugas melaksanakan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia adalah dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga. Dalam melaksanakan kebijakan moneter untuk pengendalian moneter, Bank Indonesia menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valas, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
Penelitian dalam tesis ini berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan moneter yaitu menganalisis korelasi suku bunga SBI terhadap suku bunga PUAB dan korelasi antara suku bunga intervensi rupiah terhadap suku bunga PUAB. Adapun rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah apakah ada dan sejauh mana besar (kekuatan) dan sifat (positif atau negatif) dari kedua korelasi tersebut di atas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan SBI, intervensi rupiah dan PUAB. Data yang diteliti adalah data pada periode Januari 2000 sampai dengan November 2001 yang diperoleh secara langsung dan Bank Indonesia (data primer).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan program Eviews. Program Eviews merupakan perangkat lunak (software) komputer yang digunakan untuk membantu menghitung dan menganalisis penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat (signifikan) dan positif antara suku bunga SBI terhadap suku bunga PUAB dan antara suku bunga intervensi rupiah terhadap suku bunga PUAB. Hal ini menggambarkan bahwa apabila ada pergerakan suku bunga SBI, suku bunga intervensi rupiah maka akan mempengaruhi pergerakan suku bunga PUAB.
Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu perlu hati-hati dalam menetapkan besarnya suku bunga SBI dan suku bunga intervensi rupiah. Selain itu, perlu dipikirkan untuk menggunakan instrumen lain sebagai pengganti dan atau pelengkap agar Bank Indonesia dapat lebih fleksibel dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T11470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Mulyo Adi
"Penelitian ini menganalisis pengaruh tingkat suku bunga yang menggunakan Treasury Bills AS terhadap profitabilitas perbankan yang dilihat dari Net Interest Margin (NIM) selama periode tahun 2005-2014 pada pasar negara berkembang. Observasi yang dilakukan mencakup industri perbankan 27 di pasar negara maju dan pasar negara berkembang dengan hasil observasi sebanyak 4499 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat suku bunga dan NIM perbankan di emerging markets dimana semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi pula NIM bank tersebut.

This research analyzes the effect of interest rates (proxied by US T-Bills) on Banks? profitability shown by Net Interest Margin (NIM) during the period of 2005-2014 in emerging markets. The observation consists of 27 countries in developed and emerging markets which resulted in 4499 data. The result shows there is a significantly positive correlation between the levels of interest rate on banks? NIM in emerging markets where the increase (decrease) of interest rate would increase (decrease) the banks? NIM as well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjondro Prabowo
"ABSTRAK
Upaya mendorong fungsi intermediasi berupa ekspansi kredit, serta penerapan
risiko pasar dalam perhitungan kebutuhan modal bank, menuntut tambahan modal yang
memadai.
Untuk mengimbangi pertumbuhan ekspansi kredit dan kebutuhan modal untuk
risiko pasar, bank tidak dapat lagi hanya mengandalkan laba di tahan (retained earning)
sebagai sumber modal Salah satu sumber modal bank yang sedang marak diupayakan
adalah obligasi subordinasi.
Karya akhir ini membahas tiga aspek dalam penerbitan obligasi subordinasi yaitu
perubahan struktur permodalan, pengukuran risiko suku bunga atas investasi yang dananya
bersumber dari obligasi subordinasi, dan imunisasi risiko suku bunga atas penerbitan
obligasi subordinasi.
Hasil perhitungan pada karya akhir ini menunjukkan bahwa bila tidak ada
penambahan modal, penerapan risiko pasar pada perhitungan kebutuhan modal akan
menyebabkan rasio kecukupan modal pada bulan Juni 2003 turun dari 12,36% menjadi
11,97%.
Untuk memperkuat modal, BRI masih rnemiliki peluang untuk meningkatkan
modal pelengkap sebesar Rp 3.562 milyar. Apabila BRI berupaya meningkatkan jumlah
modal pelengkap melalui penerbitan obligasi subordinasi, maka masih terdapat peluang
untuk menerbitkan surat berharga tersebut senilai Rp 1.810 milyar atau setara dengan US$
210juta.
Pada bulan September 2003, BRI menerbitkan obligasi subordinasi senilai US$ 150
juta, yang diklasifikasikan sebagai modal pelengkap (tier 2). Penerbitan obligasi
subordinasi ini telah merubah struktur permodalan BRl cukup signifikan. Jika sebelumnnya
jumlah modal pelengkap hanya sebesar 23,23% dari modal inti, maka dengan adanya
obligasi subordinasi jumlah modal pelengkap menjadi 51,10% modal inti.
Seluruh tambahan modal yang bersumber dari obligasi subordinasi dapat diakui
sebagai modal yang memenuhi syarat (eligible capital). Akibatnya rasio kecukupan modal
(CAR) meningkat menjadi 14,61%. Rasio ini telah memperhitungkan kebutuhan modal
untuk risiko pasar. Jika BRI mentargetkan CAR 13,77% pada tahun 2003, maka masih
terdapat kelonggaran pertumbuhan ATMR sebesar Rp 2.869 milyar.
Namun seandainya obligasi subordinasi ini diklasifikasikan sebagai modal
pelengkap tan1bahan (tier 3), maka tidak seluruhnya dapat diperhitungkan sebagai modal
yang memenuhi syarat. Hal ini disebabkan adanya batasan jumlah modal pelengkap
tambahan maksimum 250% dari modal inti yang dialokasikan untuk. risiko pasar.
Sedangkan modal inti yang dialokasikan untuk risiko pasar adalah 28,5% dari A TMR
risiko pasar. Akibatnyajika rasio kecukupan modal hanya mencapai 14,24%.
Jika BRI mencoba mengunci risiko suku bunga (locking in rate) atas penerbitan
obligasi subordinasi pada akhir bulan September 2003, setidaknya terdapat tiga obligasi
yang kemungkinan dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Ketiga surat berharga tersebut
terdiri dari obligasi Bank Mandiri, obligasi Aneka Tambang dan obligasi subordinasi Bank
Negara Indonesia.
Pengukuran risiko suku bunga dari ketiga obligasi tersebut dilakukan dengan
menggunakan konsep durasi, berupa pengukuran persentase perubahan harga terhadap
perubahan tingkat suku bunga dan elastisitas suku bunga. Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa obligasi subordinasi BNI merupakan surat berharga dengan risiko suku bunga
terendali, sedangkan obligasi Aneka Tambang merupakan surat berharga dengan risiko
suku bung tertinggi.
Ukuran tingkat risiko suku bunga ini belum dapat digunakan untuk menetapkan
surat berharga yang dapat digunakan untuk mengimunisasi risiko suku bunga. Imunisasi
risiko suku bunga dapat diul'Uf dengan menghitung ex post effective annual yield dari
ketiga surat berharga tersebut pada berbagai tingkat suku bunga.
Hasil simulasi imunisasi menunjukkan bahwa pada tingkat sulru bunga pasar
7,88%, hanya obligasi Aneka Tambang yang mendekati expected yield dari obligasi
subordinasi BRI. Meskipun demikian obligasi ini belum sepenuhnya dapat mengimunisasi
risiko suku bunga dari obligasi subordinasi BRI, karena durasinya tidak sama persis
dengan durasi atau holding period obligasi subordinasi BRI.
Durasi obligasi Aneka Tambang akan sama dengan durasi obligasi subordinasi BRI
jika jangka waktu jatuli temponya adalah 6 tahun. Dengan jangka waktu itu obligasi ini
bam sepenuhnya dapat mengimunisasi risiko suku bunga obligasi subordinasi BRI.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Dwi Putra
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas dampak depresiasi terhadap investasi perusahaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peru sahaan dengan komposisi utang dalam mata uang asing yang lebih besar berinvestasi lebih sedikit ketika terjadi depresiasi. Depresiasi menimbulkan efek neraca yang memperburuk performa perusahaan. Penemuan lainnya adalah terdapat hubungan positif antara tingkat suku bunga domestik dengan tingkat investasi. Skripsi ini mengambil sampel enam puluh perusahaan berorientasi ekspor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode selama lima tahun dari 2004-2008 dengan metode penelitian berupa panel data.

The purpose of this researched is to investigate the role of currency depreciation to firm level investment. This reserch shows that firm with more dollar debt have less investment due to exchange rate depreciation. Accrodingly, exchange rate depreciation creates balance sheet effect that undermne firm performance. Another finding is that a positive relationship between domestic interest rate against investment level. This research uses sixty export-oriented companies listed in Indonesia Stock Exchange with at least five consecutive yaers during 2004-2008 as sample of study. This research uses panel data method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6574
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvaro Ihsan Muhammad Alvin
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh tingkat suku bunga terhadap return pasar saham dalam kasus di negara perekonomian maju serta negara perekonomian berkembang pada periode dari kuartal pertama 2010 hingga kuartal keempat 2020. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 negara perekonomian maju dan 10 negara perekonomian berkembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel menggunakan model estimasi fixed effect untuk sampel negara perekonomian maju dan common effect untuk sampel negara perekonomian berkembang. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara tingkat suku bunga dengan return pasar saham di negara perekonomian maju serta di negara perekonomian berkembang. Selain itu, terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi return pasar saham seperti pertumbuhan PDB riil, return indeks global, dan nilai tukar efektif riil.

This study aims to determine whether there is an effect of interest rates on stock market returns in the case of developed and developing countries in the period from the first quarter of 2010 to the fourth quarter of 2020. The sample in this study consisted of 10 developed countries and 10 developing countries. The method used in this study is panel regression using a fixed effect model for developed countries and a common effect model for developing countries. The test results show that there is a significant and negative relationship between interest rates and stock market returns in developed countries as well as in developing countries. In addition, there are other variables that can affect stock market returns such as real GDP growth, global index returns, and real effective exchange rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>